KESEHATAN MENTAL
Dosen Pengampu:
Drs. Yusri, M.Pd., Kons.
Fauziah Auliyah
19006078
Teori ini mula-mula dikembangkan oleh Edwin A. Locke (1968). Teori ini
mengemukakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh dua cognitions yaitu values dan
intentions (atau tujuan). Yang dimaksud dengan values adalah apa yang dihargai seseorang
sebagai upaya mendapatkan kemakmuran/ welfare. Orang telah menentukan goal atas
perilakunya dimasa depan dan goal tersebut akan mempengaruhi perilaku yang sesungguhnya.
Teori ini juga menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide (pemikiran) dan niat
seseorang. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan/tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh
individu. Jika seorang individu komit dengan sasaran tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi
tindakannya dan mempengaruhi konsekuensi kinerjanya. Penelitian yang menggunakan teori ini
bisa dilihat dari variabel penelitian yang dipergunakan antara lain goal level, goal
commitment need for achievement, serta goal setting (Murray, 1990 dalam Hudayati, A.,2002).
Menurut Shields & Young (1993) penelitian yang menggunakan pendekatan goal theory
memfokuskan hubungan antara desain pengendalian manajemen terhadap variabel motivasional
seperti motivasi, komitmen organisasi, kinerja serta kepuasan kerja.
1. Teori Motivasi
b. secara umum tidak menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas-tugas rutin, tetapi
mereka biasanya menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas-tugas khusus yang
memiliki arti bagi mereka
c. dalam melakukan sesuatu tidak didorong atau dipengaruhi oleh reward (hadiah atau
uang)
j. Kreatif
2. Self determination
Self determination atau determinasi diri adalah kemampuan diri dalam mengidentifikasi
dan mencapai tujuan berdasarkan pengetahuan dan penilaian individu terhadap dirinya
sendiri (Field & Hoffman, 1994,p. 164 dalam Mamahit, H. C., & Situmorang, D. D.
B.,2017). Jika dikaitkan dengan siswa, maka self determination siswa adalah kemampuan
siswa dalam mencapai tujuannya sebagai pelajar yaitu keberhasilan secara akademik, pribadi
sosial, dan karir. Jika siswa mampu berkembang dengan baik pada keempat aspek tersebut,
maka dapat dikatakan siswa berhasil mencapai tujuannya.
Self Determination Theory (SDT) mengajukan konsep bahwa terdapat perbedaan tipe
motivasi berdasarkan alasan atau tujuan yang mendasari suatu perilaku. Terdapat beberapa
tipe motivasi ekstrinsik, beberapa di antaranya, memang merupakan bentuk sederhana dari
motivasi dan beberapa di antaranya aktif, beberapa bentuknya agenti (Ryan & Decy,
2000 Cahyorinartri, N. (2018). Beberapa dasar motivasi ekstrinsik diantaranya adalah:
TEORI-TEORI MOTIVASI
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif),
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer.
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
C.Nilai
Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan
(Poerwadarminto, 1999:667 dalam Inayati, Indah, 2019).Nilai (value/qimah) dalam pandangan
Brubacher tak terbatas ruang lingkupnya.Nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan pengertian-
pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit ditentukan batasannya.Nilai itu
praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam
masyarakat (Muhaimin, 1993:109-110 dalam Inayati, Indah, 2019). 45 Nilai bisa juga dikatakan
sebagai kualitas atau harga yang melekat pada tindakan dan jiwa manusia. Didalam kehidupan
ini, kita tidak akan perna terlepas dari nilai, baik itu nilai yang tersurat maupun tersirat. Ada
beberapa nilai yang dapat menjadi pedoman hidup setiap individu. Ada nilai agama, nilai adat,
atau nilai kehidupan yang berlaku umum, yang menurut Prayitno antara lain kasih sayang,
kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan penghargaan (Zubaedi, 2011: 38 dalam Inayati, Indah,
2019).
Dari pengertian diatas, sudah bisa dilihat bahwa setiap manusia mempunyai nilai yang
bisa dijadikan pedoman hidup. Dan setiap manusia akan berbeda, sesuai dengan latar belakang
seseorang tersebut. Seperti dalam hal agama, adat istiadat, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyorinartri, N. 2018. “Motivasi Mahasiswa Berorganisasi di Kampus”:Jurnal Psikologi
Insight, vol 2 No 2, 27-38. (Diakses 29 Maret 2021 19.00 WIB).
Hudayati, A. 2002. “Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai teori
dan pendekatan yang melandasi”: Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 6
No 2 (Diakses 29 Maret 19.00 WIB).
Inayati, Indah, 2019. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dan Motivasi Dalam Buku Sepatu Dahlan
Karya Khrisna Pabicara”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(Pgmi) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga
(Diakses 29 Maret 19.00 WIB).