Anda di halaman 1dari 40

Kalimat dalam

Bahasa Latin

Disiapkan oleh

RD. Stevanus Devi Christiawan


Apa itu kalimat?

Satuan bahasa berupa kata atau


rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang lengkap.
Unsur-unsur Kalimat
Subjek/Pokok : Pokok kalimat

Untuk bisa
Predikat/Sebutan (< praedicatum) : bagian kalimat yang disebut
menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang Subjek. kalimat
yang
lengkap,
Pelengkap/Objek: apa yang dikenai oleh predikat.
paling tidak
harus
memiliki
Keterangan: yang meluaskan atau membatasi makna S atau P. subjek dan
predikat.
Subjek / Pokok Kalimat

➢Mencari siapa atau apa yang me-/di-


lakukan atau disebut oleh predikat.
Subjek / Pokok Kalimat

➢Pokok kalimat dicari dengan bertanya :


Siapa/Apa yang ... (Sebutan)...?
➢Contoh : Ibu memasak.
➢Apa yang dikerjakan? Memasak. Memasak
adalah sebutan.
➢Siapa yang memasak? Ibu. Jadi, ibu itulah pokok
kalimat.
Subjek / Pokok Kalimat

➢ Kata benda → dapat terdiri dari 3 jenis, yaitu kata benda biasa,
kata ganti orang, dan kata ganti nama. Contoh :
• Allah bersabda. (kata benda biasa)
• Kebijaksanaan itu luhur. (kata benda biasa)
• Kamu makan roti. (kata ganti orang)
• Sarimin pergi ke pasar. (kata ganti nama)
➢ Kata kerja infinitif. Contoh :
• Membaca menambah pengetahuan.
• Mendengarkan dongeng menenangkan hatiku.
Latihan

– Buat masing-masing 2 kalimat yang


menggunakan Subjek berupa kata benda
dalam 3 bentuknya (kata benda biasa, kata
ganti orang, dan kata ganti nama)!
– Buat 2 kalimat yang menggunakan subjek
berupa kata kerja infinitif!
Predikat / Sebutan

➢Mencari predikat/sebutan, yakni apa


yang me-/di-nyatakan/kerjakan atau
bagaimana keadaan pokok kalimat (S).
Predikat / Sebutan

➢Sebutan Biasa → apa yang me-/di-


nyatakan/kerjakan :
• Yesus berjalan
➢Sebutan Nama (kata kerja hubung) → bagaimana
keadaan pokok kalimat (Subjek) :
• Yesus adalah baik.
• Pohon itu tinggi
Predikat / Sebutan

➢ Bagaimana sebutan itu dicari?


➢ Sebutan biasa : apa yang dikerjakan oleh pokok?
➢ Contoh : Yesus bersabda.
➢ Apa yang dikerjakan Yesus? Bersabda. Maka, Yesus adalah
pokok, dan bersabda adalah sebutan biasa.
➢ Sebutan nama : bagaimana keadaan pokok?
➢ Contoh : Yesus itu baik.
➢ Bagaimana keadaan Yesus? Baik. Maka, Yesus adalah pokok, dan
tinggi adalah sebutan nama.
Sebutan Biasa

– Sebutan biasa bisa menggunakan dua jenis kata


kerja, yaitu :
– INTRANSITIF : kata kerja yang tidak pernah dapat
diberi objek/pelengkap. Contoh : duduk, tidur, bekerja.
– TRANSITIF : kata kerja yang dapat diberi
objek/pelengkap. Contoh : memukul, membaca.
Biasanya, berawalan me-.
Sebutan Nama

– Sebutan nama disebut juga kata kerja hubung.


– Dalam bahasa Inggris disebut dengan to be. Contoh :
– He (is) handsome.
– They (are) clever.
– Budi (is) tall.
– I (am) diligent.
– You (are) a good boy.
– All seminarians (are) very polite student.
– Dalam bahasa Latin disebut dengan verbum copulativum (ESSE).
Latihan

– Buat 2 kalimat yang menggunakan sebutan


biasa dengan kata kerja transitif!
– Buat 2 kalimat yang menggunakan sebutan
biasa dengan kata kerja intransitif!
– Buat 2 kalimat yang menggunakan sebutan
nama!
Pelengkap

– Keterangan yang erat berhubungan dengan


sebutan.
– 3 jenis pelengkap :
– Pelengkap penderita
– Pelengkap penyerta
– Pelengkap pelaku
Pelengkap Penderita

➢adalah sesuatu yang menderita, atau


hasil/akibat pekerjaan yang disebutkan dalam
sebutan, atau melengkapi sebutan. Contoh :
• Menderita : Petrus memotong telinga Malkus.
• Hasil : Yesus mendirikan Kerajaan Allah.
• Melengkapi : Petrus memiliki dua saudara.
Pelengkap Penderita

➢ Cara mencari pelengkap penderita dengan bertanya :


➢ Pokok + sebutan + apa/siapa?
➢ Contoh :
➢ Petrus memotong telinga Malkus.
➢ Apa yang dikerjakan? Memotong.
➢ Siapa yang memotong? Petrus.
➢ Apa yang dipotong? Telinga Malkus.
➢ Jadi, telinga Malkus itu adalah pelengkap penderita.
Latihan

– Buat 2 kalimat yang menggunakan


pelengkap penderita!
Pelengkap Penyerta

➢ Adalah orang atau barang yang berkepentingan, sebab


untuknya, baginya, kepadanya, pokok membuat sesuatu.
➢ Contoh :
➢ Yesus datang untuk semua orang.
➢ Aku membeli kado ini untuk adikku.
➢ Yesus memberikan keselamatan bagi semua orang yang
percaya kepada-Nya.
Pelengkap Penyerta

➢ Cara mencari pelengkap penyerta dengan bertanya :


Pokok + sebutan + untuk, bagi, kepada siapa/apa?
➢ Contoh :
➢ Yesus datang untuk semua orang.
➢ Pokok : Yesus, sebutan : datang.
➢ Yesus datang untuk siapa? Semua orang.
➢ Jadi, semua orang adalah pelengkap penyerta.
Kalimat aktif dan pasif

– Kalimat aktif : pokok melakukan apa yang


dinyatakan dalam sebutan.
– Kalimat pasif : pokok menderita yang
dinyatakan dalam sebutan.
Pelengkap Pelaku

➢Adalah orang atau barang yang melakukan terhadap


pokok apa yang disebut dalam sebutan pasif.
➢Contoh :
➢Telinga Malkus dipotong oleh Petrus.
➢Ipul ditendang oleh anak laki-laki itu.
➢Kue bolu itu dimakan oleh para seminaris.
Pelengkap Pelaku

➢Pelengkap pelaku dicari dengan bertanya :


Pokok + sebutan pasif + oleh siapa/apa?
➢Contoh : telinga Malkus dipotong oleh Petrus.
➢Pokok : Telinga Malkus, Sebutan pasif : dipotong.
➢Telinga Malkus dipotong oleh siapa? Petrus.
➢Jadi, Petrus adalah pelengkap pelaku.
Pelengkap Pelaku

➢Bisa juga terjadi :


➢Petrus kupukul.
➢Ipul kautendang.
➢Apakah ada pelengkap pelakunya?
Keterangan

➢ Apa yang meluaskan atau membatasi


makna (=menerangkan) S atau P
Keterangan

Ada dua Keterangan:


✓Keterangan benda, yakni yang
menerangkan kata benda
✓Keterangan bukan benda, yang tidak
menerangkan kata benda
Keterangan Benda

➢Ada 2, yaitu :
➢Keterangan pemilik : keterangan yang
menyatakan pemilik suatu benda. Contoh :
bukuku, ibu Yesus, guru kita, dll
➢Keterangan adjektif/sifat : keterangan pada kata
benda yang bukan kata benda. Contoh : anak
yang rajin, Yesus yang murah hati,
Keterangan bukan benda

➢Keterangan yang menerangkan bukan kata


benda, tetapi misalnya kata kerja, kata keadaan
atau kata keterangan.
➢Contoh : Petrus lari cepat.
➢Cepat menerangkan kata lari (kata kerja/bukan
kata benda). Maka “cepat” merupakan kata
keterangan bukan benda.
Keterangan bukan benda

➢ Macamnya:
❖ Keterangan Waktu.
❖ Keterangan Tempat.
❖ Keterangan Sebab.
❖ Keterangan Alat.
❖ Keterangan Kesertaan
❖ Keterangan Cara.
❖ Keterangan Derajat/Jumlah
LATIHAN

– Murid-murid yang rajin membersihkan halaman sekolah dengan sapu yang


panjang.
– Minggu yang lalu anak menyelesaikan pekerjaan yang sulit dengan bantuan
ayahnya.
– Di kotaku para penduduk sering diganggu perampok yang jahat.
– Kemarin dulu saudaraku sakit payah, tetapi sekarang ia bermain dengan
temannya di lapangan.
– Saya berulang-ulang menegur anakmu karena kemalasannya.
LATIHAN

– Kantor gubernur pasti besok dikunjungi banyak orang.


