Anda di halaman 1dari 99

TUGAS

KEBERAGAMAN DI INDONESIA

9-9
PENYUSUN KLIPING
Kata pengantar

Puji Tuhan kliping Keberagaman di Indonesia ini dapat selesai.


Kliping ini dapat dijadikan sebagai sarana maupun sumber belajar.
Kliping ini terdiri dari beberapa keberaaman di Indonesia yaitu,
rumah adat, tari daerah, makanan khas, senjata tradisional, pakaian
adat dan alat musik tradisional.
Sekiranya keliping yang mengenai keberagaman di Indonesia ini
dapat berguna bagi siswa-siswi yang membutuhkannya, dan keliping
ini dapat menjadi penambah pengetahuan bagi siswa dalam
pembelajaran mengenai keberagaman yang ada di Indonesia.
Demikianlah keliping mengenai keberagaman yang kami buat ini,
sekiranya dapat berguna bagi siswa-siswa yang membutuhkannya.
Jika ada kesalahan penulisan mohon di maaf kan.

Penyusun
Daftar Isi :
Sampul.......................................................................................
Penyusun...................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................
Daftar Isi...................................................................................
Keberagaman Rumah Adat di Indonesia.................................
Tarian daerah di Indonesia.....................................................
Makanan tradisional di Indonesia..........................................
Senjata Tradisional di Indonesia............................................
Pakaian Adat di Indonesia.....................................................
Alat Musik di Indonesia.......................................................
Keberagaman Rumah Adat
Di Indonesia
1. Rumoh Aceh
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Rumoh Aceh

Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat disebut rumoh Aceh. Bentuknya seragam,
yakni persegi empat memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih
untuk memudahkan penentuan arah kiblat.
Dari segi ukir-ukiran, rumoh Aceh di tiap-tiap kabupaten di Provinsi NAD tidaklah sama.
Masing-masing punya ragam ukiran yang berbeda. Rumah adat Nangro Aceh Darussalam
atau disebut juga Rumoh Aceh merupakan rumah panggung yang memiliki tinggi beragam
sesuai dengan arsitektur si pembuatnya. Namun pada kebiasaannya memiliki ketinggian
sekitar 2,5-3 meter dari atas tanah. Untuk memasukinya harus menaikit beberapa anak
tangga. Terdiri dari tiga atau lima ruangan di dalamnya, untuk ruang utama sering disebut
dengan rambat.

Rumoh Aceh yang bertipe tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan untuk tipe lima ruang
memiliki 24 tiang. Bahkan salah satu rumoh Aceh (peninggalan tahun 1800-an) yang berada
di persimpangan jalan Peukan Pidie, Kabupaten Sigli, milik dari keluarga Raja-raja Pidie,
Almarhum Pakeh Mahmud (Selebestudder Pidie Van Laweung) memiliki 80 tiang, sehingga
sering disebut dengan rumoh Aceh besar. Ukuran tiang-tiang yang menjadi penyangga utama
rumoh Aceh sendiri berukuran 20 - 35 cm.

Biasanya tinggi pintu sekitar 120 - 150 cm dan membuat siapa pun yang masuk harus sedikit
merunduk. Makna dari merunduk ini menurut orang-orang tua adalah sebuah penghormatan
kepada tuan rumah saat memasuki rumahnya, siapa pun dia tanpa peduli derajat dan
kedudukannya. Selain itu juga, ada yang menganggap pintu rumoh Aceh sebagai hati orang
Aceh. Hal ini terlihat dari bentuk fisik pintu tersebut yang memang sulit untuk memasukinya,
namun begitu kita masuk akan begitu lapang dada disambut oleh tuan rumah.Saat berada di
ruang depan ini atau disebut juga dengan seuramoe keu/seuramoe reungeun, akan kita dapati
ruangan yang begitu luas dan lapang, tanpa ada kursi dan meja. Jadi, setiap tamu yang datang
akan dipersilahkan duduk secara lesehan di atas tika
2. Rumah Balai Batak Toba
Provinsi Sumatera Utara

Rumah Adat Balai Batak Toba

Nilai budaya itu sangat perlu dilestarikan dan hendaknya dapat ditempatkan sebagai dasar
filosofi sebagai pandangan hidup bagi generasi penerus kelak. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai budayanya,
karena itu Bangso Batak perlu menjaga citra dan jati dirinya agar keberadaannya tetap
mendapat tempat dalam. Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera
Utara. [1] Rumah ini terbagi atas dua bagian yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon.[1] Jabu
parsakitan adalah tempat penyimpanan barang. [1] tempat ini juga terkadang dipakai sebagai
tempat untuk pembicaraan terkait dengan hal-hal adat.[1] Jabu bolon adalah rumah keluarga
besar.[1] Rumah ini tidak memiliki sekat atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur
bersama.[1] Rumah Balai Batak Toba juga dikenal sebagai Rumah Bolon.[2] Bagi masyarakat
Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri.[2] Pembangunan rumah
adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Batak.[2] Rumah ini
berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga.[2] Tiang
penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu.[2] Rumah Balai Batak Toba mempunyai bahan
dasar dari kayu.[2] Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga
bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda.[2] Bagian pertama yaitu
atap rumah yang diyakini mencerminkan dunia para dewa.[2] Bagian kedua yaitu lantai rumah
yang diyakini mencerminkan dunia manusia.[2] Bagian yang ketiga adalah bagian bawah
rumah atau kolong rumah yang mencerminkan dunia kematian.[2]

Rumah Gadang (Rumah Adat Sumatera Barat/Sumbar)

Rumah Gadang Minangkabau Sumatera Barat


Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat acara adat. Ukuran ruang
tergantung dari banyaknya penghuni di rumah itu. Namun, jumlah ruangan biasanya ganjil,
seperti lima ruang, tujuh, sembilan atau lebih. Sebagai tempat tinggal, rumah gadang
mempunyai bilik-bilik dibagian belakang yang didiami oleh wanita yang sudah bekeluarga,
ibu-ibu, nenek-nenek dan anak-anak.

Fungsi rumah gadang yang juga penting adalah sebagai iringan adat, seperti menetapkan adat
atau tempat melaksanakan acara seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan,
mengadakan acara kebesaran adat, tempat mufakat dan lain-lain. Perbandingan ruang tempat
tidur dengan ruang umum adalah sepertiga untuk tempat tidur dan dua pertiga untuk
kepentingan umum. Pemberian ini memberi makna bahwa kepentingan umum lebih
diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Rumah Gadang memiliki tiang yang tidak tegak lurus atau horizontal tapi punya kemiringan.
Kenapa? Karena dulu, masyarakat di sana banyak yang datang dari laut, sehingga mereka
hanya tahu cara membuat kapal dan tak tahu cara membuat rumah.

Rumah ini memiliki keunikan dalam bentuk arsitekturnya dengan atap yang menyerupai
tanduk kerbau dibuat dari bahan ijuk. Di halaman depan Rumah Gadang biasanya selalu
terdapat dua buah bangunan rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.

Rumah Gadang disebut juga sebagai Rumah Baanjuang. Sebab di sayap bangunan sebelah
kanan dan kirinya ruang anjuang (anjung). Ruang ini digunakan oleh masyarakat setempat
sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat.

Sebagai suku bangsa yang menganut falsafah alam, garis dan bentuk rumah adatnya kelihatan
serasi dengan bentuk alam Bukit Barisan. Coba deh perhatikan bagian puncaknya yang
bergaris lengkung meninggi pada bagian tengah. Lalu, garis lerengnya melengkung dan
mengembang ke bawah dengan bentuk persegi tiga.

Fungsi Rumah Gadang

1. Sebagai tempat kediaman keluarga.


2. Sebagai lambang kehadiran suatu kaum
3. Sebagai pusat kehidupan dan kerukunan
4. Sebagai tempat melaksanakan berbagai upacara
5. Sebagai tempat merawat anggota keluarga yang sakit.
Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (Rumah Adat Kepulauan Riau)

Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar Kepulauan Riau


Rumah Melayu adalah Rumah kayu atau rumah kampung pada suatu masa dulu boleh
dikatakan tidak asing bagi orang Melayu. Tapi dengan urbanisasi penduduk kini, ramai anak-
anak Melayu yang tidak lagi mengenal apakah ciri bentuk sebenarnya rumah kayu tradisional
maupun caranya dibangun tanpa paku.
Sebetulnya, lama sebelum kedatangan pengaruh luar dan telunjuk moden, penduduk asal
Melayu dan Orang Asli di Semenanjung Tanah Melayu dan Sumatera serta kaum
Bumiputra/Pribumi lain di Borneo dan bagian lain di alam Melayu telah mempunyai sistem
perumahan yang canggih, cantik dan serasi dengan gaya hidup dan alam sekitar.
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar disebut juga Balai salaso jatuh merupakan bangunan seperti
rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat
secara adat.

Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain Balairung Sari,
Balai Pengobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tinggal beberapa rumah
saja, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangkut
keagamaan dilakukan di masjid.

Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan
dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan
musyawarah adat.Rumah tradisional masyarakat Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang
berdiri diatas tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang.

Dari beberapa bentuk rumah ini hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya
sama, dan memiliki ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebung dll. Selaso
jatuh kembar sendiri bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih
rendah dari ruang tengah.
Rumah Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)

Rumah Panggung Provinsi Jambi


Konstruksi dalam bentuk panggung adalah warisan budaya dalam membuat sebuah bangunan
dari nenek moyang kita. Kita dapat lihat rumah tradisional di beberapa daerah, seperti di
Sumatra, Kalimantan, atau Sulawesi, kebanyakan menggunakan bentuk rumah panggung.
Secara materi dan efesiensi, rumah panggung sangat banyak manfaat. Ruang bawah rumah
yang kosong dapat dimanfaatkan sebagai area bermain anak-anak, asalkan tinggi panggung
aman untuk dilalui, minimal tinggi panggung adalah dua meter.

Rumah Panggung (Jambi) adalah nama rumah adat yang berasal dari daerah Jambi.[1]
Rumah ini terbuat dari kayu.[1] Rumah ini juga dikenal dengan nama rumah Kajang Leko.[2]
Rumah ini terbagi ke dalam 8 ruangan.[1] Ruangan pertama bernama jogan yang berfungsi
sebagai tempat beristirahat anggota keluarga dan juga sebagai tempat untuk menyimpan air.[1]
Ruangan kedua adalah serambi depan yang berfungsi untuk menerima tamu lelaki.[1] Ruangan
ketiga adalah serambi dalam yang berfungsi sebagai tempat tidur anak lelaki.[1] Ruang
keempat adalah amben melintang yang berfungsi sebagai kamar pengantin.[1] Ruang kelima
adalah serambi belakang yang berfungsi sebagai ruang tidur untuk anak-anak perempuan
yang belum menikah.[1] Ruang keenam adalah laren yang digunakan untuk menerima tamu
perempuan.[1] Ruang ketujuh adalah garang yang digunakan sebagai ruang untuk mengolah
makanan dan juga sebagai tempat penyimpanan air.[1] Ruang kedelapan adalah dapur yang
digunakan untuk memasak makanan.[1] Rumah panggung Jambi merupakan salah satu
kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan.[2]
Rumah Limas (Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan/Sumsel)

Rumah Limas Palembang Sumatera Selatan


Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang yang terbuat dari jenis kayu unglen
yang berjumlah 32 buah atau kelipatannya. Rumah limas Palembang merupakan rumah
panggung yang bagian kolongnya merupakan ruang positif untuk kegiatan sehari-hari.
Ketinggian lantai panggung dapat mencapai ukuran 3 meter. Untuk naik ke rumah limas
dibuatlah dua tangga kayu dari sebelah kiri dan kanan. Bagian teras rumah biasanya
dikelilingi pagar kayu berjeruji yang disebut tenggalung. Makna filosofis dibalik pagar kayu
itu adalah untuk menahansupaya anak perempuan tidak keluar rumah.

Rumah Nuwo Sesat (Rumah Adat Provinsi Lampung)

Nuwo Sesat Rumah Adat Provinsi Lampung

Rumah Kebaya (Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta)


Rumah Kebaya Rumah Adat DKI Jakarta
Rumah Kebaya mempunyai beberapa pasang atap, yang apabila dilihat dari samping berlipat-
lipat seperti lipatan kebaya.
Arsitekturnya seperti monas yang terpotong bagian tugunya. Rumah ini melambangkan
penduduk Jakarta yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
Pembagian ruangannya, serambi depan disebut Paseban. Dindingnya terbuat dari panel-panel
yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini dimaksudkan agar ruangan
terasa lebih luas.
Pada saat-saat tertentu, Rumah Kebaya sering digunakan untuk mengadakan acara selamatan
atau hajatan khas Betawi.

Rumah Kasepuhan (Rumah Adat Provinsi Jawa Barat)

Kasepuhan (Rumah Adat Jawa Barat/Jabar)


Rumah warga masyarakat Kasepuhan adalah Hateup salak Tihang Cagak yang berarti bentuk
dan type rumah adat adalah rumah panggung menggunakan atap daun [kiray dan daun tepus]
dengan bilik bambu dan tiang kayu, atau juga bisa berarti harus menggunakan bahan-bahan
alami. bagian rumah terbagi dalam 5 (lima) tahapan seperti umpak, kolong, beuteung, para
dan hateup, semua memiliki fungsi yang telah dirancang leluhur untuk guna dan manfaat
penghuninya.
Bentuk rumah panggung adalah bentuk rumah yang sudah dipakai lama oleh leluhurA  di
tatar sunda, dari sabang sampai merauke sebelum adanya pengaruh luar yang dibawa pada era
kolonial, menggunakan bentuk rumah yang sama, rumah panggung. Salah satu nilai
fungsinya adalah tahan getaran ketikaA  gempa terjadi, fleksibiltas membuat bangunan tetap
utuh karena bahan alam. Rupanya leluhur sangat faham akan kontur tanah yang vulkanis
dengan gunung berapi dimana-mana, sehingga bangunan yang cocok di tanah air ini adalah
bangunan seperti ini.A  selain itu juga dengan bahan atap yang ringan dari dedaunan dan
diikatkan pada layeus, tak ada ketakutan ketika gempa datang. Kearifan lokal yang telah
dirancang leluhur untuk kepentingan anak cucu di kemudian hari bisa kita lihat dari bentuk
rumah panggung itu sendiri.

Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)

Rumah Joglo Jawa Timur

Rumah Joglo Jawa Tengah

Rumah Joglo DI Yogyakarta


Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia
tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk
menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain.
Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan
masyarakat Jawa. - See more at: http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-adat-jawa-
tengah-joglo.html

Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)

Rumah Joglo Jawa Timur

Rumah Joglo Jawa Tengah

Rumah Joglo DI Yogyakarta


Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia
tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk
menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati orang lain.
Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan
masyarakat Jawa. - See more at: http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-adat-jawa-
tengah-joglo.html

Gapura Candi Bentar (Rumah Adat Provinsi Bali)

Gapura Candi Bentar Bali


Menjelaskan bahwa rumah, bagi orang Bali adalah keseluruhan bangunan dalam pekarangan
yang bisanya dikelilingi tembok (panyengker). Berikut adalah bangunan-bangunan yang
dimaksud beserta masing-masing fungsinya. Sanggah atau pamerajan yang merupakan
tempat suci bagi keluarga, panginjeng karang yang merupakan tempat untuk memuja roh
yang menjaga pekarangan, bale manten, yakni tempat tidutr kepala keluarga, gadis, serta
menyimpan barang berharga (kadang digunakan pasangan yang baru menikah), bale
gede/bale adat sebagai tempat upacara lingkaran hidup, yang dalam kehidupan sehari-hari
digunakan sebagai bale serbaguna, bale dauh sebagai tempat kerja, pertemuan, dan tempat
tidur anak laki-laki, paon atau dapur sebagai tempat memasak, dan lumbung, sebagai tempat
menyimpan padi/hasil bumi - See more at: http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-
adat-bali-struktur-dan-fungsi.html

Dalam Loka Samawa (Rumah Adat Nusa Tenggara Barat/NTB)

Rumah istana Sumbawa atau Dalam Loka adalah rumah adat atau istana yang didirikan dan
dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III di Pulau Sumbawa,
tepatnya di  kota Sumbawa Besar. Terdapat pengertian dari Dalam Loka itu sendiri, yaitu kata
“Dalam” yang memiliki arti istana atau rumah yang ada di dalam istana dan “Loka” yang
memiliki arti dunia atau juga tempat. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Dalam Loka
merupakan istana atau tempat hunian raja. Namun, penggunaan rumah adat Dalam Loka saat
ini difungsikan untuk menyimpan benda atau artifak bersejarah milik Kabupaten Sumbawa.
Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat

Sao Ata Mosa Lakitana (Rumah Adat Nusa Tenggara Timur/NTT)

Sao Ata Mosa Lakitana NTT

Rumah Panjang (Rumah Adat Kalimantan Barat/Kalbar)

Rumah Panjang (Rumah Adat Suku Dayak) Kalimantan Barat

Rumah Panjang adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat.[1] Rumah
Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah Kalimantan Barat.[1]
Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial kehidupan masyarakat Dayak di
Kalimantan Barat.[1] Rumah panjang juga merupakan pusat kehidupan dari masyarakat
Dayak.[1] Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat dapat dikatakan hampir punah karena
jumlahnya yang sedikit.[1]Pada tahun 1960, pemerintah menghancurkan beberapa rumah
panjang karena dicurigai menganut paham komunis..[2] Rumah panjang di daerah Kalimantan
Barat identik dengan rumah panjang yang ada di Kalimantan Tengah.[3] Hal ini dikarenakan
letak geografi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang sangat berdekatan.[3] Keduanya
sama-sama dikenal dengan nama Rumah Betang.[3]
Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah/Kalteng)

Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah)


Rumah betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat diberbagai penjuru Kalimantan
dan dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat
permukiman suku Dayak
Rumah betang dibangun memanjang dengan type bangunan yang kokoh dibuat dari kayu yang
berkualitas tinggi, yaitu kayu ulin, selain memiliki kekuatan yang bisa berdiri sampai dengan ratusan
tahun, kayu ini juga anti rayap. Adapun rumah betang ini dibuat panggung adalah untuk melindungi
penghuninya seperti menghindari musuh yang dapat datang tiba-tiba, binatang buas, ataupun banjir
yang terkadang datang melanda.Hampir semua betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai
besar yang ada di Kalimantan

Rumah Banjar (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan/Kalsel)

Rumah Banjar (Rumah Adat Kalimantan Selatan)


Rumah Adat Banjar
Mendengar nama rumah Bubungan Tinggi, Anda juga harus siap dengan istilah “rumah
Banjar”/”Rumah Ba'anjung”. Keduanya merujuk pada rumah adat Kalimantan Selatan. Disebut
rumah Banjar, sebab memang mayoritas suku di Kalimantan Selatan adalah suku Banjar. Rumah
yang mereka diami ini tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Oleh sebab itu ia dinobatkan
sebagai rumah adat provinsi tersebut. Adapun istilah “Rumah Bubungan Tinggi” mengacu pada
bentuk rumah adat itu sendiri yang memang bagian atamnya tinggi dan lancip hingga membentuk
sudut 45 derajat.
Konon kabarnya, rumah adat Kalimantan Selatan ini sudah ada sejak abad 16, tepatnya pada masa
pemerintahan Pangeran Samudera atau yang dikenal juga dengan nama Sultan Suriansyah. Di awal
masa pembuatannya, rumah adat Banjar ini dilengkapi dengan konstruksi sedrhana berbentuk segi-
empat yang cenderung memanjang dari depan ke balakang. Namun, seiring berjalannya waktu,
rumah adat Banjar ini kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan si pemilik
dengan menambahkan bagian rumah di samping kiri dan kanan. Adapun istilah yang digunakan
untuk rumah adat Banjar yang ditambahkan bagian tertentu tersebut adalah “disumbi”.
Padamulanya, rumah adat Banjar ini hanya bisa dijumpai di lingkungan kraton Banjar. Namun lama
kelamaan, kita masyarakat juga turut membangun rumah dengan mengadopsi bangunan di
lingkungan istana tersebut hingga persebarannya hampir merata bahkan hingga ke Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur.

Rumah Lamin (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur/Kaltim)

Rumah Lamin Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin adalah identitas
masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300
meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.[1] Rumah Lamin juga dikenal sebagai
rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung.[2] Rumah ini dapat ditinggal oleh
beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar.[1] Salah satu rumah Lamin yang
berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga.[3] Rumah Lamin
dapat menampung kurang lebih 100 orang.[2] Pada tahun 1967, rumah Lamin diresmikan oleh
pemerintah Indonesia.[1]

Rumah Bolaang Mongondow (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Utara/Sulut)


Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara
Suku Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol
dan Tumotoibokat. Tempat tinggal mereka di gunung Komasaan (wilayah Bintauna). Makin
lama turunan kedua keluarga itu semakin banyak, sehingga mereka mulai menyebar ke timur
di Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli', Ginolantungan. Ke pedalaman di tempat bernama
Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia', Tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-
lain. Peristiwa perpindahan ini terjadi sekitar abad 8 dan 9. Pokok pencaharian adalah
berburu, mengolah sagu hutan, atau mencari sejenis umbi hutan, menangkap ikan. Pada
umumnya mereka belum mengenal cara bercocok tanam. dalam perkembangan selanjutnya
Suku Mongondow mendirikan kerajaan dengan nama Kerajaan Bolaang. Kerajaan Bolaang di
kemudian hari lebih di kenal sebagai kerajaan Bolaang Mongondow.

Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar (Rumah Adat Provinsi Sulawesi
Tengah/Sulteng)

Rumah Souraja (Rumah Adat Sulawesi Tengah)


Rumah Souraja merupakan Rumah bagi bangsawan dari suku Kaili. Saat ini banyak pemilik
rumah rumah tradisional serupa dibongkar dan dijadikan ruko akibat tuntutan ekonomi. Maka
dari itu kita harus menjaga kelestarian budaya kita.

Laikas (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tenggara/Sultra)


Laikas (Rumah Adat Sulawesi Tenggara)

Rumah Adat Tongkonan (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Selatan/Sulsel/Suku


Toraja)

Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan


Sebenarnya Indonesia memiliki ragam kebudayaan dan suku-suku didalamnya, tetapi banyak
masyarakat yang tidak mengenal kebudayaan apa saja yang ada dinegerinya. Salah satu
contohnya adalah Toraja, suku yang berdiam di provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki
banyak kebudayaan-kebudayaan yang unik. Dari mulai suku-suku, bahasa, adat perkawinan,
upacara adat kematian, makanan khas, dan objek wisata yang beragam dan unik

Baileo (Rumah Adat Provinsi Maluku)


Rumah Adat Baileo
Baileo merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan warga (balai
bersama), selain sebagai tempat pertemuan / kegiatan Baileo juga berfungsi untuk
menyimpan benda-benda suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga
kampung tersebut.

Rumah adat Baileo ini mempunyai beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda
dan mempunyai filosofi yang tersirat di dalamnya.
Pada intinya rumah adat Baileo ini dibuat tanpa dinding, hal ini bermakna agar roh nenek
moyang dapat dengan leluasa untuk keluar masuk kedalam rumah adat tersebut.

Bagian depan atau pintu masuk rumah adat Baileo terdapat Batu Pamali batu besar yang
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesaji

Rumah Honai (Rumah Adat Provinsi Papua)

Rumah Honai (Rumah Adat Papua)

Rumah Adat Doloupa (Rumah Adat Provinsi Gorontalo)


Rumah Adat Doloupa Gorontalo
DOLOHUPA adalah sebutan atau nama lain dari rumah adat Gorontalo,didalam rumah adat
ini kita bisa melihat seluruh kehidupan masyarakat sekitar dalam kehidupanya lengkap
dengan perabot serta pernik-pernik adat gorontalo.

Rumah Adat Bangka Belitung

Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang
dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan
material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh
dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.
Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki
beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal
terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam
tanah.

Rumah Adat Bangka Belitung

Rumah Adat Bugis

Setiapbudaya memiliki Ciri Khas Rumah Adatnya Masing-masing. Begitu Pula Dengan
Bugisrumah adat bugis itu terdiri dari tiga Bagian. Yang Dimana Kepercayaan Tersebut
terdiri atas :
1.Boting Langiq (Perkawinan Di langit yang Dilakukan Oleh We Tenriabeng)
2.Ale Kawaq (Di bumi. Keadaan-keadaan yang terjadi Dibumi)
3.Buri Liu (Peretiwi/Dunia Bawah Tanah/Laut) yang masih mempercayai bahwa
rumahbugis 1 Budaya Bugis : Rumah Adat Bugis
Bagian-Bagian Dari Rumah Adat Bugis
1. Rakkeang, adalah bagian diatas langit - langit ( eternit ). Dahulu biasanya digunakan untuk
menyimpan padi yang baru di panen.
2. Ale Bola, adalah bagian tengah rumah. dimana kita tinggal. Pada ale bola ini, ada titik
sentral yang bernama pusat rumah ( posi’ bola ).
3. Awa bola, adalah bagian di bawah rumah, antara lantai rumah dengan tanah.

Rumah Adat Bugis


Gambar Dan Nama Pakaian Adat
Tradisional Dari 33 Provinsi di Indonesia

1. Provinsi Riau - Pakaian Adat Tradisional Melayu


Pakaian adat tradisional Riau adalah pakaian adat tradisional Melayu. Di Riau ada 3 macam
pakaian adat tradisional Melayu yaitu Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau.

 (Pakaian Adat Tradisional Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau)

2. Provinsi Kepulauan Riau Pakaian Adat Tradisional Belanga


Untuk pakaian adat tradisional pria, baju yang dipakai adalah baju Melayu  berupa atasan
yang disebut teluk belanga. Busana ini terdiri dari celana, kain sampin, dan songkok atau
penutup kepala. Untuk perempuan, pakaian yang dipakai berupa baju kurung, kain, dan
selendang. Selendang dipakai dengan cara disampirkan di bahu.

3. Provinsi Jambi - Pakaian Adat Tradisional Melayu Jambi


Pakaian adat tradisional Jambi sama seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain,
yaitu pakaian adat tradisional Melayu. Pakaian adat tradisional Melayu dari Jambi ini
biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan
benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan yang mewah untuk kelengkapannya.

4. Provinsi Sumatera Selatan - Pakaian Adat Tradisional Aesan Gede


Pakaian adat tradisional Sumatera Selatan adalah Aesan Gede. Baju adat tradisional ini
terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.
5. Provinsi Bangka Belitung - Pakaian Adat Tradisional Paksian
Pakaian adat tradisional Bangka Belitung adalah Paksian. Untuk perempuan biasanya
memakai baju kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra dan kepalanya memakai
mahkota yang biasa disebut dengan nama Paksian. Sedangkan untuk laki-laki menggunakan
sorban atau yang biasa disebut masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.

6. Provinsi Bengkulu - Pakaian Adat Tradisional Bengkulu


Pakaian adat tradisional wanita di Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang,
bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang
logam. Pakaian adat tradisional pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang
dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris.
7. Provinsi Lampung - Pakaian Adat Tradisional Tulang Bawang
Pakaian adat tradisional Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung pesisir
dengan lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan kain tapis di hias
dengan logam kuningan yang memper indah dan mebuat mewah, sedangkan kain tapis adalah
suatu kain yang ditenun secara manual dengan menggunakan tinta mas yang di ukir dengan
tangan tangan terampil hingga membuat yang memakai pakaian penganten tersebut terlihat
lebih berwibawa.

8. Provinsi DKI Jakarta - Pakaian Adat Tradisional Betawi


Pakaian adat tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama Pakaian Adat Betawi yang
dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam diantaranya
dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu dan Budaya Barat.
9. Provinsi Jawa Barat - Pakaian Adat Tradisional Kebaya
Untuk pakaian adat tradisional Jawa Barat memiliki perbedaan untuk laki-laki dan
perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik rakyat
biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang
digunakan serta corak hiasnya.

10. Provinsi Banten - Pakaian Adat Tradisional Pangsi


Untuk masyarakat Baduy masih mengenakan pakaian adat tradisionalnya dalam kehidupan
sehari-hari. Baduy Dalam sering mengenakan pakaian adat berwarna putih yang
melambangkan kesucian. Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian adat berwarna hitam.
11. Provinsi Jawa Tengah - Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya
Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif
batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli.

12. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta - Pakaian Adat Tradisional Kasatrian


Pakaian adat tradisional masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari seperangkat
pakaian adat tradisional yang memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya. Kelengkapan berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi
pemakainya yang meliputi fungsi dan peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya
sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, di man dikenakan, dan siapa yang
mengenakannya.

13. Provinsi Jawa Timur - Pakaian Adat Tradisional Pesa'an


Pakaian adat tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan
sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita
biasa menggunakan kebaya.
14. Provinsi Bali - Pakaian Adat Tradisional Bali
Pakaian adat tradisional Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas
kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan
ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial
dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan
yang dipakainya.

15. Provinsi Nusa Tenggara Barat - Pakaian Adat Tradisional Lombok


Pakaian adat tradisional Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pakaian Adat Lombok.
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur - Pakaian Adat Tradisional Nusa Tenggara Timur
Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian adat tradisional untuk pria Rote, Nusa Tenggara
Timur. Untuk wanita, biasanya mengenakan baju kebaya pendek dan bagain bawahnya
mengenakan kain tenun.

17. Provinsi Kalimantan Barat - Pakaian Adat Tradisional Perang


Pakaian ini adalah pakaian yang digunakan sudah sejak dulu oleh masyarakat Kalimantan
Barat. Pakaian adat trasional Kalimantan Barat berbahan kulit kayu yang diproses menjadi
kain. Untuk bahan utama yang digunakan sebagai bahan pakaian adat tradisional Kalimantan
Barat adalah kulit kayu kapuo atau ampuro. Kulit kayu tersebut dipukul termasuk di pukul di
dalam air menggunakan pemukul yang berbentuk bulat. Kemampuan mengolah kulit kayu
menjadi kain oleh masyarakat merupakan kemampuan yang secara turun temurun diturunkan
oleh nenek moyang.
18. Provinsi Kalimantan Tengah - Pakaian Adat Tradisional Kalimantan Tengah
Untuk pakaian adat tradisional pengantin pria di Kalimantan Tengah memakai celana panjang
sampai lutut, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai
adalah inuk atau kalung panjang, cekoang atau kalung pendek dan kalung yang terbuat dari
gigi binatang. Pengantin wanita memakai kain berupa rok pendek, rompi, ikat kepala dengan
hiasan bulu enggang, kalung dan subang.

19. Provinsi Kalimantan Selatan - Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular
Lulut
Ada beberapa jenis pakaian adat tradisional Suku Banjar yang berasal dari provinsi
Kalimantan Selatan, antara lain Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pengantin
Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan dan Pengantin
Babaju Kubaya Panjang.
20. Provinsi Kalimantan Timur - Pakaian Adat Tradisional Kalimantan Timur
Orang Kalimantan Timur biasanya mengenakan pakaian adat tradisional khas mereka
bergantung fungsi dan penggunaan. Pakaian yang dikenakan untuk bepergian berbeda dengan
pakaian sehari-hari. Apalagi pakaian untuk acara dan upacara-upacara tertentu. Begitu pula
pakaian yang dikenakan untuk menari pun berbeda dengan pakaian lainnya. Pakaian adat
yang dimiliki masyarakat Kalimantan Timur biasa dikenakan pada saat upacara, perkawinan,
tarian, dan sebagainya.

21. Provinsi Sulawesi Utara - Pakaian Adat Tradisional Kulavi (Donggala)


Provinsi Kalimantan Utara dapat dikatakan provinsi yang paling muda dalam sejarah
berdirinya negara Indonesia. Provinsi ini juga sekaligus provinsi yang berbatasan langsung
dengan negara tetangga. Awalnya provinsi ini termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur
sehingga untuk suku bangsa dan kebudayannya pun mirip dengan Kalimantan timur.
22. Provinsi Sulawesi Barat - Pakaian Adat Tradisional Mandar
Lipa Saqbe Mandar (Sarung Sutra Mandar) adalah pakaian adat Sulawesi Barat yang sepintas
memiliki persamaan dengan kain sutra daerah lain, tapi di setiap jenis dan nama Lipa Saqbe
Mandar memiliki ciri khas khusus yakni dari segi corak (sure’ ataupun bunga) dan cara
pembuatannya, yang membuatnya terkenal ke daerah sekitarnya (bugis dan makassar).

22. Provinsi Sulawesi Tengah - Pakaian Adat Tradisional Nggembe


Baju Nggembe adalah pakaian adat tradisional yang dipakai oleh remaja putri untuk Upacara
Adat atau pesta. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain,
panjang blus sampai pinggang dan berbentuk longgar.
23. Provinsi Sulawesi Tenggara - Pakaian Adat Tradisional Suku Tolaki
Pakaian adat Provinsi Sulawesi Tenggara  adalah Pakaian Adat Suku Tolaki.

24. Provinsi Sulawesi Selatan - Pakaian Adat Tradisional Bodo


Baju bodo  adalah pakaian adat tradisional perempuan Bugis,  Sulawesi Selatan,  Indonesia.
Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku
lengan. Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu busana tertua di dunia.
25. Provinsi Gorontalo - Pakaian Adat Tradisional Gorontalo
Dalam acara pernikahan pakaian adat tradisional daerah khas Gorontalo disebut Biliu
(pakaian pengantin putri) dan Mukuta (pakaian pengantin putra). Pakaian adat Gorontalo
umumnya mempunyaitiga warna dan memiliki arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning
keemasan, dan warna hijau.

26. Provinsi Maluku - Pakaian Adat Tradisional Baju Cele


Baju Cele bermotif garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil. Biasanya, baju Cele
dikombinasikan dengan kain sarung yang warnanya tidak terlalu jauh berbeda, yang penting
harus seimbang dan serasi. Baju cele dipakai dalam upacara-upacara adat.
27. Provinsi Maluku Utara - Pakaian Adat Tradisional Manteren Lamo
Pakaian Manteren Lamo (Sultan) adalah pakaian adat tradisional Maluku Utara yang terdiri
atas celana panjang hitam dengan bis merah memanjang dari atas ke bawah, baju berbentuk
jas tertutup dengan kancing besar terbuat dari perak berjumlah sembilan . Sementara itu,
leher jas, ujung tangan, dan saku jas yang terletak di bagian luar berwarna merah.

28. Provinsi Papua Barat - Pakaian Adat Tradisional Ewer


Pakaian adat Ewer merupakan pakaian adat tradisional Papua Barat.
29.
Pakaian adat pria dan wanita di Papua hampir sama bentuknya. Mereka memakai baju dan
penutup badan bagian bawah dengan model yang sama. Mereka juga sama-sama memakai
hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-
manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Bentuk pakaian yang terlukis di sini
merupakan ciptaan baru. Dengan tombak/panah dan perisai yang dipegang mempelai laki-
laki menambah kesan adat Papua.

30. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan
oleh para raja dan keluarganya.
31. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional Ulos
Pakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh
masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.

32. Provinsi Sumatera Barat - Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang


Pakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan
Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.
(Pakaian Adat Tradisional Penghulu)

(Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang)


Makana
1.Aceh

Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam sup
sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!

2. Sumatera Utara

Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika Ambon. Bika Ambon ini
enak banget! Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian dan keju. Rasanya manis dan
lembut.

3. Sumatera Barat
Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang. Makanan
yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah satu masakan
Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar negeri.

4. Jambi

Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak
dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada
sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.

5. Bengkulu

Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang beraneka ragam.
Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.
6. Riau

Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran
belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.

7. Kepulauan Riau

Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung
Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang
terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun
berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api. Bikin
ketagihan!
8. Sumatera Selatan

Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek. Pempek terbuat dari ikan dan sagu.
Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang
dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih,
dan garam.

9. Bangka Belitung

Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau
bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang
biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan toge
atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu masih
panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.
10. Lampung

Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau
dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

11. Banten

Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa,
daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat dan
santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
12. Jakarta

Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan
putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang
merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah,
kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Saya sudah pernah coba dan ini enak
banget!

