Anda di halaman 1dari 3

Tautan berita: https://www.liputan6.

com/tv/read/2650757/video-ayah-tiri-aniaya-bocah-6-
tahun-hingga-tewas

Berita yang saya pilih menceritakan tentang anak berusia enam tahun yang bernama Ang.
Ia disiksa dengan cara dipukul hingga tewas oleh ayah tirinya. Ia tewas dengan luka di
bagian belakang kepala. Penyebab dari penganiayaan ini adalah hal yang sangat kecil. Sang
ayah tiri kesal karena anaknya tidak mau berhenti menangis sehingga ia memukulnya
hingga tewas. Dia memukul anak tirinya dengan sebuah papan.

Saya memilih berita ini karena perlakuan kekerasan kepada anak merupakan hal yang masih
umum dilakukan oleh orang tua, mau itu kekerasan fisik ataupun mental. Namun banyak
orang yang hanya memandang hal itu sebelah mata sehingga dengan mengulas berita ini,
saya ingin meningkatkan kesadaran kepada orang-orang di sekitar saya mengenai kasus
kekerasan kepada anak-anak.

Macam-macam dan penggolongan hak asasi manusia terdapat 6 bidang yaitu hak asasi
pribadi, ekonomi, mendapatkan pengayoman dan perlindungan, politik, sosial dan
kebudayaan, hak asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
hukum. Menurut saya, kasus ini merupakan pelanggaran hak asasi pribadi untuk Ang. Hal ini
melanggar haknya untuk hidup dan hak untuk tidak dipaksa/disiksa. Sebab Ang hanya
mengekspresikan perasaannya sebagai seorang anak. Ayah tirinya melanggar hak anaknya
itu.

Faktor penyebab dari pelanggaran HAM yang dilakukan itu adalah perasaan amarah dari
seorang ayah tiri tersebut yang tidak dapat dikontrol sehingga ia menyiksa anaknya sendiri
tanpa berpikir terlebih dahulu. Seorang orang tua tidak seharusnya menyiksa seorang anak
apapun alasan yang mereka punyai. Terlebih motif yang dipunyai oleh ayahnya Ang
merupakan hal yang sepele dan sangatlah tidak manusiawi jika ia membunuh anaknya
hanya karena hal tersebut.

Terkadang perasaan seperti kesedihan atau amarah memang membuat orang untuk
melakukan suatu kejahatan. Seperti kasus ini, kasus pelanggaran HAM terhadap seorang
anak kecil merupakan bukan hal yang patut dilakukan dan sebaiknya dipikirkan terlebih
dahulu oleh pelaku. Jadi, kasus ini hanya benar-benar disebabkan oleh perasaan amarah
sang ayah tiri dan tak ada faktor luar apapun.

Kasus ini cocok dikaji dengan beberapa pasal undang-undang. Contohnya adalah Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 pasal 53 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap anak sejak dalam
kandungan, berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan
meningkatkan taraf kehidupannya.” Ang, seorang anak berusia 6 tahun, berhak untuk
bertahan hidup dan tentu ayahnya tidak dapat mewujudkan hal itu karena ia membunuh
anaknya tersebut tanpa sebab yang begitu jelas.

Dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 pasal 57 ayat 3 yang berbunyi: “Orang tua
angkat atau wali sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus menjalankan kewajiban
sebagai orang tua yang sesungguhnya.” Seorang orang tua harusnya memberi dan
membesarkan anaknya dengan kasih sayang, tak ada alasan pun untuk tidak melakukannya.
Tetapi ayah tiri Ang hanya memberi kekerasan kepadanya dan tidak dapat menjalankan
kewajiban dia sebagai orang tua yang seharusnya dapat melindungi anaknya.

Dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 pasal 58 ayat 1 yang berbunyi: “Dalam hal
orang tua, wali, atau pengasuh anak melakukan segala bentuk penganiayaan fisik
atau mental, penelantaran, perlakuan buruk, dan pelecehan seksual termasuk pemerkosaan,
dan atau pembunuhan terhadap anak yang seharusnya dilindungi, maka harus dikenakan
pemberatan hukuman.” Seperti yang harus dilakukan, ayah tiri tersebut harus ditangkap dan
dihukum dengan hukuman berat karena telah melakukan pembunuhan, terlebih kepada
anaknya sendiri.

Akibat pelanggaran HAM dari kasus yang saya pilih adalah kematian dari seorang anak yang
tidak bersalah apapun. Tidak ada yang pantas untuk meninggal tanpa salah/penyebab jelas
yang dilakukan olehnya. Hal ini pasti membawa kesedihan kepada anggota-anggota
keluarga Ang yang lainnya.

Kemudian dampak yang lain adalah ayah tiri Ang yang akan ditindak lebih lanjut. Pihak polisi
juga menjerat ayah tiri Ang sebagai tersangka dengan pasal berlapis yaitu pasal tentang
pembunuhan dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Siapapun tidak pantas untuk diperlakukan seperti apa yang dilakukan kepada Ang. Banyak
sekali kekerasan orang tua kepada anak pada zaman sekarang. Hal itu merupakan
pelanggaran HAM bagi anak tersebut. Maupun itu kekerasan secara fisik atau mental, hal itu
masih sebuah kekerasan. Saya harap orang tua akan melakukan kewajiban mereka yang
benar untuk melindungi dan terus memberi kasih sayang kepada anaknya. Kasih sayang
merupakan hal utama di dalam hubungan keluarga.

Saran saya untuk ayah tiri Ang, tidak sebaiknya Ang diperlakukan seperti itu. Seorang ayah
harusnya menyayangi anaknya. Jika ia menangis maka bujuklah anak itu sehingga ia
menjadi senang dan tidak sedih lagi. Bukan dibalas dengan kekerasan bahkan hingga ia
tewas. Hal itu tidak manusiawi dan tidak seharusnya orang tua memperlakukan anaknya
seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai