Anda di halaman 1dari 45

STUDI LITERATUR

1. Konsultan Perencanaan
A. Pengertian
Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa
depan Becker (2000) dalam Rustiadi (2008 halaman 339). Sedangkan menurut Alder (1999)
dalam Rustiadi (2008 halaman 339) menyatakan bahwa : “Perencanaan adalah suatu
proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat
bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu,
sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-
tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan
dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai
ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya
kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana
bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan
sebagai berikut:
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan
efektif dan efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan
dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal
mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan
dan ancaman.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan
terkontrol.

B. Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang Konsultan Perencanaan


 Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya 1991
mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas, perencana mempunyai
beberapa hak antara lain:
- Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.
- Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan
baik yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi tugas.
- Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan-alasan
sebagai berikut :
a. Pertimbangan individu
b. Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak
c. Akibat kelalaian pemberi tugas

 Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah :


1. Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oleh pemberi tugas sebagai
akibat langsung dari kesalahan yang dibuat, yang dapat dihindari
dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim.
2. Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala pekerjaan apabila
kesalahan tersebut dilakukan oleh arsitek secara sengaja.

 Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman kerja antara
arsitek dengan pemberi tugas, dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 5/KPTS/CK 1984
dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup beberapa lingkup pekerjaan, antara
lain :
1. Lingkup Pekerjaan Pokok
a. Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap.
b. Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian umum dan
syarat administratif serta teknis.
c. Penyusunan rancangan anggaran biaya.
d. Turut mengawasi dan menyeleksi proses pelelangan.
2. Lingkup Pekerjaan Pelengkap
Lingkup pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin dilakukan dalam
keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu:
a. Pembuatan maket dan gambar perspektif.
b. Penyelidikan tanah.
c. Penelitian dan pemetaan tapak.
d. Pencarian dan pengadaan data.
3. Lingkup Kerja Khusus
Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus di luar bidang arsitektural.
Seperti perhitungan konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, instalasi listrik, dan
pekerjaan lainnya.
C. Syarat Konsultan Perencana
Sesuai dengan keputusan yang tercantum pada KEPRES No. 29 Tahun 1984 untuk disebut
sebagai pihak konsultan perencana, maka harus memenuhi syarat-syarat administratif
dan teknis.
1. Adapun syarat administratif sebagai berikut :
a. Memiliki akte notaris yang berisi tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum
serta organisasi.
b. Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
c. Memiliki Nomor Wajib Pajak (NPWP).
d. Terdaftar pada panitia pengadilan atau departemen kehakiman (tergantung bentuk
usahanya).
e. Terdaftar pada badan perencana.
2. Syarat teknis
a. Memenuhi persyaratan tenaga-tenaga dalam bidang teknik pembangunan yang
dapat dibuktikan dalam ijazah keahlian, pengalaman, dan referensi dari ahli
perusahaan.
b. Memiliki nama perusahaan, persyaratan terdaftar pada Dirjen Cipta Karya tersebut,
umumnya hanya untuk bangunan-bangunan swasta biasanya atas kepercayaan
pemberi tugas dan diperkuat dengan bukti SIUJK, referensi bank, dan referensi
pengalaman kerja.

C. Tahapan Perencanaan
Tahap 1 : Introducing/Survey
1. Asistensi apa yang klien butuhkan
Dalam kajian awal harus mengevaluasi : Penelitian data, Survey serta Advis
Planning, khususnya dalam mencocokkan dengan peraturan IMB setempat dari
data Advis Planning
- Asistensi awal
- Update data asistensi
- Kolektif data Advis Planning PEMDA
2. Survey

Tahap 2 : Proses Konsep Desain Awal


1. Konsep Desain Skematik
2. Tahap Desain Pleminary
3. Balancing Budget Perencanaan
4. Evaluasi Perencanaan
5. Jadwal Perencanaan

6. Perancangan Awal

Tahap 3 : Final Konsep dan Material


1. Pendekatan Perizinan
- Tabel resmi biaya IMB
- Syarat IMB
A. Tata cara permohonan IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tingal) s/d 8 lantai
dan Bangunan Rumah Tinggal Pemugaran Golongan A dan B atau Komplek
Perumahan
 Pengajuan Permohonan IMB (PIMB) Rumah Tinggal diajukan ke Loket
Pelayanan IMB di Suku Dinas Perizinan Bangunan Kota Administrasi setempat.
 Pengajuan PIMB, harus dilengkapi dengan kelengkapan persyaratan
sebagaimana telah diatur dalam SK Gubernur No. 76 Tahun 2000, tentang tata
cara permohonan IMB, IPB, dan KMB di wilayah DKI Jkarta
 Setelah berkas diteliti administrasi dan dinilai teknis serta diperiksa lapangan,
maka petugas penilai akan menghitung besarnya retribusi IMB
 Penilai akan membuat Surat Perintah Setor Retribusi IMB untuk Pemohon.
 Pemohon IMB harus segera membayar Retribusi IMB ke Kas Daerah di Kota
Administrasi dan akan menerima bukti pembayaran berupa Surat Tanda
Setoran (STS)
 Dengan menyerahkan bukti pembayaran tersebut ke loket pelayanan IMB,
maka berkas Permohonan IMB diproses untuk diterbitkan IMB oleh Suku Dinas
Perizinan Kota Administrasi
 IMB Rumah Tinggal Pemugaran dan Bangunan Umum yang telah diterbitkan
dapat diambil oleh di Loket Pelayanan IMB Suku Dinas Perizinan Kota
Administrasi setempat dan Pemohon dapat membeli atau membuat sendiri
Papan Kuning dengan diisi data-data bangunan dan IMB untuk dipasang di
lokasi di Proyek.

B. Kelengkapan Persyaratan Permohonan IMB


 Mengisi formulir PIM dan menandatangani ( +cap perusahaan/ instansi, bila
pemohon adalah Badan Hukum),
 Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan (bila pemohon adalah perusahaan)
 Fotocopy KTP Pemohon
 Fotocopy NPWP Pemohon
 Fotocopy Sertifikat Tanah, yang dilegalisir Notaris atau dilegalisir petugas loket
setelah ditunjukkan aslinya.
 Fotocopy SPT dan Bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
 Ketetapan Rencana Kota (KRK) dari Dinas/ Suku Dinas Tata Ruang,
 Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB/ Blokplan) dari Dinas/ Suku Dinas Tata
Ruang
 Fotocopy SIPPT dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta, apabila luas tanah daerah
perencanaan 5.000 M2 atau lebih,
 Gambar Rencana Arsitektur yang ditanda tangani Perencana/ Arsitek
pemegang SIPTB
 Rekomendasi hasil persetujuan TPAK, apabila luas bangunan 1.500 M2 atau
lebih,
 Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh Konsultan
 Perhitungan dan Gambar Rencana Struktur yang ditanda tangani oleh
Perencana Struktur pemegang SIPTB
 Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila ketinggian bangunan 8 lantai atau lebih
dan atau bangunan dengan basement, atau bangunan dengan struktur khusus.
 Gambar Rencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan, yang ditanda tangani
oleh Perencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan pemegang SIPTB, yang
meliputi bidang-bidang :
- Instalasi Listrik Arus Kuat,
- Instalasi Listrik Arus Lemah,
- Instalasi Proteksi thd Kebakaran,
- Instalasi Pemipaan (plumbing),
- Instalasi Transportasi dalam Gedung (Elevator/ Lift),
- Design Report.
 Persetujuan Hasil Sidang TPIB, apabila luas bangunan 800 M2 atau lebih atau
bangunan tertentu yang memerlukan penilaian instalasi khusus.
 Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai
dengan 15.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL apabila luas bangunan lebih
dari 15.000 M2.
 Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan
dari Pemilik Bangunan.
 Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/ Pemohon kepada yang mengurus (bila
pengurusan oleh bukan pemilik/ pemohon)

C. Biaya Restribusi IMB


 Retribusi IMB Rumah TInggal dihitung berdasarkan luas bangunan dan harga
satuan jenis bangunan (Bangunan Usaha/ Sosial/ Sementara) sebagaimana
diatur dalam Perda No. 1 Tahun 2006
 Retribusi IMB dihitung dengan rumus : luas total lantai bangunan X harga
satuan
 Pembayaran Restribusi IMB dapat dilakukan setelah ditertibkan Surat
Ketetapan Restribusi Daera (SKRD) dari Suku Dinas Perizinan kota
Administrasi dan oembayaran dilakukan di Kas Daerah
 Setelah diperoleh bukti pembayaran retribusi/ Surat Tanda Setoran (STS) dari
Kas Daerah, maka lembar untuk P2B diserahkan ke Loket Pelayanan IMB

D. Jangka Waktu Penyelesaian IMB


 IMB rumah tinggal diterbitkan oleh Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan
Kotamadya setempat
 Penyelesaian IMB bukan rumah tinggal, sesuai ketntuan dalam SK Gubernur
No. 85 Tahun 2006, pasal 11 adalah 14 hari kerja
 IMB yang telah diterbitkan akan diberitahukan melalui surat kepada
pemohon dan dapat diambil dengan membawa bukti pembayaran retribusi
IMB ke Loket Pelayanan Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan
Tahap 4 : Proses Gambar Kerja
1. Mekanikal Elektrikal
2. Plumbing

Tahap 5 : Proses RAB dan Revisi Gambar Kerja


1. Menyusun Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
- Analisa detail upah & material
- Buat rekapitulasi biaya
- Menentukan prioritas pekerjaan
- Menghitung volume pekerjaan
- Penyesuaian budget kualitas kerja
- Penyesuaian material terhadap budget
- Penyesuaian spesifikasi bahan terhadap budget
- Standarisasi koefisien harga satuan
- Summary analisa bahan dan upah
- Survey harga material
2. Tahapan gambar kerja ( bestek )

Tahap 6 : Persiapan Pekajsabaab


1. Buat stadarisasi pelaksanaan, ex : standarisasi TOR
1. Persiapan
2. Galian tanah
3. Urugan pasir
4. Pondasi batu belah
5. Anti rayap
6. Beton non struktural
7. kayu non struktural
8. Logam non struktural
9. Pasangan batu bata
10. Pelapis dinding
11. Water proofing
12. Kosen, daun pintu dan daun jendela.
13. Sanitair
14. Kaca dan cermin
15. Alat penggantung dan pengunci
16. Langit - langit
17. Pengecatan
18. Penutup atap genteng dan atap kaca/ sky light.
19. Perkerasan
20. Drainase
2. Membuat schedule perencanaan
- Jadwal grup pekerjaan
- Jadwal upah
- Jadwal material
- Schedule budgeting
- Time schedule keseluruhan
3. Persiapan pelaksanaan
- Buat flow kegiatan
- Buat flow kegiatan manajemen proyek
- Buat organisasi project

2. Perumahan dan Permukiman


A. Pengertian
Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan
permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan.
Pengertian permukiman Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang
perumahan dan permukiman, permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar
kawasan lindung baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal hunian dan tempat kegiatan mendukung
perikehidupan dan penghidupan. Sifat dan karakter permukiman lebih kompleks, karena
permukiman mencakup suatu batasan wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan luas
dan lingkup perumahan.

B. Hakikat Pembangunan Perumahan dan Permukiman


1. Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar juga
mempunyai fungsi yang strategis sebagai:
- Pusat pendidikan keluarga
- Pembinaan generasi muda
- Tempat persemaian budaya
- Barang modal (capital goods)
2. Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai melalui pemenuhan kebutuhan
perumahan dan permukiman yang layak huni.
3. Perumahan dan permukiman perlu menjadi salah satu sektor prioritas dalam
pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya.

C. Tujuan Perencanaan Perumahan dan Permukiman Untuk Mengatasi :


 Slum ( Kawasan Kumuh )
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di
sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin
 Squatter
Squatter adalah suatu masyarakat yang mendiami (bertempat tinggal) di atas lahan
yang bukan haknya atau bukan diperuntukkan bagi permukiman; seringkali tumbuh
terkonsentrasi pada lokasi terlarang untuk dihuni (bantaran sungai, pinggir pantai,
dibawah jembatan, dll.) dan berkembang cepat sebagai hunian karena terlambat
diantisipasi; dan menempati lahan tanpa hak yang sah (tanah negara, tempat
pembuangan sampah, atau bahkan tanah milik orang/lembaga lain yang belum
ataupun tidak dimanfaatkan).

D. Persyaratan Dasar Perumahan


Menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan lokasi lingkungan perumahan :
 Harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah setempat.
 Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status
kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan ekologis.
 Adanya Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya, dengan
mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta pengaruhnya
terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di kawasan yang
Dimaksud.

E. Aspek-Aspek Yang Terkait Dalam Perumahan Dan Permukiman


Aspek ini dilihat dalam perbedaan skala (makro, mikro) dan perbedaan
subjekpermasalahan (supply demand) sebagaimana filosofi dan metodologinya. Pada
subjek permasalahan kebutuhan perumahan, aspek utama yang terkait mulai dari model
lokasi perumahan dan pengambilan keputusan pada tingkat daerah (Pemda).
Pada subjek permasalahan supply perumahan, aspek utama yang terkait mulaidari
studi tentang Perumahan Nasional, pemerintahan, institusi pendidikan sampaikepada
peraturan properti yang membentuk pola pengembangan lahan supplyperumahan pada
tingkat daerah.
Jadi untuk mempelajari perumahan dan permukiman secara efektif,
termasuklahmempelajari analisis mayor sektor dari perekonomian nasional, perubahan
demografi,migrasi dan kebebasan sosial, dengan kata lain menyentuh semua aspek
dalamlingkungan hidup dan lingkungan pekerjaan.
Aspek perumahan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan dan aktivitas
perkotaan. Hal ini disebabkan perumahan merupakan pemakai lahan terbesar dari lahan
terbangun perkotaan, sekitar 40 % dari lahan terbangun dalam Rencana Tata Ruang
(RTR), sedangkan penggunaan lainnya adalah untuk open sapce dan industri. Dari kondisi
di atas, terlihat bahwa aspek perumahan berpotensi menimbulkan permasalahan dalam
pemanfaatan lahan perkotaan.
Pertambahan penduduk perkotaan dan sub urban serta perkembangan aktivitas
perkotaan membutuhkan supply perumahan yang tidak sedikit, namun saat ini supply
untuk perumahan murah masih belum mencukupi. Kondisi seperti inilah yang
memunculkan permasalahan permukiman, ketidakseimbangan antara permintaan dan
penyediaan rumah murah. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan, tidak meratanya
distribusi perumahan, dan tidak tercukupinya fasilitas perumahan akan berujung pada
permasalahan permukiman kumuh.
Pembangunan perumahan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan
martabat, mutu kehidupan serta kesejahteraan umum sehingga perlu dikembangkan
secara terpadu, terarah, terencana serta berkelanjutan / berkesinambungan. Beberapa
ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam merencanakan lingkungan perumahan di
perkotaan adalah:
a) Lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan sehingga dalam
perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
setempat atau dokumen rencana lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/
Kabupaten.
b) Untuk mengarahkan pengaturan pembangunan lingkungan perumahan yang sehat,
aman, serasi secara teratur, terarah serta berkelanjutan / berkesinambungan, harus
memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan ekologis, setiap rencana
pembangunan rumah atau perumahan, baik yang dilakukan oleh perorangan
maupun badan usaha perumahan.
c) Perencanaan lingkungan perumahan kota meliputi perencanaan sarana hunian,
prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang serasi, sehat, harmonis dan
aman. Pengaturan ini dimaksudkan untuk membentuk lingkungan perumahan
sebagai satu kesatuan fungsional dalam tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan
sosial budaya.
d) Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan oleh
kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang
keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.
e) Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan bagian dari
sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam perencanaannya harus
dipadukan dengan perencanaan lingkungan perumahan dan kawasan-kawasan
fungsional lainnya.
f) Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan pusat-pusat
lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan (ekonomi, sosial, budaya),
dari skala lingkungan terkecil (250 penduduk) hingga skala terbesar (120.000
penduduk), yang ditempatkan dan ditata terintegrasi dengan pengembangan desain
dan perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan.
g) Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi yang berkaitan
dengan perizinan pembangunan, perizinan layak huni dan sertifikasi tanah, yang
diatur oleh Pemerintah Kota/Kabupaten setempat dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h) Rancangan bangunan hunian, prasarana dan sarana lingkungan harus memenuhi
persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar Nasional Indonesia
atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah serta Pedoman Teknis yang disusun oleh instansi terkait. Perencanaan
lingkungan perumahan juga harus memberikan kemudahan bagi semua orang,
termasuk yang memiliki ketidakmampuan fisik atau mental seperti para penyandang
cacat, lansia, dan ibu hamil, penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan azas
aksesibilitas (sesuai dengan Kepmen No. 468/ Thn. 1998), yaitu:
1) kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan
yang bersifat umum dalam suatu lingkungan;
2) kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan;
3) keselamatan, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan
terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang; dan
4) kemandirian, yaitu setiap orang harus dapat mencapai, masuk dan
mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu
lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
j) Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan perumahan kota
yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan,
menggunakan pendekatan besaran kepadatan penduduk.
k) Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan, didasarkan pada
beberapa ketentuan khusus, yaitu:
1) besaran standar ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk
<200 jiwa/ha;
2) untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan, beberapa sarana dapat dibangun
secara bergabung dalam satu lokasi atau bangunan dengan tidak mengurangi
kualitas lingkungan secara menyeluruh;
3) untuk kawasan yang berkepadatan >200 jiwa/ha diberikan reduksi 15-30%
terhadap persyaratan kebutuhan lahan; dan
4) perencanaan prasarana lingkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan harus
direncanakan secara terpadu dengan mempertimbangkan keberadaan
prasarana dan sarana yang telah ada dengan tidak mengurangi kualitas dan
kuantitas secara menyeluruh.

3. Cluster
A. Pengertian
Definisi Cluster secara garis besar pengertian cluster dan town house tidak jauh
berbeda, banyak kesamaan dan kemiripan jika dipandang secara kasat mata pada
keduanya baik dari sudut pandang konsep, sudut pandang managemen, maupun sudut
pandang investasi. definisi cluster adalah sebuah perumahan yang berkelompok dalam
satu lingkungan dengan bentuk rumah yang serasi dimana dinding rumah yang satu
dengan yang lain saling menempel dan pagar yang terbuka, perumahan ini juga
menggunakan system satu gerbang dengan keamanan 1 x 24 jam.
Definisi Cluster ada beberapa persamaan dan perbedaan antara definisi cluster
dengan definisi town house, berikut paparannya : persamaan cluster dan town house
adalah sebagai berikut :
 sama-sama berkelompok dalam satu lingkungan
 dibangun dengan menggunakan tampak muka yang sama, serasi, dan berderet antara
rumah yang satu dengan rumah yang lainnya
 sama sama memiliki managemen lingkungan yang modern dan rapi seperti
managemen keamanan 1 x 24 jam, menggunakan cctv untuk membackup bagian
keamanan
 sama-sama bernilai investasi tinggi

B. Perbedaan Cluster dan town house


Perbedaan cluster dan town house adalah sebagai berikut :
 Perumahan cluster cakupannya lebih luas dan banyak hingga ratusan unit dalam satu
lingkungan, sedangkan perumahan town house adalah perumahan yang cakupan
unitnya terbatas antara 10 unit sampai dengan 30 unit dalam satu lingkungan
 Perumahan cluster biasanya dalam satu lingkungan terbagi bagi dalam beberapa
kelompok yang masing masing memiliki keunggulan tersendiri dengan di batasi pintu
gerbang berkeamanan 1 x 24 jam, sedangkan perumahan town house dalam satu
lingkungan tidak terbagi lagi dalam beberapa kelompok karena cakupannya yang
sedikit.
 Perumahan cluster biasanya terdiri dari beberapa type mulai dari type kecil hingga
type besar dalam satu lingkungan, sedangkan perumahan town house tidak ada type
kecil karena biasanya rumah town house berkonsep tingkat (dua lantai).
 Perumahan cluster hanya memiliki fasilitas bersama (fasos dan fasum) standar seperti
taman, adapun seperti jogging track, sport club, dan sarana ibadah hanya didapati
diperumahan cluster besar (kota mandiri), sedangkan perumahan town house
biasanya sudah dilengkapi dengan sarana tambahan tersebut seperti sarana yang
terdapat pada kota mandiri (lebih elegan).
 Perumahan cluster bisa dibuat dimana saja baik diperkampungan, sedangkan
perumahan town house biasanya hanya dibangun diperkotaan karena pada dasarnya
perumahan town house adalah perumahan untuk para expatriat dan pekerja keras
perkotaan yang menginginkan suasana berbeda di padatnya perkotaan

Definisi Cluster dari paparan diatas anda sudah bisa membedakan ketika masuk ke
dalam area perumahan cluster dan perumahan town house apakah sudah sesuai kriteria
yang ditawarkan pengembang perumahan dengan nama perumahan tersebut karena
pada kenyataannya banyak pengembang nakal yang memutar balikan nama
perumahannya dengan definisi yang seharusnya demi kepentingan profit perusahaan.
Pengertian Clustering Dalam Komputasi Clustering adalah teknik atau metode
menghubungkan beberapa komputer dan menjadikannya bertindak seperti sebuah
mesin. Perusahaan-perusahaan besar sering meng-cluster server-servernya untuk
mendistribusikan tugas komputasi yang intensif dan berisiko. Jika satu server dalam
sebuah cluster gagal, maka sistem operasi dapat memindahkan proses ke server lainnya.
Dengan demikian, pengguna dimungkinkan untuk dapat terus bekerja di saat server yang
gagal sedang dalam proses pemulihan kembali.
Walaupun clustering dapat menyediakan peningkatan daya komputasi secara
signifikan, sebuah cluster membutuhkan fasilitas khusus dengan dibangun diatas sebuah
lokasi tunggal. Ini memunculkan persoalan seberapa besar ruang yang dapat disediakan
untuk menampung sekian banyak komputer yang bekerja secara bersamaan itu.

C. Konsep Beowulf Clusters


Konsep Beowulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat
komputer yang sangat sederhana untuk ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100
MHz, ethernet 10 base T (Sterling et al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja
yang cukup menjanjikan. Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix,
sehingga kemampuannya menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam
pengembangannya Beowulf telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang
hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari Linux pada umumnya. Dari sisi
pemrograman Beowulf memanfaatkan library Parallel Virtual Machine (PVM) untuk
menyusun aplikasinya.
Sebagian besar aplikasi yang dijalankan pada model Beowulf ini memang aplikasi
jenis komputasi matematis. Keuntungan Beowulf Cluster :
1. sederhana dan mudah dikonfigurasi
2. biaya rendah
3. jaringan
a) komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnnya dengan jaringan
ethernet tersendiri.
b) Menghubungkan ke jaringan eksternal melalui single gateway
4. konfigurasi
a) Dengan COTS – Commodity-off-the-shelf components menjadikan komputer kinerja
tinggi namun biaya yang rendah.
b) Komputer di hubungkan dalam sebuah konektor
c) Menggunakan model Either shared-disk atau shared-nothing mode
PROFIL PERUSAHAAN

VISI
Menjadi perusahaan konsultan arsitek yang memiliki kualitas tinggi dan terpercayayang
menjamin kepuasan dari pengguna jasa, kesejahteraan karyawan, dan keuntungan bagi
pemegang saham serta tanpa mengabaikan kemanfaatan bagi lingkungan sekitar.

MISI
 Menjamin kepuasan client
 Jelas dan lugas dalam memberikan jasa konsultasi
 Tepat waktu dalam pengerjaan proyek
 Mengedukasi staf dan karyawan agar kompetensi meningkat
 Sesuai dengan persyaratan Undang-Undang dan Client
 Usaha peningkatan pelayanan berkesinambungan

Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur sejak tahun 2012. ONES
Architect telah dipercaya memegang lebih dari 100 proyek selama 4 tahun terakhir.
ONES Architect selalu memberikan pelayanan dan solusi terbaik dalam melaksanakan
proyek pekerjaan yang sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama. Dengan
pengalaman yang telah terbukti, kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan solusi
dan pelayanan terbaik agar tujuan akhir proyek dapat tercapai. Kualitas bahan dan tenaga
kerja menjadi perhatian utama kami, agar kualitas kerja tetap terjamin dan terjaga sejak
perusahaan ini didirikan pada tahun 2012.

IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan PT. ONES Architect
Tanggal Pendirian 30 September 2012
Alamat Jl. Kebayoran Baru no. 7-10, Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan 12240
SURAT IZIN TEMPAT USAHA

Jakarta, 15 Agustus 2012

KANTOR WILAYAH DJP JAKARTA SELATAN


KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN LAMA

Nomor : 011/Usaha/2012
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Izin tempat usaha (SITU)

Kepada Yth,
Walikota Jakarta Selatan
Kepala bagian Tata kota
Di Jakarta

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama lengkap : Ir. Nathania
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Pemilik
alamat : Jl. Sentosa no 33, Grand Wisata Bekasi

Dengan ini saya hendak mengajukan permohonan bapak guna mendapatkan Perizinan
Pembukaan Tempat Usaha dengan identitas :
Nama Lengkap Tempat Usaha : PT. ONES Architect
Bidang Usaha : Konsultan Arsitek
Yang terletak di : Jl. Kebayoran Baru, No. 7-10, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan 12240

Selanjutnya saya berjanji kepada Bapak, akan memenuhi semua ketentuan dan peraturan
serta petunjuk yang ada atas usaha yang hendak saya kelola.

Cukup sekian permohonan ini saya buat, besar harapan saya bapak berkenan memberikan
izin, terima kasih.

Diketahui :
Lurah/ Kepala Desa
Ryan Roderick
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR : 14906/IMB/2012

TENTANG
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Di JL. KEBAYORAN BARU NO. 07-10, KELURAHAN KEBAYORAN LAMA UTARA, KECAMATAN
KEBAYORAN LAMA

KEPALA DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setiap kegiatan membangun
di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta harus memiliki Izin Mendirikan
Bangunan
b. bahwa setelah dilakukan penilaian terhadap permohonan Izin Mendirikan
Bangunan – Penggunaan Bangunan atas nama IR. NATHANIA yang tercatat
dalam nomor 03173/PIMB-PB/5/2016 tanggal 20 SEPTEMBER 2012, serta
dengan memperhatikan:
- SK BPN
Nomor : 634/HGB/BPN-31.74/2016 Tanggal 20 - 09 - 2012
- KRK/RTLB
Nomor : 0355/GSB/JS/TB/XI/2016 Tanggal 20 - 09 - 2012
- PERSETUJUAN TEKNIS
Nomor : 3238/PT-IMB/71/0702/2016 Tanggal 20 - 09 - 2012
- SURAT PERNYATAAN YBS
Nomor : - Tanggal 20 - 09 - 2012

Mengingat : 1.Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedyng


2.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
3.Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Cara
Kerja Dinas Pengawasan dan Penertibah Bangunan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta

MEMUTUSKAN

Menetapkan:
KESATU : Memberikan Izin Mendirikan Bangunan BERSYARAT kepada
Nama : IR. NATHANIA
Alamat : JL. KEBAYORAN BARU NO. 7-10, KEBAYORAN LAMA
JAKARTA SELATAN 12240
Untuk : MEMBONGKAR DAN MENDIRIKAN BANGUNAN BARU
Penggunaan : KOMERSIAL
- Jumlah Masa Bangunan : 2 buah
- Jumlah Lapis Bangunan : 3 Lantai
- Luas Bangunan Baru : 10.000 m2

KEDUA : IMB ini batal apabila dokumen yang dilampirkan dalam permohonan IMB tidak
benar atau palsu
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Jakarta, 27 September 2012


a.n. KELAPA DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN
BANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA
KA. SUKU DINAS PERIZINAN BANGUAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

IR. NATHANIA
NIP 1986150520
KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SURAT JENDERAL PAJAK

WILAYAH DJP JAKARTA SELATAN


KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN LAMA

SURAT PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK


No : PEM-002345/WPJ.05/KP.1003/2012

Sesuai dengan Pasal 2 ayat (2)/ Pasal 2 ayat (4) *) UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajaka sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.28 Tahun
2007 dan Peraturan Direktur Jederal Pajak No. PER-44/PJ/2008, dengan ini ditrangkan bahwa:

1. Nama : PT. ONES Architect


2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.123.153.351231.5
3. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) : ERR01 – KLU bukan kelompok (5 digit)
4. Alamat : Jl. Kebayoran Baru, No. 7-10, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12240
Telepon/ Fax : (021) 588 8888 / (021) 588 9999
E-mail : onesarchitect@ones.com
Website : www.onesarchitect.com
5. Merk/ Akronim : -
6. Status Modal : Swasta
7. Status Usaha : Tunggal
8. Kewajiban Pajak : [ X ] Pph Pasal 4 (2)

Telah dikukuhan pada tata usaha kami sebagai Pegusaha Kena Pajak

Jakarta, 12 Desember 2012


a.n. Kepala Kantor
Kepala Seksi Pelayanan,

Odelia Clarissa
NIP 1988103120
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH DJP JAKARTA SELATAN


KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN LAMA

SURAT KETERANGAN TERDAFTAR


NO : PEM-­­001724/WPJ.06/KP/2735/2012

Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-­­undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimananya telah diubah terakhir dengan Undang-­­
Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-­­
161/pj./2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-­­160/pj./2007 dengan ini diterangkan bahwa :

1. Nama : PT. ONES Architect


2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 02.123.153.351231.5
3. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) : ERR01 – KLU bukan kelompok (5 digit)
4. Alamat : Jl. Kebayoran Baru, No. 7-10, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12240
Telepon/ Fax : (021) 588 8888 / (021) 588 9999
E-mail : onesarchitect@ones.com
Website : www.onesarchitect.com
5. Merk/ Akronim : -
6. Status Modal : Swasta
7. Status Usaha : Tunggal
8. Kewajiban Pajak : [ X ] Pph Pasal 4 (2)
[ X ] Pph Pasal 15
[ X ] Pph Pasal 19
[ X ] Pph Pasal 21
[ X ] Pph Pasal 22
[ X ] Pph Pasal 23
[ X ] Pph Pasal 25
[ X ] Pph Pasal 26
[ X ] Pph Pasal 29
telah terdaftar pada tata usaha KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN
LAMA. Dengan terbitnya surat ini, maka dalam rangka memenuhi hak dan kewajiban
perpajakan, wajib mencantumkan NPWP tersebut diatas sejak 15 Agustus 2012.

Jakarta, 12 Desember 2012


a.n. Kepala Kantor
Kepala Seksi Pelayanan,

Odelia Clarissa
NIP 1988103120
SURAT PERKENALAN PERUSAHAAN

Jakarta, 5 November 2014

No : 050/KAR/VIII/2014
Client : Bapak Ricky Simandjuntak
Jl. Pulau Pramuka 3 no. 12, Jakarta Barat, 11610
ATTN : Bapak Ricky Simandjuntak
Telp/Fax : 0815 2354 1147
Hal : Perkenalan Perusahaan

Dengan Hormat, bersama ini kami memperkenalkan kepada Bapak/Ibu bahwa perusahaan
kami:
Nama Perusahaan : PT. ONES ARCHITECT
Alamat : Jl. Kebayoran Baru No. 7-10, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240
Telepon/ Fax : (021) 588 8888 / (021) 588 9999
E-mail : onesarchitect@ones.com
Website : www.onesarchitect.com

Kami adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang konsultan perencanaan arsitektur yang
berdiri sejak tahun 2012. Kami telah mengerjakan lebih dari 100 proyek hingga saat ini. Salah
satu proyek besar yang kami kerjakan adalah Lippo Mall Puri pada tahun 2012. Kami melayani
dengan cepat, teliti, rapi, cekatan, dan kepuasan client akan hasil kerja kami akan terjamin,
sehingga kepercayaan terhadap perusahaan kami akan terus terjaga.

Kami melayani perancangan konsep desain, perencana, pengurusan surat-surat, pengawasan


pelaksanaan di lapangan, dan konsultasi perancangan. Semua pekerjaan ini diserahkan
kepada orang-orang yang sangat professional dan passionate di dalam bidang mereka
masing-masing. Perusahaan kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan terkemuka dan
terpecaya agar segala kebutuhan terdukung dan rancangan yang dihasilkan memuaskan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Direktur Utama
Ir. Elsa Dea Garcia
SURAT PERJANJIAN HUBUNGAN KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Bapak Ricky Simandjuntak
Tempat / Tgl lahir : Surabaya, 24 Oktober 1964
Pekerjaan : Arsitek
Nomor KTP : 15.6484.693096.0010
Alamat : Jl. Pulau Pramuka 3 no. 12, Jakarta Barat, 11610
Email : rickysimandjuntak64@yahoo.com
No HP : 0812511780, 085225233578
Yang selanjutnya dalam surat ini disebut PIHAK PEMBERI TUGAS.

Nama :PT. ONES Architecture


Pekerjaan :Konsultan Arsitektur
Nomor NPWP :02.123.153.351231.5
Alamat :Jl. Kebayoran Baru, No. 7-10, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12240
Telepon/ Fax : (021) 588 8888 / (021) 588 9999
Email : onesarchitect@ones.com
Yang selanjutnya dalam surat ini disebut PIHAK ARSITEK.

Dengan ini menyatakan atas dasar sukarela, itikad baik dan sejujur-jujurnya bahwa
PIHAK PEMBERI TUGAS akan benar-benar mengadakan Hubungan Kerja dengan PIHAK
ARSITEK.

Adapun batasan-batasan Perjanjian Hubungan Kerja adalah sebagai berikut :


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : LINGKUP PEKERJAAN POKOK yang
terdiri dari (Rincian Pekerjaan dapat dilihat pada Aturan Main antara Arsitek dan
Pemberi Tugas yang dilampirkan) :
a. Tahap Konsepsi & Perancangan
b. Tahap Rancangan Pelaksanaan
c. Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan / Gambar Kerja
Dari rumah tinggal dengan lokasi lahan (tapak) di Jalan Suvarna Sutera Boulevard No. 19,
Sindang Jaya, Cikupa, Tangerang, Banten seluas 60 hektar
2. Batas Waktu Penugasan
1. Untuk mengetahui perkiraan waktu penugasan, maka perlu diketahui lebih dahulu
perkiraan luas bangunan rumah yang diinginkan Pemberi Tugas. Berdasarkan
permintaan program ruang dalam rumah dari pihak Pemberi Tugas, adalah :
 6 Kamar Tidur (1 Kamar Tidur Utama, 1 Kamar Tidur Tamu, 3 Kamar Tidur Anak, 1
Kamar Pembantu)
 Ruang Tamu
 Ruang Makan
 Ruang Keluarga
 3 Kamar Mandi / WC
 Ruang Santai / Perpustakaan
 Dapur / Pantry
Adapun Ruang dalam yang di usulkan Arsitek adalah :
 Kamar Mandi / WC Pembantu
Dari Program Ruang tersebut, maka dapat diperkirakan (bisa kurang, bisa lebih setelah
desain disetujui Pemberi Tugas dan ditetapkan) seluas 120 m2 (seratus dua puluh meter
persegi), maka Perkiraan waktu Penugasan adalah :
a. Tahap Konsepsi & Perancangan
1 jam x 120 = 120 jam / 7 jam = ~17 hari kerja (dihitung dari mulai
berlakunya perjanjian pada Tahap Konsepsi & Perancangan ini)
b. Tahap Rancangan Pelaksanaan
¾ jam x 120 = 90 jam / 7 jam = ~ 13 hari kerja (dihitung mulai dari berlakunya
perjanjian pada Tahap Rancangan Pelaksana ini)
c. Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan / Gambar Kerja
¾ jam x 120 = 90 jam / 7 jam = ~ 13 hari kerja (dihitung mulai dari berlakunya
perjanjian pada Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan / Gambar Kerja ini)
2. Hari Kerja adalah hari-hari kerja yang tidak termasuk hari libur mingguan dan hari-hari
libur sesuai kesepakatan Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Arsitek.

3. Imbalan Jasa
Imbalan jasa di hitung berdasarkan presentase (3%) dari Rencana Anggaran Biaya.
Berdasarkan informasi dari saudara sepupu Arsitek sendiri, yaitu Bapak Ir. Iwan Haryadji
Satyawan (Arsitek berdomisili di Puri Kembangan) dan diperkuat oleh adiknya Bapak Ir.
Denny Sadhana (Arsitek berdomisili di Yogyakarta) bahwa, biaya bangunan rumah tinggal
di daerah Sindang Jaya, Cikupa, Tangerang, Banten dan sekitarnya pada tahun ini (2016,
dan apabila belum mengalami kenaikan) adalah :
a. Rumah murah sekitar Rp 2.000.000,-/m2
b. Rumah sedang sekitar Rp 2.750.000,-/m2
c. Rumah mewah pakai kayu jati jateng tidak lepas mata sekitar Rp 3.500.000,-/m2

Dari sini dapat diperkirakan biaya bangunan rumah (Untuk proyek ini Arsitek memakai
standar biaya bangunan rumah murah yaitu : sekitar Rp. 2.000.000,-/m2) :
120 m2 x Rp. 2.000.000,- = Rp 240.000.000.- (dua ratus empat puluh juta rupiah)
Total Imbalan Jasa : 3 % x Rp 240.000.000.- = Rp. 7.200.000,-
Adapun presentase bagian-bagian tahap pekerjaan mengacu kepada Buku Pedoman
Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas 1991 yang di terbitkan IKATAN ARSITEK
INDONESIA.(yang sketsarumah.com lakukan dengan huruf tercetak tebal / bold) :
1. Tahap Konsepsi (10 %)
2. Tahap (Pra) Perancangan (15 %)
3. Tahap Rancangan Pelaksanaan (30 %)
4. Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan / Gambar Kerja (32,5 %)
5. Tahap Pelelangan (2,5 %)
6. Tahap Pengawasan Berkala (10 %)
a. Tahap Konsepsi & Perancangan (10%+15%=25%) x Rp 7.200.000,- atau 120m2 x Rp
15.000,-/m2 = Rp 1.800.000,-
b. Tahap Rancangan Pelaksanaan (30%) x Rp 7.200.000,- atau 120m2 x Rp 18.000,-/m2
= Rp 2.160.000,-
c.Tahap Pembuatan Dokumen Pelaksanaan / Gambar Kerja (32,5%) x Rp 7.200.000,-
atau 120m2 x Rp 19.500,-/m2 = Rp 2.340.000,-
TOTAL (87,5%) = Rp 6.300.000,-

4. Cara Pembayaran
Cara pembayaran Imbalan Jasa adalah sesuai dengan yang tertulis pada Aturan Main
Hubungan Kerja antara Pemberi Tugas dan Arsitek, yaitu :
a. Imbalan Jasa dilakukan selambat-lambatnya 7 hari setelah perjanjian tertulis dikirim
kepada Pemberi Tugas atau tahap pekerjaan sebelumnya telah disetujui oleh Pemberi
Tugas.
b. Jika melewati batas 7 hari tidak dilakukan pembayaran maka hubungan kerja pada tahap
bersangkutan dianggap ditunda sampai Pemberi Tugas melakukan pembayaran.
c. Jika melewati batas 28 hari tidak dilakukan pembayaran maka hubungan kerja pada
tahap bersangkutan dianggap batal.
d. Cara Pembayaran adalah melalui transfer Rekening Bank :
BANK BCA
Nomor Rekening : 1220835291
Kantor Cabang : KCU Permata Buana
Atas Nama : Ricky Simandjuntak
BANK MANDIRI
Nomor Rekening : 124-00-0440044-7
Atas Nama : Ricky Simandjuntak

5. Waktu Mulai Berlaku Perjanjian


Perjanjian pada setiap Tahap Pekerjaan berlaku ketika Pemberi Tugas telah menyelesaikan
Imbalan Jasa pada Tahap Pekerjaan yang bersangkutan dan Arsitek telah mengkonfirmasi
bahwa Arsitek telah menerima pambayaran tersebut.
6. Lain-lain
a. Dengan disetujuinya Surat Perjanjian ini, maka dengan sendirinya disetujui pula Aturan
Main yang telah dilampirkan.
b. Bila ada hal-hal yang belum ditetapkan dalam perjanjian ini, maka dapat di
musyawarahkan kembali antara Arsitek dan Pemberi Tugas.

Demikianlah surat Perjanjian Hubungan Kerja antara Arsitek dan Pemberi Tugas dibuat
rangkap dua asli dan ditanda tangani dalam keadaan sehat badan dan pikiran serta tanpa
adanya unsur paksaan dari orang lain.

Jakarta, 7 November 2014


PIHAK PEMBERI TUGAS PIHAK
ARSITEK

Ir. Ricky Simandjuntak PT. ONES Architect


COMISSIONING
Commissioning (COMM) adalah pengujian atau melakukan pengujian operasional suatu
pekerjaan secara real / nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan
tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang berlaku (rule), regulasi
(regulations), kode (code) dan sesuai standar (standard) yang telah ditetapkan antara
pelaksana kerja dan klien.

Pelaksanaan dilakukan apabila pelaksana kerja (kontraktor) telah menyelesaikan


pekerjaannya dan siap untuk melakukan stat – up.

PERSYARATAN
 Harus dilengkapi dengan adanya kumpulan arsip pekerjaan yang terdiri dari :
 Sertifikat kalibrasi
 Assembly sertificate -> sertifikat dari produsen barang
 test sertificare -> sertifikat pengetesan fungsi
 installation sertificate
 flushing sertificare -> sertifikat yang dilakukan setelah pembersihan

*untuk data seritifkat dari Suvarna Sutera (cluster Daru) tidak dilampirkan dikarenakan
privasi data dari pihak terkait
LAPORAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN

No. Deskripsi Unit Vol Unit rate Rate


Rp Rp

Pekerjaan Persiapan
- Pembersihan
m2 270 5,000
Lapangan 1,350,000
- Keamanan ls 1 1,000,000
1,000,000
- Air Kerja ls 1 4,000,000
4,000,000
I.
- Listrik Kerja ls 1 4,000,000
4,000,000
- Site Office dan site
ls 1 4,500,000
Storage 4,500,000
- Site Management ls 1 9,600,000
9,600,000
- Mobilization/
ls 1 12,000,000
demobilization 12,000,000

TOTAL PEKERJAAN
PERSIAPAN 36,450,000

Pekerjaan Pondasi
II.
- T. Pancang 32 x 32 x
m1 540 130,000 70,200,000
32,L = 6 m
TOTAL PEKERJAAN
70,200,000
PONDASI

1 Pile Cap

- Lantai Kerja m2
75.8 37,500 2,842,500

- Pasir urug m2
75.8 19,000 1,440,200
- Beton m3
15.4 645,000 9,933,000

- Bekisting m2 47,500
129.72 6,161,700

- Pembesian kg 5,450
1,919.40 10,460,730
Sub
30,838,130
total
2 Sloof

- Lantai Kerja m2
75.8 37,500 2,842,500

- Pasir urug m2
75.8 19,000 1,440,200

- Beton m3
15.4 645,000 9,933,000

- Bekisting m2 47,500
129.72 6,161,700

- Pembesian kg 5,450
1,919.40 10,460,730
Sub
30,838,130
total
3 Balok

- Beton m3
17.58 645,000 11,287,502

- Pembesian kg 5,450
2,427.70 13,230,965
Sub
total 24,518,467

4 Kolom

- Beton m3
20.1 645,000 12,964,500

- Bekisting m2 47,500
205.1 9,742,250

- Pembesian kg 5,450
3,535.10 19,266,295
Sub
total 41,973,045
5 Slab

- Beton m3
82.78 645,000 53,393,100

- Pembesian kg
9,070.60 5,450 49,434,770
Sub
total 102,827,870
6 Tangga

- Beton m3
14.5 645,000 9,352,500

- Bekisting m2
75 75,000 5,625,000

- Pembesian kg 2.1 5,450


11,445,000
Sub
total 26,422,500
7 Konstruksi Baja

- Baja Profil kg 31 11,400


353,400,000

- Bondeks m2 540 145,000


78,300,000

- Baja Profil kg 31 11,400


353,400,000
Sub
total 668,679,925

Unit
No . Deskripsi Unit Vol Rate
rate
Rp Rp
Pekerjaan
IV
Dinding
- Pasangan Bata
m2 2500.65 44,500
1:5
111,278,925

- Plester Acian m2 3105.5 18,500


57,451,750

- Pasangan Bata
m2 240.8 47,500
1:3
11,438,000
- Plester
m2 426.78 12,500
Trasram 5,334,750

- Keramik
Dinding 20 x 25 m2 105.6 65,000
ex. Roman
6,864,000
- Plint Keramik
m' 305.46 17,500
10 / 30
TOTAL
PEKERJAAN 192,367,425
DINDING

Pekerjaan
V
lantai
- Floor Lantai
m2 240 32,500
Elev. 0.00 t=5 cm
7,800,000

- Wire mesh M5 m2 240 28,500


6,840,000

- Keramik Lantai
30 x 30 ex. m2 720 62,500
Roman
45,000,000

- Keramik Km.
Mandi 20 x 20 m2 20 55,000
ex. Roman
1,100,000

- Step Nosing buah 132 12,500


1,650,000

- Water
proofing (atap m2 166.5 25,000
dak) (natural)
4,162,500
TOTAL
PEKERJAAN 66,552,500
LANTAI

Pekerjaan
VI Kusen, Pintu
dan Jendela

- Kusen m3 1.2 4,750,000


5,700,000

- Pintu buah 9 675,000


6,075,000

- Jendela buah 6 225,000


1,350,000

- Alumunium
frame & kaca 8 m2 16.25 325,000
mm
5,281,250

- Frameless
buah 2 6,750,000
door
13,500,000
- Saklar tunggal buah 12 85,000 1,020,000
- Saklar Ganda buah 9 130,000 1,170,000
- Stop Kontak buah 18 99,000 1,782,000
- Socket
Telepon + buah 3 130,000 390,000
ins.socket telp
- MCB buah 3 650,000 1,950,000
- Instalasi AC buah 6 250,000 1,500,000
TOTAL
PEKERJAAN
39,718,250
KUSEN DAN
LISTRIK
SPESIFIKASI TEKNIS

Merek–merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini
dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal bentuk, model , mutu, jenis dan
sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat . Pemborong dapat
mengusulkan merek dagang lain yang setara (sekualitas) setelah mendapat persetujuan dari
Penanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran.

Uraian Keterangan
Jarak Antar Bangunan Sesuai dengan Peraturan Daerah Setempat
Ketinggian Bangunan
Ketinggian Langit – langit
Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien Dasar Hijau
Garis Sempadan
Struktur Pondasi : Tiang pancang + sloof beton
Sruktur Atas : Beton Bertulang
Dinding Bangunan Utama : Bata Merah/bata ringan diplester & aci
Pagar Belakang : Bata ringan diplester/aci & cat
Dinding Pembatas : Double dinding
Finishing Dinding Eksterior : Cat Waterproof
Dinding Variasi : Batu Alam
Dinding Interior : Cat Emulsion
Bahan Penutup Lantai Ruang Utama : Homogenous Tile 60x60cm
Teras/Service/Carport : Keramik
Atap Rangka Atap : Baja ringan
Penutup : Genteng beton gelombang
Plafond Overstek Eksterior : GRC Board 4mm rangka metal
Interior : Gypsum Board 9mm rangka metal
Kusen Luar : Aluminium powder coating
Dalam : Kayu engineering di cat

Daun Pintu Utama (Depan) : Pintu kayu engineering


Dalam/K. Tidur : Double tripleks/flush door
Pintu Belakang : Aluminium & Kaca
Toilet & Sanitary Toilet Utama & Anak : Lantai dan dinding keramik full plafond
Hand shower ex. TOTO/setara
Closet duduk & washtafel ex. TOTO/setara
Toilet Service : Lantai dan dinding keramik
Closet jongkok ex. lokal
Dapur Zink stainless + meja beton
Dinding & meja lapis keramik
Instalasi Air Standar PAM : Pipa PVC ex. Pralon
Daya Listrik : 2200 VA
Air Condition : Pipa refrigerant, pipa drain & power di k.
tidur utama & anak
Multimedia : Triple play ready
Solar Water Heater : untuk toilet utama dan anak
Armature Lampu Ruang-ruang utama : Downlight
Septic Tank Bioteen septic tank
Lingkungan Halaman Depan : Tanpa pagar
Kabel Listrik & FO : Bawah tanah
Drainase Lingkungan : saluran tertutup
Security : 24 jam + CCTV
KETERANGAN UNIT HUNIAN
Analisa dari brosur, jumlah unit, tipe perumahan, harga unit

Suvarna Sutera merupakan sebuah Township seluas 900


ha untuk tahap pertama yang dikembangkan oleh
Developer Alam Sutera Group. Akses tol langsung melalui
Tol Jakarta – Merak, 30 menit berkendara dari Jakarta;
menjadikan Suvarna Sutera kawasan yang paling diminati
dari sebuah perumahan dan area bisnis bagi semua orang.
Berbagai fasilitas juga terdapat di kawasan Suvarna Sutera
seperti Sekolah, Rumah Ibadah, Neighborhood Shopping
Center, Sports Center, Cultural Center, dan lain-lain.

Suvarna Sutera memiliki 4 super cluster yaitu :


a. Suvarna Padi ( Golf Estate )
b. Suvarna Jati
c. Suvarna Padma
d. dan Suvarna Sari

SUPER CLUSTER CLUSTER


SARI  ANDARA
 BAHANA
 DARU
PADMA  ABIRA
 BIANCA
JATI  ALAM  DHANA  GIRI
 BAYU  ELYSIA  HELIOS
 CITRA  FEDORA  INDIRA
PADI  PURI AYU  AKASIA  MERANTI
 MAHONI  PURI  CENDANA
 CEMPAKA AGUNG
 DAMAR
SUPER CLUSTER SARI

Suvarna Sari dibangun di atas lahan seluas 60an hektar.


Cluster ini menghadirkan hunian nyaman dengan
nuansa alam yang hijau dan segar. Cluster ini
menerapkan double gate cluster system dan system
keamanan 24 jam. Hingga saat ini super cluster Sari
terdiri atas 3 cluster yaitu Andara, Bahana dan Daru.

CLUSTER DARU
Cluster Daru merupakan cluster ketiga dari di super cluster Sari. Terletak eksklusif di area
terdepan dan didesain dengan konsep modern kontemporer.
Cluster Daru hadir dengan berbagai tipe pilihan yaitu Delphina, Daisy, Daffodil, dan
Daffodil+.

NO CLUSTER LT/ LB (m2) UKURAN (m) JUMLAH UNIT KETERANGAN


1 Delphina 160m2/118m2 8 x 20 60 unit 1 parkir mobil
3+1 kamar tidur
2+1 kamar mandi
2 Daisy 180m2/132m2 9 x 20 44 unit 1 parkir mobil
3+1 kamar tidur
2+1 kamar mandi
3 Daffodil 200m2/176m2 10 x 20 28 unit 2 parkir mobil
3+1 kamar tidur
3+1 kamar mandi
4 Daffodil+ 250m2/176m2 10 x 25 27 unit 2 parkir mobil
3+1 kamar tidur
3+1 kamar mandi
5 KAVLING Variasi* 56 unit Variasi*

LAPIRAN FOTO BROSUR


COVER DEPAN

MASTERPLAN SUVARNA SUTERA


CLUSTER DARU

SITE PLAN CLUSTER DARU


UNIT DELPHINA
(PERSPEKTIF)

UNIT DELPHINA
(FLOOR PLAN)
UNIT DAISY
(PERSPEKTIF)

UNIT DAISY
(FLOOR PLAN)
UNIT DAFFODIL
(PERSPEKTIF)

UNIT DAFFODIL
(FLOOR PLAN)
CLUSTER DARU VIEW

KEUNGGULAN CLUSTER DARU


SPESIFIKASI TEKNIS

KEUNGGULAN SUVARNA SUTERA


COVER BELAKANG
KESIMPULAN

Dengan mengerjakan tugas 2 Studi Profesi 1 ini, maka kami dapat mempelajari
bagaimana cara membuat sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Arsitektur, terutama
di bidang penyedia jasa. Hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat sebuah perusahaan perihal
surat-surat perizinan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya.
Selain itu, kami juga dapat mempelajari sebuah struktur organisasi dalam sebuah
perusahaan dan bagaimana cara memberikan pekerjaan atau mendapatkan tender dalam
sebuah proyek. Dan dengan adanya tugas ini, diharapkan kami dapat lebih mengerti
mengenai profesi-peofesi apa saja yang terdapat di bidang arsitektur.

SARAN

1. Saran untuk Proyek


Untuk penyelenggaraan proyek, saran dari kelompok kami adalah untuk menyajikan
data-data yang lebih informatif. Lalu adanya pembagian tugas antara tim perencana
dengan tim pengawas atau manajemen konstruksi. Jika ingin membuat suatu proyek,
ditentukan terlebih dahulu lokasi yang sesuai. Selain itu, dalam menyelenggarakan suatu
proyek, harus dipikirkan juga kemungkinan, keberhasilan dan juga ancaman kegagalan
dari proyek terkait, dan juga upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
2. Saran untuk Tugas
Tugas ini sebaiknya melibatkan kerjasama dengan pihak yang empunya proyek-proyek
yang bersangkutan sehingga mempermudah para mhasiswa dalam mendapatkan
dokumen tender secara legal Karena banyak pemilik proyek yang enggan memberikan
dokumen tender mereka sebab menurut mereka merupakan hal yang pribadi dan
konfidensial.
3. Saran untuk Kelompok
Seharusnya kelompok kami memberikan progres yang lebih baik selama proses asistensi,
dan menyesuaikan dengan progres kelompok lain.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai