PADA HIPOTIROID
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suatu keadaan dimana kelenjar tirod kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit
hormone tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. Hipotiroidisme terjadi
akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini kadang-kadang disebut
miksedema.
Hipotiroidisme congenial atau kretinisme mungkin sudah timbul sejak lahir, atau
menjadi nyata dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Nanifestasi dini kritenisme antara
lain ikterusfisiologik yang menetap, tangisan parau, konstipasi, somnolen, dan kesulitan
untuk mencapai perkembangan normal. Anak yang menderita hipotiroidisme congenital
memperlihatkan tubuh yang pendek; profil kasar, lidah menjulur kkeluar; hidung yang lebar
dan rata; mata yang jaraknya jauh; rambut jarang; kulit kering; perut menonjol; dan hernia
umbilikalis.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
Kelenjar tiroid terletak di leher, antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di
dalam ruang yang sama terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar, dan saraf.
Kelenjar tiroid melekat pada trakea sambil melingkarinya dua pertiga sampai tiga
perempat lingkaran. Arteri karotis komunis, arteri jugularis interna, dan nervus vagus
terletak bersama di dalam sarung tertutup do laterodorsal tiroid. Nervus rekurens
terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus
tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis.
B. Fisiologi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin. Bentuk aktif hormon
ini adalah triiodotironin yang sebagian besar berasal dari konversi hormon tiroksin di
perifer, dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid. Sekresi hormon
tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating
Hormon) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Kelenjar ini secara
langsung dipengaruhi dan diatur aktivitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam
sirkulasi, yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus anterior hipofisis
dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin dari hipothalamus. Hormon tiroid
mempunyai pangaruh yang bermacam-macam terhadap jaringan tubuh yang
berhubungan dengan metabolisme sel.
Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin adalah
polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum, mungkin melalui pengaruhnya
terhadap tulang.
Hormon tiroid memang suatu hormon yang dibutuhkan oleh hampir semua proses
tubuh termasuk proses metabolisme, sehingga perubahan hiper atau hipotiroidisme
berpengaruh atas berbagai peristiwa. Efek metaboliknya antara lain adalah
termoregulasi, metabolisme protein, metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak,
dan vitamin A.
Status tiroid seseorang ditentukan oleh kecukupan sel atas hormon tiroid dan bukan
kadar normal hormon tiroid dalam darah. Ada beberapa prinsip faal dasar yang perlu
diingat kembali. Pertama bahwa hormon yang aktif adalah free-hormon. Kedua bahwa
metabolisme sel didasarkan adanya free T3 bukan free T4. ketiga bahwa distribusi
enzim deyodinasi I, II, dan III (DI, DII, DIII) di berbagai organ tubuh berbeda,
dimana DI banyak ditemukan di hepar, ginjal, dan tiroid. DII utamanya di otak,
hipofisis dan DIII hampir seluruhnya di jaringan fetal (otak, plasenta). Hanya DI yang
direm oleh PTU.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1. Hipotiroid primer
2. Hipoteroid sekunder
Hipotoroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari
kilenjar tiroid normal,konsekwensinya jumlah tiroid stimulatinghormone (TSH)
meningkat.ini mungkin awal dari satu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus.ini
juga dapat di sebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid.
3. Hipotiroid tertier/pusat
Hipotiroid tertier dapat berkenbang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi
toroidreleasing (TSH) dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk
mengeluarka TSH.ini mungkin berhubungan dengan suatu tumor/ lesi destruktif
lainnya diareahipotalamus.ada dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic
dan sporadic. Goiterendemic prinsipnya di sebabkan oleh nutrisi,defisiensiiodine .ini
mengalah pada “goiterbert” dengan karekteristik area geografis oleh minyak dan air
yang berkurang dan iodine. (NANDA NIC-NOC ).
Sporadicgoiter tidak menyempit ke area geografik lainya .Biasanya di sebabkan oleh:
a) Kelainan genetic yang dihasilkan karena metabolismiodine yang salah
b) Ingesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang
menghambat produksi T4) seperti kobis ,kacang ,kedelai,buah persik, bayam,
kacang polong, stroberi ,dan lobak. Semua mengandung goitogenik glikosida.
c) Ingesti dari obat goitrogen seperti thioureas dan thocarbomen.
C. MENIFESTASI KLINIS
E. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan
hormon tyroid.Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah
dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tyroid.Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi
bentuk yang aktif yang distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan
menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid.Senyawa yang terbentuk dalam
molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3).Tiroksin (T4)
menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid Stimulating Hormon dan
bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang tyrodotironin (T3) merupakan hormon
metabolik tidak aktif.Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan
metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan
umpan balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini
menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.( Hotma Rumahorbo,1999).
F. WOC
G. Komplikasi
a. Medis
Tujuan primer penatalalaksanaan hipotiroidisme ialah memulihkan
metabolisme pasien kembali kepada keadaan metabolic normal, dengan cara
mengganti hormone yang hilang.Livotiroksin sintetik (Synthroid atau
levothroid) merupakan preparat terpilih untuk pengobatan hipotiroidisme dan
supresi penyakit goiternontoksik.Dosis terapi penggantian hormonal
berdasarkan pada konsentrasi TSH dalam serum pasien.Preparat tiroid yang
dikeringkan jarang digunakan karena sering menyebabkan kenaikan sementara
konsentrasi T3 dan kadang-kadang disertai dengan gejala hipertiroidisme. Hal-
hal yang bisa dilakukan pada pasien dengan hipotiroid antara lain:
a) pemeliharaan fungsi vital
b) gas darah arteri
c) pemberian cairan dilakukan dengan hati-hati karena bahaya
intoksikasi air.
d) infus larutan glukosa pekat
e) terapi kortikosteroid
b. keperawatan
a) modifikasi aktifitas
b) pemantauan yang berkelanjutan
c) pengaturan suhu
d) dukungan emosional
e) pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah
BAB III
ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik
a. Identitas klien
Biasanya berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa / ras,
pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat.
b. Tanda-tanda vital
Nadi :biasanya menurun (melemah)
Suhu:biasanya menurun
Pernafasaan:biasa meningkat
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya hipotiroidisme tidak terjadi dalam semalam, tetapi perlahan
selama berbulan-bulan, sehingga pada awalnya pasien atau keluarganya
tidak menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek .
2) Riwayat kesehatan utama
Bisanya sesak nafas,biasanya sulit menelan, biasanya pembengkakan
pada leher,biasnya pasien nampak gelisah, tidak mau makan. rasa capek,
intoleransi terhadap dingin, kulit terasa kering, bicara lamban, demensia,
dispnea, suara serak, gangguan haid: menorrhagia dan amenore, rambut
rontok dan menipis, kulit tebal karena penumpukan mukopolisakarida
dalam jaringan sub cutan, pasien sering mengeluh dingin walaupun dalam
keadaan hangat.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama.
1. Kepala
a) Keadaan rambut : biasanya warna hitam, biasanya rambut rontok, menipisdn
kasar.
b) Hidrasi kulit daerah dahi : biasanya apabila dilakukan penekanan ibu jari
terdapat udem
c) Palpebraa : biasanya terdapat udema.
d) Sclera : biasanya tidak iterik
e) Conjunctiva : biasanya anemis
f) Pupil dan reflex cahaya : biasanya pupil bulat dan memberikan reflex cahaya
yang baik
g) Hidung : biasanya simestris kiri dan kanan , biasanya tidak ada benda asing
dan pendarahan,sekret tidak ada hanya ada penurunan dalam indara penciuman
h) Telinga dan membran etympani : biasanya telinga semestris kiri dan kanan dan
biasanya membranetympani memberikan reflek cahaya.
i) Mulut : biasanya bau mulut,pada gigi biasanya ada karies, biasanya lidah
kurang bersih tidak ada pembesaran tonsil dan biasanya sulit menelan
j) Leher dan pemeriksaan JVP : biasanya terdapat pembengkakan pada area
leher dan biasanya vena jugularis ada pembesaran dan terdapat kaku kuduk.
2. Pemeriksaan thorak
a) I : biasanya bentuknya semetris kiri dan kanan dan biasanya pola nafas
tidak efektif akibat adanya dispinea(tidak nyaman dalam bernafas).
b) P : biasanya bergerakanthoras kiri dan kanan simetris
c) P : biasanya bunyinya sonor
d) A : biasanya suara broncial
Jantung
a) I: biasanya tidak icuscordis tidak terlihat
b) P: biasanya icuscordis teraba
c) P: biasanya bunyinya pekak
d) A:biasanyadetak jantung melambat
Abdomen
a) I: biasanya bentuk perut datar
b) A: biasanya bunyi peristaltik yang keras dan panjang
c) P: biasanya tidak terasa nyeri
d) P: biasanya tympani
Integument :
Biasanya Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal, Pembengkakan, tangan,
mata dan wajah, Tidak tahan dingin
3. Kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
a. Sehat: biasanya 3x1 sehari ( porsi makan dihabiskan )
b. Sakit: biasanya porsi 3x1 sehari (porsi makan ¼ dihabiskan )
b) Eliminasi
a. Sehat: biasanya 2x sehari
b. Sakit: biasanya 1x sehari
c) Istirahat
a. Sehat: biasanya 8-9 jam perhari
b. Sakit: biasanya 5-6 jam perhari
d) Aktivitas
b. Sakit: biasanya klien sering mengalami nyeri ada saat beraktivitas dan
mandi 1x sehari.
Data psikologis
Klien sangat sulit membina hubungan sosial denganlingkungannya, mengurung
diri.Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang
hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri
2. Diagnosa yang akan muncul
1) Intoleransi aktifitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif
2) Perubahan suhu tubuh: hipotermi b/d penurunan metabolisme
3) Konstipasi b/d penurunan fungsi gastrointestinal
4) Ketidakefektifan pola nafas b/d depresi fentilasi
5) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d lambatnya laju
metabolisme tubuh
6) Defisiensi pengetahuan b/d kurang informasi tentang program pengobatan untuk
terapi penggantian tiroid seumur hidup
3. Diagnosa dan Intervensi
1) intoleran aktivitas berhubungan dengan. kelelahan dan penurunan proses kognitif.
Tujuan : Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas dan kemandirian
Intervensi
a. Atur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang
dapat ditelerir.
Rasional : Mendorong aktivitas sambil memberikan kesempatan untuk
mendapatkan istirahat yang adekuat.
b. Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.
Rasional : Memberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan mandiri.
c. Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktifitas yang tidak menimbulkan
stress.
Rasional : Meningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien.
d. Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas
Rasional : Menjaga pasien agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan atau
kurang.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini
kadang-kadang disebut miksedema.
Hipotiroidisme congenial atau kretinisme mungkin sudah timbul sejak lahir, atau
menjadi nyata dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Nanifestasi dini kritenisme antara
lain ikterusfisiologik yang menetap, tangisan parau, konstipasi, somnolen, dan kesulitan
untuk mencapai perkembangan normal. Anak yang menderita hipotiroidisme congenital
memperlihatkan tubuh yang pendek; profil kasar, lidah menjulur kkeluar; hidung yang lebar
dan rata; mata yang jaraknya jauh; rambut jarang; kulit kering; perut menonjol; dan hernia
umbilikalis
DAFTAR PUSTAKA