– Setiap tahun menjelang pesta. Natal suatu pesan perdamaian dikirim Bapa Suci
kepada semua penghuni bumi.
– Besok engkau harus datang ke rumahku bersama dengan temanmu.
– Pada malam hari saya sering takut karena kegelapan.
– Kuda bapamu kemarin kulihat di kandang di belakang rumahnya bersama
beberapa sapi.
Kalimat dalam Bahasa Latin

– Kalimat (sententia) dalam Bahasa Latin dapat digolongkan


menjadi dua kelompok besar yaitu :
– Kalimat tunggal (sententia simplex).
– Kalimat majemuk (sententia composita). Dapat digolongkan menjadi
2, yaitu :
– sententia composita parataxis (kalimat majemuk setara) yang menekankan
coordinatio.
– sententia composita hypotaxis (kalimat manjemuk bertingkat) → sententia
major (induk kalimat) dan sententia minor (anak kalimat).
Kalimat tunggal (sententia simplex)

– Kalimat yang hanya memiliki satu subjectum dan satu verbum.


– Istilah satu di sini merujuk ke satu fokus pembahasan.
– Namun, subjectum dan verbum dapat terdiri atas lebih dari satu
unsur.
– Subjectum dapat diisi dengan substantivum, pronomen, nomen,
infinitivus praesentis.
– Verbum dapat diisi dengan verbum transitivum, verbum
intransitivum, verbum copulativum.
Contoh kalimat tunggal

– Kalimat nominal :
• Aku itu ganteng (ego sum idoneus).
• Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup (Jesus est via, veritas, et vita).
• Para gadis itu manis (Puellae dulces sunt).
• Membaca buku itu baik (Legere librum est bonum).
‒ Kalimat verbal
• Dia mencintai gadis manis (puellam dulcem amat).
• Abraham, Toni, dan Jansen berlari (Abraham, Toni, et Jansen currunt).
• Para guru menceritakan dongeng kepada para murid (Magistri fabulam discipulis narrant).
• Membaca buku itu menyenangkan para murid (Legere librum discipulos delectat).
‒ Perhatikan subjeknya!
‒ Perhatikan verbum (kata kerjanya)!
Kalimat majemuk (sententia
composita)

– Pada intinya sententia composita itu merupakan


penggabungan minimal dua kalimat tunggal (yang dapat
berupa sententia nominalis atau sententia verbalis).
– Dibagi 2, majemuk setara dan majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk (sententia
composita)

– Sententia parataxis itu kalimat majemuk setara di mana terdapat


minimal dua sententia simplex yang digabungkan dengan conjunctio
coordinativa (kata sambung) seperti et (dan), sed (tetapi), vel (atau).
– Sententia hypotaxis itu adalah kalimat majemuk bertingkat yang terdiri
atas sententia major (induk kalimat) dan sententia minor (anak kalimat);
kedua kalimat ini digabungkan oleh conjunctio correlativa (kata
sambung) seperti cum (karena, ketika), quia (karena), ut (supaya,
meskipun), qui-quae-quod (yang), si (jika), dum (selama) dan lain-lain.
Contoh kalimat majemuk

– Kalimat majemuk setara (sententia composita parataxis) :


• Para petani membajak tanah dan mencintai gadis (Agricolae terram arant (et) puellam
amant).
• Aku itu tidak pandai, namun ganteng (ego sum non peritus, sed idoneus).
‒ Kalimat majemuk bertingkat (sententia composita hypotaxis) :
• Aku itu pandai karena ganteng (Ego sum peritus quia idoneus).
• Aku telah datang supaya mereka memiliki hidup dan mempunyai secara berkelimpahan
(ego veni ut vitam habeant et abundantius habeant).
‒ Perhatikan subjeknya!
‒ Perhatikan verbum (kata kerjanya)!
Kalimat dalam Bahasa Latin

– Dilihat dari jenis kata kerjanya (verbum) sententia dapat


digolongkan menjadi
– sententia nominalis
– sententia verbalis.
– Masing-masing kelompok ini dapat berupa sententia
simplex maupun sententia composita.
Contoh sententia verbalis :

– Para gadis memberikan makanan kepada para petani setelah mereka bekerja
seharian.
– Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya sebentar lagi.
– Adikku makan nasi goreng dan minum teh botol sosro.
– Anak laki-laki yang rajin itu membaca buku atau ia akan dimarahi oleh ayahnya.
– Aku akan belajar dengan tekun dan rajin supaya diterima di Seminari Garum.
– Kapal pesiar itu akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak.
– Anjing itu telah menggonggong selama berjam-jam ketika ayah pulang dari kantor.
– Mereka bertemu dengan temanku di taman kota.
– Dari kalimat di atas, mana yang kalimat tunggal? Mana yang kalimat majemuk
setara? Mana yang kalimat majemuk bertingkat?
Contoh sententia nominalis :

– Gunung itu tinggi dan indah.


– Joni itu murid yang rajin.
– Burung merpati, burung puyuh dan ayam adalah unggas.
– Romo wawan adalah guru bahasa latin untuk kelas XII.
– Dia itu anak laki-laki yang pintar.
– Kalian adalah para seminaris yang sangat tekun berdoa.
– Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai