Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kewarganegaraan

Warga Negara Berhak Mendapatkan Perlindungan Hukum

Kelompok 3
Anggota :
 Amelia Aurani Andini (21004)
 Endah Aprilia (21010)
 Fajar Sidik Sofyan (21013)
 Ida Ayu Kartika Dewi (21017)
 Muhamad Edi Saputro (21026)
 Nashwa Tatiana Putri (21030)
 Puji Bunga Restayanie Kirana (21035)
 Riski Regina (21042)
 Sephia Indah Nurlani (21044)
 Tria Bestary Gunawan (21050)
Kelas : 1A

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


JL. Dr. Dustira NO.1, Baros, Cimahi Tengah , Kota Cimahi
2021-2022
Perlindungan bagi setiap warga negara merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh suatu negara. Begitu juga negara Indonesia yang wajib melindungi
setiap warga negaranya dimanapun berada. Hal ini sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun
1945) Alinea ke 4
Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum. Hal ini diatur
dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (1). Pasal ini memperkuat sila kedua Pancasila yaitu
kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang menempatkan setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hokum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
Pasal 27 Ayat (1) berbunyi "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya."
Pasal 27 Ayat (1) ini merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan
yang sama dalam hukum dan juga merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
Pembahasan
Jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara Republik Indonesia tercantum pada
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dariPasal 26 sampai
dengan Pasal 34, yaitu

1. Hak atas kewarganegaraan pada Pasal 26 Ayat (1) dan (2).

ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang - orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang - undang
sebagai warga negara.
ayat (2), tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.

2. Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan pada Pasl 27 Ayat
(1).

Menegaskan bagi semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam


hukum. Inilah norma yang melindungi hak asasi warga negara. Kesamaan
di hadapan hukum berarti setiap warga negara harus diperlakukan adil oleh
aparat penegak hukum dan pemerintah.

3. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan pada Pasal
27 Ayat (2).
“tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.” Artinya, setiap warga negara Indonesia berhak untuk
menyejahterakan hidupnya dengan memiliki pekerjaan yang layak.

konstitusional pemerintah berkewajiban untuk menyediakan lapangan


pekerjaan dalam jumlah yang cukup. Namun sayangnya, keterbatasan lapangan
pekerjaan di dalam negeri menyebabkan banyak warga negara Indonesia yang
mencari pekerjaan hingga ke luar negeri.

Oleh sebab itu, mengacu pada pasal 27 ayat 2, Undang-Undang tersebut harus
memberi perlindungan bagi warga negara yang akan bekerja di luar negeri agar dapat
memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja secara cepat dan mudah dengan tetap
mengutamakan keselamatan, baik fisik, moral, maupun martabatnya.

Tak hanya TKI, hak yang diatur dalam pasal ini juga berlaku bagi pekerja di
dalam negeri. Hak-hak normatif yang harus diperoleh pekerja antara lain:

-Upah minimum

-Pesangon

-Perlindungan sosial

-THR keagamaan

-Upah lembur

-Waktu istirahat

-Serikat pekerja/buruh

-Mogok kerja

-Tidak masuk kerja/tidak melakukan pekerjaan upah harus tetap dibayar

Hak-hak tersebut harus dipenuhi oleh suatu perusahaan sebagai bentuk


perlindungan terhadap karyawannya. Dengan demikian, kesejahteraan pekerja akan
terjamin dan akan semakin maksimal dalam bekerja.

4. Hak dan kewajiban bela negara pada Pasal 27 Ayat (3).

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara."
Dalam undang-undang tersebut ditegaskan setiap warga negara mempunyai
hak dan kewajiban ikut serta dalam membela negara. Kewajiban dalam hal ini
bermakna bahwa setiap warga negara dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan
untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Bentuk Upaya Bela Negara

1. Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pelatihan dasar kemiliteran
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI
4. Pengabdian sesuai dengan profeso

Undang-Undang No, 3 Tahun 2002 menjelaskan bahwa pengabdian warga


negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara
termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan
oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

5. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul pada Pasal 28.

“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dan tulisan,


dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
Pasal 28 UUD 1945 sendiri telah mengalami penambahan dalam
Amandemen UUD 1945 kedua pada 18 Agustus 2000.Ada beberapa pasal yang
ditambahkan, termasuk persoalan tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebelum amandemen, pasal tentang HAM hanya diatur dalam lima pasal, yakni
Pasal 27-31. Namun, setelah mengalami perubahan dan penambahan melalui
amandemen kedua, HAM dibahas secara lebih rinci dalam satu Bab khusus, yaitu
Bab XA Pasal 28A-J.

6. Hak kemerdekan memeluk agama pada Pasal 29 Ayat (1).

"Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa." artinya negara Indonesia
mewajibkan setiap warga negaranya memeluk agama yang mereka percayai karena
hal tersebut juga merupakan bagian dari dasar negara Indonesia yang berdasarkan
sila pertama dalam Pancasila yaitu Ketuhanan yang maha esa.
Dalam pasal 29 UUD 1945 negara menjamin hak asasi rakyatnya untuk
memeluk agama yang mereka percayai dan pemerintah memiliki kewajiban untuk
membentuk kebijakan-kebijakan yang melindungi segenap rakyat Indonesia dalam
beriman kepada tuhan yang maha esa dengan membentuk perundang-undangan
tentang larangan pelecehan terhadap agama.

Pasal 29 UUD 1945 memiliki tujuan agar dalam penyelenggaraan Negara


Kesatuan Republik Indonesia selalu berlandaskan kepada ketuhanan yang maha
esa. dalam menerpakan ketuhana yang maha esa setiap warga negara memiliki
kepercayaan yang berbeda-beda, memeluk agama yang dipercayai merukapan
HAM setiap rakyat Indonesia yang diatur dalam Pasal 29 ayat 2 sehingga setiap
pemeluk agama memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perintah agama dan
menaati peraturan-peraturan dalam agama yang mereka anut. Apabila seseorang
menyadari bahwa memeluk agama dengan kepercayaan masing-masing merupakan
bagian dari HAM dan seseorang yang memeluk agama degan sungguh-sungguh
mengamalkan agamanya maka mereka akan menciptakan sebuah rasa toleransi
antar umat beragama di Indoensia.

7. Hak mengusulkan pertahanan dan keamanan negara pada Pasal 30 Ayat (1) dan
(2).

Bunyi Pasal 30 Ayat 1 adalah Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Bunyi Pasal 30 Ayat 2 adalah Usaha pertahanan dan keamanan negara


dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

8. Hak mendapat pendidikan pada Pasal 31.

Pasal 31 UUD 1945 mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak bagi


setiap warga negara tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus
diikuti oleh setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan
tersebut. Dilihat dari Peraturan PerundangUndangan yang paling tinggi di
Indonesia yaitu UUD 1945 pada alenia ke empat yang berbunyi: "Kemudian dari
pada itu untuk membentuksuatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial" Dari penggalan alenia keempat tersebut maka sejak saat
dideklarasikannya kemerdekaan oleh IR. Soekarno dan Bung Hatta maka
indonesia sudah bercita-cita untuk meningkatkan kecerdasan bangsanya.

9. Perekonomian nasional pada Pasal 32

Pasal 32 ayat (1) UUD NRI 1945 yang berbunyi “Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya”. Tujuan pemajuan yang terkandung dalam pasal ini adalah untuk
meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah
peradaban dunia.memajukan kebudayaan dengan cara memberi pelindungan,
pengembangan, pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan, serta pembinaan
terhadap sumber daya manusia kebudayaan.
Hak yang dapat dikembangkan dalam memajukan nilai nilai budaya serta
hak berpartisipasi dan memberi aspirasi bagi kemajuan budaya dalam negara
sebagai warna negara,kita senantiasa melakukan hal hal yang baik dan
membangun, karena kebaikan yang dilakukan kita kepada negara bisa berbalik
menjadi sebuah kebahagian dan keuntungan bagi semua yang ikut serta berperan
aktif.Hak menjadikan dan mengembangkan budaya sendiri meja dilebih unik,keren
dan bisa membuat negara lain tertarik untuk mempelajari budaya local Indonesia
Pada ayat 2 berbunyi “Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional.”Dengan kata lain negara
menghormati / mengakui bahasa daerah yang ada di tiap-tiap wilayah negara
Indonesia, ini menandakan ketika menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan
sehari-hari bukanlah suatu tindakan melanggar hukum. Dan Bahasa daerah tidak
perlu diganti dengan Bahasa Indonesia yang sudah ditentukan dengan
EYD.Karena Bahasa Daerah merupakan kekayaan budaya nasional.Yang patut
dipelihara dan dilestarikan karena itu merupakan warisan nenek moyang negara
Indonesia Hak mempelajari bahasa sendiri dan menghormati budaya bahasa daerah
lain Hak Menggunakan bahasa daerah kewajiban Menghormati dan memelihara
bahasa daerah.

10. Kesejahteraan sosial pada Pasal 33.

ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai


usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.” Makna yang terkandung
dalam ayat tersebut sangat dalam yakni sistem ekonomi yang dikembangkan
seharusnya tidak basis persaingan serta atas asas yang sangat individualistik.
Demikian pula dalam

Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 memberikan maklumat yang
sangat terang-benderang bahwa pemerintah memiliki peran yang sangat
besar dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi bukan hanya dilakukan oleh
masyarakat, swasta, atau individu, terutama untuk cabang-cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak, kemudian bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya. Itu juga harus dikuasai oleh negara untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Selama ini juga telah terjadi eksklusifisme
pembangunan. Prinsip partisipasi dan emansipasi pembangunan tidak ditegakkan,
seharusnya dalam setiap kemajuan pembangunan rakyat harus senantiasa terbawa
serta. Kemajuan ekonomi rakyat haruslah inheren dengan kemajuan pembangunan
nasional seluruhnya. Kekaguman terhadap yang serba barat menambah
kekurangwaspadaan yang secara tidak langsung dengan semena-mena menggusur
rakyat kecil dan lemah.

11. Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 mengamanatkan kewajiban Negara untuk memelihara
fakir miskin dan anak terlantar. Bagi fakir miskin dan anak terlantar
seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun, 1945, Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan
rehabilitasi social jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan social sebagai perwujudan pelaksanaan kewajiban Negara
dalam menjaminterpenuhinya hak atas kebutuhan dasar warga negara
yang miskin dantidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai