DISUSUN OLEH :
KELOMPOK SATU
ASTRIYANI/105361101721
SARMADANI/105361102221
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
DAFTAR ISI……………………………………………………………..i
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………… 1
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………….. 2
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem dan pendidikan
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur-unsur atau komponen-komponen yang
saling berinteraksi secara fungsioanal dalam memproses masukan menjadi keluaran. Menurut
definisi tradisional, sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem tentunya memiliki tujuan
yang harus dicapai. Contohnya suatu lembaga pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan
pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkannya.
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja
sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang
digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat
secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya.
Sebuah sistem pendidikan sangatlah diperlukan karena hal ini lah yang nantinya akan
mengatur jalannya pendidikan di sebuah negara dan akan menjadi pedoman untuk jalannya
proses pendidikan tersebut. Sistem pendidikan terdiri dari beberapa komponen yang terdiri
dari input, process, output, enviromental, dan, outcomes. Komponen-komponen tersebut
mempunyai fungsi tertentu yang menjalankan sebuah fungsi struktur mencapai tujuan sistem
tersebut.
Adapun komponen – komponen yang ada di dalam suatu sistem pendidikan sebagai berikut :
Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakaan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan
tertentu. Tujuan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Tujuan pendidikan yang bersifat universal yang didasarkan pada hakikat Tujuan Umum
manusia yaitu “Kedewasaan”
2. Tujuan tak lengkap
Tujuan yang berhubungan dengan suatu nilai kepribadian tertentu
3. Tujuan sementara
Tujuan sementara memiliki pengertian yaitu Tujuan pendidikan yang sementara dicapai
untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi
4. Tujuan Insidental
Tujuan yang terjadi tanpa unsur kesengajaan atau kebetulan
5. Tujuan Intermedier
Tujuan yang merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut.
B. Proses Pendidikan
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.(Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal1 ayat 6).
1. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan,yang berarti standar proses
pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang
pendidikan tertentu dimanapun lembaga itu berada.Dengan demikian, seluruh sekolah
seharusnya melakukan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam standar
proses pendidikan ini.
2. standar proses pendidikan berkaian dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam
standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran
berlangsung. Standar proses pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam pengelolaan pembelajaran.Sering orang menghubungkan tidak meratanya kualitas
pendidikan disebabkan kualitas proses pembelajaran yang tidak sama. Misalnya,sekolah-
sekolah yang ada di perkotaan tentu tidak sama dengan yang ada di desa.
3. standar proses diarahkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dengan demikian
standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau rujukan utama dalam menentukan
standar proses pendidikan. Karena itu sebenarnya standar proses pendidikan dapat
dirumuskan dan diterapkan manakala telah tersusun standar kompetensi lulusan.
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan
oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses
pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan
pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas
komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya saling
bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya sarana-
prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan pengelolaan yang handal
maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Demikian pula bila
pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil
yang tidak optimal.
Suatu sistem terdiri dari input, proses, dan output. Bisa dibilang input adalah pesertanya
yang masih mentah, proses mentransformasi input yang ada supaya bisa keluar sebagai
output yang diharapkan. Tahapan penting yang memang tidak akan bisa sempurna, namun
bisa dibuat semaksimal mungkin. Ada 3 elemen yang berpengaruh pada keberhasilan
proses pendidikan:
1. Pendidiknya: bagaimana materi dan metode diberikan, komitmen dan ketulusan dalam
mendidik, aturan yang sesuai, pelaksanaan teknis yang tepat, terus mengevaluasi diri
apa penyampaian yang kurang.
2. Pesertanya: bagaimana peserta punya growth mindset, punya sikap kritis namun
berpikiran terbuka terhadap hal yang diberikan, memaknai proses dan materi bukan
hanya tersurat tetapi hal tersirat di sekitarnya, terus mengevaluasi diri apa pemahaman
yang kurang.
3. Lingkungannya: bagaimana entitas luar mendukung proses pendidikan sesuai
keluaran yang diharapkan, baik lingkungan sosial peserta, lingkungan regulasi/hukum
pendidik, ketika pendidikan itu berlangsung maupun telah selesai.
Tujuan utama proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar
yang optimal. Sebab berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya
dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal itu. Di sini jelas bahwa
pendayagunaan teknologi pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan proses
pendidikan harus memperhitungkan perkembangan IPTEK. Karena itu setiap guru wajib
mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama yang diseminasikan secara
luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar tuntas (mastery learning), pendekatan CBSA dan
keterampilan proses muatan local dalam kurikulum dan lain-lainnya agar dapat diambil
manfaatnya.
Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur
proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur dapat dijelaskan dan
digambarkan sebagai berikut:
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri yang ada pada
peserta didik (bakat, minat, kondisi fisik dan sebagainya), proses dan hasil. Dalam proses
pendidikan terkait beberapa hal: Pendidik, kurikulum, metode dan lain-lainnya. Sedangkan
hasil berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dan hasil berupa lulusan.Setiap unsur dalam
pendidikan saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan sebagai suatu sistem
memiliki 12 komponen yaitu:
1. Tujuan dan prioritas, yang mengarahkan kegiatan sistem hal ini merupakan informasi apa
yang hendak di capai oelh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya
2. Peserta didik, diharapkan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan
tujuan sistem pendidikan.
3. Manajemen atau pengelolaan dengan fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan dan
menilai sistem Pendidikan, yang bersumber pada sistem nilai dan cita-cita, dimana
komponen ini merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem
pendidikan.
4. Struktur dan jadwal waktu, yang mengatur pembagian waktu dan kegiatan
5. Isi dan bahan pengajaran, yang menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran.
1. Guru dan pelaksana
2. Alat bantu belajar
3. Fasilitas
4. Teknologi
5. Pengawasan mutu: Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan merupakan
informasi tentang Pengaturan kualitas sistem pendidikan, yang berfungsi membina
peraturan-Peraturan pendidikan dan standar pendidikan. Misal peraturan penerimaan
Siswa baru, peraturan ujian dan penilaian dsb.
6. Penelitian: komponen ini Bersumber pada pengetahuan yang ada di masyarakat dan
kegiatannya menghasilkan informasi mengenai fakta-fakta yang berguna
untuk/berfungsi memperbaiki pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan
7. Biaya: Satuan biaya yang digunakan untuk memperlancar proses pendidikan dan
Bersumber dari penghasilan masyarakat dan bantuan pemerintah. Fungsinya
Memperlancar proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efisiensi
Sistem pendidikan.
Pendidikan dikatakan sebagai sistem juga memiliki beberapa ciri yang juga dimiliki oleh
suatu sistem. Adapun cirinya adalah sebagai berikut: (a).Tujuan pendidikan. (b) Fungsi-
fungsi: adanya tujuan yang harus dicapai oleh Suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai
fungsi yang diperlukan untuk Menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. (c) Komponen-
komponen: bagian Sistem yang melaksanakan usaha mencapai tujuan sistem disebut
komponen. Jadi sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan masing-masing komponen
Punya fungsi khusus. Misalnya komponen sistem instruksional meliputi manusia (guru,
konselor, administrator, dan lain sebagainya). (d). Interaksi atau saling berhubungan: semua
komponen dalam satu sistem saling berhubungan satu dengan yang lain, saling
mempengaruhi dan saling membutuhkan. Penggabungan yang menimbulkan jalinan
perpaduan. (e). Proses transformasi: semua sistem punya misi untuk mencapai tujuan; untuk
itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output). (f).
Umpan balik dan koreksi untuk mengetahui masing-masing fungsi terlaksana dengan baik
diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi/evaluasi. Hasil monitoring
dijadikan pertimbangan untuk suatu perubahan, perbaikan dsb. (g). Daerah batasan dan
lingkungan; antara suatu sistem dengan lingkungan sekitar akan terjadi interaksi. Namun
antara satu sistem dan sistem yang lain mempunyai batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.
Pendidikan sebagai sistem disini dapat diartikan bahwa komponen komponen penyusun
pendidikan atau unsur unsur yang ada didalam suatu pendidikan saling bekerja sama atau
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan suatu
bangsa.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA