UKSW
1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
Berdasarkan sumber yang dikutip dari berkiblat ke Ka'bah itu benar dari Allah
ilmu falak bahwa menggunakan kompas
tidak tepat karena arah yang ditunjukkan
oleh kompas adalah arah yang merujuk
kepada arah utara magnet. Arah utara magnet
ternyata tidak mesti sama dengan arah utara
sebenarnya. Perbedaan arah utara ini disebut
sebagai sudut serong magnet atau deklinasi
yang juga berbeda diseitap tempat dan selalu
berubah sepanjang tahun. Satu lagi masalah
yang bisa timbul dari menggunakan kompas
ialah tarikan gravitasi setempat dimana ia
terpengaruh oleh bahan-bahan logam atau
arus listrik di sekeliling kompas yang
digunakan.
Dari pernyataan tersebut diatas kompas
tidak disarankan sebagai alat untuk
menentukan arah kiblat, padahal umumnya
menentukan arah utara menggunakan
kompas dan perlu juga diketahui sudut
deklinasi dari kompas. Tampak bahwa perlu
diteliti bagaimana ketidaktepatan
penggunaan kompas dalam penentuan arah
kiblat.
B. Perumusan Masalah
Seberapa besar penyimpangan
penentuan arah kiblat menggunakan kompas
berdasarkan rumus Segitiga Bola ?
C. Tujuan
Mengukur sudut arah kiblat dan utara
menggunakan kompas dan
membandingkannya dengan perhitungan
rumus Segitiga Bola.
D. Kajian Teori
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
(tuhanmu) dan ingatlah Allah
tidak sekali-kali lalai akan segala
apa yang kamu lakukan".
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
Satuan kooordinat lokasi dinyatakan Longitude 110° 47’ BT bisa ditulis 110° 47’
dengan derajat, menit busur dan
E atau +110° 47’.
detik busur dan disimbolkan dengan ( °, ', " )
misalnya 110° 47’ 9” dibaca 110 derajat 47
b). Ilmu Ukur Segitiga Bola
menit 9 detik. Dimana 1° = 60’ = 3600”. Dan
Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga
perlu diingat bahwa walaupun menggunakan
dengan istilah trigonometri bola (spherical
kata menit dan detik namun ini adalah satuan
trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang
sudut dan bukan satuan waktu.
datar yang diaplikasikan pada permukaan
Latitude disimbolkan dengan huruf
berbentuk bola yaitu bumi yang kita tempati.
Yunani φ (phi) dan Longitude disimbolkan
Ilmu ini pertama kali dikembangkan para
dengan λ (lamda). Latitude atau Lintang
ilmuwan muslim dari Jazirah Arab seperti Al
adalah garis vertikal yang menyatakan jarak
Battani dan Al Khawarizmi dan terus
sudut sebuah titik dari lintang nol derajat
berkembang hingga kini menjadi sebuah
yaitu garis Ekuator. Lintang dibagi menjadi
ilmu yang mendapat julukan Geodesi.
Lintang Utara (LU) nilainya positif (+) dan
Segitiga bola menjadi ilmu andalan tidak
Lintang Selatan (LS) nilainya negatif (-)
hanya untuk menghitung arah kiblat bahkan
sedangkan Longitude atau Bujur adalah garis
termasuk jarak lurus dua buah tempat di
horisontal yang menyatakan jarak sudut
permukaan bumi.
sebuah titik dari bujur nol derajat yaitu garis
Sebagaimana sudah disepakati secara
Prime Meridian. Bujur dibagi menjadi Bujur
umum bahwa yang disebut arah adalah
Timur (BT) nilainya positif (+) dan Bujur
“jarak terpendek” berupa garis lurus ke suatu
Barat (BB) nilainya negatif (-). Untuk
tempat sehingga Kiblat juga menunjukkan
standard internasional angka longitude dan
arah terpendek ke Ka’bah. Karena bentuk
latitude menggunakan kode arah kompas
bumi yang bulat, garis ini membentuk busur
yaitu North (N), South(S), East (E) dan West
besar sepanjang permukaan bumi. Lokasi
(W). Misalnya Yogyakarta berada di
Ka’bah berdasarkan pengukuran
menggunakan
4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
Global Positioning System (GPS) maupun
5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
menggunakan software Google Earth secara ° = derajat ‘ = menit busur dan “ = detik
astronomis berada di 21° 25' 21.04" Lintang busur
Utara dan 39° 49' 34.04" Bujur Timur.
Angka tersebut dibuat dengan ketelitian Arah Ka’bah dapat diketahui dari setiap titik
cukup tinggi. Namun untuk keperluan praktis di permukaan bumi, maka untuk menentukan
perhitungan tidak perlu sedetil angka arah kiblat dapat dilakukan dengan
tersebut. Biasanya yang digunakan adalah : menggunakan Ilmu Ukur Segitiga Bola
(Spherical Trigonometri). Penghitungan dan
φ = 21° 25’ LU dan λ = 39° 50’ BT (1° = pengukuran dilakukan dengan derajat sudut
60’ = 3600”) dari titik kutub Utara, dengan menggunakan
alat bantu mesin hitung atau kalkulator.
1. Titik A, diletakkan di
Ka’bah (Mekah)
2. 2. Titik B, diletakkan di
lokasi yang akan ditentukan
arah kiblatnya.
3. Titik C, diletakkan di titik
kutub utara.
Titik A dan titik C adalah dua titik yang Pembuatan gambar segitiga bola seperti di
tetap, karena titik A tepat di Ka’bah dan titik atas sangat berguna untuk membantu
C tepat di kutub Utara sedangkan titik B menentukan nilai sudut arah kiblat bagi suatu
senantiasa berubah tergantung lokasi mana tempat dipermukaan bumi ini
yang akan dihitung arah Kiblatnya.Bila dihitung/diukur dari suatu titik arah mata
ketiga titik tersebut dihubungkan dengan angin ke arah mata angin lainnya, misalnya
garis lengkung permukaan bumi, maka diukur dari titik Utara ke Barat (U-B), atau
terjadilah segitiga bola ABC, seperti pada diukur searah jarum jam dari titik Utara
gambar. Ketiga sisi segitiga ABC di samping (UTSB).
ini diberi nama dengan huruf kecil dengan Untuk perhitungan arah kiblat, hanya
nama sudut didepannya masing-masing sisi diperlukan dua data :
a, sisi b dan sisi c. 1). Koordinat Ka’bah φ = 21o 25’ LU dan
Dari gambar di atas, dapatlah λ = 39o 50’ BT.
diketahui bahwa yang dimaksud dengan
2). Koordinat lokasi yang akan dihitung arah
perhitungan Arah Kiblat adalah suatu
kiblatnya.
perhitungan untuk mengetahui berapa besar
nilai sudut K di titik B, yakni sudut yang
Sedangkan data lintang dan bujur tempat
diapit oleh sisi a dan sisi c.
lokasi kota yang akan dihitung arah
kiblatnya dapat diambil dari berbagai sumber
6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
diantaranya : Atlas Indonesia dan
Dunia,
7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
3. Kompas
Jarum kompas selalu menunjuk arah
utara dan selatan disebabkan tertarik oleh
kutub selatan dan kutub utara magnet
bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik
oleh kutub selatan magnet bumi yang
berada disekitar kutub utara bumi.
Sedangkan kutub selatan kompas tertarik
(web586.blogspot.com/2012/07/teori-
oleh kutub utara magnet bumi yang kemagnetan-bumi.html)
terdapat disekitar kutub selatan bumi.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen laboratorium lapang.
Sampel pada penelitian ini adalah 6 masjid
yang ada di Kota Salatiga. Penentuan
besrnya
8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
sudut berdasarkan rumus Segitiga Bola penyimpangan sudut diperoleh dari selisih
Koordinat Sampel
(Masjid A) =
t 7o18'LS dant 110o 29'BT
Gambar 4. Tampilan Google Earth untuk sampel masjid A dengan koordinat 70 18’
56.83’’LS dan 110029’37.04’’
Dengan menerapkan contoh diatas,dari 6 data
sampel yang diteliti didapatkan Koordinat Dari tabel diatas diperoleh koordinat sampel
Lintang dan Bujur yang disajikan dalam dan dapat dihitung sudut K dalam rumus
tabel dibawah ini. Segitiga Bola (diketahui: φk = 21° 25’ LU
Tabel 2. Lintang dan Bujur sampel dan λk = 39° 50’ BT ) dengan cara :
yang diperoleh dari Google Earth
Sudut yang dibentuk dari 00Utara – berhimpit dengan garis arah kiblat=62,50
Gambar 5. Pengukuran arah kiblat pada masjid dengan sudut kiblat terhadap arah kompas 62,5 0
1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII
UKSW
H. Daftar Pustaka
Anonim. 2009 . Pedoman Hisab
Muhammadiyah.Yogyakarta: Majelis
Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
Raharto, Moedji. “Posisi Matahari untuk
Penentuan Awal WaktuSalat dan
Bayangan Arah Kiblat” makalah
disampaikan dalam Workshop Nasional
Mengkaji Ulang Penentuan AwalWaktu
Salat & Arah Kiblat , Yogyakarta
Auditorium UII, 7April 2001, p. 8.
www.rukyatulhilal.org/arah-kiblat/index.html
www.scribd.com/doc/73184292/8/C-
Penentuan-Arah-Kiblat
web586.blogspot.com/2012/07/teori-
kemagnetan-bumi.html