Anda di halaman 1dari 5

GEMA Lingkungan Kesehatan

VOL. 17 NO 2 JULI 2019

PENGARUH IKLIM KERJA TERHADAP KELELAHAN TENAGA KERJA


Lintang Eka, Darjati*, Agnes Theresia DN
Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya
*Email korespondensi: darjati_surabaya@yahoo.com

ABSTRAK

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja
yang dapat mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaanya. Dalam lingkungan
kerja yang panas, tenaga kerja mendapatkan beban tambahan berupa tekanan panas
yang dapat menyebabkan kelelahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
iklim kerja terhadap kelelahan tenaga kerja bagian bengkel konstruksi di PT Dok dan
Perkapalan Surabaya Tahun 2019.
Jenis Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja bagian bengkel
konstruksi yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data melalui kegiatan observasi dan
wawancara. Pengukuran iklim kerja menggunakan alat Pshichrometer, thermometer,
globe thermometer, dan anemometer. Sedangkan pengukuran kelelahan tenaga kerja
menggunakan kuisioner alat ukur perasaan kelelahan kerja dan uji asam laktat. Analisis
data menggunakan uji Chi Square. Dimana kriteria pengujian Ho diterima jika p > 0,05
dan Ho ditolak jika p < 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu iklim kerja panas tertinggi mencapai
30,8 ⁰C, dengan tingkat kelelahan tinggi yang banyak dirasakan sebesar 93,3%. Dari
hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan
tenaga kerja di bengkel konstruksi PT. Dok dan Perkapalan Surabaya berdasarkan titik
pengukuran menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 0,0013 (p<0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan tenaga
kerja pada bagian konstruksi di PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya. Disarankan agar pihak
perusahaan menambahkan pendingin ruangan untuk menurunkan suhu panas. Para
tenaga kerja juga harus istirahat yang cukup dan banyak minum air.

Kata Kunci : Iklim Kerja, Kelelahan Tenaga Kerja

PENDAHULUAN diselenggarakan untuk mewujudkan


Dewasa ini sektor industri produktivitas kerja yang optimal selaras
berkembang secara pesat sehingga dengan perlidungan tenaga kerja.
banyak industry berlomba–lomba Menurut Peraturan Menteri Tenaga
memperluas usaha dan jaringan Kerja dan Transmigrasi Per.
kerjasamanya. Untuk mendukung 13/MEN/X/2011, Iklim kerja merupakan
kegiatan industrinya, sebuah perusahaan hasil perpaduan antara suhu,
malakukan pembangunan instalasi dan kelembaban, kecepatan gerak udara dan
usaha–usaha untuk menambah hasil panas radiasi akibat dari tingkat
produksi. Seringkali dalam kegiatan pengeluaran panas tubuh tenaga kerja
tersebut pihak industry hanya sebagai akibat dari pekerjaanya.
mengutamakan keuntungan dan kurang Di Indonesia mengenai kegiatan
peduli terhadap kerusakan lingkungan kerja di industri yang dapat menimbulkan
yang ditimbulkan (Cahyono, 2009). iklim kerja, diatur dalam Peraturan Mentri
Undang–Undang Nomor 36 Tahun Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.
2009 tentang Kesehatan mengatur hak 13/MEN/X/2011 yaitu 31,0°C untuk
dan kewajiban setiap warga Negara beban kerja ringan, 28,0°C untuk beban
dalam memelihara dan meningkatkan kerja sedang, dan 25,9°C untuk beban
derajat kesehatan. Dalam Undang – kerja berat dalam waktu kerja 8 jam
Undang tersebut juga dinyatakan bahwa sehari dengan istirahat 1 jam.
upaya kesehatan kerja merupakan salah Iklim kerja yang panas dapat
satu dari upaya kesehatan yang mempengaruhi salah satu fungsi tubuh

