Tugas Makalah Kapal Perikanan
Tugas Makalah Kapal Perikanan
Oleh :
Ana Fitrotun Nisak 165080201111005/P02
PROGRAM STUDI
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
Kata Pengantar
بسم الله الرحمن الرحيم
Rasa syukur Alhamdulillah hanya untuk Allah SWT, berkat curahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”
FISHER-TECH( FISHERMEN- TECHNOLOGY): Program Peningkatan
Usaha Perikanan Tangkap Sebagai Strategi Cerdas Perkembangan Ekonomi
Perikanan Guna Pengentasan Kemiskinan Nelayan Indonesia” dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada beliau Nabi
Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya. Makalah ini disusun dalam
rangka melaksanakan tugas mata kuliah kapal perikanan , yang bertujuan untuk
melatih mahasiswa agar dapat menyusun suatu makalah dengan baik dan memiliki
ide kreatif dalam pengembangan sosial ekonomi perikanan . Selain itu, penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecintaan mahasiswa pada dunia
tulis menulis.
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Bapak dan ibu kami yang telah memberikan dukungan moril dan materil,
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan,
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan.
Sumbangan pikiran, saran, dan kritik yang membangun, sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini, dan semoga karya tulis ini bermanfaat
bagi diri penulis dan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah.................................................................................. 3
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Program Fisherman Technology sebagai program pengentasan
Masyarakat Miskin Nelayan.................................... ............................... 8
4.2 Konsep Fisherman Technology sebagai program pengentasan
mMasyarakat Miskin Nelayan ................................................................9
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................................. 10
iii
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
2.1 Alat tangkap Ikan........... ............................................................................5
iv
FISHER-TECH( FISHERMEN- TECHNOLOGY): PROGRAM
PENINGKATAN USAHA PERIKANAN TANGKAP SEBAGAI STRATEGI
CERDAS PERKEMBANGAN EKONOMI PERIKANAN GUNA
PENGENTASAN KEMISKINAN NELAYAN INDONESIA
Oleh : Nisak, Ana F/ 165080201111005
Email: anafitrotunnisak@gmail.com
Abstrak
Salah satu komunitas bangsa Indonesia yang teridentifikasi sebagai
golongan miskin saat ini adalah nelayan. Padahal, nelayan berperan sebagai
agent of Development yang paling reaktif terhadap lingkungan dibandingkan
dengan kelompok masyarakat yang hidup di pedalaman, nelayan lebih memiliki
kesempatan menjadi stimulator untuk menerima perkembangan peradaban
yang lebih modern. Namun, Keberadaan mereka sebagai agent of development
tidak ditunjukkan secara positif dengan kehidupan ekonominya. faktor yang
mempengaruhi tingkat kemiskinan nelayan salah satunya adalah kurangnya
memanfaatkan alat penangkapan ikan sebagai teknologi utama dalam
menunjang ekonomi masyarakat nelayan. Kehidupan mereka sungguh
memprihatinkan karena sebagai nelayan tergolong ke dalam kelompok
masyarakat miskin seringkali dijadikan objek ekploitatif oleh para pemilik
modal. Sehingga, sumber pendapatannya dikendalikan oleh para pemilik modal
atau para pedagang/tengkulak, sehingga distribusi pendapatan menjadi tidak
merata. Strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah
sampai saat ini secara faktual belum dapat mengangkat tingkat kehidupan dan
taraf hidup bagi masyarakat nelayan. Program yang dicanangkan oleh
pemerintah pusat terhadap masyarakat nelayan hanyalah bersifat sementara
dalam arti hanya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak sementara
program-program secara berkesinambungan seperti aplikasi teknologi belum
dapat terealisasi. Oleh karena itu, kami menggagas Fisher-tech yang merupakan
salah satu upaya pengembangan usaha perikanan tangkap dibidang
pemanfaatan alat tangkap secara maksimum. Fisher – Tech akan memberikan
peluang kerja terhadap rumah tangga nelayan miskin, sehingga semua akan
mendapatkan pekerjaan. Salah satu pekerjaan dari rumah tangga nelayan adalah
membuat alat tangkap sekreatif mungkin. Sedangkan untuk para nelayan
memanfaatkan alat tangkap tersebut dalam operasi penangkaan ikan dengan
tetap melihat kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai
alat tangkap yang boleh dioperasikan dalam kegiatan penangkapan.
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
seragam pada hal masalah yang dihadapi masyarakat nelayan sangat beragam
sehingga program penanggulangan kemiskinan sangat bersifat parsial.
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan inovasi konsep perkembangan ekonomi terhadap
pengentasan kemiskinan nelayan Indonesia
2. Sebagai sarana menanamkan kecintaan solidaritas antar sesama manusia
yang adil dan beradab
3. Sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam
mengenai sosial ekonomi perikanan melalui pengembangan usaha bidang
perikanan tangkap
4. Menjadi salah satu wacana yang memperkaya khasanah pengetahuan
mengenai peningkatan sosial ekonomi perkanan bagi masyarakat nelayan
khususnya.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai inovasi ekonomi
sebagai media usaha dalam meningkatkan nilai ekonomi dalam
kehidupannya.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Makalah ilmiah kapal perikanan ini mencakup pada
batasan masalah sosial ekonomi yang berasal dari masyarakat nelayan miskin dapat
2
diatasi dengan melakukan peningkatan pengembangan usaha perikanan tangkap yang
ada di Indonesia.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiskinan
Kemiskinan merupakan tingkat konsumsi rumah tangga minimum yang dapat
diterima secara sosial. Kemiskinan biasanya dihitung berdasarkan income yang dua
pertiganya digunakan untuk “keranjang pangan” yang dihitung oleh ahli statistik
kesejahteraan sebagai persediaan kalori dan protein utama yang paling
murah(Zakiyah, 2017). kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks dan
kronis.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik langsung maupun
tidak langsung meliputi :
Pertumbuhan ekonomi,
Produktifitas tenaga kerja,
Tingkat upah,
Jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja,
Kesempatan kerja (termasuk jenis pekerjaan yang tersedia), inflasi,
Jumlah anggota rumah tangga,
Fasilitas kesehatan,
Konsumsi rumah tangga,
Sumber air bersih,
Cara pengentasan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang tepat,
melibatkan semua komponen permasalahan dan diperlukan strategi penanganan
yang tepat, berkelanjutan dan tidak bersifat temporer. Sejumlah variabel dapat
dipakai untuk melacak persoalan kemiskinan dan dari variabel ini dihasilkan
serangkaian strategi dan kebijakan pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran dan
berkesinambungan.
2.2 Nelayan
Nelayan merupakan Kelompok orang tertentu yang dijadikan sebagai objek
dan kebijakan serta program pemerintah. Mereka dapat berupa rumah tangga yang
dikepalai perempuan, anak-anak, buruh tani yang tak punya lahan, petani
tradisional kecil, korban perang dan wabah, serta penghuni kampung kumuh pesisir.
Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi
penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air( Kurniawan, 2017). Orang yang
hanya melakukan pekerjaan seperti membuat jaring,mengangkut alat-alat
perlengkapan ke dalam perahu/kapal, tidak dimasukkan sebagai nelayan. Tetapi
ahli mesin dan juru masak yang bekerja di atas kapal penangkap ikan dimasukkan
sebagai nelayan, walaupun mereka tidak secara langsung melakukan penangkapan.
Menurut BPS (2010), meyatakan Ada dua cara untuk menghitung jumlah
nelayan, yaitu (i) melalui pendekatan unit ekonomi rumah tangga/perusahaan
perikanan, (ii) melalui pendekatan rumah tangga (sebagai sumber data adalah
nelayan) yaitu rumah tangga perikanan dan rumah tangga buruh perikanan.
4
Pengalaman menunjukkan bahwa cara yang pertama memiliki kelemahan yaitu
adanya kemungkinan penghitungan dua kali, karena satu orang nelayan dalam satu
tahun mungkin bekerja pada dua rumah tangga/perusahaan perikanan yang berbeda
karena adanya musiman. Karena itu cara yang terbaik adalah cara yang kedua.
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
Strategi
PROGRAM pro Perlindungan sosial
Pemberdayaan
Nelayan Nelayan
7
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Strategi Perkembangan Ekonomi Perikanan Guna Pengentasan
Kemiskinan Nelayan Indonesia
Variabel pendapatan anggota rumah tangga secara parsial signifikan
mempengaruhi tingkat pendapatan kepala keluarga. pengaruh tingkat pendapatan
anggota keluarga terhadap pendapatan kepala keluarga ini dapat mengindikasikan
bahwa tingkat pendapatan anggota keluarga dapat mendorong semakin
berkurangnya jumlah keluarga miskin. Sedangkan penggunaan Alat tangkap dalam
operasi penangkapan jaring dan pencing. Umumnya mesin-mesin yang digunakan
pada perahu-perahu tersebut kondisinya sudah tua yang ditunjukkan oleh
banyaknya karatan yang menempel pada mesin masih belum modern.
8
melalui kualitas pendampingan kewirausahaan akan mengoptimalisasi
pemanfaatan lahan tidak produktif bagi masyarakat kurang mampu
9
Pendukung Ekonomi
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Untuk merealisasikan FISHER-TECH( FISHERMEN- TECHNOLOGY):
Program Peningkatan Usaha Perikanan Tangkap Sebagai Strategi Cerdas
Perkembangan Ekonomi Perikanan Guna Pengentasan Kemiskinan Nelayan
Indonesia. , perlu sinergisitas antara berbagai pihak sebagai berikut:
1. Pemerintah Pusat Pemerintah pusat bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan
peningkatan usaha budidaya ikan di laut menggunakan teknologi OTEC.
Koordinasi antara berbagai kementerian patut dilakukan. Diantaranya adalah
Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral, Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.
10
2. Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah berperan dalam memegang kendali dan
memonitoring proses teknologi OTEC dalam mensukseskan usaha budidaya
ikan di lautan
3. Imuwan dan Engineer Perlu perencanaan yang matang untuk merealisasikan
teknologi OTEC dalam usaha budidaya ikan di lautan, penelitian terhadap
segala potensi teknologi kualitas air, metode yang efisien, serta ancaman luar
terhadap teknologi OTEC harus terus menerus dilakukan. 4. Swasta dan
Investor Perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang budidaya juga
berperan. Namun, saham yang dimiliki harus lebih banyak mengalir di
negara. Sedangkan Investor berperan dalam menanamkan modal untuk
realisasi teknologi OTEC dalam usaha budidaya ikan di laut
5. Masyarakat di sekitar Area Budidaya Laut Pelibatan masyarakat juga penting
agar teknologi OTEC memberikan dampakpeningkatan ekonomi yang
signifikan bagi masyarakat disekitar area budidaya ikan di laut.
11
DAFTAR PUSTAKA
vi
Lampiran
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi : MI MIFTAHUL MTsN Blitar Man Tlogo Blitar
HUDA
Jurusan : - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus :
vii