Dari penjelasan tersebut, secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti skema
berikut.
Skema bioteknologi
3. Jenis-Jenis Bioteknologi
Berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses-proses bioteknologi,
bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional disebut juga bioteknologi tradisional masih menggunakan teknik
dan peralatan sederhana. Pada bioteknologi konvensional, prosesnya memanfaatkan
mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alarni. Mikroorganisme berperan hanya
sebagai peubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses fermentasi. Manipulasi yang
dilakukan pada bioteknologi konvensional hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh
(substrat), serta belum sampai tahap rekayasa genetika. Jika pun ada, rekayasa yang
dilakukan bersifat sederhana dan perubahan bahan genetik yang dihasilkan tidak tepat
sasaran.
Kelebihan bioteknologi konvensional sebagai berikut:
1) Biaya produksi murah.
2) Teknologi menggunakan peralatan sederhana.
3) Pengaruh jangka panjang sudah diketahui.
sementara itu, kelemahan bioteknologi konvensional sebagai berikut.
1) