Anda di halaman 1dari 3

ASKEP TRAUMA MELAHIRKAN (INKONTINENSIA URINE DAN FISTULA

GENITALIA)

1. Pengertian
Kebocoran urine yang tidak dapat dikendalikan akibat cedera saat melahirkan. Kondisi
yang mengganggu pengontrolan urine meliputi stress urinary incontinence, akibat
peningkatan tekanan intra abdomen yang tiba-tiba, urge incontinence, yang disebabkan
gangguan pada kandung kemih dan uretra seperti urethritis serta kondisi patologis pada
korda spinalis, dan abnormalitas traktus urinariusdidapat atau kongenital (bobak,
2004).

2. Etiologi
 Efek obat-obatan
 Infeksi
 Vaginitis atau urethritis atrofi
 Prostatektomi
 Impaksi feses
 Gangguan metabolic
 Asupan cairan berlebih
 Gagal jantung kongestif
 Penyakit kronik
 Trauma
 Gangguan mobilitas

3. Tipe Inkontesia
 Stres incontinence
Pengeluaran urin secara tidak sadar yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intra
abdominal oleh suatu aktivitas
o Ex : batuk, bersin, tertawa, mengangkat berat
 Inkontinensia urgensi
Gangguan pada kandung kemih dan uretra. Pengeluaran urin secara tidak sadar disertai
oleh keinginan berkemih yang kuat
 Mixed incontinence
Inkontinensia campuran antara stres dan inkontinensia urgensi, biasanya terjadi pada
wanita tua
 Overflow inkontinensia
Terjadi karena tidak disadari sebagai akibat dari overdistensi bladder & pengosongan
bladder yang tidak sempurna
 Spinalis/ medulla spinalis
Abnormalitas traktus urinarius
Ex : pengeluaran kencing akibat kontraksi tidak stabil otot destrusor vesika urinaria
 Acute incontinence
Kondisi klien baru mengeluh adanya inkontinensia
 Transient incontinensia
Kondisi adanya gangguan yang masih mungkin dapat diatasi
Ex: klien yang mengalami efek samping dari ACE inhibitor
 Functional incontinence
Disebabkan oleh ketidakmampuan individu untuk mencapai atau menggunakan fasilitas
toileting secara benar

4. Penatalaksanaan
 Latihan kegel 80-100 kali sehari
 Mempertahankan BB normal
 Konseling nutrisi
 Olahraga
 Kebiasaan berkemih teratur
 Bantuan toileting: jadwal berkemih, interval berkemih pada umumnya setiap 2 jam
latihan merubah kebiasaan
 Bladder training/ bladder re-education : menunda berkemih sampe batas waktu
yang telah ditentukan untuk melatih fungsi bladder

1. Pengertian Fistula Genitalia


Fistulula Genitalia adalah Hubungan yang abnormal antara satu visera hubungan
dengan visera lain atau dari satu visura berlubang ke bagian luar. (Bobak, 2004)
Hubungan abnormal antara dua ruangan saluran yang telah ada. (Manuaba, 2010)

2. Etiologi
Anomali Kongenital
Bedah Ginekologis
Trauma Obstetri
Terapi Radiasi
Trauma Ginekologis
Infeksi

3. Manifestasi Klinis
Gejala tergantung pada ke khususan defek. Pus atau feses dapat bocor secara konstan
dari lubang katuneus, gejala ini mungkin pasase faltus atau fases dari vagina atau
kandung kemih, tergantung pada saluran fistula. Fistula yang tidak teratasi dapat
menyebabkan infeksi sistemik di sertai gejala yang behubungan .
4. Klasifikasi Fistula Genetalia
a. Urethrovaginal fistula: Terjadi fistula antara uretra dengan vagina
Etiologi : operasi ginekologi, trauma obsetri, tindakan urologis, akibat trauma
kecelakaan, akibat radiasi.
Gejala klinik: menimbulkan rembesan urin terus menerus
Penatalaksanaan: operasi fistula, memerlukan penutupan berlapis.

b. Vesikovaginal fistula
Etiologi: persalinan obstruktif nekrosis, akibat jaringan nekrosis radiasi, akibat
metastase kersinoma, operasi radikal histerektomi
Gejala klinis: urin keluar melalui vagina, menyebabkan inkontinensia komplet
atau parsial
Penatalaksanaan: pembedahan transvaginal

c. Fistula rektovagina
Etiologi: Infeksi pada episiotomi, suatu jahitan disepanjang dinding rekum selama
upaya perbaikan dilakukan atau cedera rektum yang tidak diketahui selama proses
melahirkan.fistula ini dapat juga disebabkan karena luasnya kanker serviks atau
terapi radiasi.
Penatalaksanaan: melalui upaya bedah
5. Penatalaksanaan
1) Fistulotomi
2) Non-bedah jika fistula merupakan akibat dari karsinoma, tuberkulosis, enyakit
crohn atau colitis, maka penyakit primer harus diterapi dengan tepat agar lesi ini
sembuh
3) Diet enteral  suatu nutrisi cair yang diambil melalui mulut atau diberikan
melalui tabung pengisi. Dimana formula ini menggantikan makanan padat cair
dan mengandung nutrisi penting. (biasanya diet ini diresepkan untuk, fistula
enterocutaneous, enterovesicular dan enterovaginal).
4) Pemberian obat-obatan  Biasanya obat flagly (antibiotik) dan
immunosuppressant.
5) Jika terdapat fistula rektovagina diberikan enema tinggi (high enema)
6) Memberi informasi tentang hygiene yang baik dan tindakan yang mencegah
masalah yang berhubungan dengan perubahan topangan pada pelvis.
7) Mendorong pemeriksaan fisik tahunan

Anda mungkin juga menyukai