MODUL 6
Dasar-Dasar
Keselamatan Konstruksi
OUTLINE:
1. LATAR BELAKANG
6. MENGENAL K3
ACCIDENT FREE
01 Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya
BUSSINESS INTERUPTION
02 Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan
COSTUMER SATISFACTION
04 Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat
SASARAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
SAFETY
FIRST Menjamin setiap peralatan dan material konstruksi
MIND SET
digunakan aman sesuai dengan spesifikasi teknis
Metode Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis
Pencegahan Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, RKPPL, dan RMLLP.
KEMAMPUAN UNTUK MEMPENGARUHI
KESELAMATAN KONSTRUKSI PADA SEBUAH PROYEK
High
Conceptual
Design
Kemampuan untuk
Mempengaruhi
Detailed
Keselamatan
Engineering
Procurement
Construction
Standar Inspeksi
IBPRP/AKK Keselamatan Keselamatan
konstruksi Konstruksi
Konsep
onsep
Keselamatan
Keselamatan
Konstruksi
Konstruksi
Referensi:
- PP 14 Tahun 2021
- Permen PUPR No 10
Tahun 2021 tentang “Safe Project Execution”
Pedoman SMKK
DEFINISI BAHAYA,
RISIKO, DAN 3
TINGKAT RISIKO
4 PENGERTIAN BAHAYA & RISIKO
A Definisi Bahaya CONTOH SUMBER:
▪ Orang
▪ Material, Benda
• Bahaya adalah segala kondisi yang ▪ Alat
▪ Lokasi
dapat merugikan baik cidera atau kerugian ▪ Metode Kerja
lainnya;
CONTOH KONDISI:
• Bahaya adalah segala sesuatu berupa ▪ lubang lantai tanpa railing
sumber, kondisi atau tindakan tidak ▪ lantai licin
▪ jalan berlubang
selamat yang berpotensi mengakibatkan
▪ kabel listrik terkelupas,
kerugian ▪ tepian lantai tanpa railing
Mengganti alat, material, metode, proses, tata letak, • Memasang bola lampu dengan stick sebagai ganti tangga
2 Substitusi dengan yang bahaya dan risikonya lebih kecil • Mengganti panel asbes dengan panel GRC
Pengendalian Mengurangi kemungkinan & keparahan terjadinya • Untuk melaksanakan pekejaan berbahaya, selain
kecelakaan, dengan merubah perilaku atau tindakan tidak menggunakan SOP harus mengikuti prosedur ijin kerja,
4 Administratif selamat (unsafe act) menjadi tindakan selamat (safe dengan lebih dulu melakukan AKK
Administrative Control action). • Pelatihan dan sertifikasi, memasang rambu rambu
termasuk dalam kategori bahaya fisik. BAHAYA • Stress beban kerja ➢ Intensitas ➢ Gangguan mental
PSIKOLOGI • Pelecehan, kekerasan ➢ Imunitas ➢ Depresi, Gelisah
• Intoleran, dll ➢ Sensitivitas ➢ Tidak konsentrasi
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
Technological
01 Hazard 05 Lifting Hazard
Temporary Works 0
06
03 Hazard
07
7
Mechanical Hazard
Moving and
04 Vehicles Hazard
08 Electrical Hazard
SUMBER BAHAYA KONSTRUKSI
ORANG/ TENAGA KERJA
01
02 PERALATAN
03 BAHAN
METODE KERJA
04
05 LOKASI / LINGKUNGAN
Unsafe Condition & Unsafe Action
Unsafe Condition
adalah kondisi pekerjaan yang belum
terlindung dari bahaya, risiko dan
kerugian
Keselamatan
adalah kondisi terlindung dari
bahaya, risiko, atau cedera atau
kerugian
Unsafe Action
adalah perilaku atau sikap dari pekerja atau orang di
tempat kerja yang tidak mematuhi/ tidak sesuai
dengan persyaratan, prosedur standar keselamatan
dan kesehatan kerja
01 02 03 04
ACCIDENT DAN INCIDENT
Accident
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga/tiba-tiba yang dapat menimbulkan
korban manusia, harta benda, dan
lingkungan
Incident
Suatu keadaan/kondisi apabila pada saat
itu sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
(accident)
PENYEBAB KECELAKAAN DAN
AKIBAT KERUGIANNYA
KECELAKAAN
ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-
AKIBAT (DOMINO EFFECTS)
LEMAH PENGENDALIAN/ SEBAB-SEBAB DASAR SEBAB LANGSUNG KONTAK DENGAN ENERGI KERUGIAN
PENGAWASAN 1. FAKTOR PERSONAL 1. TINDAKAN TAK AMAN ATAU BAHAN 1. MANUSIA
1. PROGRAM TAK SESUAI 2. FAKTOR PEKERJAAN 2. KONDISI TAK AMAN 2. HARTA BENDA
2. STANDAR TAK COCOK 3. PROSES KERJA
3. TAK PATUH STANDAR 4. LINGKUNGAN
5. MASYARAKAT
KOMUNIKASI
KESELAMATAN 5
KONSTRUKSI
Induksi Keselamatan
Konstruksi
“
Pengertian Induksi Keselamatan Konstruksi
adalah penjelasan dan pengarahan tentang
Keselamatan Konstruksi yang berkaitan dengan
tanggap
“
Metode pelaksanaan, potensi bahaya, pengendalian
bahaya, darurat, dan cara-cara
penyelamatan pada kegiatan.
Jenis- Jenis Induksi Keselamatan Konstruksi
Penjelasan dan pengarahan tentang Keselamatan Konstruksi yang
bersifat umum, yang diberikan kepada karyawan /pekerja baru atau
karyawan /pekerja yang kembali setelah berpindah dari kegiatan
konstruksi yang lain
INDUKSI UMUM
28
TATA CARA INDUKSI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tujuan
1. Penjelasan informasi Keselamatan Konstruksi secara periodik
keseluruh tingkatan pekerja.
2. Semua potensi sumber bahaya dan penyakit yang berada pada
lingkungan pekerjaan diidentifikasi dan diantisipasi
3. Meningkatkan pemeliharaan-pembiasaan Kondisi Keselamatan
Konstruksi yang aman, sikap, dan perilaku kerja bermutu dan
efisien serta konsisten.
Pertemuan Kelompok
Pekerja
(Tool Box Meeting) 10 TIPS TOOL BOX MEETING
1. Persiapan
2. Pengetahuan
1. Mengadakan penjelasan informasi Keselamatan
3. Ringkas padat
Konstruksi harian/ mingguan (tergantung kondisi
4. Wewenang
dilapangan). Melalui Pertemuan Kelompok Kecil
5. Relevan
Pekerja semua potensi sumber bahaya yang
6. Kejelasan
berada dibawah pekerjaan pekerja tersebut di
TUJUAN: identifikasi.
7. Prtanggung-jawaban
8. Penyederhanaan
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi Keselamatan
9. Tanya-Jawab
Konstruksi yang aman, sikap dan perilaku kerja
10.Rekaman/dokumentasi
bermutu dan efisien.
Pertemuan Kelompok Pekerja
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
1 Pertemuan Kelompok Pekerja dapat Dipimpin oleh Petugas Anggota pertemuan
dilaksanakan kapan saja (sewaktu-waktu) Keselamatan konstruksi kelompok pekerja
dengan durasi waktu pertemuan cukup pendek, atau Mandor yang adalah kelompok
berkisar 10 s/d 15 menit atau lebih, dan tempat sudah dilatih pekerja yang
pelaksanaannya dimana saja di lokasi tempat terlibat dalam
kerja (lapangan). proses pekerjaan
Pertemuan Kelompok Pekerja harus secara langsung
dilaksanakan pada pekerjaan dengan risiko dilapangan
keselamatan sedang/besar , yang lebih utama,
dapat dilaksanakan setiap hari.
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Pekerja
dilaksanakan dengan teliti/akurat, sederhana
sejalan dengan aktifitas harian, semua
peringatan Keselamatan Konstruksi harus di
tekankan dalam pelaksanaan pekerjaan ke
semua tingkatan pekerja, semua masalah diatas
barus berbasis identifikasi potensi sumber
bahaya.
Pertemuan Kelompok Pekerja
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
2 Semua permasalahan Keselamatan Konstruksi Dipimpin oleh Petugas Anggota pertemuan
mencakup proses kerja, metode kerja dan keselamatan Konstruksi kelompok pekerja
progres Keselamatan Konstruksi, atau hasil atau Mandor yang adalah kelompok
pertemuan pagi didiskusikan atau dibicarakan di sudah dilatih pekerja yang
Pertemuan Kelompok Pekerja. terlibat dalam
Semua supervisor harus membantu menetapkan proses pekerjaan
topik-topik keselamatan yang berbasis identifikasi secara langsung
potensi sumber bahaya dalam lingkaran dilapangan
kegiatannya dan/atau terhadap
kejadian/peristiwa yang cenderung mengarah ke
kondisi kecelakaan kerja dan/atau telah terjadi
kecelakaan kerja, sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dikerjakannya
Pertemuan Kelompok Pekerja
(Tool Box Meeting)
No Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
3 1) Topik Pertemuan Kelompok Pekerja, dapat Dipimpin oleh Petugas Anggota pertemuan
berupa : Penjelasan kondisi yang berbahaya Keselamatan kelompok pekerja
dari setiap pekerjaan. Konstruksi atau Mandor adalah kelompok
2) Penyimpangan keadaan yang ditemukan saat yang sudah dilatih pekerja yang
inspeksi Keselamatan Konstruksi. terlibat dalam
3) Insiden/Kecelakaan dan dijelaskan maksud proses pekerjaan
dan tujuan pencegahannya. secara langsung
dilapangan
4) Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek,
Unit Keselamatan Konstruksi dan Pemberi
Pekerjaan).
5) Peraturan dan ketetapan perundang-
undangan.
5 ELEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
1. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI
TENAGA KERJA DALAM 3. DUKUNGAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI 5. EVALUASI KINERJA PENERAPAN SMKK
a. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu a. Sumber daya berupa teknologi, a. Pemantauan atau inspeksi
Eksternal dan Internal; peralatan, material, dan biaya b. Audit
b. Organisasi Pengelola SMKK; b. Kompetensi tenaga kerja c. Evaluasi
c. Komitmen Keselamatan Konstruksi c. Kepedulian organisasi d. Tinjauan Manajemen
dan Partisipasi Tenaga Kerja; d. Manajemen komunikasi e. Peningkatan Kinerja Keselamatan
d. Supervisi, training, akuntabilitas, e. Informasi Terdokumentasi Konstruksi
sumber daya, dan dukungan
1 2 3 4 5