Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No.

1 Juni 2008:18-24

PENENTUAN POTENSIAL SEL TEORITIS


PROSES ELEKTROLISIS NATRIUM KLORIDA
MENJADI NATRIUM PERKLORAT
Bayu Prianto
Peneliti Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, LAPAN

ABSTRACT

Sodium chloride (NaCl) can be oxidized into sodium perchlorate (NaClO4) using
electrochemical method. The objective of this research is to determine the theoretical
cell potential electrolysis from NaCl to NaClO4. Electrolysis is divided into 4 step
formation reactions: 1) sodium hypochlorite (NaClO), 2) sodium chlorite (NaClO2), 3)
sodium chlorate (NaClO3) and 4) sodium perchlorate (NaClO4). The theoretical cell
potential was studied using computational method with quantum mechanics
calculations. This research used basis set of B3LYP/6-31++G(3df,3pd) and B3LYP/6-
311+G(2d,p) to find out the theoretical potential cell that approaches the real value. The
results showed that the basis set of B3LYP/6-31++G(3df,3pd) was more accurate to
determine standard reduction potential for reaction of 2Cl    Cl2  2e  compared with
the basis set of B3LYP/6-311+G(2d,p), with the theoretical cell potential value which
needed for electrolysis of NaCl to NaClO4 is 2.362 Volt to 2.918 Volt.
Keywords : Theoretical potential cell, Electrolysis, Sodium chloride, Sodium perchlorate.

ABSTRAK

Natrium klorida (NaCl) dapat dioksidasi menjadi natrium perklorat (NaClO4)


dengan menggunakan metode elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
potensial sel teoritis proses elektrolisis NaCl hingga menjadi NaClO4. Proses elektrolis
dibagi dalam empat (4) tahapan reaksi pembentukan, yaitu pembentukan : 1) natrium
hipoklorit (NaClO), 2) natrium klorit (NaClO2), 3) natrium klorat (NaClO3) dan 4) natrium
perklorat (NaClO4). Potensial sel teoritis dipelajari dengan menggunakan metode
komputasi dengan perhitungan mekanika kuantum. Dalam penelitian ini digunakan
himpunan dasar B3LYP/6-31++G(3df,3pd) dan B3LYP/6-311+G(2d,p) untuk mencari
nilai potensial sel teoritis yang mendekati nilai sebenarnya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa himpunan dasar B3LYP/6-31++G(3df,3pd) lebih akurat untuk
menentukan potensial reduksi standar reaksi 2Cl    Cl2  2e  dibandingkan dengan
himpunan dasar B3LYP/6-311+G(2d,p), dengan nilai potensial sel teoritis yang
diperlukan untuk proses elektrolisis NaCl hingga menjadi NaClO4 adalah 2,362 Volt
sampai dengan 2,918 Volt.
Kata kunci : Potensial sel teoritis, Elektrolisis, Natrium klorida, Natrium perklorat.

1 PENDAHULUAN dalam negeri. Proses produksi AP dapat


Amonium perklorat (AP) dikatego- dibagi dalam 2 bagian, yaitu pengubahan
rikan sebagai bahan strategis karena natrium klorida (NaCl) menjadi natrium
penggunaan utamanya sebagai oksidator perklorat (NaClO4) dan pengubahan
propelan roket padat, yang kandungannya NaClO4 menjadi amonium perklorat
mencapai 80% berat propelan. Dengan (NH4ClO4). Proses pengubahan bahan
adanya embargo dari negara lain terhadap dasar natrium klorida (NaCl) menjadi
bahan strategis termasuk AP, keman- natrium perklorat (NaClO4) yang umum
dirian produksi AP menjadi sangat digunakan adalah dengan metode
penting bagi pemenuhan kebutuhan AP elektrokimia (Prianto B., 2007). Pada

18
Penentuan Potensial Sel Teoritis Proses Elektrolisis ..... (Bayu Prianto)

proses elektrokimia, berlangsungnya suatu yang baru diketahui adalah untuk reaksi
reaksi sangat bergantung pada potensial H2 2OH dan 2Cl  
2H2O2e  Cl2  2e
sel yang diperlukan pada reaksi tersebut.
dengan nilai potensial reduksi standarnya
Kebutuhan potensial sel pada proses -0,830 Volt dan -1,360 Volt secara
elektrolisis dipengaruhi oleh 5 faktor, di
berurutan (Bergmann H., and S. Koparal,
antaranya potensial sel teoritis, pengaruh 2004; Logan R.H., 1997).
rapat arus, potensial lebih, hambatan Tujuan utama penelitian ini adalah
dari larutan elektrolit dan jarak antar untuk menentukan potensial sel teoritis
elektroda (Choi P., D.G. Bassarabov, and dari reaksi yang terjadi di permukaan
R. Datta, 2004; Sawada S., T. Yamaki, T. elektroda pada proses elektrolisis pem-
Maeno, M. Asano, A. Suzuki, T. Terai, bentukan NaClO4 dari NaCl. Potensial sel
and Y. Maekawa, 2008). teoritis dapat ditentukan jika potensial
Pada penelitian sebelumnya telah
reduksi standar dari masing-masing
dilakukan penentuan mekanisme reaksi reaksi pembentukan klorit, klorat, dan
elektrolisis natrium klorida (NaCl) menjadi
perklorat diketahui. Potensial reduksi
natrium perklorat (NaClO4) (Haryoko, B., standar pada umumnya ditentukan
2006). Mekanisme reaksi elektrolisis secara eksperimen di laboratorium dengan
NaCl dipelajari dengan cara meramalkan menggunakan elektroda hidrogen (H2)
reaksi-reaksi yang mungkin terjadi standar. Penelitian ini menggunakan
dikombinasikan dengan perhitungan metode yang berbeda, yaitu dengan
mekanika kuantum. Mekanisme reaksi
metode perhitungan komputasi mekanika
yang terjadi pada permukaan elektroda kuantum. Akurasi metode ini sangat
untuk pembentukan natrium perklorat
bergantung pada tingkat teori perhi-
(NaClO4) berlangsung secara bertahap, tungan yang dipergunakan. Semakin
di antaranya (semua tahap reaksi pem-
tinggi tingkat teori yang dipergunakan
bentukan memiliki reaksi di permukan semakin akurat hasil yang diperoleh,
katoda yang sama 2H2O 2e  H2  2OH ): tetapi waktu perhitungan menjadi lebih
 Reaksi pembentukan hipoklorit lama dan menyebabkan biaya komputasi
(Hogendoorn J.A., A.J. van der Veen, semakin tinggi. Oleh karena itu pemilihan
J.H.G. van der Stegen, J.A.M. Kuipers, metode dan himpunan dasar yang baik
and J.F. Versteeg, 2001) adalah dihasilkannya nilai yang optimum,
  dengan waktu komputasi yang tidak
Cl2  OH HOCl  Cl yang bergantung
pada reaksi di permukaan anoda terlalu lama dalam menghasilkan akurasi
yang cukup baik (Prianto B., 2005). Dari
2Cl  
 Cl2  2e  ,
hasil penelitian ini diharapkan data
 Reaksi pembentukan klorit
 
potensial sel yang diperoleh dapat
OH  Cl2O 
 HO 2 Cl  Cl yang ber- digunakan untuk penelitian tentang
gantung pada reaksi di permukaan kinetika proses elektrolisis natrium
anoda Cl   ClO  
 Cl2O  2e , klorida menjadi natrium perklorat, dan
 Reaksi pembentukan klorat dapat digunakan sebagai bahan peran-

OH  Cl2O2 
 HO 3 Cl  Cl 
yang ber- cangan alat elektrolisis natrium klorida
yang ideal.
gantung pada reaksi di permukaan
anoda Cl   ClO2  
 Cl2O2  2e  , 2 METODOLOGI
 Reaksi pembentukan perklorat
Dalam penelitian ini digunakan
OH   Cl2O3 
 HO 4 Cl  Cl  yang ber-
perangkat keras berupa 1 buah komputer
gantung pada reaksi di permukaan yang menggunakan prosesor Intel Pentium
anoda Cl   ClO3  
 Cl2O3  2e  . III 1300 MHz dan Single Data Random
Dari semua reaksi di atas, hingga Access Memory (SDRAM) 128 MB.
saat ini data potensial reduksi standar Penelitian ini menggunakan sistem
19
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 1 Juni 2008:18-24

operasi Linux dan program Gaussian98 model COSMO menggunakan himpunan


untuk melakukan perhitungan komputasi dasar B3LYP/6-311+G (3d,p) dan
molekul seperti optimasi geometri dan B3LYP/6-31++G (3df,3pd), dan hasil
perhitungan energi molekul; sedangkan perhitungannya diuji dengan memban-
program Molden 4.0 digunakan untuk dingkannya dengan nilai potensial reduksi
membuat koordinat awal atom-atom dari standar dari reaksi Cl2  2e   2Cl  .
suatu molekul dalam bentuk koordinat Nilai potensial reduksi standar yang
kartesian ataupun koordinat Z-matriks. lebih mendekati nilai sebenarnya (literatur)
Molden 4.0 juga digunakan untuk melihat menunjukkan himpunan dasar ter-
hasil perhitungan Gaussian98. sebutlah yang lebih baik.
Pada penelitian ini dipilih metode
perhitungan DFT (Density Functional
Theory, Teori Fungsional Kerapatan),
dengan menggunakan B3LYP (Gaya
Becke – 3 parameter teori fungsional
kerapatan dan menggunakan fungsional
korelasi Lee Yang Parr). Himpunan dasar
yang dipilih pada penelitian ini adalah
6-311+G(2d,p) dan 6-31++G(3df,3pd).
Karena kedua himpunan dasar tersebut
sudah umum digunakan untuk perhi-
tungan DFT, dan memberikan hasil yang
cukup baik. Himpunan dasar adalah
deskripsi matematika dari sekumpulan
sistem orbital yang telah diketahui, yang
dikombinasikan (dengan fungsi valensi,
polarisasi ataupun difusi) untuk men-
dekati fungsi gelombang total dari sistem
yang dikaji (Foresman J.B., Frisch AE,
1993).
Geometri dari molekul Cl-, Cl2,
ClO , Cl2O, ClO2-, Cl2O2, ClO3-, Cl2O3, H2,
-

H2O, H+, dan OH- dibuat dengan meng-


gunakan program molden 4.0. Molekul
tersebut dioptimasi dengan himpunan
dasar 6-31++G(3df,3pd), dengan algoritma
perhitungan optimasi tertera pada
Gambar 2-1. Energi bebas Gibbs dari Gambar 2-1: Diagram alir penentuan
molekul pereaksi dan produk dihitung struktur keadaan dasar
menggunakan metode B3LYP/6-311+G (Sumber: Prianto, 2005)
(3d,p) dan B3LYP/6-31++G(3df,3pd). Penentuan energi bebas Gibbs
Untuk mengestimasi pengaruh solvasi dilakukan dengan mengkaji reaksi pada
larutan, energi molekul hasil optimasi persamaan (2-1), dengan menggunakan
geometri B3LYP dihitung ulang energinya rumus pada persamaan (2-2). Potensial
menggunakan model solvasi dielektrik reduksi reaksi ditentukan dengan rumus
continuum (Conductor-like Screening Model, pada persamaan (2-3), potensial reduksi
COSMO (Lin S.T., 2006)). Model COSMO standar ditentukan dengan rumus pada
adalah model pengaruh pelarut yang persamaan (2-4), dan potensial sel teoritis
menganggap pelarut pada batas radius ditentukan dengan rumus pada per-
tertentu memiliki pengaruh dengan nilai samaan (2-5). (Ereaksi = potensial reduksi
tertentu (tetapan dielektrik). Perhitungan reaksi; E0 = potensial reduksi standar;
20
Penentuan Potensial Sel Teoritis Proses Elektrolisis ..... (Bayu Prianto)

E = potensial sel teoritis; n = jumlah orbital d (dengan kombinasi fungsi


elektron; F = konstanta Faraday = 96500 difusi) untuk atom berat (selain atom
C = 23,06 kkal/V). hidrogen) dan 1 fungsi orbital p (tanpa
kombinasi dengan fungsi difusi) untuk
2C l   
 Cl 2  2 e  
 atom hidrogen. Fungsi difusi sangat baik
C l   C lO     C l2O  2 e  
 untuk menggambarkan molekul yang
C l   C lO 2   
 Cl 2 O 2  2 e   (2-1) memiliki kerapatan elektron yang jauh

C l   C lO 3   
 Cl 2 O 3  2 e   dari inti seperti anion atau molekul yang
 memiliki pasangan elektron bebas. Pada
H 2   2 H   2e 
2 H 2O  2e    H 2  2 O H   penelitian ini, semua reaksi yang dikaji
mayoritas merupakan anion dan molekul
Greaksi  G produk  G pereaksi (2-2) dengan pasangan elektron bebas, sehingga
Greaksi hasil dari B3LYP/6-31++G(3df,3pd) yang
Ereaksi   (2-3) telah mengkombinasikan fungsi difusi
n F
0
pada semua fungsi orbitalnya (3df,3pd)
E  Ereaksi  EH  2 H   2e (2-4) lebih akurat dibandingkan dengan
2

E  E 0 anoda  E 0 katoda (2-5) 6-311+G(2d,p) yang hanya mengkom-


binasikan fungsi difusi pada fungsi
orbital (2d) saja.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan dengan him-
Perhitungan energi bebas Gibbs punan dasar B3LYP/6-31++G(3df,3pd)
reaksi dengan pengaruh pelarut dan merupakan data yang lebih baik untuk
potensial reduksi standar dari masing- diolah menjadi potensial sel teoritis
masing reaksi dapat dilihat pada Tabel elektrolisis. Potensial sel teoritis yang
3-1, dan data potensial sel teoritis dihasilkan (Tabel 3-2) bernilai negatif
elektrolisis (pembentukan hipoklorit, klorit, berarti reaksi tersebut memerlukan
klorat, dan perklorat) pada Tabel 3-2. energi sebesar nilai potensial tersebut.
Dari data potensial reduksi standar Nilai potensial sel teoritis dari reaksi
untuk reaksi 2H2O  2e  H2  2OH  dan pembentukan hipoklorit, klorit dan
perklorat memiliki kecenderungan naik,
2Cl  
 Cl2  2e  (Tabel 3-1), dapat ter-
kecuali pada reaksi pembentukan klorat
lihat bahwa perhitungan menggunakan
nilai potensial sel teoritis menjadi lebih
himpunan dasar B3LYP/6-31++G rendah dari pembentukan hipoklorit.
(3df,3pd) lebih akurat mendekati sistem Anomali tersebut disebabkan oleh per-
yang sebenarnya (yang dikaji), diban- ubahan kestabilan struktur dari molekul
dingkan dengan menggunakan himpunan ClO2- menjadi Cl2O2 yang tidak terlalu
dasar 6-311+G(2d,p). Karena pada him- signifikan dibandingkan dengan per-
punan dasar B3LYP/6-31++G (3df,3pd) ubahan kestabilan struktur molekul
pendekatan perhitungannya lebih tinggi pembentukan hipoklorit, klorit, maupun
dibandingkan himpunan dasar 6-311+G perklorat. Perubahan kestabilan struktur
(2d,p). Pada himpunan dasar B3LYP/6- dapat dilihat berdasarkan perubahan
31++G(3df,3pd) sudah memasukkan 3 energi bebas Gibbs reaksinya (Greaksi)
fungsi orbital d dan 1 fungsi orbital f pada Tabel 3-1, semakin kecil nilai
untuk atom berat (selain atom hidrogen) Greaksi semakin kecil perubahan kesta-
dan memasukkan 3 fungsi orbital p dan bilan strukturnya. Reaksi pembentukan
1 fungsi orbital d untuk atom hidrogen, klorat memiliki nilai Greaksi yang lebih
dan semua fungsi tersebut sudah kecil dibandingkan reaksi pembentukan
dikombinasikan dengan fungsi difusi. hipoklorit, klorit maupun perklorat,
Sedangkan pada himpunan dasar 6-311+ sehingga nilai potensial sel teoritisnya
G(2d,p) hanya memasukkan 2 fungsi menjadi lebih kecil.