13. Jawa Barat

Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras dan kuah cair manis. Manis dan
menggugah selera!
14. Jawa Tengah

Lunpia adalah makanan khas Jawa Tengah khususnya kota Semarang. Makanan ini berisi
rebung, telur, dan daging udang. Setelah dibungkus bisa dimakan langsung, bisa juga
digoreng. Saya suda pernah makan lunpia di Semarang dan rasanya bikin ketagihan!

15. D.I. Yogyakarta

Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak
dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh),
ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Mantap!

16. Jawa Timur


Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa
Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Cingur sendiri berrati mulut. Makanan ini memang
menyajikan mulut sapi. Biasanya dihidangkan dengan sayuran kemudian diberi bumbu yang
terbuat dari olahan petis udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang
digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda
(pisang klutuk). Rsanya sedap!

17. Bali

Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang
terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.
Nikmat dan mantap!

18. Nusa Tengara Barat

Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar
ayam yang disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah,
bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan
bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.
19. Nusa Tenggara Timur

Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah
makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan
bumbu masak penyedap rasa. Rasanya asin tapi lezat!

20. Kalimantan Barat

Bubur Pedas Sambas adalah makan khas dari wilayah sambas

Di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas tersebut berbanderol kata “pedas” yang
akan membuat pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik ngeri, saat disuguhkan
pasti akan minta tambah lagi. Karena, bubur pedas adalah bubur yang terbuat dari campuran
sayur mayur dan saat diolah tidak ada dicampurkan bahan cabai sedikitpun.
21. Kalimantan Selatan

Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam
dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi
daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus,
rebusan telur, dan ketupat. Melihatnya saja sudah tidak tahan untuk mencoba. Soto banjar
enak dan mantap!

22.Kalimantan Tengah

Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat
lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari
umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga
dengan mencarinya di sekitar hutan tempat mereka tinggal.
23. Kalimantan Timur

Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini
dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan
atau acara menyambut tamu kehormatan. aging ayam kampung yang disajikan bersama
bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas tersendiri dari Ayam Cincane.

24. Sulawesi Selatan

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan
Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah
warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong
terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.
Bumbunya relatif “kuat” akibat digunakannya ketumbar. Sup ini mantap abis!

25. Sulaweisi Tengah


Sup Ikan Jantung Pisang adalah makanan khas sulawesi tengah, Tepatnya di kota Palu.
Makanan dengan cita rasa yang asam pedas yang segar ini, menggunakan ikan kakap sebagai
bahan utama.

26. Sulawesi Tenggara

Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri
dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah
selerah makan.

27. Gorontalo

 
Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini biasa juga disebut dengan milu
siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti jajung). Makanan ini terbuat dari
jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun kemangi, bawang
merah, jeruk nipis.
28. Sulawesi Utara

Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, ibukota
Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung
daging. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap
hidangannya.
29. Maluku

Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Karena proses
pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.
30. Maluku Utara

Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate. Penyebutannya harus lengkap: gohu
ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga
populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran
bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.

31. Papua Barat

Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar
yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan, ikan bakar ini memiliki
rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang
disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.
32. Papua Timur

Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua.
Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari
tepung sagu. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan.

33. Papua Tengah

Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua, bahan dasar pembuatan kue ini
adalah tepung sagu. Kue sagu ini agak keras saat digigit tetapi kalau sudah ada di dalam
mulut atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.
34. Kalimantan Utara

Di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan, terkenal dengan hidangan laut. Salah satu
yang patut dicoba adalah Kepiting Soka. Kepiting ini bisa kita makan keseluruh bagian
tubuhnya. Kepiting Soka memiliki cangkang yang lunak sehingga bisa dimakan. Kepiting ini
juga bisa di buat camilan atau kerupuk.
Senjata Tradisional Daerah/Provinsi di
Indonesia
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 

Rencong (Bahasa Aceh : Rintjong) adalah senjata tradisional milik Suku Aceh. Rencong
merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan Suku Aceh. Menurut catatan
sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di Kesultanan Aceh sejak
masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama.
Kedudukan Rencong di Kesultanan Aceh sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di
pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan
Rencong. Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, Meugang, Peusijuk, Tung
Dara Baro (Mengunduh Mantu), dan dalam setiap acara penting lainnya.

2. Provinsi Sumatera Utara 

Senjata Tradisional : Piso Gaja Dompak

Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Nama piso
gaja dompak diambil dari kata piso yang berarti pisau yang berfungsi untuk memotong atau
menusuk, dan bentuknya runcing dan tajam. Bernama gaja dompak karena berarti ukiran
berpenampang gajah pada tangkai senjata tersebut.
3. Provinsi Sumatera Barat 

Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit

Karih (Keris) adalah Senjata tradisional Sumatera Barat. Bentuknya seperti keris tapi tidak
berlekuk. Karih / Keris ini merupakan perlengkapan/ aksesoris yang dipakai oleh kaum laki-
laki dan diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama
dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar,
selain itu juga biasa dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majlis perkawinan
yang masyarakat setempat menyebutnya baralek dan juga dipergunakan dalam pertunjukan
silat.

4. Provinsi Bengkulu 

Senjata Tradisional : Kuduk, Badik, Rudas

Kuduk adalah sejenis keris yang berlekuk, bermata satu dengan punggung yang agak tebal.
Sarungnya memakai centalan dan dipakai untuk membela diri dan berburu. Badik juga
sejenis keris dengan bentuk lurus dan bermata satu. Diapakai untuk berburu dan sebagai
perlengkapan upacara adat. Rudas adalah sejenis pedang yang terdiri dari mata, ulu, dan
sarung. Dipergunakan untuk berperang, membela diri dan kelengkapan pada upacara
penobatan datuk (kepala adat). Selain dari itu terdapat pula Pedang Kayu Nibung dan
Kerambit.

5. Provinsi Riau / Kepulauan Riau  

Senjata Tradisional : Pedang Jenawi, Badik Tumbuk Lado

Pedang ‘Jenawi’ merupakan sejenis senjata tradisional berupa pedang yang dipergunakan


oleh para panglima perang tempo dulu. Panjang pedang Jenawi ini bisa mencapai 1 meter.
Pedang ‘jenawi’merupakan sejenis senjata pedang yang dipergunakan oleh para panglima
perangtempo dulu. Jenis senjata badik (sekin) yang umum digunakan adalah ‘tumbuk lada’,
yang bentuknya seperti keris tetapi ukurannya lebih pendek. Senjata ini digunakanuntuk
berperang dan keperluan sehari-hari. Pada mata badik yang untuk berperangsering diolesi
dengan racun. Penggunaan badik untuk melawan musuh tersirat dalam ungkapan:
“Bila badik telah ditarik dari sarungnya, maka harus ditikamkan pada suatu benda atau
binatang. Barulah kemudian badik dimasukkan pada sarungnya ”.

6. Jambi 

Senjata Tradisional Jambi : Badik Tumbuk Lada, Sumpit Suku Kubu

Badik Tumbuk Lada adalah senjata tradisional khas melayu yang ada di Sumatera dan
Kepulauan Riau serta Semenanjung Melayu. Senjata tradisional Jambi ini bentuknya seperti
badik khas Sulawesi hanya saja pada sarung Tumbuk Lada terdapat benjolan bundar yang
dihias dengan ukiran pahat. Sarung senjata ini dilapis dengan kepingan perak yang diukir
dengan pola-pola rumit. Bentuk badik tumbu ladak juga menyerupai keris akan tetapi tidak
bergelombang. Senjata tradisional dari Jambi ini pada zaman dulu dipergunakan untuk
berburu dan berperang. Namun selain untuk berperang Tumbuk Lada pada zaman dulu juga
menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat di Jambi, Kepulauan Riau, Deli, Siak dan
Semenanjung Tanah Melayu. Sumpit sebagai senjata tradisional banyak dipergunakan oleh
suku adat yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali di Jambi. Di Suku Kubu terdapat sumpit
yang dipergunakan masyarakat untuk berburu binatang.

7. Provinsi Sumatera Selatan 

Senjata Tradisional :Tombak Trisula

Belum ada sumber yang bisa menjelaskan dengan pasti awal mula senjata tombak dengan
ujung berbentuk trisula ini. Ada sebagian ahli berasumsi bahwa tombak trisula punya kaitan
dengan perkembangan budaya Hindu pada masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Kota Palembang. Namun, tombak trisula khas daerah Sumatera Selatan punya dua
ujung sisi yang bisa digunakan sebagai senjata. Salah satu ujungnya berbentuk trisula,
sedangkan ujung yang lainnya berupa mata tombak berbentuk segitiga yang diukir demikian
cantik.
8. Provinsi Lampung 

Senjata Tradisional : Terapang, Pehduk Payan

Senjata tradisioal Lampung, yang terkenal adalah Terapang. Ulu terapang terbuat dari kayu
dengan ukiran kepala orang atau burung sebagai lambing keberanian. Senjata terkenal lainnya
adalah payan, beladau, penduk, badik, dan keris.

9. Provinsi Bangka Belitung 

Senjata Tradisional : Siwar Panjang

Siwar Panjang adalah senjata tusuk genggam yang bentuknya menyerupai golok panjang
dengan sisi tajam di salah satu bilahnya. Senjata ini mempunyai kedudukan yang penting bagi
seseorang. Berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri dan benda keramat.

10. Provinsi DKI Jakarta 

Senjata Tradisional : Badik, Parang, Golok


Badik Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang atau
golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah keris,
tombak, toya, cabang dan parang.

11. Provinsi Jawa Barat 


Senjata Tradisional : Kujang

Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad
ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm
dan beratnya sekitar 300 gram. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman
dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk
melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat
pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata. Menurut Sanghyang
siksakandang karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki
akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.

12. Provinsi Banten 

Senjata Tradisional : Golok Ciomas

Golok Banten adalah benda sejarah yang merupakan simbol peradaban zaman Kerajaan
Banten. Dahulu golok digunakan sebagai alat pertahanan untuk melawan musuh atau orang
yang berniat mengancam keselamatan. Golok Banten digunakan para jawara untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh dan sebagai lambang kehormatan dan derajatnya
sebagai jawara. Berdasarkan keterangan Kiai Muhaemin, Pimpinan Pondok Pesantren
Saanabil huda, yang juga sebagai salah satu pewaris atas pembuatan Golok Ciomas
mengatakan, tidak sembarangan orang dapat membuat Golok Ciomas, karena dalam
proses pembuatannya membutuhkan ritual khusus dan juga alat khusus yang
merupakan warisan turun-temurun.

13. Provinsi Jawa Tengah 

Senjata Tradisional : Keris

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya)
dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di
bagian pangkal yang melebar. Pada masa kini, keris memiliki fungsi yang beragam dan hal
ini ditunjukkan oleh beragamnya bentuk keris yang ada, keris juga masih menjadi bagian
dari 
sesajian. Lebih jauh, keris juga digunakan dalam ritual/upacara mistik atau paranormal. 

14. Provinsi Jawa Timur

Senjata Tradisional : Clurit


Clurit adalah alat pertanian yang berfungsi sebagai alat potong yang berbentuk melengkung
menyerupai bulan sabit. Meskipun memiliki bentuk yang sama dengan arit /sabit, Clurit lebih
mengacu pada senjata tajam sedangkan Arit atau Sabit cenderung bersifat sebagai alat
pertanian. Senjata ini melegenda sebagai senjata yang biasa digunakan oleh tokoh bernama
Sakera. Masyarakat Madura biasanya memasukkan khodam, sejenis makhluk gaib
yang menempati suatu benda, ke dalam celurit dengan cara merapalkan doa-doa sebelum
carok. Walaupun demikian, pada dasarnya fungsi utama senjata ini merupakan salahsatu dari
alat pertanian.

15. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar

Senjata Tradisional : Mandau

Mandau merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap
keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun
hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan
emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau
mempunyai nama asli yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”,
merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh
pemiliknya. Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa
yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei, Batu Mujat atau batu Tengger, Batu Montalat.

16. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng

Senjata Tradisional : Mandau, Lunjuk Sumpit Randu


Di Kalimantan Tengah senjata tradisionalnya salah satunya adalah mandau. Bagian hulunya
dihiasi ukiran burung tinggang, sejenis burung enggang. Menurut kepercayaan mereka,
burung tinggang adalah penguasa seluruh alam. Senjata terkenal lainnya adalah lunjuk
sumpit, randu (sejenis tombak) dan perisai. Sumpit atau sumpitan (bahasa kalimantan
tengah : sipet) adalah senjata yang digunakan untuk berburu maupun dalam pertempuran
terbuka atau sebagai senjata rahasia untuk pembunuhan diam diam. Penggunaan sumpit
yaitu dengan cara ditiup. Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan
tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena
bahan pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki
akurasi tembak yang dapat mencapai 200 meter.

17. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel

Senjata Tradisional : Bujak Beliung

Bujak Beliung adalah nama senjata yang merupakan senjata tradisional dari provinsi
kalimantan selatan. Senjata tradisional khas daerah kalimantan adalah mandau dan sumpit.
Namun ada yang mengatakan Bujak Beliung adalah senjata khas Kalimantan selatan yang
berbentuk keris. Ada pula yang mengatakan Bujak beliung adalah senjata khas kalimantan
selatan yang berbentu tombak. 
18. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim

Senjata Tradisional : Mandau

Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan.
Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau
memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan
lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud
memperindah bilah mandau. Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang
tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan
suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga
sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau
Kalimantan.

19. Provinsi Bali

Senjata Tradisional : Keris

Keris Bali adalah bagian dari peninggalan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Konon, pengaruh
kebudayaan Majapahit sangat kuat sehingga alat peperangan seperti keris diadopsi pula oleh
kerajaan-kerajaan di Pulau Dewata. Secara filosofis, keris Bali dipandang sebagai
perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka memiliki hari tertentu
untuk bersembahyang saat akan merawat kesucian dari keris pusaka miliknya. Keris juga
dipandang sebagai benda yang memiliki estetika di dalam kehidupan masyarakat di sana.
Hingga kini keris malah masih dipandang sebagai perlambang kekuatan dan simbol
kekuasaan. 

20. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB

Senjata Tradisional : Keris, Sampari, Sondi

Keris Lombok secara umum berukuran besar dan panjang, yakni antara 58 cm sampai 71 cm.
Sedangkan keris Sumbawa berukuran besar dan pendek, yakni antara 34 cm hingga 51 cm.
Sementara itu keris Jawa berukuran sedang, antara 49 cm sampai 51 cm. Sampari, istilah
lokal etnis Mbojo (Bima dan dompu) untuk Keris yang ber-teritorial di wilayah pulau
Sumbawa bagian timur. Tampilan tetap mengadopsi dari muasal induk, khas jajaran keris
Sulawesi.

21. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT

Senjata Tradisional : Sundu

Senjata yang umumnya dipakai oleh penduduk NTT adalah Sundu atau Sudu, semacam keris.
Penduduk menganggapnya sebagai senjata tikam yang keramat. Senjata tradisional
menyerupai Keris, berbentuk lurus dan pegangannya menyerupai bentuk sayap burung. Ada
pula motif horizontal melingkar pada sarung Sundu.
22. Sulawesi Barat

Senjata Tradisional : Badik

Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat
Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai
sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi
dengan pamor. Namun, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga
bilah). Senjata Tradisonal ini merupakan Senjata Identitas Provinsi Sulawesi Barat. Menurut
pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib).
Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya.
Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan
ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan
dan penderitaan bagi yang menyimpannya.

23. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut

Senjata Tradisional : Keris, Peda, Sabel

Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara.
Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah peda
(semacam parang), sabel,tombak, dan perisai.
Pedan dan parang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk bertani atau
menyadap enau. Pedan ini bentuknya pendek dengan ukurun 50cm, terbuat dari besi.
Hulunya terbuat dari kayu yang keras dan ujungnya bercabang dua. Sabel termasuk jenis
peda dengan ukuran lebih panjang, yaitu 1-1,5m. Hulunya juga bercabang dua dan dipakai
untuk perang, perisai sebagai penangkis terbuat dari kayu, diberi ukiran dengan motif motif
binatang atau daun daun.

24. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng

Senjata Tradisional : Pasatimpo

Pasatimpo, yaitu sejenis parang yang hulunya bengkok dan sarungnya diberi tali. Jenis
senjata panjang yang sering digunakan masyarakat berupa tombak, yang terdiri atas kanjae
dan surampa (bermata tiga seperti senjata trisula). Pada saat ini jenis-jenis senjata tradisional
yang ada juga digunakan untuk berbagai keperluan dalam rangka aktivitas hidup sehari-hari,
seperti untuk mencari kayu bakar, memotong hewan buruan atau piaraan untuk dikonsumsi,
dan lain-lain.

25. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel

Senjata Tradisional : Badik


Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat
Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda. Seperti keris, bentuknya
asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris,
badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga bilah). Badik ini merupakan senjata khas
tradisonal Makassar, Bugis dan Mandar yang berada dikepulauan Sulawesi. Ukurannya yang
pendek dan mudah dibawa kemana mana, tapi jangan salah lho kalau badik ini sudah keluar
dari sarungnya pantang untuk dimasukkan sebelum meminum darah.

26. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra

Senjata Tradisional : Keris

Keris adalah senjata tradisional rakyat Sulawesi Tenggara/ bentuknya berlekuk lekuk seperti
keris pada umumnya. Istana dan banteng kerajaan Sultan Buton sangat terkenal dalam sejarah
perlawanan bersenjata menentang Belanda. Keris dan pedang dipakai untuk perang jarak
dekat, sedangkan tombak, lembing dan sumpitan untuk perang jarak jauh.

27. Gorontalo

Senjata Tradisional : Wamilo


Senjata tradisional ini berbentuk seperti golok. Namun, bagian ujung hulunya sedikit
melengkung ke bawah. Senjata tradisional lainnya adalah badik, Wamilo, Bitu'o (sejenis
Keris), Sabele (sejenis Parang atau Lilang) dan Travalla.

28. Provinsi Maluku (Ambon)

Senjata Tradisional : Parang Salawaku 

Bentuknya yang cukup unik karena senjata ini merupakan senjata yang lengkap. Parang
Salawaki sudah merupakan satu paket senjata tradisonal Maluku. Senjata ini terdiri dari
parang dan perisai. Parang Sawalaku menjadi senjata khusus yang sering dipergunakan oleh
penduduk asli Maluku dalam berperang melawan musuh. Salah satu perang yang
mempergunakan senjata ini adalah ketika Kapitan Patimura dan rakyatnya perang melawan
tentara Belanda.

29. Maluku Utara

Senjata Tradisional : Parang Salawaku

Senjata tradisional yang terkenal di Maluku adalah parang salawiku. Panjang parang sekitar
90-100 cm. Sedangkan salawiku adalah perisai yang dihiasi motif-motif yang melambangkan
keberanian. Salawaku berbentuk ramping. Bagian atas dan bawah lebih lebar daripada bagian
tengahnya. Sisi depan agak melengkung, dilengkapi dengan pegangan di bagian belakangnya.
Warna hitam untuk melapisi salawaku terbuat dari getah akar berbagai jenis tanaman. Kini,
parang salawaku menjadi salah satu kerajinan khas Maluku. Selain menjadi pajangan, parang
salawaku menjadi pelengkap untuk pakaian para penari, termasuk Tari Cakalele. Parang
salawaku juga digunakan untuk upacara perkawinan.
30. Provinsi Papua Barat

Senjata Tradisional : Pisau Belati

Senjata ini terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati
tersebut. senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah Busur dan Panah. Busur tersebut
dari bambu atau kayu, sedangkan tali Busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari
bambu, kayu atau tulang kangguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang.
Keberagaman tarian di Indonesia

1. Aceh (NAD)
Seudati berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh
keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah
Aceh. Busana yang digunakan dalam Tari Seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong
lengan panjang yang ketat warna putih; kain songket yang dililitkan sebatas paha dan
pinggang, rencong yang disematkan di pinggang, ikat kepala berwarna merah, dan sapu
tangan berwarna. biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta
dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama.
Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang
kita kenal hari ini.
2. Bali

Tari legong merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati. Busana yang digunakan dalamTari Legong Sambeh
Bintang ini, di antaranya adalah gelungan, gelang tangan, kain kancan (tutup dada),
selendang kuning diikat ujungnya di kelingking, sabuk dalam (stagen), selendang warna-
warni.tari legong biasa di tampil kan untuk menyambut tamu, untuk acara hiburan
masyarakat setempat.

3. Bengkulu
Tari Andum dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati. Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat
pesta perkawinan.Kelengkapan pakaian untuk kaum pria di Bengkulu terdiri dari jas,
memakai sarung, celana panjang, alas kaki yang juga dilengkapi dengan memakai tutup
kepala serta sebuah keris. Jas yang di pakai tersebut terbuat dari bahan kain yang bermutu
seperti wol atau bisa juga bahan sejenisnya dan umumya warnanya gelap seperti warna hitam
dan warna biru tua. Sementara untuk bawahannya berupa celana yang terbuat dari bahan serta
dengan pilihan warna yang sama. 
4. DKI Jakarta

Tari Topeng merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tarian ini biasanya akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan sunatan,
perkawinan maupun acara-acara rakyat lainnya. Kostum yang digunakan biasanya selalu
memiliki unsur warna kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya,
sinjang, dan ampreng.
5. Jambi

Tari Sekapur Sirih merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya
dengan tari Melayu. Tari tersebut ialah Tari Sekapur Sirih. Tari ini merupakan tarian selamat
datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi. Tarian ini diciptakan oleh Firdaus Chatab
pada tahun 1962. Pada tahun 1967 tarian ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA. Tari ini
mendeskripsikan perasaan lapang dan terbuka yang dimiliki orang-orang Jambi terhadap
tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Jumlah penari dalam tarian ini ialah 9 orang penari
perempuan dan 3 orang penari laki-laki. Di antara dua belas penari tersebut satu orang
bertugas memegang payung, dua orang pengawal, dan sisanya menari.
6. Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat
seorang raja karena cintanya ditolak. Kostum yang digunakan biasanya selalu memiliki unsur
warna kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan
ampreng. Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu
agung. Tarian ini biasanya akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan
sunatan, perkawinan maupun acara-acara rakyat lainnya.
7. Jawa Tengah

Tari Serimpi adalah sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung
dan menawan. Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang selalu dibawakan oleh 4
penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4. Hanya pada Srimpi Renggowati
penarinya ada 5 orang. Menurut Dr. Priyono nama serimpi dikaitkan ke akar kata “impi” atau
mimpi.
8. JawaTimur

Tari Reog Ponorogo merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan,
kejantanan dan kegagahan. Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa
Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil
pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang
masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Untuk
hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,busana yang di gunakan pakaian
reog.
9. kalimantan Barat
Tari Monong merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali
penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi Tari ini sering juga disebut dengan tari
Manang. Tari ini merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau
menangkal penyakit yang ada dalam tubuh si sakit.
10. Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari
wanita. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga.
Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi
sebagai tari penyambutan tamu.
11. Kalimantan tengah

Tari Tambun dan Bungai Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan
Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Tari Tambun dan bungai,
merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai.

12. Kalimantan Timur


Tari Gong di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di
pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku. Tari gong atau disebut juga dengan
nama kancet ledo adalah tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini
ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya.
13. Lampung

Tari Malinting merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung.
Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. Fungsi Tari
Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh
Keluarga Ratu saja ditempat yang tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan
oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan
Melinting saja.
14. Maluku

Tari Cakalele adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu
ataupun dalam perayaan adat.

15. Maluku Utara


Tari Perang merupakan Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari
medan juang. arian yang merupakan penggambaran pergaulan anak muda adalah Katreji. Tari
Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang
enerjik dan menarik.
16. Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lengogo adalah sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW.
Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara
khitanan keluarga raja.pakaian yang di gunakan untuk menari adalah pakaian adat nusa
tenggara barat.
17. Nusa Tenggara Timur

Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki
yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

18. Papua Barat dan Tengah


Tari Perang Papua ini termasuk dalam tarian grup, atau bahkan bisa menjadi tarian kolosal.
Karena tidak ada batasan jumlah penari. Seperti umumnya tarian di Papua, tarian perang pun
diringi tifa dan alat musik lainnya, yang menjadi pembeda adalah lantunan lagu-lagu perang
pembangkit semangat. Dengan mengenakan busana tradisional, seperti manik-manik
penghias dada, rok yang terbuat dari akar, dan daun-daun yang disisipkan pada tubuh.
19. Papua Timur

Tari Selamat Datang adalah tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam
menyambut para tamu yang dihormati. Tarian selamat datang merupakan tarian yang
menunjukkan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tarian ini biasa diperagakan pada saat kunjungan tamu.
20. Riau

Tari Tandak merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau. ari
Tandak/danding biasanya dipertunjukan pada malam hari. Tarian ini diawali dengan semua
peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap
peserta. Lantas para peserta berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke
tanah.

21. Sulawesi Selatan


Kipas merupakan tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas
samhil mengikuti alunan lagu. Tari Kipas Pakarena merupakan tarian yang berasal dari
Gowa, Sulawesi Selatan. Kata pakarena sendiri berasal dari bahasa setempat yakni karena
yang berarti main.

22. Sulawesi Tengah

Tari Moduai merupakan tarian yang berasal dari kabupaten tolitoli sulawesi tengah, tarian
ini di gunakan pada acara-acara penyambutan tamu yg berkunjung ke kabupaten tolitoli. Tari
ini di iringi dengan menggunakan beberapa alat musik tradisional seperti Gendang atau
gagandang, kulintang atau gulintang, Gong atau Pamandi.

23. Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa merupakan tarian selamat datang yang di pentaskan untuk menyambut
kehadiran tamu dalam suatu acara-acara penting dan besar seperti sail wakatobi, sail
Indonesia atau sail bunaken, dll.

24. Sulawesi Utara


Tari Polo merupakan salah satu seni tari yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Tarian
ini merupakan tarian pergaulan yang biasa dipentaskan oleh para remaja Gorontalo. Pada
perkembangannya, tari polo – palo terbagi menjadi dua jenis, yaitu tari palo – palo tradisional
dan tari palo – palo modern.

25. Sumatra Barat

Tari Piring merupakan Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong
royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan
malam harinya bersukaria bersama-sama.

26. Sumatra Selatan

Tari Putri Bekhusek artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di
Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.
dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan.

27. Sumatra Utara


Tari Tor Tor merupakan Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk. Tor tor adalah tari tradisional Suku Batak.
Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan
menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak.

28. Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati merupakan sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara
gamelan dengan gerak tari yang lembut. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini,

29. Bangka Belitung

Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan


keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan
setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun).

30. Banten
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan
kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan
merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.

31. Irian Jaya

Balada burung cenderawasih yang mana dikisahkan oleh Drs. Jhon Modouw tentang
kepunahan burung cenderawasih lalu digarap menjadi sebuah tari yang disebut tari balada
cenderawasih.

32. kepulauan riau

Tari Serampang 12 merupakan Kepri Tarian pergaulan yang ditarikan secara berpasangan,
bercerita tentang perkenalan muda-mudi hingga memasuki perkawinan.

