BAGIAN I PERTEMUAN 1
RANGKUMAN Radiologi Intervensi adalah prosedur radiologi semi invasif untuk membantu
MATERI menegakkan diagnosa sekaligus melakukan intervensi/ penyembuhan/ treatment
(jika ditemukan kelainan) dengan bantuan modalitas pencitraan.
Keunggulan
Minimally invasive
Memungkinkan tindakan penyembuhan/treatment pada satu prosedur
Recovery pasien relative cepat dibanding tindakan pembedahan
Mengurangi resiko yang timbul akibat komplikasi pembedahan
PERTEMUAN 2
Needles jarum suntik yang memiliki ukuran yang bervariasi, needle 18 gauge
biasanya digunakan untuk angiografi
Guidewires digunakan untuk mempertahankan akses vaskuler dan menuntun
kateter menuju pembuluh yang diinginkan.
Sheath
Dimasukkan pada akses insisi dan mengikuti guidewire
Tersedia dalam berbagai ukuran Panjang dan diameter
Diameternya dinyatakan dalam French
Untuk keperluan diagnosis digunakan sheath 4-5 Fr pendek, untuk
intervensi digunakan sheath yang lebih lebar dan Panjang.
Catheters
Terbuat dari polyurethane
Tampak sedikit radiopaque pada radiograf
Diameternya dinyatakan dalam French (3Fr=1mm).
Panjang bervariasi antara 65-100 cm
Bentuk, ukuran dan panjangnya bervariasi, disesuaikan dengan tujuan
pemeriksaan
Bisa mempunyai 1 lubang diujung atau beberapa lubang pada sisi-sisinya.
Balloons
Compatible dengan wire dan sheath
Mempunyai marker radiopaque
Mempunyai kapasitas tekanan maksimal
Stents
Self expanding stent : Bisa mengembang dengan sendirinya pada target
ketika diletakkan. Terbuat dari nickel titanium
Baloon mounted stent : Dikembangkan dengan bantuan balloon.
Biopsy needle merupakan jarum biopsy traditional
Embolic agents/Coils
Permanent-large vessels
Bisa terbuat dari stainless steel maupun platina
PERTEMUAN 3
Fluoroskopi
(Non-Vaskular Intervensi)
Image Guide biopsy (Bone biopsy)
GI Stenting
Nefrostomy dan ureteric stenting
Intervensi biliaris (Drain insertion,
biliary stenting, stone removal)
(Vaskular Intervensi)
Balloon catheter angioplasty
Stent placement
IVC filter insertion
Cardiac pacemaker insertion
Embolization of bleeds tumours,
aneurysms, AVMs
USG
Biopsi
Drain koleksi cairan, seperti kista, asites, atau cairan pleura.
Pengambilan sampel abses untuk menentukan jenis organisme, terutama
pada pasien yang tidak berespon terhadap terapi antibiotik.
2
Membantu penempatan pipa drainase atau kateter.
Membantu penempatan kateter di arteri dan vena.
CT scan
Digunakan untuk mendapatkan lokasi ujung jarum yang akurat dan
penggambaran yang baik dari struktur vital.
Digunakan sebagai guidance pada prosedur intervensi nonvascular
diantaranya biobsy (FNAB) thoracic drainage dan biopsy, cholecystotomi,
transforaminal nerve block, facet block,arthography dll. Juga sebagai
guidance untuk prosedur musculoskeletal
MRI
MR-arthrography digunakan prosedur intervensi musculoskeletal
MR-Myeloram digunakan untuk prosedur spinal intervensi (CSF leak,
Myelogram, lumbal puncture)
MR-fluoroscopy digunakan sebagai guidance dalam prosedur pemeriksaan IR
PERTEMUAN 4
Limbah Medis di IR
Jenis Sampah dan Komposisi
Sampah medis tajam : Pecahan kaca/botol/ampul, Jarum/needle, Catridge/silet
Sampah medis lunak : Jaringan/cairan tubuh pasien dan semua bahan dan
instrument yang kontak dengan jaringan/cairan tubuh pasien
Sampah beracun toxic : Botol bekas kemoterapi
3
1 di luar apron pada leher atau mata
Tingkatkan pengetahuan tentang proteksi radiasi
Sampaikan kepedulian tentang proteksi radiasi ke petugas proteksi Radiasi
atau Fisikawan Medis
BAGIAN II Saya rasa kuliah matrikulasi pada matkul intervensi ini cukup menyenangkan,
materi yang disampaikan tepat pada waktunya dan tidak monoton.
KESAN Materi yang menarik bagi saya adalah modalitas intervensi,
Dalam perspektif saya intervensi hanya dalam kawasan c-arm dan fluoroskopi
saja, namun setelah mengikuti matrikulasi ini bahwa dunia intervensi sangat
luas dan canggih dalam modalitas pencitraannya.
Terimakasih bu irma sudah mau berbagi ilmu dan pengalamannya selama
matrikulasi ini
BAGIAN III Pandangan saya dalam setelah mengikuti matrikulasi perkuliahan terdapat
situasi yang tidak seimbang antara kelas yang berbeda eksekutif dan reguler
PERBAIKAN yang mana membuat mahasiswa reguler kurang aktif dikarenakan mahasiswa
PERKULIAHAN eksekutif yang terlalu menguasai situasi perkuliahan dan ini menjadi kerugian
bagi kelas reguler.
Saya harap ini menjadi pandangan bagi dosen agar bisa merangkul seluruh
individu mahasiswa.