Anda di halaman 1dari 17

A.

Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi serta jenis jenis bioteknologi


1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata "bio" yang artinya makhluk hidup dan teknologi yang
artinya suatu cara atau alat untuk memudahkan manusia dalam memecahkan masalah atau
membuat produk yang berguna. Bioteknologi didefinisikan sebagai penggunaan organisme
atau bagian dari organisme untuk membuat suatu produk atau jasa sehingga dapat
mensejahterakan manusia. Bioteknologi mulai berkembang pesat sejak tahun 1857 setelah
Louis Pasteur menemukan hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Pada tahun
1920 proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme sudah banyak digunakan untuk
membuat larutan kimia, seperti pembuatan alkohol. Bioteknologi yang memanfaatkan secara
langsung seperti bakteri maupun jamur secara langsung, enzim yang dihasilkan
mikroorganisme, dan melibatkan proses fermentasi untuk menghasilkan produk atau jasa
disebut dengan bioteknologi konvensional. Contoh produk bioteknologi konvensional
misalnya tempe, tapai, roti, keju dan yoghurt.
2. Prinsip Dasar Bioteknologi
Secara klasik atau konvensional, bioteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi
yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa
dalam skala industri sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sementara itu, dalam
perkembangan lebih lanjutBioteknologi dapat juga didefinisikan sebagai pemanfaatan
prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologis untuk
menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme.Selain itil/ bioteknologi juga dapat
menghasilkan prodük dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Dalam batasan pengertian bioteknologi tersebut, proses bioteknologi mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut.
a. Adanya agen biologi yang dipergunakan. Agen biologi yang dipergunakan ini tidak hanya
dalam bentuk fisik yang dipanen, tetapi juga termasuk di dalamnya, seperti hasil metabolit
sekunder atau enzim yang dihasilkan.
b. Penggunaan agen biologi dilakukan dengan suatu cara atau metode tertentu.
c. Adanya bahan yang diproses sebagai maşukan (input).
d. Adanya prinsip ilmu yang melandasi proses bioteknologi.
e. Adanya prodük turunan atau jasa yang dipakai dari proses penggunaan agen biologi
(output).

Dari penjelasan tersebut, secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti skema
berikut.
Skema bioteknologi

3. Jenis-Jenis Bioteknologi
Berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses-proses bioteknologi,
bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional disebut juga bioteknologi tradisional masih menggunakan teknik
dan peralatan sederhana. Pada bioteknologi konvensional, prosesnya memanfaatkan
mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alarni. Mikroorganisme berperan hanya
sebagai peubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses fermentasi. Manipulasi yang
dilakukan pada bioteknologi konvensional hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh
(substrat), serta belum sampai tahap rekayasa genetika. Jika pun ada, rekayasa yang
dilakukan bersifat sederhana dan perubahan bahan genetik yang dihasilkan tidak tepat
sasaran.
Kelebihan bioteknologi konvensional sebagai berikut:
1) Biaya produksi murah.
2) Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
3) Pengaruh jangka panjang sudah diketahui.
sementara itu, kelemahan bioteknologi konvensional sebagai berikut.
1) Perbaikan genetik tidak terarah.
2) Memerlukan waktu relatif lama.
3) Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
4) Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
5) Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik.
6) Hanya diproduksi dalam skala kecil.

7) Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum terjamin.


Contoh penerapannya sebagai berikut:
•Pangan
Penerapan bioteknologi konvensional sebagai bidang pangan yang pertama oleh manusia
adalah pengawetan makanan menggunakan garam.
Pengawetan daging dan ikan oleh garam digunakan oleh manusia yang hidup di pesisir
sebagai metode penyimpanan makanan.
Selanjutnya adalah penemuan fermentasi oleh ragi atau mikroba seperti bakteri dan jamur.
Misalnya fermentasi susu dengan bakteri Streptococcus lactis yang menghasilkan keju
sebagai produknya.
Contoh lain pemanfaat mikroba untuk bahan pangan adalah pembuatan tempe, nata de coco,
yoghurt, asinan, tempe, kecap, tauco, tape, mentega, dan juga oncom.
•Domestikasi hewan dan tumbuhan
Bioteknologi menyumbang peran besar dalam domestikasi hewan (perternakan) dan juga
domestikasi tumbuhan (pertanian).
Dalam domestikasi hewan dan tumbuhan, manusia melakukan perilangan antar varietas untuk
mendapatkan keturunan yang unggul.
Misalnya persilangan kuda betina dan keledai jantan menghasilkan anakan bernama bagal.
Bagal memiliki fisik yang besar serta ketahanan terhadap perubahan suhu seperti induknya,
namun ia juga mewarisi ketahanan fisik, kehati-hatian, dan juga ketahanan mental dari
seorang keledai jantan.
Sehingga begal menjadi kendaraan yang diminati manusia, namun begal memiliki
kekurangan yaitu hampir seluruh individunya steril atau tidak bisa memiliki keturunan.
Adapun dalam bidang pertanian, persilangan antar dua varietas dilakukan untuk
menghasilkan sifat unggul pada tumbuhan. Misalnya menghasilkan tumbuhan yang lebih
tahan terhadap perubahan iklim, tahan hama, ataupun menghasilkan buah yang lebih besar
dan lebih manis.
• Medis
Bioteknologi konvensional di bidang medis diawali oleh penemuan antibiotik oleh seorang
dokter bernama Alexander Fleming.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, Fleming menemukan penisilin
yang dapat membunuh bakteri sebagai antibiotik pertama di dunia.
Selain penemuan antibiotik, bioteknologi konvensional juga berperan dalam penemuan
vaksin. Vaksin yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner dan Louis Pasteur untuk
mencegah penyakit cacar dan juga rabies.
b. Bioteknologi Modern
Perkembangan ilmu-ilmu Biologi seperti Mikrobiologi, Biologi Sel, Biologi
Molekuler, Biokimia, dan Genetika sangat menentukan perkembangan bioteknologi modern.
Pada bioteknologi modern, manipulasi tidak hanya dilakukan pada kondisi lingkungan
maupun media tumbuh, tetapi manipulasi juga dilakukan pada susunan gen dalam kromosom
makhluk hidup yang digunakan (rekayasa genetika). Oleh karena itu, bioteknologi modern
sangat erat dengan rekayasa genetika. Rekayasa genetika bertujuan menghasilkan organisme
transgenik yakni organisme yang susunan gen dalam kromosomnya telah diubah sehingga
mempunyai sifat menguntungkan sesuai yang dikehendaki. Oleh karena itu, hasil rekayasa
genetika bersifat lebih terarah atau dapat diramalkan sebelumnya. Bioteknologi modern
menghasilkan produk dalam skala industri dengan menggunakan organisme, sistem, atau
proses bioteknologi.
Kelebihan bioteknologi modern sebagai berikut.
1) Hasil dapat diperhitungkan.
2) Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
3) Perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah.
4) Dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya.
Adapun kelemahan bioteknologi modern sebagai berikut.
1) Biaya produksi relatif lebih mahal.
2) Memerlukan teknologi canggih.
3) Pengaruh jangka panjang belum diketahui.
Kelebihan bioteknologi modern sebagai berikut.
1.Hasil dapat diperhitungkan.
2.Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
3.Perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah.
4 Dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya.
Adapun kelemahan bioteknologi modern sebagai berikut.
1.Biaya produksi relatif lebih mahal.
2. teknologi canggih.
3.Pengaruh jangka panjang belum diketahui.
Berdasarkan uraian di depan, dapat diketahui perbedaan prinsip dasarproses
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Prinsip dasar proses bioteknologi
konvensional yaitu melibatkan reaksi fermentasi dalam menghasilkan suatu produk, Prinsip
dasar atau teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika meliputi kultur jaringan, kloning,
teknik bayi tabung, DNA rekombinan, dan fusi protoplasma
1) Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang
didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. Prinsip kultur jaringan adalah menumbuhkan
jaringan maupun sel tumbuhan dalam suatu media buatan secara aseptik. Dalam teori tersebut
dikatakan bahwa setiap sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi
individu baru apabila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai. Sifat individu baru yang
dihasilkan sama persis dengan sifat induknya.
Bagian tumbuhan yang ditumbuhkan dalam media kultur disebut eksplan. Eksplan yang
sering digunakan merupakan bagian tumbuhan yang memiliki sel-sel aktif membelah, seperti
ujung akar dan ujung batang. Potongan bagian tumbuhan yang ditanam pada media kultur
akan tumbuh membentuk kalus.Kalus merupakan massa sel yang belum terdiferensiasi. Kalus
tersebut akan berkembang menjadi tanaman lengkap yang disebut plantlet.
Media kultur jaringan yang digunakan biasanya berupa agar-agar yangditambahdengan
unsur hara dan vitamin yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Media tersebut juga dapat ditambah
dengan hormon pertumbuhan, misal auksin dan sitokinin. Auksin akan memicu pertumbuhan
akar, sedangkan sitokinin akan memicu pertumbuhan tunas. Komposisi media kultur
tergantung pada spesies tumbuhan yang akan diperbanyak.

Gambar Mekanisme kultur jaringan pada tanaman

Adanya teknik kultur jaringan pada tumbuhan dapat digunakan untuk memperbanyak
populasi tumbuhan langka sehingga mencegah terjadinya kepunahan. Jadi, teknik kultur
jaringan dapat mempertahankan keanekaragaman hayati di Indonesia. Oleh karena itu,
kembangkan daya kreativitasmu untuk membuat kultur jaringan beberapa jenis tumbuhan
langka. Dengan demikian, kamu telah berperan serta dalam usaha pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia.

2) Kloning
Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan untuk menghasilkan
individu yang secara genetik identik dengan induknya. Proses kloning dilakukan dengan cara
memasukkan inti sel donor ke sel telur yang telah dihilangkan inti selnya. Selanjutnya, sel
telur tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk memacu pembelahan sel. Ketika klon
embrio telah mencapai tahap yang sesuai, embrio dimasukkan ke rahim hewan betina lainnya
yang sejenis. Hewan tersebut selanjutnya akan mengandung embrio yang ditanam dan
melahirkan anak hasil kloning. Contoh hewan hasil kloning adalah domba Dolly.
Perhatikan skema proses kloning pada Gambar berikut.
Gambar Tahapan kloning dengan transfer nucleus

3) Teknik Bayi Tabung


Bayi tabung merupakan prosedur yang dilakukan oleh pasangan untuk membantu
proses kehamilan. Bagi pasangan yang masih belum mendapatkan keturunan, meski sudah
mencobanya dalam waktu tahunan. Sebagai alternatifnya, ada prosedur yang bisa digunakan
untuk mengatasi hal tersebut, yaitu bayi tabung. Proses kehamilan di luar tubuh ini dilakukan
di laboratorium, dan prosesnya disebut dengan in vitro fertilization (IVF). Begini prosedur
dilakukan.

Pasangan suami istri sebenernya mampu menghasilkan sel kelamin secara normal.
Namun karena faktor-faktor tertentu mengakibatkan proses pembuahan tidak terjadi, misal
tersumbat saluran telur.karena yang terjadi, Teknik sulit faktor-faktor bayi memperoleh
tabung tertentu bertujuan keturunan. mengakibatkan untuk Pasangan membantu proses
pembuahan suami pasangan istri tidak suami tersebut.Pembuahan yang dilakukan pada teknik
bayi tabung (fertilasi in vitro) berada diluar tubuh induk betina. Sel telur yang telah dibuahi
akan membentuk emberio. Emberio tersebut selanjutnya tumbuh menjadi anak yang siap
dilahirkan .

Gambar Fertilasi in vitrob


4) DNA Rekombinan
DNA rekombinan adalah suatu bentuk DNA yang mengandung segmen-segmen DNA
atau gen-gen dari sumber yang berbeda. DNA yang ditransfer dari satu bagian molekul DNA
kebagian yang lain, dari satu kromosom yang lain,dibuat dengan cara menggabungkan atau
merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam keadaan normal tidak
berpasangan atau terjadi bersama. Pada bahasan biologi molekuler, modifikasi genetik
dilakukan dengan memasukkan DNA yang relevan ke dalam DNA organisme yang hidup
misalnya pada plasmid bakteri, untuk menyandikan suatu sifat khusus tertentu seperti
antibiotik dan sifat lain. Hal ini berbeda dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi
DNAnya tidak terjadi secara alami di dalam sel tetapi direkayasa.Proses rekombinasi DNA
yang umum dilakukan adalah dengan menggabungkan untaian DNA dari dua organisme yang
berbeda. Bergabungnya dua DNA dari organisme yang berbeda misalnya pada suatu plasmid
bakteri dibantu oleh enzim ligase.ditransfer DNA untuk kromosom merupakan menghasilkan
atau dari ke gen-gen kromosom satu DNA bagian organisme dari rekombinan yang sumber-
sumber molekul lain, transgenik. atau satu yang bagian organisme Teknik berbeda. yang ini
lain, ke DNA digunakanorganismedari yang satu lainProses DNA Rekombinan meliputi
isolisasi DNA, transplasi gen atau DNA, dan memalsukan DNA ke sel hidup
a) Isolasi DNA endonuklease Segmenyang Isolasi DNAvirus.
DNA(pembawa). dilakukan DNA yang Vektor restriksi dilakukan dengan Vektor
yang yang dikehendaki dan mengekstrak dipilih pada untuk berperan mengekspresikan proses
harus menyeleksi kemudian sebagai ini kromosom dapat dipotong dapat DNA berikatan
"guntinggen dimasukkan berupa dari tersebut. yang dengan suatu plasmid
biologi".dikehendaki.dengan Sebelum ke organis-enzimsuatuataugen,digunakan sebagai
vektor, plasmid maupun DNA virus harus dipotong terlebih dahulu dengan enzim
endonuklease restriksi. Perhatikan Gambar 10.5. Plasmid adalah rantai DNA melingkar di
luar kromosom bakteri.

b) Transplantasi Gen atau DNA


Transplantasi gen dilakukan dengan cara menyambung gen yang telah diisolasi ke
dalam DNA plasmid vektor dengan menggunakan enzim ligase. Enzim ligase mampu
menyambung ujung-ujung nukleotida dan berperan sebagai "lem biologi". Hasil
penyambungan ini disebut DNA rekombinan yang mengandung DNA asli vektor dan DNA
asing yang diinginkan.
c) Memasukkan DNA Rekombinan ke Sel Hidup
DNA rekombinan kemudian dimasukkan ke vektor sel bakteri ataupun virus melalui
pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi. Sel bakteri atau virus tersebut
kemudian melakukan replikasi dengan cara membelah diri sehingga diperoleh DNA
rekombinan dalam jumlah banyak.

Gambar proses DNA rekombinan

5) Fusi Protoplasma
Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma. Fusi protoplasma merupakan
teknik penggabungan dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga menghasilkan sel
hibrid yang memiliki sifat kedua sel tersebut. Penggabungan dua sel tersebut berlangsung
dalam suatu medan listrik. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik.
Prinsip dari fusi protoplasma adalah menggabungkan kedua isi sel dengan terlebih dahulu
menghilangkan dinding sel atau membran sel dari kedua sel yang akan digabungkan dalam
suatu medan listrik. Teknik ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan maupun sel hewan.
Fusi protoplasma pada tumbuhan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.
a)Menyiapkan protoplasma dari tumbuhan.
b)Menghilangkan dinding sel-sel tumbuhan dan mengisolasi protoplasmanya.
c) Menguji viabilitas (aktivitas hidup) protoplasma yang diperoleh.
d)Melakukan fusi protoplasma dalam suatu medan listrik.
e)Menyeleksi hasil fusi protoplasma.
f)Membiakkan hasil fusi protoplasma yang terseleksi.

Fusi protoplasma pada sel hewan atau manusia dimanfaatkan untuk menghasilkan hibridoma
(sel hibrid). Hibridoma merupakan hasil fusi antara sel pembentuk antibodi sel (limfosit B)
dengan sel mieloma (sel kanker). Sel hibridoma yang dihasilkan dapat membelah secara tidak
terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan antibodi seperti sel limfosit B. Setiap sel
hibridoma menghasilkan antibodi yang sifatnya khas sehingga hibridoma yang dihasilkan
harus diseleksi terlebih dahulu. Selanjutnya, setiap sel hibrid dibiakkan untuk menghasilkan
antibodi.

B. Produk Bioteknologi dan Dampak Penerapan bagi Kehidupan


1.Penerapan Pangan
a. Bidang pangan/Bioteknologi pangan
Bioteknologi pangan adalah bioteknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk
bank kanan dengan memanfaatkan mikroorganisme. Beberapa contoh produk bioteknologi di
bidang pangan yaitu tapai, yogurt, keju, tempe, kecap, roti dan minuman beralkohol.
Penjelasan mengenai proses pembuatan produk makanan dengan memanfaatkan
mikroorganisme sebagai berikut.
1) Tapai
Tapai dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ada di dalam ragi tapai.
salah satu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tapai adalah khamair
saccharomyces cerevisiae. Selain saccharomyces cerevisiae jamur aspergillus sp dan bakteri
acetobacter aceti juga berperan dalam pembuatan tapai. Mikroorganisme yang terdapat pada
ragi tapai memiliki peranan yang sinergis, artinya mikroorganisme tersebut akan bekerja
bersama untuk mengubah bahan baku dari singkong atau beras ketan menjadi tapai.
Selama pembuatan tapai terjadi pemecahan (hidrolisis) amilum atau pati menjadi glukosa.
Proses ini dibantu jamur aspergillus sp. Proses inilah yang membuat tapai berasa manis.
Glukosa yang dihasilkan dari proses tersebut difermentasi menjadi alkohol oleh khamir
saccharomyces cerevisiae. Proses ini menyebabkan tapai memiliki aroma yang khas. Proses
fermentasi yang dilakukan mikroorganisme dalam pembuatan tapai merupakan respirasi
anaerob, artinya dalam prosesnya tidak dibutuhkan oksigen.Apakah ketika memakan tapai
kamu merasakan rasa masam? Dari mana rasa masam tersebut? Rasa masam pada tapai
disebabkan adanya kandungan asam cuka (asam asetat)Asam cuka dihasilkan dari proses
fermentasi alkohol oleh bakteri acetobacter aceti secara aerob (dalam keadaan terdapat
oksigen). Fermentasi ini terjadi ketika pembungkus tapai terbuka. oleh karena itu agar tapai
dihasilkan tidak terlalu masam dalam pembuatan tapai harus ditutup rapat.
2) Yoghurt
Yoghurt merupakan makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi susu dengan
bantuan bakteri yogurt kaya akan protein kalsium vitamin A, B, C, E dan vitamin K.
Mengonsumsi yoghurt secara teratur memiliki banyak manfaat untuk kesehatan diantaranya
dapat meremajakan kulit, membantu proses pencernaan, menjaga jantung tetap sehat,
mencegah hipertensi, mengurangi resiko osteoporosis, mengatasi jerawat dan mengurangi
kolesterol. Proses fermentasi susu menjadi yoghurt melibatkan peranan bakteri asam laktat,
misalnya lactobacillus casei, streptococcus thermophilus, lactobacillus bulgaricus, dan
bifidobacteria. dalam pembuatan yoghurt susu harus dididihkan terlebih dahulu pada suhu 85-
90°C agar bakteri bakteri lain mati dan protein dalam susu terdenaturasi (mengalami
kerusakan). bakteri asam laktat mampu mengubah laktosa yang terkandung dalam susu
menjadi asam laktat. Asam laktat inilah yang menyebabkan rasa masam pada yoghurt. Akibat
dihasilkannya asam laktat, PH menjadi turun. Turunnya PH juga menyebabkan denaturasi
protein dan pelepasan kalsium serta fosfat dari protein kasein susu. Akibatnya protein kasein
menjadi tidak stabil dan mengalami pengendapan. Proses tersebut menyebabkan yoghurt
memiliki tekstur yang kental. Perhatikan Gambar 1.5!
3) Keju
keju merupakan makanan yang dihasilkan dari proses koagulasi atau pengenalan
protein kasein susu. Selama proses pembuatan, susu biasanya dibuat dalam kondisi asam dan
ditambahkan rennet. Pengasaman susu dapat dilakukan dengan menambahkan bakteri asam
laktat seperti Lactococcus sp., Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Rannet merupakan kompleks enzim yang dihasilkan di dalam perut hewan ruminansia yang
komponen penyusun utamanya adalah enzim renin atau enzim chymosin. Enzim renin
merupakan kelompok enzim protease yang mampu memutuskan ikatan peptida dalam protein
yang menghubungkan asam amino satu dengan yang lain. Enzim inilah yang berperan
penting dalam pemisahan dan pengenalan protein kasein dalam susu, sehingga terbentuk
bagian padat yang disebut dengan dadih dan bagian cair disebut dengan dadih Jadi, inilah
yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga
terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.
4) Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan
menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses produksi tempe menggunakan
teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur rhizopus oryzae dan
rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan jamur akan menghasilkan
benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian
kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang kompak Pada waktu pertumbuhannya,
jamur juga akan menghasilkan suatu enzim protease yang dapat menguraikan kompleks
protein ada pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.
Inilah alasan yang menjadikan tempe lebih mudah dicerna oleh tubuh kita daripada kedelai.
5) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang
kedelai secara tradisional proses pembuatan kecap melibatkan proses hidrolisis dan
fermentasi dengan menggunakan jamur aspergillus oryzae, aspergillus oryzae dan aspergillus
wentii. Di Jepang proses fermentasi dalam pembuatan kecap juga melibatkan saccharomyces
cerevisiae dan spesies lactobacillus untuk menghasilkan aroma khas.
Pada tahap awal pembuatan kecap kedelai dicuci hingga bersih, kemudian direbus
hingga matang. Selanjutnya kedelai yang telah direbus ditaburi dengan kultur jamur,
kemudian dicampur air garam dengan jumlah tertentu. Setelah beberapa waktu jamur akan
berkembang menghasilkan enzim yang mampu menghidrolisis amilum menjadi gula
sederhana dan menghidrolisis protein menjadi asam amino gula sederhana dan asam amino
akan mengalami reaksi membentuk ikatan aminoglikosida sehingga menghasilkan warna
coklat gelap. Dari proses tersebut akan terbentuk campuran butiran biji kedelai dan cairan
kental berwarna coklat gelap, selanjutnya campuran ini akan disaring untuk memisahkan
cairan dengan butiran biji kedelai cairan coklat gelap tersebut selanjutnya dipanaskan untuk
mematikan jamur maupun bakteri. Cairan inilah yang dinamakan kecap yang biasa dikemas
dalam botol.
6) Roti
Roti merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar utama tepung terigu dan air.
Roti sudah dikenal oleh masyarakat seluruh dunia. Selain tepung terigu dan air masih banyak
komposisi yang ditambahkan ke dalam adonan roti. Perbedaan komposisi ini menyebabkan
roti sangat beragam baik jenis bentuk ukuran dan teksturnya.
Ketika kamu memakan roti atau kue donat, pernahkah kamu berpikir bagaimana
proses pembuatan roti dan donat? Pembuatan roti dan donat memanfaatkan peristiwa
fermentasi yang dibantu oleh saccharomyces cerevisiae. Fermentasi yang dilakukan oleh
saccharomyces cerevisiae menghasilkan banyak gas karbondioksida dan sedikit alkohol. Gas
karbondioksida akan membuat adonan roti mengembang, sedangkan alkohol akan
menghasilkan gas karbondioksida yang terperangkap dalam adonan akan memuai saat adonan
dimasukkan ke oven, sehingga membuat roti semakin mengembang dan meninggalkan
rongga dalam roti. Sehingga peristiwa yang membuat tekstur roti lebih menarik lebih ringan
dan lebih mudah untuk dikonsumsi.
7) Minuman Beralkohol
Bioteknologi juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan minuman beralkohol,
misalnya bir dan wine. Bir merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari biji serealia,
sedangkan wine terbuat dari ekstrak buah anggur.Pembuatan minuman beralkohol juga
melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh saccharomyces. Jenis saccharomyces dan
jenis bahan baku yang berbeda mampu menghasilkan aroma dan rasa yang khas pada jenis-
jenis minuman beralkohol. Lama proses fermentasi mempengaruhi jumlah alkohol yang
dihasilkan. Semakin lama fermentasi minuman, tinggi kandungan alkoholnya.
b. Bioteknologi Pertanian dan Peternakan
Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan pangan.
Saat ini produksi pangan dengan cara tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi
kebutuhan pangan yang terus meningkat keterbatasan ini. Menuntut para ilmuwan untuk
mencari solusi dalam memproduksi bahan pangan dengan cara yang lebih baik penerapan
bioteknologi modern dalam pertanian menjadi solusi terbaik saat ini untuk mengatasi masalah
tersebut. Penerapan bioteknologi modern dalam pertanian berpotensi meningkatkan produksi
tanaman budidaya dan mengurangi pemakaian bahan kimia berbahan seperti pestisida.
Bioteknologi modern dalam pertanian dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa
genetika yaitu dengan melakukan manipulasi susunan gen suatu organisme sehingga dapat
menghasilkan organisme yang memiliki sifat baru. Manipulasi susunan gen dapat dilakukan
dengan cara menambah gen suatu organisme yang diambil dari organisme lain atau dengan
menghilangkan gen tertentu dalam organisme tersebut. Tanaman yang susunan gen yang
telah dimanipulasi disebut tanaman transgenik. Saat ini telah banyak tanaman transgenik
yang sudah dikembangkan misalnya jagung padi kedelai tomat dan pepaya.
Melalui rekayasa genetika suatu tanaman dapat direkayasa agar dapat tahan terhadap
serangan hama atau bahkan membunuh hama yang menyerang tanaman tersebut sehingga
dapat meningkatkan hasil produksi. Tanaman juga dapat dirancang untuk tahan terhadap
herbisida dan insektisida melalui rekayasa genetika.
Plasmid ti diisolasi dari a tumefaciens, kemudian disisipi dengan gen asing yang
diinginkan setelah itu plasmid dimasukkan kembali ke tumefaciens selanjutnya plasmid
dicampur dengan sel-sel tumbuhan setelah tercampur a tumefaciens akan berkembang biak
dengan menduplikasikan plasmid setelah itu tumefaciens akan mentransfer gen gen baru ke
dalam kromosom tumbuhan sehingga sel-sel tumbuhan mengandung gen yang dicangkokkan
pada a tumefaciens. Rangkaian proses tersebut dapat dilihat pada skema berikut.

Beberapa contoh aplikasi bioteknologi modern di bidang pertanian sebagai berikut.


a) Padi transgenik
Teknologi DNA rekombinan dapatteknologi DNA rekombinan dapat dimanfaatkan
untuk memperoleh tanaman padi transgenik. Contoh tanaman padi rojolele transgenik yang
mampu mengekspresikan laktoferin dan tanaman padi yang tahan terhadap cuaca dingin
untuk mendapatkan tanaman padi yang tahan terhadap cuaca dingin caranya dengan
memasukkan gen tahan dingin dari hewan yang hidup di tempat dingin ke kromosom
tanaman padi.
b) Tembakau resisten terhadap virus
Teknologi DNA rekombinanjuga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh tanaman
tembakau yang tahan terhadap virus tmv tobacco mosaic virus teknologi tersebut
dikembangkan oleh oleh beachy seorang ilmuwan dari universitas Washington plasmid
digabung ke kromosom tembakau kromosom tersebut kemudian diperbanyak melalui teknik
kultur jaringan hasil akhir nya adalah tanaman tembakau tahan terhadap infeksi virus tmv
c) Bunga anti layu dan buah tahan busuk
hormon pertumbuhan yang mengakibatkan bunga menjadi layu adalah etilen kelayuan
pada bunga terjadi akibat adanya gen yang sensitif pada mahkota bunga jika gen tersebut
diganti dengan gen yang kurang sensitif pelayuan pada bunga dapat ditunda dengan metode
ini telah dikembangkan anyelir transgenik yang mampu bertahan segar selama 3 minggu
sementara itu anyelir normal hanya mampu bertahan selama 3 hari
Hormon etilen juga merangsang pematang buah.Jika aktifitas gen penghasilan etilen dapat
dihambat melalui rekayasa genetic maka buah akan tetap segar dalam waktu lama.
Contohnya pada tomat flavr savr yang tahan busuk.
c. Bidang kedokteran
a) Antibodi Monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau sel & sebagai
reaksi tubuh untuk melawan antigen (benda asing) yang masuk ke dalam tubuh.Antibodi
monoklonal dihasilkan melalui fusi atau penggabungan antara sel limfosit B dan sel mieloma
sehingga menghasilkan sel hibridoma. Pada umumnya, antibodi monoklonal yang dihasilkan
berfungsi untuk mengatasi penyakit kanker. Contoh antibodi monoklonal yang telah
digunakan untuk mengobati pasien kanker adalah trastuzumab (untuk kanker payudara),
rituksimab (untuk kanker limfoma) dan sebagainya.

b) Terapi Gen Manusia


Terapi gen merupakan rekayasa genetik yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan
genetik secara individual. Secara teoritis, kelainan genetik dapat diperbaiki dengan mengganti
gen yang tidak normal dengan gen normal menggunakan teknik rekombinasi DNA.
Prinsip pengerjaannya sama dengan teknik rekombinasi DNA pada umumnya, dimana alel
normal disisipkan ke dalam sel-sel somatis pada anak-anak dan dewasa, sel-sel germ yang
memproduksi gamet, atau sel-sel sembrio. Terapi gen telah dilakukan pada pasien penyakit
kanker seperti kanker paru-paru, tumor otak dan lain-lain.
c) Produksi Hormon dan Vaksin
Salah satu hormon yang merupakan produk bioteknologi adalah hormon insulin.
Insulin yang dihasilkan melalui teknik DNA rekombinan dapat digunakan untuk mengontrol
kadar gula dalam darah pada pasien diabetes melitus.. Kini telah beredar di pasaran produk
insulin kerja cepat yaitu insulin lispro dan aspart, serta insulin dengan waktu kerja yang
panjang, yaitu insulin glargin dan detemir.
Vaksin sendiri, sebagaimana ramai juga diperbincangkan saat ini, sejatinya digunakan
untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Terdapat dua jenis vaksin
tradisional, yaitu vaksin yang berisi partikel virus atau bakteri yang telah dilemahkan
sehingga kehilangan kemampuan untuk menyebabkan sakit, dan vaksin dengan virus atau
bakteri aktif tetapi tidak patogen.Modifikasi vaksin melalui bioteknologi telah dilakukan
dengan teknik DNA rekombinan. Teknik ini dapat menggerakkan pembuatan suatu protein
khusus dalam jumlah besar dari selubung protein virus, bakteri dan mikroba lain.
d) Antibiotik
Pembuatan antibiotik termasuk penerapan bioteknologi konvensional. Antibiotik
adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain. Contoh yang dimanfaatkan sebagai penghasil antibiotik di antaranya
berikut.
a. Jamur Cephalosporium sp. menghasilkan antibiotik sefalosporin membunuh
bakteri yang kebal terhadap antibiotik penisilin.
b. Bakteri Streptomyces griseus menghasilkan antibiotik untuk membunuh bakteri
yang kebal terhadap antibiotik dan sefalosporin.
c. Jamur Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum antibiotik penisilin
untuk melawan infeksi yang disebabkan bakteri Staphylococcus.
e) Insulin
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar dan berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah. Melalui teknik genetika,
insulindapatdiproduksidalamjumlahbanyak.Produksi lin dibuat dengan mencangkokkan gen
yang mengode insulin ke plasmid bakteri. Bakteri dengan DNA rekombinan ini kemudian
diri. Bakteri ini selanjutnya akan memproduksi insulin yang Penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan insulin disebut melitus. Penyakit ini dapat diatasi dengan memberikan insulin ke
tubuh.
f) Vaksin Transgenik
Vaksin adalah siapan antigen yang dimasukkan ke tubuh memicu terbentuknya sistem
kekebalan tubuh. Pembuatan dilakukan melalui teknik DNA rekombinan dengan mengisolasi
gen mengode senyawa penyebab penyakit (antigen) dari mikroba yang sangkutan. Gen
tersebut kemudian disisipkan pada plasmid mikroba telah dilemahkan sehingga mikroba ini
menjadi tidak berbahaya telah dihilangkan bagian yang menimbulkan penyakit, misal
lendirnya. Mikroba yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk gen murni.
Mikroba ini dapat dibiakkan dalam media kultur terbentuk antigen murni dalam
jumlah yang banyak. Apabila disuntikkan kepada manusia, sistem kekebalan tubuh akan
antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke tubuh.
Gambar Proses vaksin transgenik

h) Terapi Gen pada Penderita Fibrosis Sistik


Penderita fibrosis sistik mengalami kesulitan bernapas karena paruparunya terisi
lendir. Hal ini disebabkan adanya mutasi gen yang mengakibatkan tidak terbentuknya alfa-l-
antitripsin (ATT). Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan terapi gen untuk
memperbaiki atau mengganti gen-gen penyebab penyakit. Salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan mengisolasi gen yang mengode ATT dari orang sehat untuk dimasukkan ke
DNA virus. Selanjutnya, Virus tersebut diinfeksikan pada paru-paru pasien. Virus akan
mentransfer gen pengode ATT yang dibawa dalam sel paru-paru pasien. Dengan demikian,
sel paru-paru pasien dapat membuat protein ATT dan pasien dapat bernapas dengan lebih
normal.
i) Interferon
Interferon adalah protein yang dibentuk secara alami Oleh sel-sel sistem imun, misal
sel darah putih dan fibroblas. Secara komersial interferon diproduksi dengan menggunakan
teknologi DNA rekombinan. Interferon memodulasi respons sistem imun untuk menyerang
Virus, bakteri, kanker, dan senyawa-senyawa asing Iain. Interferon tidak secara langsung
membunuh sel-sel virus atau sel Yang bersifat kanker, tetapi interferon menaikkan respons
sistem imun dan mengurangi pertumbuhan sel-sel kanker. Dengan kata Iain, interferon adalah
senyawa protein yang mampu memacu pertahanan tubuh manusia untuk melawan.
d. Bidang Lingkungan
Aplikasi bioteknologi dibidang llingkungan digunakan untuk menangani pencemaran
lingkungan, Pada proses pemurnian logam, pada umumnya masih terikat dengan bijihnya
(kotoran), diperlukan bahan kimia untuk memurnikannya. Namun, bahan kimia tersebut
kurang efektif dan memisahkan logam dari bijinya sehingga banyak sisa bahan tambang
yang dibuang sebagai limbah. Dengan menggunakan bakteri thiobacilius ferrooxidans,
bakteri ini mampu mengoksida belerang yang mengikat berbagai logam seperti tembaga,
seng, dan uranium membentuk sulfida. Bakteri tidak memanfaatka logam-logam tersebut
sehingga nantinya logam akan dilepas ke air dan dimanfaatkan oleh manusia. Dengan
demikian, pencemaran lingkungan akibat limbah penambahan dapat dikurangi dengan
memanfaatkan peran mikroorganisme.
Bioteknologi juga diterapakan untuk mengatasi pencemaran akibat tumpahan minyak
dilaut. Sebagai contoh meledaknya kilang minyak di Laut Timut, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia pada tanggal 21 Agustus 2009. Tumpahan kilang minyak tersebut dapat mencari
Laut Timor. Untuk menanggulangi limbah minyak dapat dilakukan bioremediasi.
Bioremediasi yaitu penggunaan mikroorganisme untuk menggurangi poluton di
lingkungan.Misalnya tumpahan minyak dapat diatasi dengan memanfaatkan bakteri
pseudomanas putida. Bakteri tersebut mampu menguraikan ikatan hidrokarbon pada minyak
bumi.
2. Dampak Penerapan Bioteknologi bagi Kehidupan
Bioteknologi, terutama rekayasa genetika diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia. Misalnya, pemenuhan kebutuhan gizi, peningkatan taraf kesehatan,
produksi pertanian serta peternakan. Bioteknologi juga diharapkan membantu mengatasi
permasalahan-permasalahan lingkungan terutama pencemaran. Namun, aplikasi bioteknologi
juga menimbulkan permasalahanpermasalahan dalam kehidupan.
a. Dampak di Bidang Lingkungan
1) Dampak Positif
Bioteknologi dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat
pemakaian pestisida. Misalnya, dengan dihasilkannya produk bioteknologi berupa tumbuhan
yang tahan terhadap serangan serangga. Selain itu, bioteknologi juga dapat mengurangi
pencemaran limbah dengan penggunaan Thiobacillus ferrooxidans untuk memisahkan logam
dari bijihnya.
2) Dampak Negatif
a) Menimbulkan Kerusakan Pada Ekosistem
Tanaman kapas antiserangga selain dapat membunuh serangga hama dan
menghasilkan produk kapas berkualitas ternyata juga dapat membunuh organisme bukan
target, seperti kupu-kupu dan lebah akibat mengisap nektar tanaman tersebut. Akibatnya,
jenis serangga tersebut punah dan merusak keseimbangan ekosistem. Selain itu, kematian
hama serangga dalam jumlah tinggi akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup
oranisme pemakan serangga
b) Hilangnya Plasma Nutfah
Organisme transgenik adalah organisme yang susunan gen dalam kromosomnya telah
diubah sehingga mempunyai sifat yang menguntungkan sesuai dengan yang dikehendaki.
Penemuan organisme transgenik menimbulkan kecenderungan masyarakat untuk
membudidayakan organisme yang seragam. Akibatnya, organisme lokal semakin tersingkir
sehingga dapat menimbulkan hilangnya plasma nutfah lokal (alami). Oleh karena itu,
pembudidayaan organisme transgenik dapat mengakibatkan punahnya makhluk hidup dalam
suatu ekosistem.
b. Dampak Di Bidang Sosial Ekonomi
1) Dampak Positif
Terjadi persaingan untuk mencari tanaman atau hewan varietas baru melalui proses
rekayasa genetika yang terjadi di kalangan industri.
2) Dampak Negatif
Kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat karena produkproduk dari petani
dan peternak tradisional mulai tersisih oleh adanya produk-produk rekayasa genetika. Hal ini
mengakibatkan banyak petani dan peternak tradisional kehilangan mata pencaharian. Petani
maupun peternak tradisional yang ingin mengembangkan bibit hasil bioteknologi mau tidak
mau harus membayar royalti kepada pihak penemu bibit tersebut.
c. Dampak Terhadap Kesehatan
1) Dampak Positif
Adanya penemuan produk-produk obat maupun hormon hasil rekayasa genetika
mengakibatkan produk tersebut lebih murah dan mudah diperoleh oleh masyarakat.
2) Dampak Negatif
penggunaan produk kesehatan hasil rekayasa genetika dapat mengakibatkan timbulnya alergi.
bahkan, beberapa produk transgenik dapat mengakibatkan seseorang menjadi resistan
terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. misal, seseorang yang mengonsumsi tomat flavr
savr yang mengandung gen resistan terhadap antibiotik.
d. Dampak Etika Moral
Penerapan teknologi kloning yang dikhawatirkan akan diterapkan pada manusia
dianggap merendahkan martabat manusia. kloning pada manusia sangat ditentang karena
tidak sesuai dengan etika moral dan melanggar aturan agama. oleh karena itu, para ilmuwan
diharapkan dapat bersikap dan bertindak bijak

Anda mungkin juga menyukai