33. Tari Tradisional Kalimantan Utara - Tari Jepen


Tari Jepen merupakan tari tradisional suku dayak pada umumnya, salah satunya yang ada di
Kalimantan Utara. Tari Jepen merupakan tari bernuansa islam diiringi musik seperti musik
rebana. Baju yang dikenakan berupa baju berwarna hijau dan kuning. Jumlah penarinya
dalamtari ini dua orang atau lebih pasangan (perempuan dan laki-laki). Tarian ini didominasi
dengan gerakan kaki. Di negeri tetangga tari Jepen juga terkenal disana seperti Filipina,
Brunei Darussalam dan Malaysia. Tari Jepen hampir sama dengan tari-tari yang ada
diwilayah pesisir seperti Riau, dengan sebutan yang berbeda yakni Tari Zapin atau Japin.
Keberagaman senjata di
Indonesia
1. Alat musik tradisional: Serune Kalee
Serune kalee berasal dari daerah Aceh yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, alat digunakan
dengan cara ditiup dan pada lubang yang terdapat pada serune kalee berfungsi untuk
mengatur nada dengan menggunakan jari-jari kita.

2. Alat Musik tradisional Indonesia: Aramba


Alat musik Aramba ini berasal dari daerah Sumater Utara yang memiliki jenis bunyi yakni
Ideofon, untuk penggunaannya yaitu dengan cara dipukul dengan memakai pemukul yang
khusus.

3. Alat musik tradisional Indonesia: Saluang


Alat musik saluang ini berasal dari daerah sumater barat dengan mempunyai jenis bunyai
yakni Aerofon, adapun cara penggunaannya dengan ditiup dan pada lubang yang ada di alat
muski diperuntukkan sebagai pengatur nada dimana jari-jari tangan sebagai penutup
lubangnya.
4. Alat musik tradisional Indonesia : Gambus
Alat musik yang bernama Gambus ini berasal dari didaerah Riau yang mempunyai jenis
bunyi Kordofun yang difungsikan dengan cara dipetik menggunakan jari dan memainkan
nada dengan jari.

5. Alat musik tradisional indonesia: Gambus Jambi


Alat musik Gambus ini juga termasuk berasal dari daerah Jambi yang mempunyai jenis bunyi
Kordofon dengan cara penggunaan lewat dipetik di bagian senarnya.

6. Alat musik tradisional indonesia: Accordion


Alat musik Accordion ini berasal pada daerah Sumatera Selatan yang memiliki jenis bunyi
Aerofon, adapun cara penggunaannya dengan memakai kedua tangan kita, pada tangan yang
satu difungsikan sebagai pengatur alunan suara, sedangkan pada tangan yang kedua
digunakan untuk mengatur nada.

7. Alat Musik Tradisional Indonesia : Doll


Alat musik Doll ini berasal dari daerah Bengkulu yang memiliki jenis suara berupa
Membranofon yang digunakan dengan cara dipukul memakai alat pemukul.

8. Alat Musik tradisional indonesia: Bende


Alat Musik Bende ini berasal pada daerah Lampung yang memiliki jenis suara yakni Ideofon
yang difungsi menggunakan alat pemukul khusus untuk memukul alat.

9. Alat Musik tradisional indonesia: Gendang Melayu


Gendang melayu ini termasuk alat musik yang berasal dari daerah Kepulauan bangka
belitung yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, adapun cara pemakaian yakni dengan
menepuk area lunak dengan menggunakan telapak tangan kita.

10. Alat musik tradisional indonesia: Gendang Panjang


Gendang panjang ini adalah alat musik daerah yang berasal dari Kepulauan Riau yang
memiliki jenis bunyi berupa Membranofon yang digunakan dengan cara menepuk dengan
tangan pada bagian yang lunak gendang.

11. Alat Musik Tehyan


Tehyan berasal dari daerah Ibukota Jakarta yang memiliki jenis suara Kordofon yang
digunakan dengan cara digesek menggunakan alat khusus di bagian dawai atau senarnya
sama dengan memainkan biola.

12. Alat musik tradisional Indonesia: Angklung


ANgklung termasuk alat musik yang memiliki jenis suara Ideofon yang berasal dari daerah
Jawa barat dengan cara pemakaian yakni dengan menggetarkan menggunakan tangan kita.
13. Alat Musik tradisional Indonesia: Gamelan
Gamelan adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah jawa tengah yang memiliki
jenis bunyi berupa Ideofon yang digunakan dengan cara dipukul-pukul dengan alat pemukul
khusus.

14. Alat musik tradisional indonesia : Gendang


Gendang termasuk alat musik yang berasal dari daerah Yogyakarta yang memiliki jenis bunyi
yaitu Ideofon, adapun penggunaannya yakni dengan cara ditepuk memakai telapak tangan
pada bagian lunak gendang.

15. Alat musik tradisional indonesia: Bonang


Bonang termasuk alat musik yang berasal dari jawa timur dengan jenis suara yakni Ideofon
yang dipukul dengan pemukul khusus.

16. Alat Musik Gendang


Gendang ini berasal dari daerah banten yang memiliki khas bunyi berupa membranofon yang
digunakan dengan cara menepuknya memakai telapak tangan.

17. Alat Musik gengceng


Gengceng ini adalah alat musik yang unik berasal pada daerah Bali dengan memiliki khas
bunyi yakni Ideofon yang diletakkan pada kedua telapak tangan lalu ditepuk sehingga bisa
saling berbenturan dan dapat mengeluarkan suara.

18. Alat Musik Tradisional Indonesia: Serunai


Serunai termasuk alat musik yang unik dimana berasal dari Nusa Tenggara Barat yang
berjenis suara Aerofon dengan cara ditiup lalu nadanya dimainkan dengan menggunakan jari-
jari tangan untuk menutup lubang-lubang pada Serunai.

19. Alat musik tradisional Indonesia: Sasando


Alat musik daerah sasando ini berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur yang berbunyi
chordofon yang dipetik dengan hanya menggunakan jari-jari di senarnya.

20. Alat Musik Tradisional Indonesia: Tuma


Tuma adalah alat musik yang berasal pada daerah Kalimantan Barat yang berkhas bunyi
membranofon dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan kita.

21, Alat musik tradisional Indonesia: Sampe


Sampe ini termasuk alat musik yang unik dan berasal dari daerah Kalimantan timur yang
memiliki jenis bunyi yakni Kordofon dengan cara dipetik dibagian senarnya.
22. Alat Musik Tradisional Indonesia: Japen
Japen ini adalah alat musik yang digemari oleh masrayakat yang ada didaerah Kalimantan
tengah dengan cara dipetik dibagian senarnya dan akan menghasilkan jenis bunyi Kordofon.

23. Alat Musik Tradisional Indonesia: Panting


Panting ini termasuk alat musik yang sangat digemari oleh masyarakat yang ada di
kalimantan selatan dengan jenis suara yang dimiliki yakni kordofon dengan cara dipetik
dibagian senarnya.
24. Alat Musik Tradisional Indonesial: Kolintang
Kolintang ini adalah alat musik yang begitu digemari oleh orang-orang yang ada di Sulawesi
utara, adapun penggunaannya dengan cara dipukul dengan pemukul yang khusus dan akan
mengeluarkan jenis suara Ideofon.

25. Alat Musik Tradisional Indonesia: Ganda


Ganda termasuk alat musik yang berasal pada daerah Sulawesi tengah yang memiliki jenis
suara Membranofon, adapun cara pemakaiannya dengan menepuk menggunaan telapak
tangan pada bagian yang lunak.

26. Alat Musik Tradisional Indonesia: Keso


Keso merupakan alat musik yang berasal di Sulawesi Selatan yang mempunyai jenis suara
Chordofon yang digesek di bagian senar menggunakan alat yang khusus.
27. Alat musik ladolado
ladolado termasuk alat musik yang ada di daerah sulawesi tenggara dengan memiliki jenis
bunyi Ideopon yang dipakai dengan cara dipukul memakai pemukul yang khusus.

28. Alat Musik Ganda

Alat musik ganda ini juga berasal dari Gorontalo yang memiliki jenis suara yang
membranofon dengan cara ditepuk memakai telapak tangan pada bagian yang lunak pada
Ganda.

29. Alat musik tradisional indonesia: Kecapi


Kecapi termasuk alat musik yang berada di sulawesi barat yang mempunyai jenis suara yang
khas yakni Kordofon dimana pemakaiannya dengan cara dipetik di bagian senarnya.
30. Alat musik tradisional Indonesia: Nafiri
Nafiri merupakan salah satu alat musik yang berasal dari daerah Maluku yang mengeluarkan
suara jenis membranofon dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

31. Alat musik tradisional indonesia : FU


FU merupakan alat musik yang banyak ditemukan di maluku utara dengan mengeluarkan
suara yang berjenis Aerofon, adapun penggunaannya yakni dengan cara meniup serta
mengendalikan lewat telapak tangan yang menjadi pengatur suara.

32. Alat mUsik tradisional indonesia: Guoto


Guoto termasuk alat musik yang terkenal di Papua Barat yang mengeluarkan jenis suara
berupa Kordofon dengan cara memetik di bagian senarnya.
33. Alat Musik Tradisional Indonesia: Tifa
Tifa ini termasuk alat musik yang mengeluarkan jenis suara membranofon dimana banyak
ditemukan didaerah Papua, adapun untuk penggunaannya dilakukand dengan cara memukul
lewa telapak tangan.

Anda mungkin juga menyukai