Disusun oleh :
Putri Nabila Zulvianti (1704015058)
Kelas : muamalah 4J
Dosen : H. Nandi Rahman
Sakinah
Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat,aman,
merasa dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Namun,
penggunaan nama sakinah itu diambil dari penggalan al-Qur’an surat 30:21 “Litaskunu
ilaiha” yang artinya bahwa Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang
satu merasa tenteram terhadap yang lain.Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang
semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan,
bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.
Mawaddah
Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu kasih sayang pada lawan
jenisnya (bisa dikatakan mawaddah ini adalah cinta yang didorong oleh kekuatan nafsu
seseorang pada lawan jenisnya). Karena itu, Setiap mahluk Allah kiranya diberikan sifat ini,
mulai dari hewan sampai manusia. Mawaddah cinta yang lebih condong pada material seperti
cinta karena kecantikan, ketampanan, bodi yang menggoda, cinta pada harta benda, dan lain
sebagainya. Mawaddah itu sinonimnya adalah mahabbah yang artinya cinta dan kasih sayang.
Warahmah
Wa artinya dan sedangkan Rahmah (dari Allah SWT) yang berarti ampunan, anugerah,
karunia, rahmat, belas kasih, rejeki. (lihat : Kamus Arab, kitab ta’riifat, Hisnul Muslim
(Perisai Muslim) Jadi, Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang lembut, siap berkorban
untuk menafkahi dan melayani dan siap melindungi kepada yang dicintai. Rahmah lebih
condong pada sifat qolbiyah atau suasana batin yang terimplementasikan pada wujud kasih
sayang, seperti cinta tulus, kasih sayang, rasa memiliki, membantu, menghargai, rasa rela
berkorban, yang terpancar dari cahaya iman. Sifat rahmah ini akan muncul manakala niatan
pertama saat melangsungkan pernikahan adalah karena mengikuti perintah Allah dan sunnah
Rasulullah serta bertujuan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Dengan demikian
keluarga sakinah mawadah warohmah adalah sebuah kondisi
sebuah keluarga yang sangat ideal yang terbntuk berlndaskan Al Qur’an dan sunah untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Keluarga sakinah akan terwujud jika para
anggota keluarga dapat memenuhi kewajiban-kewajibanya terhadap allah, terhadap diri
sendiri, terhadap keluarga, terhadap masyarakat dan terhadap lingkunganya,sesuai ajaran Al
Qur’an dan Sunah Rasul.
“Wahai pemuda! Siapa di antara kalian berkemampuan maka menikahlah. Karena nikah lebih
melindungi mata dan farji, dan barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah shoum,
karena shoum itu baginya adalah penenang” ( HR.AL-Khosah dari Abdullah bin Mas’ud ).
Islam memperbolehkan pernikahan antar bangsa Arab dan Ajam (non Arab), antara kulit
hitam dan kulit putih, antara orang Timur dan orang Barat.
Berdasarkan fakta ini menunjukkan bahwa Islam sudah mendahului semua “sistem
Demokrasi ” dalam mewujudkan persatuan Ummat manusia. Untuk menjamin hubungan
persudaraan yang akrab antara anak-anak satu
agama, maka Islam menganjurkan dilangsungkannya pernikahan dengan orang- orang asing
(jauh), karena dengan tujuan ini akan terwujud apa-apa yang tidak pernah direalisasikan
melalui pernikahan keluarga dekat.
Selain fungsi sosial, fungsi ekonomi dalam berkeluarga juga akan nampak. Mari kita simak
hadist Rosul “NŤkahŤlah wanita, karena ia akan mendatangkan Maal” (HR. Abu Dawud,
dari Urwah RA). Maksud dari hadist tersebut adalah
bahwa perkawinan merupakan sarana untuk mendapatkan keberkahan, karena apabila kita
bandingkan antara kehidupan bujangan dengan yang telah berkeluarga, maka akan kita
dapatkan bahwa yang telah berkeluarga lebih hemat dan ekonomis dibandingkan dengan
yang bujangan. Selain itu orang yang telah berkeluarga lebih giat dalam mencari nafkah
karena perasaan bertanggung jawab pada keluarga daripada para bujangan.
5. Menjaga Kesehatan
Ditinjau dari segi kesehatan, pernikahan berguna untuk memelihara para pemuda dari
kebiasaan onani yang banyak menguras tenaga, dan juga dapat mencegah timbulnya penyakit
kelamin.
1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan
sunnah Rasulullah SWT.
2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada
kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya.
3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya..
4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidari
hubungan yang dilaran Allah SWT
5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan dorongan
iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah, memberi keamanan, memberikan
didikan islami pada anak istrinya, memberikan sandang pangan, papan yang halal,
menjadi pemimpin keluarga yang mampu mengajak anggota keluaganya menuju ridha
Allah dan surga -Nya serta dapat menyelamatkan anggota keluarganya dario siksa api
neraka.
6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan
berharap ridha Allah semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentan
agama islam dan ilmu pengetahuan, mendidik mereka dengan akhlak yang mulia,
menjaga kehormatan keluarga, memelihara harta suaminya, dan membahagiakan
suaminya.
7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling menghargai,
merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai, saling
mempercai kesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut komunikasi
yang intens.
8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama dalam
mengarungi badai dan gelombang kehidupan.
9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersama-sama,
seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan tujuan suami
mendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih banyak bersukur
kepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri membaca al-qur’an,
berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaan
Allah SWT. Dan lain-lain.
10. Suami istri selalu meomoh kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah
mawaddah wa rohmah.
11. Suami secara berkala mengajak istri dan anaknya melakukan instropeksi diri untuk
melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Misalkan, suami istri, dan anak-anaknya
saling meminta maaf pada anggota keluarga itu pada setiap hari kamis malam jum’at.
Tujuannya hubungan masing-masing keluarga menjadi harmonis, terbuka, plong, tanpa
beban kesalahan pada pasangannnya, dan untuk menjaga kesetiaan masing-masing
anggota keluarga.
12. Saat menghadapi musibah dan kesusahan, selalu mengadakan musyawarah keluarga.
Dan ketika terjadi perselisihan, maka anggota keluarga cepat-cepat memohon
perlindungan kepada Allah dari keburukan nafsu amarahnya.
E. Ayat –ayat Alquran dan Hadits tentang Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah
1. Sakinah
Yaitu perasaan nyaman, cenderung, tentram atau tenang kepada yang dicintai,
Artinya : … supaya kamu merasa nyaman kepadanya.
Seperti orang yang penat dengan kesibukan dan kebisingan siang lalu menemukan
kenyamanan dan ketenangan dalam kegelapan malam.
Artinya : “Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat
padanya (litaskunu fihi) dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu
mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar”.
Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah
dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].
Artinya : “Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah/lebih baik oleh) orang-orang yang saling
mencintai seperti halnya pernikahan”.
Artinya : “Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah,
tentulah dia mengatakan seolah-olah belum pernah ada mawadah antara kamu
dengan dia: “Wahai, kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat
kemenangan yang besar (pula)” [An-Nissa 73].
surat Al-Ma’idah ayat 82-83, tentang doa orang-orang yang memiliki mawadah:
Artinya : “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang- orang
yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad shallallahu’alaihi
wasalam )”
3. Warahmah Dalam ayat diatas :
Artinya : “… dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah”.
Rahmah adalah kasih sayang dan kelembutan, timbul terutama karena ada ikatan. Al-Qur’an
menyebut hubungan darah ini al-arham,
Artinya : Orang-orang yang mempunyai al-arham (hubungan) itu sebagiannya lebih berhak
terhadap sebagiannya dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu [Al-Anfal 75]