Anda di halaman 1dari 21

DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

BAB I
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

Kompetensi Dasar

3.1 4.1
Memahami pengetahuan dasar geografi dan Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar
terapannya dalam kehidupan sehari-hari geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk
tulisan

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menjelaskan arti geografi.
3.1.2 Menguraikan sejarah perkembangan geografi.
3.1.3 Menguraikan ruang lingkup geografi
3.1.4 Mengklasifikasikan objek kajian geografi.
3.1.5 Menguraikan ilmu penunjang geografi.
3.1.6 Mendeskripsikan aspek geografi.
3.1.7 Mengklasifikasikan dari jenis-jenis pendekatan geograf dan mampu menklasifikasikan jenis
pendekatan geografi (yang bersifat pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, serta dan
komlplek wilayah) sesuai dengan kasus fenomena geosfer yang disajikan
3.1.8 Mengklasifikasikan dari jenis-jenis prinsip geografi dan mampu menklasifikasikan jenis prinsip
geografi (yang bersifat prinsip distribusi,Prinsip interelasi dan Prinsip deskripsi, serta Prinsip
korologi.) sesuai dengan kasus fenomena geosfer yang disajikan
3.1.9 Menentukan jenis konsep esensial geografi yang dipakai dalam memahami fenomena geosfer
yang dicontohkan.

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan arti geografi.
2. Menguraikan sejarah perkembangan geografi.
3. Menguraikan ruang lingkup geografi
4. Mengklasifikasikan objek kajian geografi.
5. Menguraikan ilmu penunjang geografi.
6. Mendeskripsikan aspek geografi.
7. Mengklasifikasikan dari jenis-jenis pendekatan geograf dan mampu menklasifikasikan jenis pendekatan
geografi (yang bersifat pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, serta dan komlplek wilayah) sesuai
dengan kasus fenomena geosfer yang disajikan
8. Mengklasifikasikan dari jenis-jenis prinsip geograf dan mampu menklasifikasikan jenis prinsip geografi
(yang bersifat prinsip distribusi,Prinsip interelasi dan Prinsip deskripsi, serta Prinsip korologi.) sesuai
dengan kasus fenomena geosfer yang disajikan
9. Menentukan jenis konsep esensial geografi yang dipakai dalam memahami fenomena geosfer yang
dicontohkan.

1|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

MATERI
1. Arti Geografi  Menurut asal kata geografi berasal dari bahasa Yunani
Geo = Bumi
Graphien = Gambaran/tulisan
 Menurut istilah (menggunakan pengertian geografi berdasarkan lokakarya di IKIP
Semarang 1998 Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer (Fenomena Fisik/fenomena alam dan Fenomena sosial/fenomena
aktivitas manusia) dengan sudut pandang lingkungan dan kewilayahan dalam
konteks keruangan.
 Menurut para Ahli
1) Bintarto (1977)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat- sifat
bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak
yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur- unsur
bumi dalam ruang dan waktu. Di sini dijelaskan bahwa geografi tidak hanya
mempelajari alam (bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi geografi juga
mempelajari manusia beserta semua kebudayaan yang dihasilkannya.
2) Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980)
Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan
pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan
tetap.Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik
yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa.
Contoh:
a. Perubahan cuaca maupun iklim pada suatu tempat atau wilayah.
b. Perubahan kesuburan tanah akibat dari proses erosi dan pelapukan yang
sangat tinggi.
3) Hartshorne (1960)
Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang
teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi.Dalam
pandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan
tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan
rasional.Contoh, seorang ahli geografi setelah melakukan analisis kewilayahan
mampu membagi suatu wilayah menjadi beberapa satuan lahan yang potensial
maupun lahan yang tidak potensial.Pembagian ini didasarkan pada beberapa
parameter kebumian yang sesuai dengan syarat-syarat peruntukannya.
4) Yeates (1963)
Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari
berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi.Dalam pandangan
Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi
yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak
mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
5) Alexander (1958)
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas

2|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

manusia.Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan


timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan
alam.Contoh, penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia
mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan hutan, yang dapat
menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
6) Karl Ritther (1859)
Geografi adalah suatu telaah mengenai bumi sebagai tempat hidup
manusia.Dalam kajiannya, studi geografi mencakup semua fenomena yang
terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik yang
terkait dengan kehidupan manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut
dibahas.Contohnya, sungai adalah bagian dari alam anorganik yang mempunyai
kaitan langsung dengan kehidupan manusia.
7) Von Ricthoffen (1905)
Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta
penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan
hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
8) Paul Vidal de La Blace (1915)
Geografi adalah studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suatu
kehidupan tergantung bagaimana manusia mengelola alam ini.
2. Sejarah  TAHAP I (Pelopornya adalah Herodutus dan Strabo).
Geografi Pengetahuan tenyang bumi yang ditulis oleh para penjelajah benua dan samudra
biasanya lebih menarik dan terencana dengan baik. Laporannya dilengkapi dengan
gambar-gambar dan peta. Laporan perjalanan tentang bumi dan negara-negar ini
dinamakan logografi.
 TAHAP II (Pelopornya adalah Erasthothenes)
Orang pertama kali memperkenalkan istilah geografi adalah Erasthothenes dalam
tulisannya yang berjudul Geographica dan juga sudah memahami bahwa bumi
berbentuk bulat dengan keliling 24.650 mil (selisih 1% dengan keliling bumi
sebenarnya 24.875 mil). Hal inilah yang menyebabkan Erasthothenes disenut sebagai
Bapak Geografi.
 TAHAP III (Pelopornya adalah Benhardus Varenius)
Bernadus Veranus membagi geografi menjadi dua bagian yaitu:
1) Geografi generalis yaitu geografi mengkaji litosfer, hidrosfer, atmosfer dan
bentuk muka bumi.
2) Geografi spesialis yaitu Geografi mengkaji masalah penduduk dan sosial
 TAHAP IV
Dalam perkembangan ilmu geografi selanjutnya muncul dua pandangan yaitu:
 Fisis Determinis yang memiliki pandangan bahwa makhluk hidup dipengaruhi
oleh hukum-hukum alam, dengan tokoh:
 Karl Riterr (Karyanya Die Ernkunde yang menjelaskan bahwa permukaan
bumi sebagai tempat tinggal manusia).
 Alexander Von Humbolt yang memperkenalkan pembagian iklim secara
vertical berdasarkan ketingian tempat tersebut dari permukaan laut.
 Huntington (Konsep Determinsme alam akibat iklim yang memandang bahwa
tingkat kemajuan social budaya penduduk suatu daerah ditentukan oleh

3|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

kondisi iklim wilayah tersebut).


 Ratzel (Konsep Lebensraum yang memandang negara sebagai organisasi
hidup yang berusaha untuk bertahan hidup sehingga negara berusaha mencari
dan menguasai daerah lain, selain itu Ratzel juga berpendapat manusia harus
menyesuaikan diri dengan alam karena manusia itu makhluk yang lemah).
 Fisis Posibilis yang memiliki pandangan bahwa manusia selain dipengaruhi oleh
alam, juga berperan aktif terhadap alam, sesuai dengan perkembangan budayanya
(konsep gen re de vie), dengan tokoh Paul Vidal De La Blache. Sehingga Paul
disebut sebagai Bapak Geografi sosial modern.

Herodutus Strabo Erasthothenes Benhardus


Varenius

Karl Riterr Alexander Von Humbolt Huntington Ratzel

Paul Vidal De La PTOLOMEUS


Blache

3. Ruang Lingkup/Lingkungan Ilmu Geografi


Berpedoman pada pengertian diatas maka ruang lingkup geography dapat dibagi sebagai berikut:
a) Pengungkapan fenomena yang ada dipermukaan bumi seperti lapisan kulit bumi (litosphere), Air
(hidrosfer), udara (atmosfer), Manusia (antroposfer) serta hewan dan tumbuhan (Biosfer).
Misalnya tanah longsor yang merupkan gejala litosfer yang penyebabnya disebabkan oleh
hidrosfer, atmosfer, biosfer dan antroposfer.
b) Interelasi antara gela geosfer satu dengan gejala geosfer lainnya. Misalnya banjir karena
disebabkan oleh aktivitas pengundulan hutan oleh manusia
c) Mempelajari perbedaan dan persamaan geosfer antara satu wilayah dengan wilayah yang lain.
Misalnya daerah tropis suhunya cukup panas, tetapi daerah kutub suhunya sangat dingin.
d) Mempelajari persebaran fenomena geosfer dipermukaan bumi. Misalnya fenomena penyebaran
kepadatan penduduk/pemukiman penduduk.
e) Pemecahan masalah geografi dengan menggunakan berbagai pendekatan. Misalnya penyebab
permasalahn banjir yang msuti dikaji dengan menggunakan pendekatan ekologi dengan cara
melihat hubungan antara fenomena geografi fisik dan geografi sosial.

4|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

5|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

6|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

5. Ilmu Penunjang Geografi


 Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah
atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan
berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya.
 Klimatologi adalah ilmu yang menyelidiki masalah
iklim.
 Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari benda-benda
langit di luar atmosfer bumi, misalnya, matahari, bulan,
bintang, dan ruang angkasa.
 Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara
keseluruhan, terutama batubatuannya, misalnya, sejarah
kejadian, komposisi, struktur, dan proses
perkembangan batuan.
 Geomorfologi (morfo artinya bentuk) adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan
segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
 Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari tanah-tanah secara keseluruhan, mencakup sifat fisik dan
kimia tanah, struktur tanah, persebaran jenis tanah, dan sebagainya.
 Hidrografi/hidrologi (hidro artinya air) adalah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survei, serta
pemetaan siklus air (tawar) yang ada di kerak bumi, baik yang berada di permukaan maupun yang ada di
dalam kerak bumi, mencakup di dalamnya pola distribusi sifat-sifat, dan karakteristik air. Turunan dari
hidrologi, antara lain, limnologi (mempelajari tentang danau),
 Hidrometeorologi (mempelajari kondisi air di udara), hidrologi fluvial (sungai), dan groundwater
hidrology (hidrologi air tanah).
 Oseanografi (ocean artinya laut) adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dan sifat kimia
kelautan. Sifat fisik meliputi arus laut, gelombang, dan suhu air laut. Sifat kimia meliputi salinitas dan
keasaman air laut. Kedua sifat tersebut berpengaruh terhadap ekosistem dan pemanfaatan laut.
 Ekologi adalah ilmu tentang lingkungan hidup, mencakup di dalamnya hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya.
 Biogeografi (bio artinya hidup) adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang faktor-faktor
alam yang memengaruhi penyebaran makhluk hidup.
 Geografi Manusia adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji tentang aspek sosial, ekonomi, dan
penduduk.
 Geografi politik adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang negara yang ditinjau dari sudut
pandang letak negara tersebut di muka bumi, sehingga dapat diketahui kondisi alamnya, karakteristik
penduduknya, dan dasar-dasar pengambilan kebijakan politik dari negara tersebut.
 Geofisika adalah ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi (bagian dalam) dengan metode atau teknik fisika,
misalnya dalam mengkaji gempa bumi, gravitasi, dan medan magnet.
 Geografi penduduk adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji tentang penduduk dan kaitannya dengan
pengaruh lingkungan hidupnya sehingga dapat menampilkan karakter dan sosial-budaya yang beraneka
ragam.
 Geografi ekonomi adalah cabang ilmu geografi yang khusus mempelajari tentang ekonomi penduduk
meliputi distribusi perekonomian penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi alam.
 Antropogeografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari persebaran bangsabangsa di muka bumi
dilihat dari sudut pandang geografis, disebut juga etnografi.

7|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

 Paleontologi adalah ilmu tentang fosil-fosil dari bentuk kehidupan di masa purba yang berada di bawah
lapisan-lapisan bumi.
 Geografi regional merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari kawasan tertentu secara khusus,
misalnya, geografi Timur Tengah dan geografi Asia Tenggara.
 Geografi fisik adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji bentuk dan struktur permukaan bumi.
 Geografi matematik adalah cabang ilmu geografi yang dapat digunakan untuk memperlihatkan bentuk,
ukuran, dan gerakan bumi, misalnya, lintang dan bujur geografi, meridian, paralel, dan luas permukaan
bumi.
 Geografi historis adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan
perkembangannya.

6. Aspek Geografi
Berdasarkan ruang lingkup dan objek kajian geografi diatas maka aspek geografi dibedakan atas 4 jenis
yaitu:
a. Aspek Fisik
Aspek fisik adalah seluruh kenampakan fisik yang ada
dipermukaan bumi. Terdiri atas hidrosfer, litosfer,
atmosfer dan biosfer.
b. Aspek Sosial
Aspek sosial adalah seluruh masalah yang berhubungan
dengan aktivitas manusia secara sosial, budaya ekonomi
dan politik.
c. Aspek Teknik
Aspek teknik geografi yang utama terdiri atas pemetaan
(kartografi), pengindraan jauh (remote sensing) dan
Sistim Informasi Geografi (SIG).
d. Aspek Ekologi
Penekanan pada aspek ekologi adalah membahas masalah geografi yang ada berkaitan dengan msalah
lingkungan. Ekologi merupakan ilmu kajian yang membahas interaksi antara organisme hidup dengan
lingkungannya.
Dengan memperhatikan keempat aspek geografi diatas dapat diasajikan hubungan saling keterkaitan antara
keempatnya dan disiplin ilmu yang mendukungnya.

7. Pendekatan Geografi
Dalam melakukan kajian terhadap objek kajian geografi, maka ilmu Geografi memiliki 3 jenis pendekatan
yaitu
a. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan dalam geografi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
Pendekatan keruangan terdiri atas pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan
regional. Secara teoritis pendekatan tersebut dapat dipisahkan, tetapi dalam kenyataannya akan saling
berhubungan. Pendekatan keruangan juga dibagi atas 3 macam yaitu:
1) Pendekatan Topik
Guna mempelajari masalah geografi di suatu wilayah dapat dimulai dari topik tertentu yang menjadi
perhatian utama seperti contoh di atas, yaitu tentang kelaparan. Kelaparan di daerah yang

