Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN NATURAL RELIGION DAN REVEALED

RELIGION

Paper Halaqoh
Disajikan pada tanggal 10 Agustus 2021

Pengasuh:
Prof. Dr. Kyai H. Achmad Mudlor, SH.

Disusun Oleh:
Risza Nuril Samsiyah
Mahasiswa Semester IV
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang

Halaqoh Ilmiah
LEMBAGA TINGGI PESANTREN LUHUR MALANG
Agustus 2021
A. Pendahuluan

Manusia tidak bisa terlepas dari agama karena agama memiliki


peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai arah dan
pedoman hidup serta dapat membentuk perilaku bagi pemeluknya untuk
menjadi manusia yang lebih baik. Agama yang tumbuh di muka bumi ini
cukup banyak jumlahnya, ada sebagian agama yang sudah ditinggalkan
pemeluknya, baik ajarannya maupun pemeluknya, dan sebagian lainnya
masih hidup dan berkembang hingga saat ini. Dalam perkembangannya,
agama tumbuh karena adanya hasrat spiritual manusia yang merupakan fitrah
manusia tentang adanya suatu kekuasaan dan kekuatan yang melebihi
dirinya. Dengan berbagai keyakinan dan bukti, manusia meyakini kekuasaan
dan kekuatan Tuhan. Untuk memenuhi hasrat spiritualnya tersebut, terkadang
dengan melalui gambaran atau khayalan pikirannya, manusia mewujudkan
Tuhan dalam bentuk benda atau berhala, atau dapat pula sebatas beriman
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Tuhan itu ada tanpa mengambil satu
bentuk pun wujud Tuhan.

Secara istilah, agama dapat didefinisikan sebagai sistem yang


mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan antara pergaulan manusia
dengan manusia serta lingkungannya (KBBI, 2021). Secara bahasa, kata
“agama” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti haluan, peraturan, jalan,
atau kebaktian kepada Tuhan. Agama terdiri dari dua kata, yaitu “a” yang
berarti tidak, dan “gama” yang berarti kacau balau. Jadi agama berarti tidak
kacau balau atau teratur.

Dalam bidang Ilmu Perbandingan Agama, dikenal istilah natural


religion dan revealed religion. Kedua istilah ini dikenal juga dengan agama
langit dan agama bumi. Istilah ini muncul sebagai semangat dakwah dalam
tujuan pengkajian Perbandingan Agama yang digunakan sebagai media untuk
mengetahui hubungan antar satu agama dengan lainnya (Bahri, 2015).
B. Pembahasan
1. Pengertian Natural Religion dan Revealed Religion
1.1 Pengertian Natural Religion
Istilah natural religion dan revealed religion telah digunakan oleh
para ilmuwan Perbandingan Agama. Pertama kali klasifikasi agama-agama
ke dalam natural religion dan revealed religion diperkenalkan oleh
Ahmad Abdullah al-Masdoosi, yang merupakan seorang sarjana muslim
dari Pakistan melalui karyanya yang berjudul Living Religious of The
World (1979) (Dhiya, 2019). Jauh sebelum itu, melalui penelusuran
Charles Joseph Adams, klasifikasi agama sudah muncul pada abad ke-13
oleh Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog terbesar abad
pertengahan, membedakan agama alami, atau jenis kebenaran keagamaan
yang ditemukan dengan akal semata, dan agama wahyu, atau agama yang
bersandar pada kebenaran Ilahi (Dhiya, 2019).
Natural religion atau agama alamiah adalah agama-agama yang
timbul diantara manusia-manusia dan di lingkungan dimana mereka hidup.
Natural religion merupakan agama yang tidak memandang esensial
penyerahan manusia kepada tata aturan Ilahi. Natural religion disebut
juga dengan agama Thabi’y karena timbulnya agama yang demikian hanya
semata-mata dorongan dari tabiat manusia yang ingin beragama, ingin
mengabdi, dan memuja kepada sesuatu yang dianggapnya maha kuasa atas
dirinya (Hakim, 1985). Berdasarkan titik asal dari agama ini, yang berasal
dari tabiat atau hasil ciptaan manusia sendiri, ahli Perbandingan Agama di
Indonesia menggunakan istilah “Agama Bumi” atau “Agama Ardhi” untuk
menyebut natural religion (Dhiya, 2019). Natural religion juga
berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang
kemudian diterima secara global, serta tidak memiliki kitab suci dan bukan
berlandaskan wahyu (Marzali, 2016). Natural religion muncul karena
adanya hasrat spiritual manusia yang ingin mengabdi dan memuja kepada
sesuatu yang dianggapnya maha kuasa atas dirinya. Jika dilihat dari
pengertian dan asal usul dari natural religion, ahli Perbandingan Agama
menganggap bahwa dasar keyakinan dari agama ini mengenai ketuhanan
tidaklah pasti, karena dasarnya hanyalah hasil pemikiran manusia (Dhiya,
2019). Contoh dari natural religion ini misalnya adalah agama Buddha
yang merupakan hasil renungan pemikiran Sidharta Gautama, atau agama
Hindu yang merupakan hasil akulturasi budaya bangsa Aria dan Dravida.
Secara sederhana, natural religion ini dapat dikatakan telah
memenuhi syarat suatu aliran kepercayaan disebut sebagai agama, yaitu:
1) Adanya ajaran-ajaran kepercayaan (Akidah)
2) Adanya ajaran-ajaran pemujaan atau penyembahan (Ibadah)
3) Adanya peraturan-peraturan dalam melaksanakan hubungan
terhadap Tuhan dan sesama manusia (Syariat) (Hakim, dalam
Dhiya, 2019).
Jenis agama ini jika ditinjau dari segi motivasi yang
melatarbelakangi, terbagi menjadi Agama Alami (timbul karena pengaruh
kekuatan alam yang dilandasi motivasi untuk melindungi jiwa yang
ketakutan; seperti agama Majusi, kepercayaan Animisme, dan
Dinamisme), dan Agama Etnik (tumbuh berdasarkan motivasi penilaian
baik dan buruk; misalnya adalah Kong Hu Cu, Shinto, dan lain-lain)
(Dhiya, 2019)
1.2 Pengertian Revealed Religion
Berdasarkan dari titik asal suatu agama, dikenal pula revealed
religion, yang disebut juga dengan agama wahyu. Revealed religion dilihat
dari asal katanya, yaitu agama yang tersingkap. Kata “reveal” berarti
mengungkapkan hal yang mengejutkan, atau mengungkapkan suatu
rahasia. Revealed religion merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah
kepada para nabi dan rasul-Nya agar menjadi petunjuk bagi manusia.
Dalam Ilmu Perbandingan Agama, revealed religion juga disebut sebagai
prophetic religion, atau agama kenabian, yaitu agama yang diturunkan
melalui para nabi dan rasul. Sementara itu, ahli Perbandingan Agama di
Indonesia menggunakan istilah “Agama Langit” atau “Agama Samawi”
untuk menyebut revealed religion (Dhiya, 2019).
Berdasarkan pengertian tersebut, revealed religion yang
merupakan agama yang diturunkan melalui wahyu kepada para nabi dan
rasul, maka jumlah revealed religion pun tidak diketahui secara pasti. Hal
ini karena jumlah nabi dan rasul pun tidak diketahui secara pasti. Bahkan
dalam suatu riwayat, disebutkan bahwa jumlah nabi adalah 124.000 dan
jumlah rasul yang diutus ke bumi adalah 315, dengan Nabi Muhammad
sebagai akhir dari para nabi dan rasul (Ali, 2007). Dan dalam suatu ayat
Al-Quran pun disebutkan bahwa Allah mengutus rasul untuk setiap umat-
Nya.

ِّ‫اء َف ِإ َذ ا ۖ لٌ َر ُس و ُأ َّم ٍة َو ل ُِك ل‬ ِ ُ‫ِب ْال قِ سْ طِ َب ْي َن ُه ْم ق‬


َ ‫ض َي َر ُس ولُ ُه ْم َج‬

َ ‫ُي ْظ لَ ُم‬
‫ون اَل َو ُه ْم‬

“Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul


mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka
(sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS. Yunus 10:47).
Dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman bahwa Allah mengutus
rasul pada tiap-tiap umat, seperti yang terdapat dalam ayat berikut ini:

ٰ
‫وا َأ ِن رَّ سُواًل ُأ َّم ٍة ُك ِّل فِى َب َع ْث َنا َولَ َق ْد‬
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ ٱعْ ُب ُد‬
۟ ‫ٱلطَّ ُغوتَ َوٱجْ َت ِنب‬ ۖ ‫مَّنْ َف ِم ْنهُم‬

ْ ‫ض ٰلَلَةُ َعلَ ْي ِه َح َّق‬


‫ت مَّنْ َو ِم ْنهُم ٱهَّلل ُ َهدَ ى‬ َّ ‫وا َفسِ ي ُر ۚ ٱل‬ ِ ْ‫ُوا ٱَأْلر‬
۟ ‫ض فِى‬ ۟ ‫ٱنظر‬
ُ ‫ْف َف‬
َ ‫َكي‬

َ ‫ْٱل ُم َك ِّذ ِب‬


َ ‫ين ٰ َعقِ َب ُة ٰ َعقِ َب ُة َك‬
‫ان‬

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat


(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu",
maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.
Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An Nahl
16:36).
Menurut Halim Mastur, dalam karyanya Diktat Perbandingan
Agama (1970), berkaitan dengan ayat tersebut, jika kita ingin konsisten
mengikuti firman Allah tersebut, kita harus percaya bahwa Allah
mengutus para rasul dan nabi bukan hanya kepada umat manusia di
lingkungan bangsa Semitik Timur Tengah, tetapi juga kepada umat di
lingkungan bangsa lain. Beliau menyatakan bahwa di Benua Afrika yang
luas, terutama bangsa Mesir mungkin telah juga didatangi Nabi Allah.
Siapa nama Nabi Allah yang datang, bangsa Mesir kuno tidak
meninggalkan catatan (Mastur, dalam Dhiya, 2019).
Revealed religion dipercaya para ahli Perbandingan Agama sebagai
agama yang paling tua karena Nabi Adam, nenek moyang seluruh umat
manusia merupakan yang pertama menerima pengajaran yang berasal dari
Allah. Dasar kepercayaan dari revealed religion adalah dari permulaan
turunnya wahyu kepada nabi dan rasul yang pertama hingga kepada nabi
dan rasul yang terakhir, semuanya sama yaitu mengajarkan keyakinan
bahwa “Tuhan Yang Maha Kuasa itu hanya ada satu”.
Revealed religion secara sederhana adalah menambahkan dua
perkara yang hanya ada pada agama yang sempurna, selain tiga perkara
yang telah disebutkan pada natural religion,yaitu:
1) Adanya Nabi atau Rasul yang membawa ajaran dan
mengajarkannya.
2) Adanya kitab suci yang menjadi sumber pengajaran mereka.
Secara konkrit, revealed religion ada tiga, yaitu agama Yahudi,
agama Nasrani, dan agama Islam. Adapun agama-agama selain tiga
tersebut dinamakan agama alamiyah atau natural religion (Dhiyah, 2019).
2. Perbedaan Natural Religion dan Revealed Religion
Adapun perbedaan antara agama-agama wahyu atau revealed
religion dan agama-agama bukan wahyu atau natural religion menurut
ahli Perbandingan Agama adalah sebagai berikut:
1) Revealed religion berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan
natural religion tidak harus demikian.
2) Revealed religion beriman kepada nabi, sedangkan natural religion
tidak demikian.
3) Sumber utama tuntunan dan ukuran baik dan buruk bagi revealed
religion adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi natural
religion, kitab sucinya merupakan karya dari pencetus agama tersebut
dan banyak yang disesuaikan dengan budaya lingkungan.
4) Revealed religion timbul di daerah-daerah yang historis di bawah
pengaruh ras Semitik, atau daerah Timur Tengah, sedangkan natural
religion timbul di luar ras Semitik.

Sidi Gazalba yang merupakan seorang muslim yang ahli


Perbandingan Agama. Menurutnya, ciri-ciri revealed religion diantaranya
adalah sebagai berikut (Dhiya, 2019):

1) Disampaikan oleh utusan Tuhan, dan dapat dipastikan lahirnya


2) Memiliki kitab suci yang diwariskan utusan Tuhan kepada umatnya
3) Tidak berubah dengan perubahan mentalitas masyarakat yang
mengaturnya, sebaliknya justru mengubah mentalitas penganutnya.
4) Kebenaran prinsip-prinsip ajaran agama tahan terhadap kritik akal
Sedangkan ciri-ciri natural religion menurut Sidi Gazalba adalah
sebagai berikut:
1) Tidak disampaikan oleh nabi dan rasul yang diutus Tuhan, sehingga
tidak dapat dipastikan lahirnya
2) Tidak memiliki kitab suci yang diwariskan oleh nabi dan rasul. Kalau
ada kitab suci yang diwariskan penganjurnya, isi kitab itu mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah agama tersebut
3) Ajaran dari natural religion dapat berubah karena menyesuaikan
mentalitas masyarakat yang menganutnya
4) Kebenaran prinsip-prinsip agama tidak tahan terhadap kritik akal
C. Kesimpulan

Berdasarkan titik asal suatu agama, ahli Perbandingan Agama


membagi agama menjadi dua kelompok, yaitu natural religion dan revealed
religion. Natural religion berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran
seseorang yang kemudian diterima secara global. Sedangkan revealed religion
atau agama kenabian, yaitu agama yang diturunkan melalui para nabi dan
rasul. Berikut ini perbedaan dari natural religion dan revealed religion
menurut ahli Perbandingan Agama:

1) Revealed religion berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan


natural religion tidak harus demikian.
2) Revealed religion beriman kepada nabi, sedangkan natural religion tidak
demikian.
3) Sumber utama tuntunan dan ukuran baik dan buruk bagi revealed religion
adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi natural religion, kitab
sucinya merupakan karya dari pencetus agama tersebut dan banyak yang
disesuaikan dengan budaya lingkungan.
4) Revealed religion timbul di daerah-daerah yang historis di bawah
pengaruh ras Semitik, atau daerah Timur Tengah, sedangkan natural
religion timbul di luar ras Semitik
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abdullah. 2007. Agama dalam Ilmu Perbandingan. Bandung: Nuansa Aulia.
Bahri, Media Zainul. 2015. Wajah Studi Agama-Agama. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dhiya, Windi Anisa. 2019. Agama Langit dan Agama Bumi dalam Pandangan
Para Penulis Muslim di Indonesia. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Hakim, Agus. 1985. Perbandingan Agama. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro.
KBBI, 2021. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online, diakses 8 Agustus
2021].
Marzali, Amri. 2016. Agama dan Kebudayaan. Universitas Malaya: Departemen
Antropologi dan Sosiologi. Indonesian Journal of Anthropology.

Anda mungkin juga menyukai