21
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 1 Juni 2008:18-24

Tabel 3-1: ENERGI BEBAS GIBBS REAKSI DAN POTENSIAL REDUKSI STANDAR PADA
SUHU 25°C

Greaksi (kkal/mol) Nilai Potensial Reduksi Standar (V)


Himpunan Himpunan Himpunan Himpunan
Reaksi dasar dasar dasar dasar
Literatur
6-311+G 6-31++G 6-311+G 6-31++G
(2d,p) (3df,3pd) (2d,p) (3df,3pd)
 H2  2OH 
2H2O  2e  -101,008 -162,252 -2,094 -0,965 -0,830

2Cl  
 Cl2  2e  262,988 271,196 -1,419 -1,397 -1,360

Cl   ClO  
 Cl2O  2e 256,386 271,446 -1,275 -1,402

Cl   ClO2 
Cl2O2  2e 251,191 263,889 -1,163 -1,238

Cl   ClO3 
Cl2O3  2e 289,639 296,841 -1,996 -1,953

Tabel 3-2: NILAI POTENSIAL SEL TEORITIS

Proses Pembentukan Nilai Potensial Sel Teoritis (V)

Hipoklorit -2,362
Klorit -2,367
Klorat -2,203
Perklorat -2,918

Proses elektrolisis pembentukan Pada elektrolisis NaCl menjadi


NaClO4 dari NaCl merupakan reaksi NaClO2, reaksi yang terkait adalah reaksi
yang bertahap, tahap pertama dimulai pembentukan hipoklorit dan klorit,
dengan pembentukan hipoklorit, pem- sehingga potensial sel teoritis yang
bentukan klorit, pembentukan klorat dibutuhkan adalah sebesar 2,362 Volt
dan terus meningkat sampai 2,367 Volt.
dan terakhir pembentukan perklorat.
Pada elektrolisis NaCl menjadi NaClO3,
Tahapan reaksi pembentukan hipoklorit,
reaksi yang terkait adalah reaksi pem-
klorit, klorat dan perklorat dapat dilihat
bentukan hipoklorit, klorit dan klorat,
pada Gambar 3-1. Potensial sel teoritis potensial sel teoritis yang dibutuhkan
dari suatu reaksi terkait erat dengan adalah tetap sebesar 2,362 Volt dan terus
laju reaksinya, semakin besar potensial meningkat sampai 2,367 Volt (sama
sel teoritis suatu reaksi semakin lambat dengan kebutuhan potensial elektrolisis
laju reaksinya. Hal ini berarti laju reaksi NaCl menjadi NaClO2). Kebutuhan
pembentukan klorat lebih cepat dari laju potensial sel teoritis dari pembentukan
reaksi pembentukan hipoklorit, laju reaksi klorat tidak mempengaruhi kebutuhan
pembentukan hipoklorit lebih cepat dari potensial sel teoritis dari sistem elektro-
laju reaksi pembentukan klorit, dan laju lisis NaCl menjadi NaClO3, karena laju
reaksi pembentukan klorit lebih cepat reaksi pembentukan klorat yang cepat
dari laju reaksi pembentukan perklorat. tidak dapat mempengaruhi laju reaksi
sistem yang bertahap.

22
Penentuan Potensial Sel Teoritis Proses Elektrolisis ..... (Bayu Prianto)

Gambar 3-1: Kurva potensial sel teoritis yang diperlukan untuk reaksi
pembentukan hipoklorit, klorit, klorat, dan perklorat

Menurut Rahayu (Rahayu, S.I., tidak mempengaruhi potensial sel


1995), laju keseluruhan dari reaksi teoritis sistem elektrolisis NaCl menjadi
yang bertahap bergantung pada tahap NaClO4.
reaksi yang memiliki laju reaksi paling
lambat. Dan pada elektrolisis NaCl 4 KESIMPULAN
menjadi NaClO4, reaksi yang terkait Metode perhitungan komputasi
adalah semua reaksi pembentukan yang cukup akurat untuk menentukan
hipoklorit, klorit, klorat dan perklorat, potensial sel teoritis adalah meng-
dengan nilai potensial sel teoritis yang gunakan himpunan dasar B3LYP/6-
dibutuhkan adalah sebesar 2,362 Volt 31++G(3df,3pd). Dengan nilai potensial
dan terus meningkat sampai 2,918 Volt. sel teoritis yang diperlukan untuk
Gambar 3-1, menyatakan proses elek- pembentukan hipoklorit, klorit, klorat
trolisis NaCl hingga menjadi NaClO4 dan perklorat adalah sebesar 2,362;
dengan potensial yang terus meningkat 2,367; 2,203 dan 2,918 Volt secara
dari 2,362 Volt sampai 2,918 Volt. berurutan. Dengan potensial sel teoritis
Selama proses elektrolisis potensial sel yang diperlukan untuk elektrolisis dari
teoritis yang diperlukan tidak mengalami NaCl hingga menjadi NaClO4 adalah
penurunan, nilai potensial sel teoritis sebesar 2,362 Volt dan terus meningkat
yang diperlukan untuk pembentukan sampai dengan 2,918 Volt, tanpa di-
klorat hanya menunjukkan bahwa pengaruhi oleh nilai potensial sel
reaksi pembentukan klorat berlangsung teoritis dalam pembentukan klorat.
lebih cepat dibandingkan pembentukan
hipoklorit, klorit dan perklorat. Karena Ucapan Terima Kasih
laju pembentukan klorat yang cepat, Penulis mengucapkan terima
sehingga proses elektrolisis langsung kasih kepada Ir. Henny Setyaningsih,
bergerak menuju pembentukan MSi dan Ir. Bambang Haryoko, MT atas
perklorat. Dengan demikian potensial saran dan bimbingannya terhadap
sel teoritis dari pembentukan klorat penelitian ini.

23
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 6 No. 1 Juni 2008:18-24

DAFTAR RUJUKAN Lin, S.T., 2006. Thermodynamic Equations


of State From Molecular Solvation.
Bergmann, H.; and S. Koparal, 2004.
Fluid Phase Equilibria 245 (2): 185 -
The Formation of Chlorine Dioxide
192.
in The Electrochemical Treatment of Logan, R.H., 1997. Standar Reduction
Drinking Water of Disinfection. Potentials In Aqueous Solution at
Electrochimica Acta 50 (25-26) : 25°C. www.members.aol.com., di-
5218 – 5228. akses tanggal 23 November 2005.
Choi, P.; D.G Bassarabov; and R. Datta, Prianto, B., 2005. Irradiasi Sitosin: Studi
2004. A Simple Model for Solid Dehidrogenasi Dengan Kehadiran
Polymer Electrolyte (SPE) Water Radikal OH Menggunakan Program
Electrolysis. Solid State Ionics 175 “Car-Parrinello Molecular Dynamics”
(1-4) : 535 – 539. (CPMD). Skripsi. FMIPA Institut
Foresman, J. B.; Frisch, Æ., 1993. Teknologi Bandung, Bandung: 33-
Exploring Chemistry with Electronic 34.
Prianto, B., 2007. Pemurnian Larutan
Structure Method. 2nd edition.
Perklorat Hasil Elektrolisis Dari
Gaussian Inc., Pittsburg PA USA:
Kontaminan Klorat Dengan Meng-
3-12.
gunakan Reduktor Besi Sulfat.
Haryoko, B., 2006. Penelitian Pembuatan Prosiding SIPTEKGAN XI. Serpong,
Amonium Perklorat dari Natrium 6 November. LAPAN: 612 – 616.
Klorida. Laporan Penelitian. Pusat Rahayu, S.I., 1995. Kinetika Kimia.
Teknologi Dirgantara Terapan, Penerbit ITB, Bandung: 19 – 28.
LAPAN, Rumpin-Bogor: 11 – 15. Sawada, S.; T. Yamaki; T. Maeno; M.
Hogendoorn, J.A.; A.J. van der Veen; Asano; A. Suzuki; T. Terai; and Y.
J.H.G. van der Stegen; J.A.M. Maekawa, 2008. Solid Polymer
Kuipers; and J.F. Versteeg, 2001. Electrolyte Water Electrolysis
Application of The Maxwell-Stefan Systems for Hydrogen Production
Theory to The Membran Electrolysis Based on Our Newly Developed
Process Model Development And Membranes, Part I: Analysis of
Voltage Current Characteristics.
Simulation. Computer & Chemical
Progress in Nuclear Energy 50 (2-6):
Engineering 25 (9-10): 1251– 1265.
443 – 448.

24

Anda mungkin juga menyukai