8|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

bersangkutan dapat diungkapkan jenisnya sebabnya persebarannya, intensitasnya, dan interelasinya


dengan gejala-gejala lain di sekitarnya sehingga diperoleh deskripsi tentang kelaparan itu.
2) Pendekatan Aktivitas Manusia
Pendekatan aktivitas manusia digunakan untuk mendeskripsikan berbagai kegiatan manusia atau
kegiatan penduduk. Pengungkapan aktivitas penduduk ditinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berkenaan dengan segala aktivitas.
Ditinjau dari persebarannya, misalnya dibedakan berdasarkan mata pencaharian penduduk.
Contohnya, aktivitas penduduk ada yang berlangsung di daerah pegunungan, dataran rendah, dekat
sungai, jauh dari sungai, dan di pantai.
3) Pendekatan Regional
Region dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik
tertentu yang khas. Karena memiliki karakteristik yang khas sebuah region dapat dibedakan dengan
region-region lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, pendekatan regional berarti mengkaji suatu
gejala atau masalah dari sebuah region menurut tempat gejala atau masalah itu tersebar. Unsur-unsur
yang selalu berhubungan dengan pendekatan dan analisis keruangan adalah jarak, pola, site dan
situasi, aksesibilitas, serta keterkaitan.
 Unsur jarak, baik jarak absolut maupun jarak relatif (sosial) yang dapat berpengaruh terhadap
keakraban, keseganan, rasa asing, dan kesenjangan sosial.
 Unsur pola, misalnya struktur geologi yang dapat mempengaruhi pola permukiman dan peragihan
sumber air yang berpengaruh terhadap pola tata guna lahan.
 Unsur tempat (site) dan situasi, erat hubungannya dengan sifat dan fungsi suatu wilayah, misalnya
desa dan kota.
 Unsur aksesibilitas, erat hubungannya dengan topografi dan teknologi wilayah tertentu. Suatu
wilayah dengan aksesibilitas yang tinggi akan mempunyai tingkat kemajuan yang lebih pesat
dibandingkan dengan wilayah yang aksesibilitasnya rendah.
 Unsur keterkaitan, banyak menentukan kualitas dan kuantitas hubungan fungsional antarteinpat.
Besar atau kecilnya keterkaaan itu bergantung pada kepentingan antart empat sehingga dapat
terjadi pertukaran barang dan mobilitas penduduk. Dalam jangka panjang unsur keterkaitan dapat
mengubah atau mempengaruhi pola kehidupan (life pattern) penduduk di beberapa tempat.
b. Pendekatan Ekologi
Geografi dan ekologi merupakan dua bidang ilmu yang berbeda sehingga prinsip dan konsep yang
berlaku pada kedua bidang ilmu tersebut juga berbeda. Namun, kedua ilmu tersebut dapat saling
menunjang dan saling membantu. Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan
faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region
lainnya. Sedangkan ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan
lingkungannya yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
c. Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan kompleks wilayah menelaah gejala atau fenomena dengan menggunakan kombinasi antara
analisis keruangan dan analisis ekologi. Di dalam pendekatan itu suatu wilayah dikaji dengan pengertian
areal differentiation. Areal differentiation adalah anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan
berkembang karena adanya perbedaan. Perbedaan itu selanjutnya mengakibatkan terjadinya proses
permintaan dan penawaran. Selain itu, diperhatikan pula persebarannya (analisis keruangan) dan interaksi
manusia dengan lingkungannya (analisis ekologi).

9|Page ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

Pendekatan wilayah (regional forecasting) dan perancangan wilayah (regional planning) merupakan
aspek penting dalam analisis kompleks wilayah. Contohnya adalah dalam perancangan wilayah
permukiman transmigrasi.
Sebelum suatu daerah dibuka untuk dijadikan lokasi transmigrasi, langkah awal yang perlu dilakukan
antara lain berikut ini.
 Mengadakan studi kelayakan tentang kondisi fisik lahan, misalnya air tanah, morfologi,
kesuburan tanah, dan drainase.
 Mengkaji kesiapan masyarakat sekitar dalam mendukung terlaksananya program transmigrasi.
 Melakukan analisis regional untuk menentukan daerah-daerah yang akan dijadikan lokasi
permukiman, lokasi garapan, serta lokasi fasilitas social misalnya pasar dan tempat ibadah.

PENDEKATAN KOMPLEK
PENDEKATAN KERUANGAN PENDEKATAN EKOLOGI
WILAYAH
Pendekatan keruangan penekanan Pendekatan ekologi penekanan Pendekatan komplek wilayah
pembahasannya pada: pembahasannya pada: penekanan pembahasannya
 Pertanyaannya what, where,  Pertanyaannya why dan how pada:
when dan who  Mengkaji tentang hubungan  Pertanyanya what, where,
 Mengkaji tentang persebaran interelasi/interaksi/saling when dan who serta
fenomena alam atau fenomena pengaruh antara fenomena  Pertanyaan why dan how
social sadja alam atau fenomena social  Mengkaji tentang
hubungan persebaran dan
juga
interelasi/interaksi/saling
pengaruh antara fenomena
alam atau fenomena social
Contoh kasus: Contoh kasus: Contoh kasus:
 Persebaran virus flu burung.  Mengkaji tentang penyebab  Menuntaskan
 Persebaran lokasi tempat tinggal terrjadinya fenomena permasalahan banjir dan
penduduk sesuai dengan potensi banjir, longsor dll longsor.
wilayahnya (nelayan didaerah  Mengkaji tentang
pantai, sedangkan petani penentuan lokasi
didaerah dataran rendah yang transmigrasi, pusat
subur). pemerintahan, kawasan
 Persebaran pemukiman industry, pembangunan
penduduk berdasarkan pasar dan pabrik dll
kesamaan suku bangsa.
 Melihat dan mengidentifikasi
wilayah yang tergenang banjir

8. Prinsip 1. Prinsip penyebaran.


Geografi  Prinsip ini pada hakikatnya adalah terjadi persebaran gejala-gejala geosfer yang
ada di permukaan bumi, di mana distribusi (penyebarannya) berbeda antara satu
tempat dengan tempat lainnya.Gejala geografi baik yang menyangkut kondisi fisik
maupun sosial tersebar luas di permukaan bumi, tetapi penyebarannya tidaklah
merata antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dengan jalan menggambarkan

10 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

dan memerhatikan persebaran gejala-gejala geografi di permukaan bumi maka


dapat diungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan gejala dan fakta
tersebut, bahkan selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan keadaan pada
masa yang akan datang. Prinsip distribusi dalam ruang ini menjadi kunci pertama
dalam studi geografi. Berdasarkan pada prinsip distribusi ini, selanjutnya dapat
ditetapkan prinsip-prinsip yang lain.
 Sebagai contoh persebaran kandungan minyak bumi dan gas di wilayah Indonesia
tidaklah merata, lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat,
sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur lebih banyak mengandung bahan
mineral.

2. Prinsip Interelasi.
 Prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara gejala geografi yang satu
dengan gejala geografi yang lain di muka bumi. Oleh karena itu setelah dilihat
persebaran gejala geografi dalam satu ruang atau wilayah tertentu maka dapat pula
diungkapkan hubungan antara gejala geografi satu dengan gejala geografi
lainnya.Selain itu dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala-gejala yang ada
di permukaan bumi.Misalnya hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik,
antara gejala fisik dengan gejala sosial dan antara gejala sosial dengan gejala
sosial.
 Contohnya banjir terjadi akibat rusaknya DAS atau penebangan hutan untuk
dijadikan lahan budidaya.

3. Prinsip Deskripsi/interaksi/eksplanasi.
 Prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang
karakteristik yang spesifik gejala dan masalah geografi yang dianalisis.Gejala
geografi berdimensi titik, garis, bidang, dan ruang.Prinsip deskripsi ini tidak saja

11 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

dilaksanakan dengan menggunakan uraian dan peta melainkan juga dapat


dilakukan dengan menggunakan diagram, grafik, maupun tabel.
 Bentuk-bentuk deskripsi harus dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca
agar dapat memahami tentang makna yang dibahas.Prinsip deskripsi digunakan
untuk menjelaskan karakteristik gejala geografi yang dipelajari, hubungan
antargejala, dan distribusi keruangannya. Dalam geografi urutan kegiatannya
antara lain pengumpulan data, klasifikasi data, pemetaan, deskripsi tiap satuan
pemetaan. Jadi deskripsi baru dapat dibuat setelah dilakukan pemetaan tentang
kajian geografi yang dimaksud.

4. Prinsip korologi (keruangan). Prinsip ini digunakan untuk menganalisis fakta, gejala
dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang.
 Prinsip ini melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi
dan interaksinya dalam suatu wilayah (region) dan ruang tertentu. Ruang ini
menunjukkan karakteristik kesatuan gejala geografi, kesatuan fungsi, dan kesatuan
bentuk. Misal kita melihat definisi bumi, tidak hanya meliputi bagian luar dari
kerak bumi tetapi mencakup pula lapisan atmosfer yang mengelilinginya, termasuk
air yang ada di bumi, baik air yang ada di permukaan bumi maupun air tanah, serta
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
 Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa dalam mengkaji gejala geografi
pada suatu wilayah baik sempit maupun luas harus ditunjukkan mengenai
persebaran gejala geografi, interrelasi antargejala, deskripsi masing- masing gejala
dan hubungan keruangannya.

