Tugas Rencana Strategis Keperawatan
Tugas Rencana Strategis Keperawatan
STRATEGIS KEPERAWATAN
OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS B12-B
SDM 1. 76,9% perawat dan 1. Jumlah bidan lebih 1. Perawat mempunyai 1. Ada tuntutan tinggi dari
bidan menyatakan dominan kemauan untuk masyarakat untuk
bahwa struktur dibandingkan perawat melanjutkan pelayanan yang lebih
organisasi yang ada 2. Sebagian besar pendidikan yang lebih professional
sesuai dengan perawat dan bidan tinggi 2. Makin tingginya
kemampuan perawat masih berlatar 2. Rumah sakit kesadaran masyarakat
dan bidan belakang pendidikan memberikan kebijakan akan pentingnya
2. Perawat mengatakan vokasi untuk memberi kesehatan
pembagian tugas 3. Sebagian besar beasiswa dan pelatihan 3. Persaingan dengan
sesuai dengan struktur perawat dan bidan bagi perawat ruangan masuknya perawat
organisasi yang ada belum mengikuti 3. Adanya kebijakan asing
3. Perawat menyatakan pelatihan dan seminar pemerintah tentang 4. Kebijakan pemerintah
kepala ruangan sudah secara berkelanjutan profesionalisme tentang askeskin
optimal dalam perawat 5. Rendahnya
melaksanakan tugas kesejahteraan
tugasnya perawat/bidan
4. Jenis ketenagaan di 6. Adanya pertanggung
ruangan : jawaban legalitas bagi
DIII Kep = 3 orang pasien
DIII Keb = 9 orang
Administrasi=1 orang
5. Adanya perawat yang
melanjutkan
pendidikan
6. Beban kerja perawat
di ruangan tidak
terlalu tinggi
Pelayanan 1. Sudah ada model 1. Hanya sedikit perawat 7. Kepercayaan dari 1. Persaingan dengan
Profesional asuhan keperawatan dan bidan yang pasien dan RS lain
yang digunakan yaitu mengetahui masyarakat yang 2. Tuntutan
MAKP TIM. kebutuhan perawatan cukup baik. masyarakat akan
2. Model yang pasien secara 8. Adanya kerjasama pelayanan yang
digunakan sesuai komprehensif dan dengan klinik-klinik maksimal
dengan visi misi model MPKP. independen 3. Kebebasan pers
ruangan. 2. Job yang kadang- 9. Ada kebiijakan mengakibatkan
3. Kebanyakan/hampir kadang tidak sesuai pemerintah tentang mudahnya
semua perawat dengan lulusan profesionalisme penyebaran
mengerti/memahami akademik yang informasi di dalam
model yang berbeda tingkatannya ruangan ke
digunakan dan (kurang jelas) masyarakat
menyatakan cocok
dengan model yang
ada.
4. Model MAKP Tim
yang digunakan
cukup efisien.
5. Memiliki standar
asuhan keperawatan.
6. Terlaksananya
komunikasi yang
cukup baik antar
profesi.
Fasilitas dan 1. Mempunyai sarana 1. Delapan fasilitas 1. Adanya perencanaan 1. Adanya tuntutan yang
Sarana dan prasarana untuk sarana belum ada anggaran pemeliharaan tinggi dari nasyarakat
pasien dan tenaga 2. Nurse Station belum inventaris ruangan untuk melengkapi
kesehatan ( APAR termanfaatkan secara 2. Adanya kesempatan sarana dan prasarana
dll) optimal untuk penggantian alat- 2. Adanya kesenjangan
2. Mempunyai peralatan 3. Kurangnya tempat alat yang tidak terpakai antara jumlah pasien
oksigenasi dan semua sampah botol infus dan alat yang sudah dengan peralatan yang
perawat ruangan dan botol kaca rusak diperlukan
mampu 4. Kurangnya penataan
menggunakannya lingkungan
3. Terdapat administrasi
penunjang
4. Tersedianya Nurse
Station
Pengembangan 1. RS telah melakukan 1. Upaya promosi yang 1. Adanya mahasiswa 1. Persaingan dengan RS
dan Diklat promosi melalui tim cenderung lebih yang praktek di RS swasta
sosial kepada kegiatan 2. Adanya kemajuan 2. Adanya tuntutan dari
2. RS telah memiliki tim internal. teknologi yang masyarakat untuk
promosi tertulis 2. Belum adanya mempermudah pelayanan sesuai
3. Adanya kegiatan pengembangan sosialisasi dengan tarif pelayanan
pelatihan bagi pemberi berbasis 3. Adanya kerjasama 3. Perkembangan dunia
layanan digital/internet dengan institusi kesehatan berbasis
4. Promosi pekerjaan pendidikan internet
untuk petugas yang
kompeten
Peningkatan 1. RSU Bangli merupakan 1. Belum ada uraian 1. Adanya 1. Tuntutan pasien
Mutu Yan Kep RS pendidikan tipe B yang jelas tentang mahasiswayang praktik sebagai konsumen
yang menjadi RS supervisi manajeman untuk mendapatkan
(Manejerial rujukan bagi wilayah 2. Belum mempunyai keperawatan pelayanan yang
dan Klinis) setempat format yang baku 2. Adanya jadwal professional dan
2. Ruang Perinatologi dalam pelaksanaan supervisi oleh mermutu sesuai dengan
merupakan ruangan supervisi pengawas setiap bulan peningkatan biaya
yang memerlukan 3. Kurangnya program 3. Terbuka kesempatan perawatan
perhatian ekstra dari pelatihan dan untuk melanjutkan
petugas kesehatan. sosialisasi tentang pendidikan atau
3. Adanya kemauan supervisi magang.
perawat/bidan untuk
berubah
4. Kepala Ruang
Perinatologi
mendukung kegiatan
supervisi demi
peningkatan mutu
pelayanan.
G. Rencana Strategis Departemen Keperawatan Menggunakan Analisa SWOT
TOTAL 1 3,41
WEAKNESS
4. Jumlah bidan lebih dominan 0,40 1 0,40
dibandingkan perawat
5. Sebagian besar perawat dan 0,25 3 0,75
bidan masih berlatar belakang
pendidikan vokasi
6. Sebagian besar perawat dan 0,35 2 0,70
bidan belum mengikuti
pelatihan dan seminar secara
berkelanjutan
TOTAL 1 1,85
OPORTUNITY
4. Perawat mempunyai kemauan 0,40 4 0,80
untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi
5. Rumah sakit memberikan 0,32 3 0,96
kebijakan untuk memberi
beasiswa dan pelatihan bagi
perawat ruangan
6. Adanya kebijakan pemerintah 0,28 4 1,12
tentang profesionalisme perawat
TOTAL 1 2,88
THREATENED
7. Ada tuntutan tinggi dari 0,20 4 0,80
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih professional
8. Makin tingginya kesadaran 0,20 4 0,80 O-T=
masyarakat akan pentingnya 2,88-3,06
kesehatan = -0,18
9. Persaingan dengan masuknya 0,12 2 0,24
perawat asing
10. Kebijakan pemerintah tentang 0,11 1 0,11
askeskin
11. Rendahnya kesejahteraan 0,15 3 0,45
perawat/bidan
12. Adanya pertanggung jawaban 0,22 3 0,66
legalitas bagi pasien
TOTAL 1 3,06
FASILITAS DAN SARANA
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
5. Mempunyai sarana dan 0,40 3 1,20
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan ( APAR dll)
6. Mempunyai peralatan 0,24 2 0,48
oksigenasi dan semua perawat
ruangan mampu S-W=
menggunakannya 2,40-
7. Terdapat administrasi penunjang 0,18 2 0,36 2,60=
8. Tersedianya Nurse Station 0,18 2 0,36 -0,20
TOTAL 1 2,40
WEAKNES
5. Delapan fasilitas sarana belum 0,47 2 0,94
ada
6. Nurse Station belum 0,20 2 0,40
termanfaatkan secara optimal
7. Kurangnya tempat sampah botol 0,33 2 0,66
infus dan botol kaca
8. Kurangnya penataan 0,30 2 0,60
lingkungan
TOTAL 1 2,60
PELAYANAN PROFESIONAL
b. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Sudah ada model asuhan 0,30 4 1,20
keperawatan yang digunakan
yaitu MAKP TIM.
2. Model yang digunakan sesuai 0,20 3 0,60
dengan visi misi ruangan.
3. Kebanyakan/hampir semua 0,15 2 0,30
perawat mengerti/memahami
model yang digunakan dan S-W=
menyatakan cocok dengan 2,80-
model yang ada. 2,00=
4. Model MAKP Tim yang 0,10 2 0,20 0,80
digunakan cukup efisien.
5. Memiliki standar asuhan 0,12 2 0,24
keperawatan.
6. Terlaksananya komunikasi yang 0,13 2 0,26
cukup baik antar profesi.
TOTAL 1 2,80
WEAKNESS
3. Hanya sedikit perawat dan bidan 0,50 2 1,00
yang mengetahui kebutuhan
perawatan pasien secara
komprehensif dan model MPKP. 0,50 2 1,00
4. Job yang kadang-kadang tidak
sesuai dengan lulusan akademik
yang berbeda tingkatannya
(kurang jelas)
TOTAL 1 2,00
Total 1 3,6
Weakness
3. Upaya promosi yang cenderung 0.5 3 3
lebih kepada kegiatan internal.
4. Belum adanya pengembangan 0.5 3
berbasis digital/internet
Total 1 3
EFAS
Opportunity
4. Adanya mahasiswa yang praktek di 0,6 4 2,4 O–T
RS = 3,8 – 3
5. Adanya kemajuan teknologi yang 0,2 4 0,8 = 0,8
mempermudah sosialisasi
6. Adanya kerjasama dengan institusi 0,2 3 0,6
pendidikan
Total 1 3,8
Threat
4. Persaingan dengan RS swasta 0,3 3 1,9
5. Adanya tuntutan dari masyarakat 0,4 3 1,2
untuk pelayanan sesuai dengan tarif
pelayanan
6. Perkembangan dunia kesehatan
berbasis internet 0.3 3 0.9
Total 1 3
H. Diagram Layang Analisa SWOT Keterangan
S= strength
O
W= weakness
O= opportunity
T= treat
A= SDM
C
B=Pelaynan
E
2 professional
C= Sarana dan
prasarana
D= Pengembangan
dan diklat
1 E= peningkatan mutu
D
yan kep
W S
-2 -1 1 2
A
-1
-2
Berdasarkan diagram layang diatas dapat dilihat aspek yang masuk ke dalam kuadran
SO: adalah pelayanan profesional, pengembangan dan diklat, dan peningkatan mutu yan kep.
Aspek yang berada pada kuadran SO memiliki peluang pelaksanaan lebih inggi karena
didukung oleh kekuatan yang dimiliki rumah sakit atau ruangan serta adanya kesempatan
pengembangan yang lebih baik. Aspek yang masuk dalam kuadran ST: adalah SDM. Dalam
kuadran ST rumah sakit mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang
digunakan untuk dapat mengurangi atau menangkal ancaman dalam melakukan rencana
kegiatan. Aspek yang masuk dalam kuadran WO adalah SDM. Perencanaan dalam kuadran
WO kurang dapat diselesakan dalam jangka waktu cepat, meskipun ada kesempatan untuk
mengatasinya, rumah sakit perlu mengatasi kelemahan-kelemahan yang menghambat
terlaksananya rencana kegiatan yang disusun.
I. Prioritas Masalah Berdasarkan Hasil Skoring
IFAS EFAS
3. Pelaksanan discharge
planing belum optimal
3. Belum optimalnya
sarana medis
TAHUN
ASPEK TUJUAN SASARAN STRATEGI PIC PRIORITAS
2020 2021 2022 2023 2024
3. Adakan
kegiatan yang
mendorong
meningkatkan
kompetensi
staff seperti
lomba karya
tulis ilmiah
3. Memperbaiki/
mengganti
peralatan yang
rusak
4. Mengkalibrasi
alat kesehatan
secara rutin
3. Melakukan
supervisi
keperawatan
secara rutin
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara.
A.Pearce, John II, Richard B.Robinson, Jr. 2014. Manajemen strategi. Jakarta: Salemba Empat.
Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuraini, Mafilindati, 2013, Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman.
Sabarguna, S. 2005. Analisa Pemasaran Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit
IslamJateng.
Supriyanto, Stefanus. 2003. Manajemen Pemasaran Jasa Pelayanan Kesehatan. Surabaya: FKM
Universitas Airlangga.