Anda di halaman 1dari 3

ANALISA KUANTITATIF SULFAT DALAM AIR

JURNAL PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pengolahan Air Proses dan Limbah
Industri

Dosen: Budi H, S.SiT., M.T.

Asisten Dosen: Eka O, S.ST., MT. // Andri S, AMd.

Oleh

ALIFAH APRILLIANI SURYAWAN

NPM 18020013

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2020
I. Maksud dan Tujuan

1.1. Maksud

Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara menganalisis secara kuantitatif


kandungan sulfat yang berada dalam air contoh uji.

1.2. Tujuan

Untuk mengetahui berapa kadar sulfat yang terkandung dalam contoh uji.

II. Dasar Teori

Sulfat banyak terdapat pada air alam, baik dari tanah dalam ataupun air permukaan
seperti sungai, danau dll. Apabila pada air tersebut terdapat zat-zat organik, maka akan
menyebabkan sulfat tereduksi menjadi sulfida yang berbau dan berbahaya. Penentuan
kadar sulfat dalam air dapat dilakukan dengan cara mengendapkan ion sulfat oleh barium
klorida dalam suasana asam menjadi barium sulfat yang mempunyai bentuk Kristal sama
besar dengan menggunakan alat spektrofotometer maka dapat diukur nilai sulfatnya.
Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420nm setelah 2-10 menit penambahan
kristal BaCl2.
Analisis kuantitatif sulfat ini akan terganggu apabila warma dan zat tersuspensi dalam
larutan contoh jumlahnya sangat besar, kadar zat organik yang cukup tinggi di dalam air
menyebabkan barium sulfat tidak mengendap sempurna.
Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida
paling tinggi dari unsur belerang. Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawa sulfida oleh
bakteri. Sulfida tersebut adalah antara lain sulfida metalik dan senyawa organosulfur. Sulfat
didalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau dari aktivitas manusia,
misalnya dari limbah industry dan limbah laboratorium. Secara ilmiah sulfat biasanya
berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S, misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan
kalsium sufat anhidrat (CaSO4). Selain itu dapat juga berasal dari oksidasi senyawa organik
yang mengandung sulfat adalah antara lain industri kertas,tekstil dan industri logam.
Prinsip penentuan Sulfat secara spektrofotometri adalah dengan mereaksikan ion sulfat
yang ada di dalam sampel air dengan larutan BaCl2, sehingga terbentuk suspensi BaSO4.

III. Percobaan

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat:
1. Pengaduk magnet
2. Erlenmeyer 250 mL
3. Spektrofotometer

3.1.2. Bahan:
1. Pereaksi
• Barium Klorida (BaCl2)
• 100 µq SO4/100 mL
2. Pereaksi kondisi
• 50 mL gliserol, 30 mL HCL pekat
• 300 mL air destilasi, 100 mL etanol 95% atau
isopropilalkohol dan 75 g NaCl
3.2. Cara Kerja

1. Pipet 100 mL air contoh ke dalam erlenmeyer 250 mL.


2. Tambahkan pereaksi kondisi 5 mL.
3. Tambahkan 8-10 gr kristal BaCl2.
4. Kocok dengan cepat selama 1 menit.
5. Ukur menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm.
6. Pengukuran setelah 3 menit tetapi tidak melebihi 10 menit.

Pembacaan Spektrofotometer:

Pembacaan dilakukan pada panjang gelombang 420 nm setelah 8-10 menit setelah
penambahan asam oksalat. Sebagai blanko digunakan air suling.
• Nyalakan spektrofotometer dengan benar
• Atur panjang gelombang pada 420 nm
• Siapkan contoh uji pada rak tabung
• Setelah 2 menit, pasangkan contoh uji pada alat spektrofotometer
• Contoh uji yang telah melewati waktu 10 menit tidak boleh diujikan.

IV. Perhitungan
Perhitungan dilakukan dengan cara membuat kurva kalibrasi dengan larutan standar sulfat
dan persamaan regresi linear.
𝑌 = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑛(∑xy) − (∑x)(∑y)
𝑎=
𝑛(∑𝑥 2 ) − (∑x)2

(∑y)(∑𝑥 2 ) − (∑x)(∑xy)
𝑏=
𝑛(∑𝑥 2 ) − (∑x)2

Anda mungkin juga menyukai