100
GEMA Lingkungan Kesehatan
VOL. 17 NO 2 JULI 2019

manusia, seperti tenakan darah, HASIL DAN PEMBAHASAN


kecepatan denyut nadi dan jantung, Iklim Kerja
ketahanan fisik, dan daya konsentrasi. Tabel 1
Suhu lingkungan kerja yang meningkat DISTRIBUSI FREKUENSI IKLIM KERJA
maupun menurun dapat mempengaruhi TERHADAP TENAGA KERJA
penurunan maupun peningkatan tekanan No Iklim Kerja N (%)
darah pekerja (Suma’mur, 2009). 1. Memenuhi 5 16,7
Lingkungan kerja merupakan Syarat
segala sesuatu yang berada di sekitar 2. Tidak 25 83,3
para pekerja yang berperan penting serta Memenuhi
dapat mempengaruhi diri pekerja Syarat
tersebut dalam menjalankan tugas yang Total 30 100
di berikan. Dalam lingkungan kerja yang Berdasarkan hasil pengukuran
panas, tenaga kerja mendapatkan beban menggunakan alat thermometer globe
kerja tambahan berupa tekanan panas pada 5 titik yaitu marking, cutting,
dan menyebabkan kelelahan(Suma’mur, bending, sub assembling, dan
2009). assembling. Didapat hasil bahwa iklim
Kelelahan merupakan suatu kerja yang memenuhi syarat dan normal
perasaan yang bersifat subjektif. sebesar 16,7 % dan iklim kerja yang
Kelelahan adalah keadaan yang disertai tidak memenuhi syarat dan melebihi NAB
dengan penurunan fisiensi dalam sebanyak 83,3 %. Iklim kerja yang tidak
bekerja. dan kelelahan merupakan sesuai dapat menimbulkan gangguan
bentuk dari mekanisme perlindungan kesehatan dan mengakibatkan kelelahan
agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih kerja (Suma’mur, 2009).
parah, sehingga akan terjadi pemulihan Hasil wawancara dengan tenaga
(Suma’mur, 2009). kerja, iklim kerja di bagian konstruksi di
Tujuan dari penelitian ini yaitu PT. Dok dan Perkapalan Surabaya yang
untuk mengetahui pengaruh iklim kerja melebihi NAB mengakibatkan tenaga
terhadap kelelahan tenaga kerja bagian kerja mudah berkeringat dan cepat haus.
bengkel konstruksi di PT Dok dan Hal ini sesuai dengan teori Suma’mur
Perkapalan Surabaya (2009) bahwa iklim kerja yang panas
dapat merangsang tubuh untuk
METODE PENELITIAN berkeringat dalam jumlah banyak,
Peneliian ini merupakan penelitian sehingga tubuh akan kehilangan banyak
analitik yang menggunakan analisis data cairan. Jika kondisi tersebut terjadi dalam
untuk membuktikan hubungan antara jangka waktu yang lama maka dapat
variabel. Penelitian ini menggunakan mengakibatkan kelelahan.
pendekatan cross sectional dimana Menurut Peraturan Menteri
penelitian ini dilakukan pada satu waktu Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per.
tertent. Jumlah sampel dalam penelitian 13/MEN/X/2011, Iklim kerja merupakan
ini sebanyak 30 responden. hasil perpaduan antara suhu,
Variabel bebas dalam penelitisn ini kelembapan, kecepatan gerak udara dan
adalah iklim kerja pada bagian bengkel panas radiasi akibat dari tingkat
konstruksi, Variabel terikat adalah pengeluaran panas dari tubuh tenaga
kelelahan pada tenaga kerja pada bagian kerja sebagai akibat dari pekerjaanya.
produksi di PT Dok dan Perkapalan Iklim kerja yang tinggi dapat
Surabaya, dan variabel penganggu menyebabkan suhu tubuh meningkat
adalah umur, lama kerja, kebisingan, dan sehingga tubuh berkeringat dan
pencahayaan. menyebabkan kelelahan.
Teknik pengumpulan data pada Upaya pengendalian iklim kerja
penelitian ini adalah observasi, dapat dilakukan dengan cara
wawancara, dan pengukuran. Analisis pemasangan exhauster. Exhauster
data dalam penelitian ini menggunakan berguna untuk menghisap udara panas
uji chi square untuk mengetahui ada dalam ruangan dan membuangnya ke
tidaknya pengaruh antara variabel. luar, dan saat bersamaan menghisap

101
GEMA Lingkungan Kesehatan
VOL. 17 NO 2 JULI 2019

udara segar dari luar ruangan untuk Kelelahan tenaga kerja dapat
masuk ke dalam ruangan. ditimbulkan oleh faktor individu dan
faktor lingkungan. Penyebab kelelahan
Kelelahan Tenaga kerja pada tenaga kerja di bengkel konstruksi
Tabel 2 berasal dari faktor lingkungan fisik
DISTRIBUSI FREKUENSI KELELAHAN berupa iklim kerja, kebisingan dan
PADA TENAGA KERJA BAGIAN BENGKEL pencahayaan. Serta lingkungan individu
KONSTRUKSI seperti umur dan lama kerja juga dapat
No Kelelahan Fr (%) mempengaruhi kelelahan kerja.
1. Kelelahan 2 6,7 Dampak buruk dari kelelahan bagi
Normal tenaga kerja antara lain penurunan
2. Kelelahan 28 93,3 kualitas kerja, terjadinya banyak
Tinggi kesalahan kerja, motivasi untuk bekerja
Total 30 100 menurun, cedera, penyebab akibat kerja,
kecelakaan kerja, stress kerja dll. Tetapi
Berdasarkan hasil penelitian dampak buruk yang ditimbulkan dapat
menggunakan uji asam laktat dalam dicegah. Oleh karena itu untuk
darah pada tenaga kerja di bengkel menghindari dampak buruk yang
konstruksi PT. Dok dan Perkapalan ditimbulkan oleh kelelahan kerja
Surabaya, dapat disimpulkan bahwa dari dibutuhkan kesadaran dan kerja sama
28 tenaga kerja mengalami kelelahan oleh para tenaga kerja dan juga
kerja tinggi dan sisanya 2 tenaga kerja perusahaan untuk memberikan informasi
mengalami kelelahan normal. tentang pengertian kelelahan kerja,
Sedangakan berdasarkan hasil penelitian penyebab kelelahan kerja, gejala
menggunakan kuisioner alat ukur kelelahan kerja, dampak kelelahan kerja,
perasaan kelelahan kerja (KAUPK2), dan cara pemulihan kelelahan kerja.
Kelelahan yang dialami tenaga kerja di Selain itu para tenaga kerja harus
bengkel konstruksi sebagian besar para memanfaatkan waktu istirahat yang
tenaga kerja tidak merasa lelah sebesar diberikan oleh perusahaan dengan baik
83,3% dan tenaga kerja yang mengalami dan seoptimal mungkin.
kelelahan sebesar 16,7% dari total 30 Untuk mengurangi kelelahan yang
tenaga kerja dialami oleh para tenaga kerja di bengkel
Pada saat penelitian para tenaga konstruksi maka dapat dilakukan dengan
kerja juga mengeluhkan gangguan membiasakan para tenaga kerja untuk
kesehatan antara lain sering berkeringat, melalakukan peregangan otot seperti
mudah haus, cenderung lupa dan menggerakkan kepala, tangan, dan kaki
ketidaknyamanan pada punggung dan disela-sela pekerjaan dan di waktu
bahu saat bekerja. Hal tersebut istirahat. Peregangan otot yang teratur
merupakan tanda-tanda tenaga kerja dapat bertujuan untuk melancarkan
mengalami kelelahan kerja. sirkulasi darah ke seluruh tubuh sehingga
Kelelahan harus di perhatikan oleh tubuh tidak terlalu lama dalam keadaan
perusahaan dikarenakan dapat statis yang dapat mengakibatka para
berdampak kepada penyakit akibat kerja tenaga kerja menjadi cepat lelah dan
(PAK) dan dapat menurunkan tidak gesit dalam bekerja.
produktivitas kerja.

Tabel 3
DISTRIBUSI IKLIM KERJA TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA
Iklim Kerja Kelelahan Total
<2,2 Mmol >2,2 Mmol P
n % n % n % 0,013
Memenuhi Syarat 0 0,0 % 5 100% 5 100%
Tidak Memenuhi 2 8,0% 23 92,0% 25 100%
Syarat
Total 2 6,7% 8 93,3% 30 100%

102
GEMA Lingkungan Kesehatan
VOL. 17 NO 2 JULI 2019

Berdasarkan hasil pengukuran memperlampat waktu pengambilan


menggunakan alat thermometer globe keputusan serta mengakibatkan
pada 5 titik yaitu marking, cutting, ketidaknyamanan pada tenaga kerja saat
bending, sub assembling, dan melakukan pekerjaannya (Suma’mur,
assembling. Pengukuran ini bertujuan 2009).
untuk menggambarkan keadaan Upaya pengendalian iklim kerja
lingkungan pada saat tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara
melakukan pekerjaannya yang cukup pemasangan exhauster tambahan untuk
tinggi. Diperoleh nilai ISBB untuk titik mengurangi rasa gerah karena kondisi
yang pertama sebesar 28,8 ⁰C, titik lingkungan yang panas.
kedua dengan ISBB 30,8⁰C, titik ketiga
dengan 30⁰C, titik keempat dengan KESIMPULAN
30,5⁰C, dan titik kelima sebesar 30,7⁰C. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Menurut Peraturan Menteri dilakukan, maka dapat disimpulkan
Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 bahwa ada pengaruh iklim kerja terhadap
Tentang Nilai ambang batas (NAB) Iklim kelelahan tenaga kerja di bengkel
kerja dengan parameter indeks suhu konstruksi PT. Dok dan Perkapalan
basah dan bola (ISBB) sebesar 29⁰C. Surabaya tahun 2019.
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan diperoleh tenaga kerja yang SARAN
terpapar iklim kerja yang tidak memenuhi Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka
syarat dan paling banyak mengalami penelitian merekomendasikan bagi
kelelahan tinggi sebanyak 92,9% dan perusahaan untuk memberikan
tenaga kerja yang terpapar iklim kerja pengetahuan tentang pengertian,
memenuhi syarat dengan kelelahan penyebab, gejala, dampak dan cara
normal sebanyak 8,0%. Dari hasil uji memulihkan kelelahan. Tenaga kerja
statistic menggunakan chi square harus mematuhi semua peraturan yang
didapatkan nilai significancy 0,0013. sudah diterapkan oleh perusahaan
Karena p value sebesar 0.0013 < a = seperti menggunakan sepatu safety,
0,05 maka Ho di tolak yang artinya ada helm, ear plug, dll., membiasakan diri
pengaruh iklim kerja terhadap kelelahan untuk melakukan peregangan otot.
tenaga kerja di bengkel konstruksi PT.
Dok dan Perkapalan Surabaya tahun DAFTAR PUSTAKA
2019. Balai Hiperkes, (2011). Praktikum
Hasil penelitian ini sejalan Laboratorium Hiperkes bagi
dengan penelitian Kristanti (2011) mahasiswa. Yogyakarta : Dinas
tentang hubungan antara tekanan panas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
dengan kelelahan kerja pada tenaga Budiman. (2011). Penelitian Kesahatan.
kerja bagaian produksi di CV. Rakabu Bandung: PT Refika Adhitama
Surakarta dengan hasil analisis bahwa Departemen Tenaga Kerja dan
nilai p < 0,05 yang artinya ada hubungan Transmigrasi Republik Indonesia.
antara tekanan panas dengan kelelahan (2011). PER.13/MEN/X/2011
kerja. Tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Tenaga kerja yang terpapar oleh Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat
iklim kerja akan menyebabkan suhu Kerja. Depnakertrans RI. Jakarta
tubuh meningkat. Tenaga kerja dalam Indonesia.
melakukan pekerjaannya akan Elyastuti, F. (2010). Hubungan Antara
menghasilkan panas tubuh (metabolik) Iklim Kerja dengan Tingkat
dan keringat. Ketika suhu lingkungan Kelelahan Tenaga Kerja Bagian
tinggi maka dapat mengganggu proses Fabrikasi di Pabrik Gula Trangkil,
perpindahan panas dari dalam keluar Pati. [Skripsi]. Jawa
tubuh. Suhu panas dapat mengurangi Tengah.Peraturan Menteri
kelincahan dalam bergerak, Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun
memperpanjang waktu reaksi, dan 2018 Tentang K3 Lingkungan Kerja

103
GEMA Lingkungan Kesehatan
VOL. 17 NO 2 JULI 2019

Riyanti, A. (2010). Pengolahan dan Suma’mur, P K., 2009. Higiene


Analisis Data Kesehatan. Perusahaan dan Keselamatan Kerja
Yogyakarta: Nuha Medika. (HIPERKES). Jakarta : CV. Sanggung
Setiawan, D dan Prasetyo H., (2015). Seto.
Metodologi Penelitian Kesehatan Subaris H dan Haryono. (2008). Higiene
untuk Mahasiswa Kesehatan. Lingkungan Kerja. Yogjakarta : Mitra
Yogyakarta : Graha Ilmu. Cendikia Press.
Setyawati, L. M. (2010). Selintas Tentang Swarjana, I Ketut., 2012. Metodologi
Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Books. Andi .
Siswatiningsih. (2010). Perbedaan Tarwaka, 2011 . Ergonomi Industri.
Denyut Nadi Sebelum Dan Sesudah Surakarta : HARAPAN PRESS.
Bekerja Pada Iklim Kerja Panas Unit Undang-Undang Republik Indonesia
Workshop PT. Indo Acidatama Tbk Nomer 32 Tahun 2009 tentang
Kemiri,Kebakkramat, Karanganyar. Perlindungan dan Pengolahan
[Skripsi]. Surakarta: Program DIII Lingkungan Hidup.
Hiperkes& Keselamatan Kerja Wardhana, Wisnu Arya., (2011). Dampak
Fakultas Kedokteran UNS. Pencemaran Lingkungan.
SNI 16-7061-2004 Tentang Pengukuran Yogyakarta, Andi Yogyakarta.
Iklim Kerja (Panas) dengan Wibowo, AE. (2012). Aplikasi Praktis
Parameter Indeks Suhu Basah dan SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta:
Bola Gava Media.
SNI 16-7062-2004 Tentang Pengukuran
Intensitas Penerangan di Tempat
Kerja

104

Anda mungkin juga menyukai