Anda di halaman 1dari 8

ELEMEN MESIN

TUGAS MINGGU IV

Dimas Aulia Saputra


NIM. 20067037
DOSEN:
Dr. Eko Indrawan, S.T., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
SAMBUNGAN RIVET

A. PENGERTIAN
Paku keling / rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana. sambungan
keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan pesawat
terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet
dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan
ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri,
masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya. Fungsi paku keling
pada sambungan adalah untuk membuat sambungan yang memiliki kekuatan dan
kekencangan. Pengikat (yaitu sendi) dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok
berikut:
1. Pengikat permanen
Contoh pengencang permanen menurut kekuatannya adalah sambungan solder,
brazing, las dan paku keeling
2. Pengikat sementara atau yang dapat dilepas
Adalah pengencang yang dapat dibongkar tanpa merusak komponen penghubung.
Contoh pengencang sementara adalah sekrup, kunci, pasak, pin dan sambungan
splined Kekuatan diperlukan untuk mencegah kegagalan sambungan.Kekencangan
diperlukan untuk berkontribusi pada kekuatan dan untuk mencegah kebocoran seperti
pada boiler atau di lambung kapal. Ketika dua pelat harus diikat bersama oleh paku
keling ,lubang-lubang di pelat dilubangi dan dipasang kembali atau dibor.

Punching adalah metode termurah dan digunakan untuk pelat yang relatif tipis dan dalam
pekerjaan structural.Dalam paku keling struktural dan bejana tekan, diameter lubang paku
keling biasanya 1,5 mm lebih besar dari diameter nominal paku keeling. Pelat dibor
bersama dan kemudian dipisahkan untuk menghilangkan gerinda atau keripik sehingga
memiliki sambungan rata yang rapat di antara pelat. Paku keling dingin atau paku keling
merah panas dimasukkan ke dalam pelat dan titik (yaitu kepala kedua) kemudian
dibentuk. Ketika paku keling dingin digunakan, prosesnya dikenal sebagaimemukau
dingin dan ketika paku keling panas digunakan, prosesnya dikenal sebagai memukau
panas. Proses cold riveting digunakan untuk sambungan struktural sedangkan hot
riveting digunakan untuk membuat sambungan anti bocor.Tubuh kapal adalah kombinasi
dari sambungan paku keling, sekrup dan las.Sambungan terpaku Paku keling dapat
dilakukan dengan tangan atau dengan mesin paku keeling. Pada paku keling tangan,
kepala paku keling asli ditopang oleh palu atau batang berat dan kemudian die atau set,
ditempatkan pada ujung yang akan disundul dan pukulan dilakukan dengan palu. Saat
paku keling mendingin, paku keling cenderung berkontraksi.Kontraksi lateral akan
sedikit, tetapi akan ada tegangan longitudinal pada paku keling yang menahan pelat
dengan kuat. Pada mesin riveting, die adalah bagian dari hammer yang dioperasikan
dengan tekanan udara, hidrolik atau uap. Untuk paku keling baja hingga diameter 12 mm,
proses paku keling dingin dapat digunakan sedangkan untuk paku keling berdiameter
lebih besar, proses paku keling panas digunakan. Paku keling untuk tujuan umum harus
dibuat dari baja sesuai dengan Standar India berikut:

(A) IS : 1148-1982 (Ditegaskan kembali 1992) - Spesifikasi untuk batang paku keling
canai panas (diameter hingga 40 mm) untuk keperluan struktural; atau

(B) IS : 1149-1982 (Ditegaskan kembali 1992) - Spesifikasi paku keling baja tarik tinggi
untuk keperluan structural. Paku keling untuk pekerjaan boiler harus dibuat dari bahan
yang sesuai dengan IS : 1990 - 1973 (Ditegaskan kembali 1992) - Spesifikasi paku keling
baja dan batang penahan untuk boiler Bahan harus berkualitas sedemikian rupa sehingga
ketika dalam kondisi dingin, shank harus ditekuk pada dirinya sendiri melalui 180 ' tanpa
retak dan setelah dipanaskan hingga 650 ' C dan dipadamkan, ia harus lulus pengujian
yang sama. Jika paku keling dibuat dengan proses pos dingin, maka paku keling tersebut
harus diberi perlakuan panas yang memadai sehingga tegangan yang timbul dalam proses
pos dingin dapat dihilangkan. Jika dibuat dengan proses penempaan panas, harus
diperhatikan agar paku keling yang sudah jadi mendingin secara bertahap. Kepala paku
keling untuk keperluan umum (diameter di bawah 12 mm).

(C) Pan kepala dengan leher meruncing.

Kepala paku keling untuk keperluan umum (diameter 12 mm hingga 48 mm) 0,5 D 0,5 D
Panjang Panjang Panjang Panjang Panjang Panjang Contents Top Sambungan terpaku
285 3. Kepala paku keling untuk pekerjaan boiler (diameter 12mm hingga 48mm, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 9.5, menurut IS : 1928 - 1961 (Ditegaskan kembali 1996).
NS kepala jepret biasanya digunakan untuk pekerjaan struktural dan mesin memukau. NS
kontra kepala tenggelam terutama digunakan untuk pembangunan kapal di mana
permukaan rata diperlukan Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat
permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih
besar daripada batang paku kelingnya

a. Bagian utama paku keling adalah :


1. Kepala
2. Badan
3. Ekor
4. Kepala Lepas
b. Bahan Paku Keling adalah :
Yang biasa digunakan antara lain adalah
1. Baja
2. Brass
3. Aluminium
4. Tembagai

Semua bahan itu tergantung dari jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.

a. Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.
b. Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper
(+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll

B. PENGGUNAAN PAKU KELING


Pemakaian paku keling ini biasanya digunakan untuk :
 Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler (boiler, tangki dan pipa-pipa
tekanan tinggi).
 Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane).
 Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa
tekanan).
 Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).
C. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
Keuntungan
Sambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan
yaitu :
 Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak
dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.
 Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
 Pemeriksaannya lebih mudah
 Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut

Kelemahan

 Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku
kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku
keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan dengan tenaga
manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-jenis
yang besar.
 Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua
komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah
tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll

D. JENIS PEMBEBANAN DALAM PAKU KELING


Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :
a) Pembebanan Tangensial.
Pada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja
resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku
keling yang digunakan.
b) Pembebanan Eksentrik

E. JENIS KERUSAKAN
Kerusakan yang biasanya terjadi paku keling adalah :
1. Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi
jika margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.
2. Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku
keling dan bersilangan dengan garis gaya

3. Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.

F. TIPE SAMBUNGAN PAKU KELING


1. Berdasarkan Penyambungan Plat
 Lap Joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan
disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku
keling. Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu
dengan yang lainnya..
 Butt Joint (Sambungan Bilah) : sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat
yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan
bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah
menggunakan paku keeling Digunakan untuk menyambung dua plat utama,
dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat
penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint
dan double strap butt joint
2. Berdasarkan Jumlah Baris
 Sambungan baris tunggal (single riveted joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang
menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan. Sedangkan pada
sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan
satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan.
 Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)
Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang
menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada
sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan
dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan

3. Berdasarkan Susunan Paku


 Sambungan Rantai
 Sambungan Zig - Zag
Tipe Sambungan Paku Keling Berdasarkan Susunan Paku

G. DESAIN TEKNIS KELING


1. Pitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan
dengan p.
2. Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan
keling zig-zag
3. Back Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan
dengan ps.
4. Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat,
notasi m

Anda mungkin juga menyukai