 Misalnya dalam penentuan lokasi okasi transmigrasi, pusat pemerintahan, kawasan


industry, pembangunan pasar dan pabrik dll

12 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

9. 10 Konsep Esensial Geografi

NO 10 Konsep
Esensial Penjelasan Contoh Penerapan
Geografi
1 Konsep Lokasi Berhubungan dengan posisi Fenomena  Contoh Lokasi Absolut adalah
Geosfer diatas permukaan bumi suatu titik berlokasi pada 3 °LS
1. Lokasi Absolut dan 130°BT terdapat di Papua.
Lokasi ini menunjukkan letak yang tetap  Contoh Lokasi Relatif adalah
terhadap sistem grid atau suatu daerah yang terpencil dan
koordinat/astronomis, yaitu berdasarkan sangat jarang penduduknya,
garis lintang dan garis bujur. Letak tetapi setelah bertahun tahun
absolut bersifat tetap dan tidak berubah. ternyata di daerah itu kaya akan
2. Lokasi Relatif tambang, sehingga menyebabkan
Lokasi relatif sering disebut dengan daerah tersebut menjadi ramai
letak geografis. Lokasi relatif sifatnya penduduknya.
berubah-ubah dan sangat berkaitan
dengan keadaan sekitarnya/sudut
pandang pengamat.
2 Konsep Jarak Jarak berkaitan erat dengan lokasi, dan  Contoh Jarak Absolut : Jarak
dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara Kota Sawahlunto dengan Kota
yang mudah diukur pada peta. Jarak dapat Batusangkar diperkirakan 35 Km
juga dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik  Contoh Jarak Relatif : Jarak
yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang Kota Sawahlunto dengan Kota
diperlukan maupun dengan satuan biaya Batusangkar dengan kendraan
angkutan. Dibagi atas dua jenis yaitu: bermotor diperkirakan butuh
1. Jarak Absolut yaitu jarak yang diukur waktu 1 Jam.
dengan jarak tempuh,.
2. Jarak Relative yaitu jarak yang diukur
dengan waktu tempuh.
3 Konsep Keterjangkauan lebih berhubungan dengan Contohnya upaya evakuasi korban
Keterjangkauan kondisi medan yang berkaitan dengan sarana kecelakaan pesawat penumpang
angkutan dan transportasi serta sarana Sukhoi di Gunung Salak Mengalami
komunikasi yang digunakan. Ini berarti banyak kendala karena kesulitan
Keterjangkauan tidak selalu berhubungan dan akses kelokasi yang berada pada
ditentukan oleh jarak semata. lereng yang terjal, berkabut dan cuaca
yang dingin lagi hujan.
4 Konsep Morfologi adalah perwujudan bentuk daratan Contohnya wilayah Kota
Morfologi muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau Sawahlunto berada pada wilayah
penurunan wilayah seperti erosi dan yang berelief pegunungan.
pengendapan atau sedimentasi.
5 Konsep Aglomerasi atau pemusatan adalah Contohnya Penduduk di perkotaan
Aglomerasi kecenderungan persebaran penduduk yang cenderung tinggal secara
bersifat mengelompok pada suatu wilayah mengelompok pada tingkat sosial
yang relatif sempit dan bersifat yang sejenis seperti permukiman elit
menguntungkan, karena kesamaan gejala atau mewah, permukiman khusus

13 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

ataupun faktor-faktor umum yang pedagang,kompleks perumahan


menguntungkan. pegawai negeri, atau permukiman
kumuh.
6 Konsep Nilai Nilai kegunaan suatu fenomena di muka bumi Contohnya wilayah pantai dan
Kegunaan bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itu tidak pesisir bagi nelayan berguna untuk
sama, tergantung dari kebutuhan penduduk tempat menjalani kehiudpan sehari-
yang bersangkutan. hari sedangkan bagi masyarakat
perkotaan Pantai digunakan sebagai
tempat rekreasi.
7 Konsep Pola Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan Contohnya Pola pemukiman
persebaran fenomena di permukaan bumi. penduduk Nelayan pada wilayah
Geografi juga berusaha memahami makna dari pantai tampak memanjang
pola-pola tersebut serta berusaha untuk disepanjang pantai/pesisir
memanfaatkannya. Pola berkaitan dengan
susunan, bentuk, dan persebaran fenomena
dalam ruang muka bumi.
8 Konsep Wilayah pada hakikatnya adalah suatu Contohnya wilayah pedesaan dengan
Deferensiasi perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur corak khas area persawahan sangat
Areal lingkungan alam ataupun kehidupan. Hasil berbeda dengan wilayah perkotaan
perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas yang terdiri atas area permukiman,
bagi suatu wilayah (region). Ciri khas inilah pusat-pusat perdagangan dan
yang memunculkan adanya perbedaan antara terkonsentrasinya berbagai utilitas
satu wilayah dengan wilayah lain. Konsep ini kehidupan.
dikenal dengan deferensiasi wilayah.
9 Konsep Interaksi atau interdependensi adalah kegiatan Contohnya Interaksi antara daerah
Interaksi/ saling memengaruhi daya, objek, atau tempat pedesaan dan perkotaan sangat
Interdependensi yang satu dengan tempat lainnya. Setiap penting peranannya untuk
tempat mengembangkan potensi sumber daya pemenuhan kebutuhan hidup di
alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu antara keduanya. Bentuk interaksi
sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut terse but misalnya proses
mengakibatkan terjadinya interaksi dan pengangkutan hasil pertanian dari
interdependensi antarwilayah. desa ke kota, dan proses
pengangkutan mesin pertanian dari
kota ke desa.
10 Konsep Keterkaitan keruangan atau asosiasi Contohnya adalah keterkaitan antara
Keterkaitan keruangan adalah derajat keterkaitan tingkat erosi dengan kesuburan tanah.
Keruangan persebaran suatu fenomena dengan fenomena Semakin besar tingkat erosi maka
lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena kesuburan tanah semakin berkurang.
yang dimaksud adalah fenomena alam dan
fenomena kehidupan sosial.

14 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

UJI KOMPETENSI
1. Gambaran permukaan bumi pada bidang datar disebut dengan …
A. Orientasi
B. Insert
C. Globe
D. Peta
E. Atlas

2. Lembaga pemerintah Indonesia yang memiliki kewenangan penuh dalam pembuatan dan publikasi peta
adalah …
A. Bapedalda
B. Bappeda
C. Bappenas
D. Bakosurtanal
E. Bakorkesta

3. Perhatikan pernyataan berikut !


1) Peta topografi
2) Peta curah hujan
3) Peta Indonesia
4) Peta jenis tanah
5) Peta pulau sumatera
Dari pernyataan di atas manakah yang termasuk peta umum …
A. 1,2, dan 3
B. 1,2, dan 5
C. 1,3, dan 5
D. 2,3, dan 4
E. 2,4, dan 5

4. Peta skala geografi mempunyai skala peta …


A. < 5.000
B. 5.000-250.000
C. 250.000-500.000
D. 500.000-1.000.000
E. > 1.000.000

5. Ani sedang membuka Peta Pariwisata Dharmasraya. Dia ingin melihat posisi Istana Dharmasraya pada peta.
Tahap penggunaan peta yang dilakukan oleh Ani adalah tahap …
A. Membaca peta
B. Menganalisis peta
C. Mengintrepetasi peta
D. Mengevaluasi peta
E. Menilai peta

6. Berikut ini yang bukan fungsi dari sebuah peta adalah …


A. Petunjuk lokasi suatu wilayah dipermukaan bumi.
B. Mengambarkan luas, bentuk dan penyebaran berbagai objek dan gejala dipermukaan bumi.
C. Menentukan jarak dan arah
D. Sebagai dokumen.
E. Sebagai alat peraga

7. Peta yang menggambarkan struktur batuan di suatu daerah disebut peta …


A. Geomorfologi
B. Hidrologi
C. Irigasi
D. Geologi
E. Isohiet

15 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

8. Simbol luasan warna biru di daratan pada suatu peta melambangkan objek …
A. Dataran rendah
B. Sungai
C. Danau
D. Laut
E. Sawah

9. Simbol yang digunakan untuk menggambarkan data kualitatif berupa jalan, sungai dan batas wilayah disebut
dengan simbol …
A. Lingkaran
B. Batang
C. Titik
D. Arca
E. Garis

10. Keterangan simbol yang digunakan dalam peta disebut dengan …


A. Inset
B. Insert
C. Orientasi peta
D. Legenda
E. Daftar isi

11. Letak suatu tempat berdasarkan daerah yang ada di sekitarnya disebut dengan …
A. Letak astronomis
B. Letak budaya
C. Letak setempat
D. Letak geografis
E. Letak geologi

12. Perhatikan skala garis berikut

0 0,5 1 Km

0 1 2 Cm

Berapakah skala numerik (angka) peta di atas


A. 1 : 1.000.000
B. 1 : 500.000
C. 1 : 100.000
D. 1 : 50.000
E. 1 : 10.000

13. Jika jarak Sitiung dan Pulau Punjung 22 Km dengan skala 100.000, berapakah jarak di peta …
A. 220 Cm
B. 22 Cm
C. 2,2 Cm
D. 0,22 Cm
E. 0,022 Cm

14. Jika peta diperbesar 2 kali maka informasi yang bisa didapatkan yaitu …
A. Skala peta akan menjadi lebih besar 2 kali dari peta pertama
B. Skala peta akan menjadi lebih kecil 1/2 kali dari peta 1
C. Informasi yang diperoleh semakin kurang detail
D. Jarak pada peta semakin kecil
E. Simbol yang digunakan semakin kecil

15. Peta berskala 1: 100.000 jika peta ini diperkecil 1/2 kali maka peta tersebut skalanya menjadi…
A. 1 : 50.000

16 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

B. 1 : 100.000
C. 1 : 150.000
D. 1 : 200.000
E. 1 : 250.000

16. Jarak kota X dan kota Y adalah 1o30’, berapakah jarak sebenarnya kedua kota tersebut …
A. 66,5 Km
B. 166,5 Km
C. 266,5 Km
D. 366,5 Km
E. 466,5 Km

17. Peta topografi dengan skala 200.000, berapakah countur interval peta tersebut . . .
A. 25
B. 50
C. 75
D. 100
E. 125

18. Pada peta topografi berikut, daerah yang paling landai melalui garis ….

A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1

19. Proyeksi peta yang paling tepat untuk menggambar daerah lintang 450 adalah ...
A. Proyeksi azimuthal
B. Proyeksi zenithal
C. Proyeksi kerucut
D. Proyeksi silinder
E. Proyeksi Mercator

20. Conform merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memindahkan peta yang artinya …
A. Luas peta yang dibuat harus sama dengan peta aslinya.
B. Jarak peta yang dibuat harus sama dengan peta aslinya.
C. Keterangan yang digunakan pada peta yang dibuat harus sama dengan peta aslinya.
D. Simbol yang digunakan pada peta yang dibuat harus sama dengan peta aslinya.
E. Bentuk peta yang dibuat harus sama dengan peta aslinya.

21. Pada sebuah peta kontur terdapat titik a dan b. Jarak titik a-b adalah 10 cm. Skala peta 1 : 5000. Ketinggian
Titik adalah 697 m sedangkan Ketinggian titik b 673 m. Maka nilai kemiliran lereng kedua titik ini adalah

A. 4.9 %
B. 5.99 %
C. 6.99 %
D. 7.9 %
E. 8.9 %

22. Perhatikan gambar berikut. Besarnya sudut A dengan menggunakan model bearing adalah ….
A. 450
B. 900
a
17 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd
DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

C. 2700
D. 750
E. 3150

23. Untuk mengukur jarak dan arah dalam pemetaan digunakan …


A. Meteran dan kompas
B. Digitizer dan meteran
C. Pantograph dan rapidograp
D. Kompas dan rapidograp
E. Meteran dan pantograph

24. Berikut ini yang paling sering digunakan dalam proses pembesaran/pengecilan peta yang umum dan mudah
diakukan namun butuh ketelatenan dalam mengerjakannya adalah dengan menggunakan …
A. Metode kotak-kotak/square methode
B. Metode pantograph
C. Metode photo copy
D. Metode computerisasi
E. Metode map o graph

25. Jika kita ingin mendirikan industri makanan dan minuman, maka lokasi yang tepat pada gambar di huruf….

A. P
B. Q
C. R
D. S
E. T

26. Penyebab utama negara-negara maju cenderung mendirikan industri padat karya di negara berkembang
karena …
A. Ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja
B. Ketersediaan modaldan tenaga kerja
C. Kekurangan tenaga kerjadan tenaga kerja
D. Kekurangan tenaga ahlidan tenaga kerja
E. Ketersediaan tegnologidan tenaga kerja

27. Berdasarkan sumber bahan bakunya, maka Industri pembuatan gerabah tergolong kepada …
A. Industri ekstraktif
B. Industri hulu
C. Industri induk
D. Industrri agraris
E. Industri tingkat tradisonal

28. Sesuai dengan kondisi di Indonesia saat ini, maka jenis industri yang tepat dibangun adalah …
A. Industri manufaktur
B. Industri padat modal
C. Industri padat kartya
D. Aneka industri
E. Industri teknologi tinggi

18 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

29. Berkumpulnya beberapa industri pada suatu wilayah tempat disebut:


A. Aglomerasi industri
B. Kolektivitas industri
C. Central industri
D. Pusat industri
E. Nukleus industri

30. Dilihat dari rangkaian kegiatan aktifitas industrinya, maka wilayah Batam dan Pulau Gadung telah
dimasukkan kedalam kategori wilayah …
A. Wilayah industri
B. Wilayah kawasan berikut
C. Wilayah pusat pertumbuhan
D. Central industri
E. Rural Area

31. Jepara merupakan salah satu sentral industri …


A. Ukiran
B. Batik
C. Pengolahan logam
D. Pengolahan tekstil
E. Tenunan

32. Perhatikan peta berikut :

Lokasi A idealnya untuk mendirikan lokasi industri ….


A. Pulp
B. Semen
C. Sawmill
D. Minyak bimoli
E. Rokok

REFERENSI

Aryono Prihandito, (1989). Kartografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

Lillesand dan Kiefer (1979). Remote Sensing and image interpretation. New York: John Willey and Sons

19 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

20 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd


DIKTAT GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

Prinsip-prinsip dan
Ketrampilan Pemetaan

Prinsip-prinsip dasar
Peta
peta

Permukaan bumi Jenis peta Komponen peta Syarat peta

Proyeksi Skala Simbol Skala Judul

P. Silinder Bentuk Besar nilai skala Simbol titik Isi Skala

P. Kerucut Skala numerik Skala kadaster Simbol garis Jenis

P. Azimuthal Skala verbal Skala besar Simbol luasan Objek

Skala grafis Skala sedang

Skala kecil

Skala geografis

21 | P a g e ROSMALINDA, S.Pd, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai