Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Listiana Sari
Ekonomi Syariah C
401200065
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan tema yang sentral dalam kehidupan ekonomi semua
negara di dunia sampai saat ini. Angka pertumbuhan ekonomi yang baik dipandang sebagai
salah satu pencapaian berhasil atau tidaknya pembangunan di negara-negara tersebut. Baik
buruknya kualitas kebijakan pemerintah atau tinggi rendahnya mutu aparat di bidang
ekonomi secara keseluruhan juga biasanya diukur berdasarkan kecepatan pertumbuhan output
nasional yang dihasilkan.1 Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan perubahan pendapatan
nasional.2 Pengertian pendapatan nasional adalah total seluruh pendapatan dari semua rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Perhitungan pendapatan
nasional umumnya dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Manfaat pendapatan nasional
dalam pertumbuhan ekonomi negara adalah untuk mengukur tingkat kemakmuran dan
melakukan evaluasi terhadap perkembangan perekonomian dalam skala tertentu. Di samping
itu, pendapatan nasional juga menjadi acuan kualitas hidup kelompok masyarakat di dalam
negara. Manfaat pendapatan nasional lainnya adalah sebagai alat pembanding kinerja
ekonomi antar sektor dan alat ukur perubahan ekonomi secara berkala. Indikator terjadinya
inflasi pada suatu negara juga ditentukan dari pendapatan nasional. Pendapatan nasional pada
akhirnya menjadi acuan pemerintah untuk mengukur perubahan yang terjadi. Tidak hanya
dalam sektor ekonomi, namun juga pengaruhnya terhadap situasi politik, sosial, dan budaya.
Saat ini pendapatan nasional dihitung melalui produk domestik bruto (PDB). PDB diartikan
sebagai nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam sebuah negara di
satu periode tertentu. Perhitungan PDB juga biasanya dilakukan per tahun.3
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kondisi pendapatan nasional, seperti pada
belakangan ini COVID-19 menjadi konsen besar bangsa Indonesia karena permasalahan yang
1
Mohammad Yusuf dan Reza Nurul Ichsan, “Determinasi Investasi dan Pasar Modal Syariah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” Jurnal Kajian Ekonomi dan Kebijakan Publik, No. 1, (2021).
2
Muhammad Kholis, “Hubungan Antara Pendapatan Nasional dan Investasi di Indonesia (Suatu Kajian Ekonomi
Makro dengan Model Var)” Jurnal Organisasi dan Manajemen, No 1, ( 2016).
3
M Nurhadi, ’Pengertian Pendapatan Nasional: Manfaat Hingga Dapat Ukur Kemakmuran Negara’, Suara.com,
2021.
terus ditimbulkannya, ada banyak kerugian yang disebabkan oleh COVID-19 yang
berdampak bagi perekonomian Indonesia salah satunya kerugian pada pendapatan nasional
negara, pembangunan ekonomi sebuah negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai
kemakmuran masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi
pendapatan yang merata.4
Tujuan dilakukannya analisis ini yakni untuk mengetahui perkembangan pendapatan nasional
dari tahun 2020 sampai tahun 2021, setelah 1 tahun lamanya terdampak wabah COVID-19
Pembahasan
Sejak munculnya wabah COVID 19 sejak Maret 2020, terdapat kurang lebih 200
negara dari berbagai belahan dunia yang telah terjangkit virus ini, di Indonesia pada 10 April
2020 terdapat 3.512 kasus yang positif, sembuh 282 orang dan meninggal sebanyak 306
orang dengan tingkat kematian sebesar 9,1%5 mengakibatkan perekonomian dunia
mengalami ketidak stabilan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pandemi
Covid-19 menjadi tekanan yang luar biasa bagi negara di dunia, termasuk Indonesia. Apalagi,
kehadiran virus asal China itu sudah menghilangkan kesempatan Indonesia untuk meraih
pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3 persen. Dia mengatakan, adanya pandemi Covid-19,
justru menghantarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi minus 2,07 persen.
Akibatnya negara kehilangan potensi pedapatan sebesar Rp1.356 triliun di 2020.6 Berikut
dapat kita lihat pertumbuhan COVID 19 yang mewabah negara Indonesia.
Sumber : Trinunnews.com
4
Silpa Hanoatubun, “ Dampak Covid – 19 Terhadap Perekonomian Indonesia” Jurnal For Education, Psichology
And Counselling, No. 1.
5
Salma Matla Ilpaj dan Nunung Nurwati, “Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Terhadap
Kesehatan Mental Masyarakat Di Indonesia” Jurnal Pekerjaan Sosial, No. 1, (2020).
6
Dwi Aditya Putra, ‘Akibat Covid-19, Negara Kehilangan Pendapatan Rp1.356 Triliun di 2020’, Merdeka.com,
2021.
Pertumbuhan COVID yang sangat pesat memberi dampat dari berbagai hal yang terjadi
seperti menurunnya ekspor migas dan non migas yang ditunjukkan oleh BPS bahwa nilai
ekspor Indonesia pada bulan April 2020 mencapai US$ 12,19 miliar mengalami penurunan
sebesar 13,33 persen dibanding ekspor Maret 2020. Ekspor non migas pada bulan April 2020
mencapai US$ 11,58 miliar mengalami penurunan sebesar 13,66 persen dibanding Maret
2020. Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data kementerian
Pariwisata menunjukkan bahwa Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu
masuk bulan Maret 2020 berjumlah 470.898 kunjungan, mengalami penurunan sebesar -
64,11% dibandingkan bulan Maret 2019 yang berjumlah 1.311.911 kunjungan. Selain dari
sektor ekspor dan sektor pariwisata dampak COVID-19. Pendapatan nasional Negara
diperoleh dari beberapa sektor salah satunya penerimaan pajak yang setiap bulannya
mengalami penurunan. Seperti pada tabel di bawah ini perbedaan pendapatan Negara dengan
adanya COVID-19
Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam penerimaan pajak di Indonesia mengalami penurunan
yang sangat signifikan hal ini disebabkan salah satu faktor yang mendukung yaitu adanya COVID-19
yang membuat lemahnya pendapatan nasional. Berdasarkan pemantauan dari perkembangan. Menteri
Keuangan dalam pembayaran wajib pajak hingga akhir kuartal pertama mengalami perlambatan
ekonomi dan efek dari pandemi COVID-19, sejauh ini masih lebih mempengaruhi kinerja penerimaan
pajak dari sisi supply (penawaran), terutama di sektor-sektor yang memiliki hubungan erat (linkage)
dengan rantai produksi global dan perdagangan internasional, khususnya kegiatan ekspor-impor.
Sementara itu, dari sisi demand (permintaan), kinerja penerimaan pajak belum menunjukkan dampak
langsung dari pandemi COVID-19, terutama konsumsi domestik.
Secara umum dapat dipahami bahwa pendapatan nasional ini adalah sesuatu yang
sangat penting untuk kepentingan masyarakat seluruhnya, maupun untuk masing-masing
golongan dalam masyarakat. Sebagai petani misalnya, mempunyai kepentingan dan sangat
terpengaruh dengan adanya perubahan-perubahan pendapatan nasional, di mana apabila
pendapatan nasional menurun misalnya, maka harga-harga untuk hasil pertanian akan ikut
menurun. Demikian pula pengaruhnya terhadap tenaga kerja dan kesempatan kerja, apabila
produksi nasional turun atau pendapatan nasional turun, maka berakibat kepada turunnya
kesempatan kerja dan meningkatkan pengangguran.
Berbagai permasalahan ekonomi akan muncul apabila produk nasional dan pendapatan
nasional ini menurun.. Bagi Pelaku bisnis seperti penanam modal, eksportir, produsen dan
bankir, perkembangan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita terutama dalam nilai
riil (pengaruh inflasi dihilangkan), adalah sangat penting artinya bagi kegiatan mereka.
Besarnya pendapatan nasional, jumlah penduduk dan strukturnya, akan memberikan
informasi yang menunjukkan besarnya potensi pasar di negara bersangkutan. Makin tinggi
tingkat pendapatan nasional perkapita suatu negara, makin berminat investor asing atau
domestik untuk menanamkan modalnya di negara tersebut. Bank-bank pun akan makin berani
menyalurkan kreditnya ke dunia usaha.8
Adapun kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam upaya menstimulasi kegiatan
perekonomian di tengah pendemi Covid ini, yaitu terbagi dalam dua jaring pengaman yaitu:
1. Total tambahan Belanja dan Pembiayaan APBN 2020 sebesar Rp. 405.1 Triliun (Jaring
Pengaman Sosial), yang terdiri dari, Program Keluarga Harapan , Program Sembako, Kartu
Pra Kerja, Program Padat Karya Diskon Tarif Listrik 450 VA dan 900 VA, Insentif
Perumahan bagi MBR, Tunjangan Hari Raya, Stabilisasi Harga/Operasi Pasar, Penyesuaian
Anggaran K/L 2. Dukungan APBN : Rp70,1 T (Jaring Pengaman Ekonomi), yang terdiri dari:
Insentif Fiskal (Peniadaan Pungutan Pajak Penghasilan & Pajak Barang Impor, Pengurangan
Pajak Badan dan Percepatan Restitusi PPN, Insentif Non-Fiskal (Penyederhanaan dan
7
Eka Sri Apriliana, “Upaya Peningkatan Pendapatan Nasional di Tengah Wabah Virus Corona Perspektif
Ekonomi Islam” Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, No. 1, (2020).
8
Firdaus, “Analisis Pendapatan, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Nasional.” Jurnal Plano Madani, No. 1
(2012)
Percepatan Proses Exim), Kebijakan Relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kebijakan Bank
Indonesia (BI) dan paket Kebijakan OJK dan Pasar Modal.9
Perekonomian indonesia belum sepenuhnya membaik, meskipun begitu pada saat ini
pendapatan negara jika dibandingkan dengan 2020 pada semester I tahun 2021 mencapai
Rp886,9 triliun atau terjadi pertumbuhan 9,1 persen dibandingkan tahun lalu. Selama belanja
negara masih meningkat dan pendapatan negara mengalami penurunan, maka defisit
anggaran masih akan berada di atas 3 persen di 2021. Sebab, pada tahun ini pemerintah masih
melihat kebutuhan belanja yang meningkat untuk memberikan dukungan bagi sektor usaha
dan masyarakat yang mengalami dampak dari Covid-19. Pertumbuhan ekonomi pada saat ini
dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan perubahan dalam
kehidupan masyarakat, yaitu perubahan politik, struktur sosial, nilai sosial, dan struktur
kegiatan perekonomiannya.10 Pendapatan Nasional dapat digunakan untuk melihat dan
membandingkan kegiatan perekonomian masyarakat dalam periode tertentu. Hal ini berkaitan
dengan pergerakan arus kehidupan ekonomi.11
Kesimpulan
Dari analisis diatas dapat kita simpulkan bahwa akibat COVID-19 membawa pegaruh
negatif bagi laju perekonomian indonesia, akibat wabah tersebut menghilangkan kesempatan
Indonesia untuk meraih pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3 persen. Pertumbuhan
COVID-19 yang sangat pesat memberi dampat dari berbagai hal yang terjadi seperti
menurunnya ekspor migas dan non migas, sektor pariwisata, penerimaan pajak.
Adapun kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam upaya menstimulasi kegiatan
perekonomian di tengah pendemi COVID-19 ini, yaitu tambahan Belanja dan Pembiayaan
APBN. Walau belum sepenuhnya membaik jika dibandingkan dengan 2020 pada semester I
tahun 2021 pendapatan nasional bertumbuh sebesar 9,1 persen.
9
Ika Fahrika dan Juliansyah Roy, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perkembangan Makro Ekonomi di
Indonesia dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh” Jurnal Fakultas Ekonomi Bisnis UNMUL, No. 2, (2020).
10
Gallyn Ditya, “Analisis Perkembangan dan Proyeksi Perekonomian Indonesia dari Tahun 2014 –2020 Setelah
Adanya Pandemi Corona”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS), No. 1, (2020).
11
Agung Andana Yoshanda (2020), “Pendapatan Nasional.”, eprints.umsida.ac.id/, 2021.
Daftar Pustaka
Yusuf, Mohammad dan Reza Nurul Ichsan. “Determinasi Investasi dan Pasar Modal Syariah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” Jurnal Kajian Ekonomi dan
Kebijakan Publik, No. 1, (2021).
Kholis Muhammad, Diah Astuti, dan Rini Febrianti. “Hubungan Antara Pendapatan Nasional
dan Investasi di Indonesia (Suatu Kajian Ekonomi Makro dengan Model
VAR)” Jurnal Organisasi dan Manajemen, No. 1, ( 2016), 66.
Ilpaj, Salma Matla dan Nunung Nurwati. ‘Analisis Pengaruh Tingkat Kematian Akibat
Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Di Indonesia’ Jurnal
Pekerjaan Sosial, No. 1 (2020).
Puta, Dwi Aditya. ‘Akibat Covid-19, Negara Kehilangan Pendapatan Rp1.356 Triliun di
2020’. Merdeka.com, 2021.
Apriliana, Eka Sri. “Upaya Peningkatan Pendapatan Nasional di Tengah Wabah Virus
Corona Perspektif Ekonomi Islam.” Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum
Ekonomi Syariah, No. 1, (2020). 20.
Firdaus. “Analisis Pendapatan, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Nasional.” Jurnal Plano
Madani, No. 1 (2012). 63
Ernita, Dewi dan Syamsul Amar. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Konsumsi
di Indonesia.” Jurnal Kajian Ekonomi, No. 02, (2013). 177.
Ditya, Gallyn. “Analisis Perkembangan dan Proyeksi Perekonomian Indonesia dari Tahun
2014 –2020 Setelah Adanya Pandemi Corona.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis
(JEBSIS), No. 1, (2020). 3.