DI SUSUN
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada Tim penyusun untuk menyelesaikan penyusunan
Panduan Praktek Kunjungan Lapangan. Panduan ini disusun sebagai upaya untuk mempermudah
mahasiswa dalam menjalankan mata kuliah Praktek Kunjungan Lapangan dan tertib
administrasi. Penerbitan panduan ini telah sesuai dengan standar pembelajaran yang berlaku di
Polbangtan Gowa. Panduan ini dibuat praktek kunjungan lapangan ini dapat tersusun lebih baik
sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan kebijakan yang berlaku. Kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan panduan ini. Semoga
menjadi amal jariyah di hadapan Allah SWT dan dibalas berlipat oleh-Nya. Aamiin. Akhirnya
mudah- mudahan panduan ini bermanfaat dalam memperlancar proses dan pelaksanaan Praktek
Kunjungan Lapangan.
Tim Penyusun
MATERI I
A. LATAR BELAKANG
Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu
dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan
memberikan informasi dan/atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan. Evaluasi
lahan merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses perencanaan penggunaan
lahan (land use Planning ) (Ritung dkk., 2007). Evaluasi lahan merupakan proses penilaian
lahan jika diperlukan untuk tujuan tertentu yang meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan
studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi
dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang dikembangkan (Arsyad, 2006).
Evaluasi kesesuaian lahan perlu dilakukan agar menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan penggunaan lahan yang sesuai dengan kesesuaiannya. Menurut
(Rossiter,1996) dalam Mustafa dkk.,(2008) evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dilakukan
karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi dan geografi yang bervariasi atau lahan
diciptakan tidak sama (Mustafa dkk., 2008).
Ada tiga metode pendekatan yang digunakan dalam evaluasi kesesuaian lahan yaitu
dengan pendekatan pembatas, parametrik dan kombinasi pendekatan pembatas dan parametrik
(Sys dkk., 1993).
Pendekatan Pembatas Pendekatan pembatas adalah suatu cara untuk menyatakan kondisi
lahan atau karakteristik lahan pada tingkat kelas, dimana metode ini membagi lahan berdasarkan
jumlah dan intensitas pembatas lahan. Pembatas lahan adalah penyimpangan dari kondisi optimal
karakteristik dan kualitas lahan yang memberikan pengaruh buruk untuk berbagai penggunaan
lahan (Sys dkk., 1993). Metode ini membagi tingkat pembatas suatu lahan ke dalam empat
tingkatan sebagai berikut :
a) 0 (tanpa pembatas), digolongkan ke dalam S1
b) 1 (pembatas ringan), digolongkan ke dalam S1
c) 2 (pembatas sedang), digolongkan ke dalam S2
d) 3 (pembatas berat), digolongkan ke dalam S3
e) 4 (pembatas sangat berat), digolongkan ke dalam kelas N1 dan N2
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menganalisis kelas kesesuaian lahan di lokasi
praktek
2. Mahasiswa mampu mengetahui tingkat kesuburan tanah di lokasi praktek
C. METODOLOGI PENGAMATAN
1. Alat dan bahan
Peta (satuan peta lahan), meteran bar, cutter, DIP (daftar isian profil), kertas, alat tulis
2. Waktu dan tempat
Pengamatan dilaksanakan pada hari jumat 11 Februari 2022 di daerah malino kanreapia
3. Pengamatan lapangan, pengkelasan kesusuaian lahan, wawancara/Tanya jawab, diskusi
kelompok
D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Mahasiswa akan di bagi dalam beberapa kelompok
2. Melakukan pengamatan profil
3. Melakukan pengkelasan untuk kelas kesesuaian lahan
4. Melakukan wawancara/ Tanya jawab untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah di lokasi
Daftar isian pengamatan
1. Tanggal :
2. Desa :
3. Titik koordianat :
Sebelah Timur :
Sebelah Selatan :
Sebalah Barat :
5. Lereng(%) :
6. Vegetasi :
7. Penggunaan lahan :
8. Tanaman :
9. Pertumbuhan tanaman :
10. Drainase :
Banyaknya (%):
Gambar penampang
Keterangan:
*jika tekstur bias diidentifikasi
** lembab: Lepas (l), sangat gembur (sg), gembur (g), teguh (t), sangat teguh (st), amat sangat teguh (ast)
Kering: Lepas (l), lunak (ln), agak keras (ak), keras (k), sangat keras (sk), amat sangat keras (ask)
Basah: Tidak lekat (Ti), agak lekat (al), lekat (l), sangat lekat (sl)
***tuliskan persentas fragmen kasar perlapisan
**** a=nyata, c=jelas, g=berangsur, d=baur
*****lempung, prisam, tiang, gumpal bersudut, kersai/berbutir, butir tunggal, pedjal
MATERI 2
KESUBURAN TANAH
A. LATAR BELAKANG
Tanah bersama air dan udara merupakan sumber daya alam utama yang sangat
mempengaruhi kehidupan. Tanah mempunyai fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan
berproduksi tanaman. Kemampuan tanah sebagai media tumbuh akan dapat optimal jika
didukung oleh kondisi fisika, kimia dan biologi tanah yang baik yang biasanya
menunjukkan tingkat kesuburan tanah (Arifin, 2011).
Unsur hara yang dapat dipengaruhi oleh pH antara lain : a) kalsium dan
magnesium ditukar, b) aluminium dan unsur mikro, c) ketersediaan fosfor, d) perharaan
yang berkaitan dengan aktivitas jasad mikro (Susanto, 2005).
B. TUJUAN
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan menganalisis kelas kesesuaian lahan di lokasi
praktek
4. Mahasiswa mampu mengetahui tingkat kesuburan tanah di lokasi praktek
C. METODOLOGI PENGAMATAN
1. Alat dan bahan
Sampel tanah terganggu, Ph meter, alat tulis
2. Waktu dan tempat
Pengamatan dilaksanakan pada hari jumat 4 Februari 2022 di daerah malino kanreapia
3. Pengamatan lapangan, pengkelasan kesusuaian lahan, wawancara/Tanya jawab, diskusi
kelompok
D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Mahasiswa akan di bagi dalam beberapa kelompok
2. Melakukan pengamatan profil
3. Melakukan uji pH tanah
4. Melakukan wawancara/ Tanya jawab untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah di lokasi
5. Melakukan pengkelasan kemampuan lahan
Daftar wawancara
Nama petani :
Umur :
Luas lahan :
Masa penanaman :
Jarak tanam :
Masa panen :
Model penanaman :
Anorganik/kimia:
Anorganik/kimia: (kg/ha)
Waktu pemupukan :
produksi :
Harga penjualan :
Dijual ke :