Anda di halaman 1dari 19

KONTRASEPSI

A. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

B. Cara kerja Kontrasepsi

Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :

Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi

Melumpuhkan sperma.

Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

C. Metoda kontrasepsi
Pada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :

1. Metoda efektif jangka panjang

- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

- Susuk KB

- Kontrasepsi Mantap.

2. Metoda mantap.

- Metoda operasi wanita (MOW/Tubektomi)

- Metoda Operasi Pria (MOP/Vasektomi)


3. Metoda Efektip

- Pil KB

- Suntikan KB

4. Metoda sederhana
a. Dengan alat/obat
b.

6- Kondom

- Diafragma

- Kream, Jelli dan cairan berbusa

- Tablet berbusa (vaginal tablet)

- Intravag (tisu KB)

b. Tanpa alat/obat
- Sanggama terputus
o
Pantang berkala

Cara-cara kontrasepsi tersebut mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam


memberikan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. namun perlu diingat
adanya 3 aksioma (asas) kontrasepsi yaitu :

o
Cara apapun yang dipakai adalah lebih baik daripada tidak memakai sama sekali.
o
Cara
yang
terbaik
hasilnya
(efektip)
adalah
cara
yang
digunakan
oleh pasangan dengan terus menerus
o
Penerimaan pasangan terhadap suatu cara adalah unsur yang penting
untuk
berhasilnya suatu cara kontrasepsi.
MACAM-MACAM KONTRASEPSI
A. KONTRASEPSI STERILISASI

Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau
testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter
kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara
permanen, misalnya karena faktor usia.

B. KONTRASEPSI TEKNIK
1.Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya
75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum
ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2.Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu

kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu
bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga
perhitungan tidak akurat.

3.Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya
minum
ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya
menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.
C. KONTRASEPSI MEKANIK
1.Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta

berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode
ini:

o
Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
o
Membutuhkan waktu untuk pemasangan
o
Mengurangi sensasi seksual
2.Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu

vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut
yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah
dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.

3.Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu
harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal
bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam )
setelah senggama.

4.IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan

logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan
di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.

IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron

sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa

nilai plus:

Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil

Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.

D. KONTRASEPSI HORMONAL
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi
ini juga
biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat
hormonal, yaitu:
Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli,
kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit
kencing
manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang
ada pada

setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral

berhormon.

Kontrasepsi Hormonal

1.Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya
kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

2.
Jenis

K
ontrasepsi Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi
hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.

a.
Kontrasepsi
Suntikan
1)Depo
provera
yang
mengandung
medroxyprogestin
acetate
50
Mg.
2)Cyclofem
yang
mengandung
medroxyprogesteron
acetate
dan

e
strogen. 3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate
testosteron. Mekanisme

Kerja
Kontrasepsi
Suntikan
(Hartanto

H
.2004) a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
untuk terjadinya ovulasi dengan

jalan
menekan
pembentukan
releasing
faktor
dari
h
ipotalamus. b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari
hasil konsepsi.

2.Keuntungan dan Kerugian


a.
Keuntungan
(
Hartanto.H,2004

1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan
pertama 3 x
suntikan

pertama
kemudian
selanjutnya
sekali
tiap
12

m
inggu. 2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3)Tingkat

efektifitasnya
tinggi
4)Tidak
mengganggu
pengeluaran
laktasi
dan
tumbuh
kembang
bayi.
5)Suntikan
tidak
ada
hubungannya
dengan
saat
bersenggama.
6)Tidak
perlu
menyimpan
atau
membeli

p
ersediaan. 7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik
ulang, sedangkan IUD dan

implant
yang
non-bioderdable
harus
dikeluarkan
oleh
orang

l
ain. 8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu
memberitahukan kepada siapapun

termasuk
suami
atau
keluarga

l
ain. 9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen,
antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah
disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b.
Kerugian
(
Hartanto,2004).
1)Perdarahan
yang
tidak
menentu
2)terjadinya
amenorhoe
yang
berkepanjangan
3)Berat
badan
yang
bertambah
4)Sakit
kepala
5)Kembalinya
kesuburan
agak
terlambat
beberapa

b
bulan

)
Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi. 7)Masih

mungkin
terjadi
kehamilan,
karena
mempunyai
angka
kegagalan
0.7%.
8)Pemberiannya
harus
dilakukan
oleh
orang
yang
profesional.
9)Menimbulkan
rasa
sakit
akibat
suntikan
10)Memerlukan biaya yang cukup tinggi.
3.Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)
a.
Pasca

p
ersalinan 1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum
dan sebelum berkumpul

dengan
suami.
2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.
b.
Pasca
Abortus
1).
Segera
setelah
perawatan
atau
sebelum
14
hari.
2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.

c.
Interval.
1).
Hari
kelima
menstruasi
2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.
5.
Kontra
Indikasi
(
Saifuddin,A.B,2003)
a.
Tersangka

h
amil b. Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya
c.

Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.
6.
Cara
Penggunaan
(
Saifuddin
AB,2003).
Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan
kelonggaran

batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.

7. Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

a. Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1)
Gangguan
Haid
:
a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi
suntikan kecuali
pada
pemakaian

c
yclofem. b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama
menggunakan kontrasepsi suntikan.

c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya


2)
Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu
( jarang terjadi)
3)
Perubahan
berat

b
adan Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan
kontrasepsi suntikan

4)
Pusing
dan
sakit

k
epala Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau
keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5)
Hematoma

Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

b. Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a)
K
onseling Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi
suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hori monal
suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak berlangsung lama

b) pengobatan
apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pil KB hari I sampai ke II masing-
masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1x1 selama 3-5 hari. Apabila terjadi
perdarahan dapat pula

b.
diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti.
Setelah

perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a)

Konseling
:
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi keputihan. Bila hal
ini terjadi
juga, harus dicari penyebabnya dan segera di berikan pengobatan.
b)
Pengobatan

:
Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat
diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk
mengurangi cairan yang berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh
adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan


a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping
kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para
ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang
menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi
penurunan berat badan.

b)
P
engobatan Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet
rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi
kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala


a)

K
onseling Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi
jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

b)
Pengobatan

Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari

5) Hematoma

a)

Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping
b)

P
engobatan Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah
menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)


a.
Komplikasi.
Abses
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang
nyeri di daerah
suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci
hama.

P
enanggulangan Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya
kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi
abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti
penatalaksanaan pada infeksi.
10.
Tempat
Pelayanan
(
Wijono
Wibisono,
2001)
a.
Rumah
Sakit
/
Rumah
Sakit
Bersalin
/
Rumah

B
ersalin b. Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik
Pemerintah. c.

Poliklinik
Keliling
d. Dokter / Bidan Praktek Swasta
b. Kontrasepsi Oral ( Pil )
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormon estrogen
dan
progestrone
yang
digunakan
untuk
mencegah
hamil.
Kontrasepsi
oral
terdiri
atas
lima
macam
yaitu
:
1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3
kali
seminggu.

2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang
dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen
hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan
estrogen selama 5 – 7 hari terakhir. 3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya
mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari 0,5

mg)
yang
harus
diminum
setiap
hari
termasuk
pada
saat

h
aid. 4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu
biasanya pil ini terutama

diberikan
untuk
wanita
yang
mempunyai
Biological
Half
Life

p
anjang 5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi
yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom
bocor.

Efek
samping
yang
ditimbulkan
kontrasepsi
Oral
(
Pil
).
1).
Nousea
2).
Nyeri
payudara
3).
Gangguan
Haid
4).
Hipertensi
5).
Acne
6). Penambahan berat badan.
Keuntungan
Kontrasepsi
Oral
(
Pil
)
1).
Mudah
menggunakannya
2)
Cocok
untuk
menunda
kehamilan
pertama
dari
pasangan
usia
subur
muda.
3).
Mengurangi
rasa
sakit
pada
saat
menstruasi
4).
Dapat
mencegah
defesiensi
zat
besi
(Fe)
5).
Mengurangi
resiko
kanker
ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.
c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks
menjadi kental
dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.
d. Efek samping Implant
Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering
ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti
pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama
sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian.
Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut
kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

e.
Keuntungan
Implant.
1).
Efektifitas
tinggi
setelah
dipasang
2).
Sistem
6
kapsul
memberikan
perlindungan
untuk
5
tahun.
3)
Tidak
mengandung
estrogen
4)
Efek
kontraseptif
segera
berakhir
setelah
implantnya

d
ikeluarkan 5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga
terhindar dari dosis awal

yang
tinggi.
6). Dapat mencegah terjadinya anemia
f.
Kerugian
Implant.
1).
Insersi
dan
pengeluaran
harus
dikeluarkan
oleh
tenaga

t
erlatih. 2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan
implant. 3).

Lebih
mahal
4).
Sering
timbul
perubahan
pola
haid
5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling
efektif karena
bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:

Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)


Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%.
Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil
bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

MANFAAT TAMBAHAN OC

Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak
langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu
menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu
seperti:

Manfaat penyembuhan OC:


Menyembuhkan kelainan menstruasi
Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:
Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko
terkena anemia
dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksiest rogen,progest eron, danandrogen.
Hormon
androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita
dalam
jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual
(libido).
Wanita usia reproduktif (± 15 - 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal
dimana
produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa
menyebabkan:

Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa
menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang
menyerupai pria / male hair pattern)

Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa
menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.

OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini
yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen
(dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya
komedo dan ketombe bahkan jerawat.

Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati
infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah
produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam
tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa
dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.

Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:

Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%


Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
Benjolan jinak payudara, s/d 40%
Kista ovarium, s/d 80%
Infertilitas primer, s/d 40%
Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%

CARA MINUM OC

OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di
blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid,
misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda
Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari
Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari
bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk
blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.

2. Suntik

Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi
haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan,
orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.

3. Susuk KB (Implan)
Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.
4. Koyo KB (Patch)
Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering
menimbulkan reaksi
alergi.
5. Disclaim

Data dan informasi yang ditampilkan di situs ini disediakan atas kerjasama kami dengan
perusahaan yang memproduksi produk tersebut dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan
referensi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menampilkan data dan informasi seakurat
mungkin, namun medicastore dan semua mitra yang menyediakan data dan informasi tidak
bertanggung jawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau
informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan
penggunaan informasi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai