Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Nomor Praktikum :I
Acc :
Judul Pratikum : Pengenalan Geofisika
Pembahasan :
Nilai :

A. Tahapan Pertambangan
1. Penyelidikan Umum (Prospecting)
Tujuan dari penyelidikan umum adalah untuk mencari lokasi – lokasi yang
memiliki anomali karena adanya endapan bahan galian, maka tujuan dari eksplorasi
adalah untuk mendefinisikan dan mengevaluasi endapan bahan galian tersebut.
Eksplorasi menentukan geometri, luas, dan nilai dari sebuah endapan menggunakan
teknik yang sama dengan yang digunakan pada tahap penyelidikan umum tetapi lebih
seksama/teliti. Kegiatan eksplorasi akan berlanjut pada proses pencarian melalui fase
taktis dari penilaian detil dan evaluasi serta persiapan laporan studi kelayakan yang akan
menentukan layak-tidaknya endapan tersebut untuk ditambang. Secara umum, langkah
– langkah kegiatan eksplorasi adalah sebagai berikut. Pertama, area menguntungkan
yang diidentifikasi oleh kegiatan penyelidikan umum harus digambarkan melalui teknik
– teknik eksplorasi. Kedua, sesudah dilokasikan, endapan tersebut diambil contoh
batuannya untuk dianalisis. Ketigakan ole, data contoh yang sudah dianalisis digunakan
untuk menaksir tonase dan kadar (luas dan nilai) sehingga nilai endapan dapat dihitung
untuk memberikan rekomendasi mengenai kelayakan tambang.
2. Eksplorasi
Merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang dilakukan
sebelumnya sebagai penentu apakah kegiatan penambangan endapan bahan galian
tersebut layak dilakukan atau tidak. Dasar pertimbangan yang digunakan meliputi
pertimbangan teknis dan ekonomis dengan memperhatikan keselamatan kerja serta
kelestarian lingkungan hidup. Pada titik ini, perusahaan sudah mengluarkan perhitungan
untuk menemukan dan mendefinisikan endapan. Laporan studi kelayakan harus
mencakup hal – hal berikut ini:
a. Pengantar, kesimpulan, definisi
b. Umum: lokasi, iklim, topografi, histori, kepemilikan, status lahan, transportasi.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

c. Lingkungan : kondisi saat ini, standar, perlindungan lingkungan yang diperlukan,


reklamasi lahan, studi khusus, ijin.
d. Faktor geologi : letak dan terbentuknya endapan, struktur, mineralogi dan petrografi.
e. Cadangan mineral : prosedur eksplorasi, penemuan, kalkulasi tonase dan kadar
endapan, geometri dan luas endapan.
f. Perencanaan penambangan : development dan eksploitasi.
g. Pengolahan : fasilitas on – site yang dibutuhkan
h. Pabrik pengolahan untuk permukaan dan bawah tanah : lokasi dan rencana produksi.
i. Fasilitas tambahan dan pendukung : listrik, penyediaan air, akses jalan, pembuangan
limbah, perumahan.
j. Pekerja : buruh dan pengawas.
k. Pemasaran : survei ekonomi dari supply dan demand, harga, kontrak jangka panjang.
l. Biaya : perkiraan biaya langsung untuk biaya pembangunan (development) dan
eksploitasi, biaya pengolahan, transportasi, dan peleburan.
m. Valuasi ekonomi : valuasi endapan, klasifikasi cadangan atau sumberdaya,
perhitungan nilai keekonomian endapan saat ini.
n. Estimasi keuntungan : penentuan batas keuntungan, berdasarkan kisaran cut – off
grade, harga.
3. Persiapan Penambangan
Kegiatan ini meliputi penyiapan infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang
antara lain meliputi pembuatan jalan, pembabatan semak/pohon, pengupasan tanah
penutup, pembangunan kantor, gedung, bengkel, dll.
4. Penambangan
Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan untuk
membebaskan dan mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa ke
permukaan untuk dimanfaatkan.
5. Pengolahan Bahan Galian
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kadar atau mempertinggi mutu
bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk
dierdagangkan atau sebagai bahan baku industri lain.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Keuntungan lain dari kegiatan ini adalah mengurangi jumlah volume dan beratnya
sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutan.
6. Pengangkutan
Segala usaha untuk memindahkan bahan galian hasil tambang atau pengolahan
dan pemurnian dari daerah penambangan atau tempat pengolahan dan permurnian ke
tempat pemasaran atau tempat pemanfaatan selanjutnya dari bahan galian tersebut.
7. Pemasaran
Kegiatan untuk memperdagangkan atau menjual hasil – hasil penambangan dan
pengolahan bahan galian.

B. Pengertian Ilmu Geofisika


Berdasarkan akar keilmuannya sendiri, Geofisika
sejatinya berakar dari kata geologi. Geofisika berasal dari kata Geo, yang memiliki
arti bumi, dan Fisika yang memiliki makna ilmu yang mempelajari tentang alam.
Berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya, Geofisika merupakan suatu bagian dari
cabang ilmu bumi yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika, serta didalamnya juga termasuk ilmu-ilmu tentang fisika
ionosfer, meteorologi, dan elektrisitas atmosferis.
Sedangkan Ilmu Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari bagian bawah
permukaan bumi berdasarkan formulasi-formulasi Fisika. Dengan demikian Ilmu
Geofisika dibangun didasarkan atas parameter-parameter fisis mekanika, listrik,
magnetik, elektromagnetik, panas, radiasi, serta parameter-parameter lain yang
senantiasa dikembangkan untuk dapat diterapkan dalam rangka mengetahui segala
sesuatu yang terdapat di bawah permukaan bumi baik yang bersifat padat maupun
cair. Sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan alat (tools) dari berbagai bidang
ilmu lain yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bumi.

C. Manfaat Ilmu Geofisika


Ilmu Geofisika saat ini dan ke depan tentunya akan sangat dibutuhkan
penerapan dan pengembangannya dalam rangka untuk lebih mengoptimalkan
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

pengelolaan sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi baik berupa sumber
daya mineral maupun batubara sebagaimana yang telah tertuang di dalam Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara serta
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Ilmu Geofisika juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis energi yang
mulai terjadi melalui survei-survei geofisika, kemudian bertujuan menemukan sumber
energi baik alternatif yang bersifat renewable sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi maupun Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2003 tentang Geothermal. Tantangan-tantangan lain yang juga membutuhkan
Ilmu Geofisika sebagai tools-nya adalah tentang bidang-bidang air tanah (ground
water), mitigasi bencana (gunung api, longsor, gempa, tsunami, dll.), geologi struktur,
dan geoteknik sebagai tools pengambil keputusan konstruksi bangunan dan integrasi
bidang- bidang lain yang terkait.
Ilmu Geofisika juga digunakan untuk melakukan penelitian-penelitian
geofisika yang bertujuan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi yang
dalam prosesnya melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-
parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat
ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat
diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu
untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala
kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).

D. Metode Geofisika

Survei eksplorasi geofisika dapat memiliki manfaat dalam studi tentang


masalah geologi bawah permukaan bumi serta juga memiliki manfaat mengenai
potensi kedapatan air tanah di bawah permukaan bumi. Survei eksplorasi geofisika
juga dapat memberikan kontribusi pada banyak penyelidikan terutama terhadap hal-
hal yang terkait dengan geologi permukaan. Namun, metode survei eksplorasi
geofisika ini tidak selalu menjadi yang paling efektif dalam memperoleh informasi
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

yang dibutuhkan. Misalnya, di beberapa area lubang pengeboran mungkin terdapat


cara yang lebih efektif untuk memperoleh informasi awal pada survei geofisika.
Dalam beberapa penyelidikan yang dilakukan, kombinasi pengeboran dan
pengukuran geofisika dapat memberikan rasio biaya serta manfaat secara optimum.
Survei geofisika tidak praktis dalam semua penyelidikan air tanah, tetapi penentuan
ini biasanya dapat dilakukan hanya oleh seseorang dengan kemampuan pemahaman,
batasan, dan biaya survei geofisika.
Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif
dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan
oleh bumi sedangkan metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan lalu
kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud
disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan
magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas
bumi sedangkan medan buatan biasanya dapat berupa ledakan dinamit, pemberian
arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika adalah


Metode Gravitasi, Metode Elektromagnetik, Metode Magnetik, Metode Seismik,
Metode Elektromagnetik dan Metode Geolistrik.

a) Metode Gravitasi

Metode gravitasi merupakan cara cepat dan juga murah untuk menentukan
konfigurasi kasar dari akuifer, memberikan kontras kerapatan yang cukup antara
akuifer dan yang mendasari. Hal ini berguna untuk menemukan area dengan
ketebalan akuifer maksimum, dalam menelusuri sumbu ohand yang terkubur, dan
dalam menemukan dasar batuan yang terkubur, yang dapat menghambat aliran air
tanah.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Gambar 1. Bouguer-Gravitasi Lengkap dari Saluran Pra-Glociol yang Terkubur


di Sungai Connecticut. (B) Bouguer-Gravitasi Lengkap dari Pelabuhan Son
Gorgonio Pass, California (Zohdy, 1974)

b) Metode Magnetik

Metode magnetik dalam eksplorasi geofisika melibatkan pengukuran arah, gradien,


atau intensitas medan magnet bumi dan interpretasi variasi di atas area penyelidikan.
Survei magnetik dapat dilakukan di permukaan tanah, dari pesawat terbang, atau dari
kapal. Pengukuran intensitas magnetik dapat dibuat dengan keseimbangan mekanik
sederhana atau dengan instrumen elektronik yang rumit. Satuan intensitas magnetik
yang digunakan hampir secara eksklusif dalam eksplorasi geofisika adalah gamma
(γ), A gamma didefinisikan sebagai 105 oersted, sebuah oersted adalah intensitas
magnetik pada titik yang akan mengerahkan kekuatan 1 dyne pada unit kutub
magnetik. Intensitas medan magnet di atas permukaan Bumi tergantung pada lokasi
titik pengamatan di medan magnet utama Bumi dan konsentrasi materi magnetik lokal
atau regional. Pusat medan magnet bumi yang tidak terganggu minimal sekitar 25.000
γ di ekuator magnetik hingga lebih dari 69.600 γ di dekat kutub magnet. diatas
Amerika Serikat, eksklusif Hawaii, kisarannya dari 49.000, hingga 60.000.

Survei magnetik bisa menjadi sangat sederhana atau sangat kompleks,


tergantung pada tujuan survei. Instrumen paling sederhana untuk mengukur intensitas
magnetik melibatkan keseimbangan kekuatan yang diberikan oleh komponen vertikal
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

medan magnet bumi pada magnet terhadap gaya gravitasi. Yang paling sederhana
dari instrumen ini yaitu jarum celup, yang dapat digunakan untuk memetakan lokasi
anomali dengan amplitudo beberapa ratus gamma. Dengan keseimbangan vertikal
tipe Schmidt, sensitivitas beberapa gamma dapat diperoleh. Instrumen torsi
sensitivitas sebanding juga tersedia. Sebagian besar jenis instrumen mekanis yang
digunakan bertujuan untuk mengukur intensitas magnet untuk beroperasi, dan
terlindung dari kerusakan mekanis. Secara umum, semakin tinggi sensitivitas
instrumen mekanis untuk mengukur intensitas magnetik, semakin banyak perawatan
dan waktu yang diperlukan untuk mengarahkan instrumen dan menyelesaikan
pengamatan.
Beberapa metode nonmechanical untuk mengukur intensitas magnet umum
digunakan. Magnet saturasi magnetometer dapat dibuat sensitif terhadap kurang dari
1 γ, tetapi sebagian besar unit sensitif terhadap beberapa puluh gamma. Sensitivitas
proton-presesi magnetometers berkisar kurang dari 1 gamma ke beberapa gammas.
Optical-absorption magnetometers mampu mengukur medan magnet hingga 0,01 γ.
Semua instrumen ini dapat diadaptasi untuk digunakan pada platform yang bergerak,
dan pemasangan magnetometer penyerapan optik dapat digunakan untuk mengukur
gradien. Desain survei magnetik didasarkan pada karakter anomali magnetik yang
diharapkan dan jenis interpretasi yang akan dibuat dari data magnetik.
c) Metode Seismik

Eksplorasi geofisika yang dilakukan menggunakan metode seismik didasarkan


pada generasi gelombang seismik di atas permukaan tanah dan perhitungan waktu
yang diambil oleh gelombang untuk melakukan perjalanan dari sumber, melalui
massa batuan ke serangkaian geophone, yang biasanya ditata sepanjang garis lurus
dari sumber. Bahan peledak dan sumber energi lainnya digunakan untuk
menghasilkan gelombang seismik dalam massa batuan, dan geophone digunakan
untuk mendeteksi gerakan tanah yang dihasilkan di permukaan.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Gambar 4.2. Survei garis seismik (McDowell, 2002)

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terlepas dari energi seismik yang
bergerak secara langsung melalui massa batuan ke susunan geophone, dua jalur utama
lainnya memungkinkan:

• Gelombang refraksi/ gelombang utama yang bergerak di sepanjang antarmuka


dua tipe batuan.

• Gelombang pantul dari antarmuka antara dua tipe batuan.

d) Metode Elektromagnetik / GPR

Metode elektromagnetik didasarkan pada efek konduktivitas tanah, pada


transmisi energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh sumber alam atau buatan
manusia. Seperti halnya suara listrik vertikal. Tujuan dari metode ini adalah untuk
menentukan variasi dalam konduktivitas listrik dengan kedalaman, biasanya dengan
asumsi lapisan horisontal. Suara dapat dibuat pada frekuensi konstan dengan
memvariasikan jarak antara sumber dan penerima, sementara pemetaan konduktivitas
dapat dilakukan dengan jarak tetap antara dua kumparan.

Pengukuran juga dapat dilakukan pada sejumlah frekuensi (disebut sebagai


frekuensi-domain terdengar) atau pada beberapa interval waktu setelah pulsa transien
(disebut sebagai domain waktu terdengar). Konduktivitas tanah adalah kebalikan dari
nilai resistivitas listriknya.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

e) Metode Geolistrik

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan mengetahui


sifat-sifat kelistrikan lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara
menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah. Geolistrik merupakan salah satu metode
geofisika aktif, karena arus listrik berasal dari luar sistem. Tujuan utama dari metode
ini adalah mencari resistivitas atau tahanan jenis dari batuan. Resistivitas atau tahanan
jenis adalah besaran atau parameter yang menunjukkan tingkat hambatannya terhadap
arus listrik. Batuan yang memiliki resistivitas makin besar, menunjukkan bahwa
batuan tersebut sulit untuk dialiri oleh aruslistrik. Selain resistivitas batuan, metode
geolistrik juga dapat dipakai untuk menentukan sifat-sifat kelistrikan lain seperti
potensial diri dan medan induksi.

Resistivitas batuan dapat diukur dengan memasukkan arus listrik ke dalam


tanah melalui 2 titik elektroda di permukaan tanah dan 2 titik lain untuk mengukur
beda potensial di permukaan yang sama. Hasil pengukuran geolistrik dapat berupa
peta sebaran tahanan jenis baik dengan jenis mapping atau horisontal maupun
sounding atau kedalaman. Hasil pengukuran geolistrik mapping maupun sounding
disesuaikan dengan kebutuhan diadakannya akuisisi data serta jenis konfigurasi yang
digunakan.

Terdapat 3 metode pengambilan data geolistrik, yaitu :

a) Metode Geolistrik Tahanan Jenis (Metode Resistivity)

b) Self Potential (SP)

c) Induce Polarization (IP)


LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Gambar 4.4. Survei Elektromanetik, (A) Prinsip Operasi, (B) Modus

Dipole (Mcdowell, 2002)

E. PERAN GEOFISIKA DI TAMBANG


Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika dilakukan
untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi. Metode ini diterapkan dengan
melakukan pengukuran di permukaan bumi dengan parameter-parameter fisika yang
dimiliki oleh batuan. Dari prngukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan bumi, baik secara vertikal maupun horizontal.
Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global untuk
menentukan struktur bumi, secara lokal untuk eksplorasi mineral dan pertambangan
(termasuk minyak bumi), dan dalam skala kecil untuk aplikasi geoteknik. Survei
Geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain metode gravitasi (gaya berat),
magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas), dan elektromagnetik. Secara umum
metode-metode tersebut digunaka untuk menentukan lapisan atau satigrafi litologi
batuan serta untuk menentukan struktur batuan, seperti patahan, rekahan, dan lain-
lain.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

DAFTAR PUSTAKA
Acc :

Antonio, T., Heriawan, M. N., Parnadi, W. W., Ardian, C. Nilai :


O., Amertho, S. D., & Lubis, I. A. (2020).
ANALISIS PERUBAHAN GEOMETRI BEKAS
LUBANG BHM PADA OPERASI BOREHOLE
MINING DI WILAYAH BEKAS TAMBANG TIMAH ALUVIAL
BERDASARKAN DATA GEOFISIKA. PROSIDING TPT XXIX PERHAPI
2020, 12.

Junaedy, M., Efendi, R., & Sandra. (2016). Studi Zona Mineralisasi Emas
Menggunakan Metode Magnetik Di Lokasi Tambang Emas Poboya. Online
Journal of Natural Science Vol 5(2) :209-222 , 14.

Yudistira, I. G. (2010). EVALUASI PENERAPAN AUDIT KINERJA VALUASI


PENERAPAN AUDIT KINERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN
KUALITAS AUDIT DAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI (STUDI
KASUS PADA INSPEKTORAT JENDERAL KESDM). Buletin Pengawasan
Volume 7 No. 2, 60.

Mase,L.Z. dan Nanang, S. 2020. Pengenalan Metode Geofisika dan Geoteknik dalam
Pembelajaran Fisika bagi Siswa SMAN 3 Kota Bengkulu. https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/2085. (online).

Purnama, Setyawan. 2000. Bahan Ajar Geohidrologi. Yogyakarta: Fakultas


Geografi Universitas Gadjah Mada.

Santoso, D. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Muhammad, A. (2013, Juli 10). Tahap –Tahap Kegiatan Usaha Pertambangan.


Diambil kembali dari http://dialogkalasenja.blogspot.com/:
http://dialogkalasenja.blogspot.com/2013/07/tahap-tahap-kegiatan-usaha-
pertambangan.html

Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M. S. (2016). Geoteknik Tambang. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

LAMPIRAN
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)
LABORATORIUM PRAKTIKUM EKSPLORASI DAN HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
AFFIF AFIRACHMAN
(03021282025067)

Anda mungkin juga menyukai