Anda di halaman 1dari 6

B.

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


1. Konsep keluarga

Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi,


seperti ikatan darah, adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan social
(hidup bersama) dam adanyahubungan psikologis (ikatan emosional)
(hanson 2001, dalam Doane & Varcoe, 2005).

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari


kepala keluarga, dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan RI, 1998).

2. Tipe keluarga
a. Tipe keluarga tradisional :
1. The nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri
dari suami, istri dan anak
2. The dyad family (keluarga dyad), yaitu keluarga yang terdiri
dari suami, istri dan tanpa anak. Keluarga ini mungkin belum
mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jika ditemukan
keluarga tipe ini perlu di klasifikasi lagi datanya.
3. Sigle parent, yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan
anak. Kondisi ini disebabkan oleh perceraian atau kematian.
4. Sigle adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang dewasa. Tipe ini terjadi pada seorang dewasa yang tidak
menikah.
5. Extended family, yaitu keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah dengan keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek,
nenek, dan lain sebagainya.
6. Middle-aged or elderly couple, yaitu orang tua yang tinggal
sendiri (baik suami, istri atau keduanya), karena anak-anaknya
sudah menikah
7. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama
atau berdekatan dan menggunakan pelayanan bersama, seperti
dapur dan kamar mandi.
b. Tipe keluarga non-tradisional :
1. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri
dari orang tua dan anak dari hubungan tanpa pernikahan.
2. Cohabitating couple, yaitu orang dewasa yang tinggal bersama
tanpa ada ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
3. Gay and lesbian family, orang yang tinggal bersama sebagai
suami istri dan berjenis kelamin yang sama.
4. The non-marital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa ikatan
pernikahan.
5. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam sementara waktu, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

2. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman, fungsi keluarga terdiri dari :

b. Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan psikososial anggota keluarga. Melalui fungsi ini,
maka keluarga akan mencapai tujuan utamanya, membentuk
sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga, stabilisasi
kepribadian dan tingkah laku, menjadi lebih akrab dan harga
diri.
c. Fungsi sosialisasi dan penempatan social
Sosialisasi dimulai sejak lahir dan diakhiri saat kematia.
Sosialisasi merupakan proses perkembangan yang dialami oleh
seseorang individu sebagai hasil dari interaksi social.
d. Fungsi reproduksi
Berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan
1. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan keluarga
2. Kemampuan keluarga membuat keputusan yang
tepat bagi keluarga
3. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan
4. Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang sehat
5. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.

3. Pengkajian Keluarga
1. Data Pengenalan Keluarga
Data yang perlu dikumpulkan adalah nama kepala keluarga,
alamat lengkap, komposisi keluarga, tipe keluarga, latar belakang
budaya, identitas agama, status kelas social, dan rekreasi keluarga.
2. Data Perkembangan dan sejarah keluarga
Data yang perlu dikumpulkan adalah tahap perkembangan
keluarga saat ini, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga
sebelumnya dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan.
3. Data Lingkungan
Data yang perlu dikaji adalah karakteristik rumah, karakteristik
tetangga, komunitas dan denah rumah Menjelaskan gambaran tipe
rumah, luas bangunan, pembagian dan pemanfaatan ruang,
ventilasi, kondisi rumah, tata perabotan, kebersihan dan sanitasi
lingkungan, ada atau tidak sarana air bersih dan sistem
pembuangan limbah.
4. Data struktur keluarga
a. Data yang perlu dikaji adalah data struktur keluarga, antara
lain pola komunikasi, meliputi penggunaan komunikasi antar
anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam
menyampaikan pendapat, dan perasaannya selama
berkomunikasi
b. Struktur kekuatan keluarga, yang perlu dikaji adalah siapa
yang membuat keputusan dalam keluarga
c. Struktur peran, meliputi data peran formal dan informal dalam
keluarga yang meliputi bagaimana perasaan dalam
menjalankan tugasnya
d. Nilai – nilai keluarga, yaitu nilai yang dianut keluarga
misalnya, siapa yang mencari nafkah, kegemaran keluarga,
bagaimana nilai – nilai keluarga, dan bagaimana nilai – nilai
mempengaruhi kesehatan keluarga.
5. Data fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosial
Menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, nilai, norma dan budaya
serta perilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat.
c. Fungsi pemenuhan (perawatan / pemeliharaan) kesehatan
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan
perlindungan terhadap anggota keluarga yang
sakit. .Pengetahuan keluarga mengenai sehat saki
kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga.
d. Mengenal masalah kesehatan keluarga dengan Hipertensi
Sejauh mana keluarga mengenal fakta-fakta dari masalah
kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan
yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
e. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat Sejauh
mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,
apakah masalah yang dialami, takut akan akibat dari tindakan
penyakit, mempunyai sifat negatif terhadap masalah
kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat
informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah.
f. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakitt Sejauh
mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui
tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan,
mengetahui sumber yang ada dalam keluarga, mengetahui
keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan
sikap keluarga terhadap yang sakit.
g. Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota
keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
h. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam
waktu kurang dari 6 bulan.
b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang saat ini
dialami yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6
bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi stresor yang ada.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan adaptasi disfungsional (perilaku keluarga
yang tidak adaktif) ketika keluarga menghadapi
masalah.
i. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga
tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan fisik pada klien di
klinik atau rumah sakit yang meliputi pemeriksaan fisik head
to toe dan pemeriksaan penunjang.
j. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai