Lintasan Sejarah Filsafat Pendidikan Perenialisme Dan
Lintasan Sejarah Filsafat Pendidikan Perenialisme Dan
AKTUALISASINYA
Musa Pelu *
Abstrak
*
Musa Pelu *adalah Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami
36 A Surakarta.
233 | A g a s t y a V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 1
234 | A g a s t y a - V o l . 1 , J a n u a r i 2 0 1 1
sedang berubah menjadi aktualitas. dan ini masih merupakan bahan. Budi
Sebagai contoh, meskipun manusia lalu mengolah bahan itu menjadi
dalam hidupnya tidak jarang pula pengetahuan. Bila belum diolah oleh
berkat dimilikinya akal, perasaan, dan budi dapat juga disebut pengetahuan,
kemauannya, semua ini dapat tetapi yang baru mempunyai sifat-
dikurangi. Hal-hal yang bersifat sifat jasmaniah belaka. Budi adalah
partikular yang merintangi kehidupan kemampuan manusia yang tinggi,
dapat diatasi. Melalui peningkatan yang mempunyai cita-cita untuk
suasana hidup spiritual ini manusia menuju ke kebenaran sejati yang
dapat semakin mendekatkan diri bersumber pada Tuhan.
kepada Gerak yang Tanpa Gerak Selain budi, manusia juga
sebagai tujuan dan bentuk terakhir mempunyai kehendak. Baik budi
dari segalanya. maupun kehendak selalu menuju
kepada Tuhan. Dengan demikian,
3. Thomas Aquinas (1225-1274) semakin besar arah budi dan
Thomas Aquinas mengembang- kehendak manusia kepada semuanya,
kan ajaran (aliran) yang disebut berarti semakin besar pula partisipasi
dengan Thomisme. Menurut ajaran manusia di dunia menurut kehendak
ini, dilihat dari aspek ontologi, Tuhan. Dari penjelasan di atas, maka
dikatakan bahwa Tuhan adalah manusia perlu mempunyai dua jenis
pencipta segala sesuatu di dunia ini. kepercayaan, yaitu yang berdasarkan
Tuhan adalah maha baik dan segala wahyu dari Tuhan dan yang bersifat
sesuatu yang menyertai-Nya adalah rasional. Keduanya diperlukan bagi
baik pula sehingga tidak tepat apabila pembinaan individu dan siviliasi,
di dunia ini diadakan pembedaan karena saling menyempurnakan.
mana yang baik dan mana yang Sebagai contoh, dalam ranah
buruk. Yang perlu ada perbedaan kesusilaan, manusia dapat menyusun
adalah sebagai berikut: “ada makhluk hukum-hukum kesusilaan, tetapi
ada yang diadakan, sedangkan adanya hukum itu baru dapat dianggap
Tuhan itu ada dengan sendirinya. sempurna bila dilingkungi oleh
Secara filosofis bahwa ada Tuhan hukum-hukum supernatural.
adalah esensinya, sedangkan ada Setelah perenialisme menjadi
makhluk tidak sama dengan esensi- terdesak karena perkembangan
nya. Ada makhluk memang tidak politik industri yang cukup berat
terpisahkan dari esensinya, tetapi timbulah usaha untuk bangkit
dapat dibedakan satu sama lain, kembali, dan perenialisme berharap
sedangkan pada Tuhan keduanya agar manusia kini dapat memahami
identik. ide dan cita filsafatnya yang meng-
Mengenai pandangan tentang anggap filsafat sebagai suatu azas
dualisme dari Plato, Thomas Aquinas yang komprehensif perenialisme
mempunyai pendapat yang berbeda. dalam makna filsafat sebagai satu
Menurutnya, pengetahuan itu pada pandangan hidup yang berdasarkan
awalnya merupakan persentuhan pada sumber kebudayaan dan hasil-
dunia luar dengan badan (indera), hasilnya.
Lintaan Sejarah Filafat Pendidikan … | 237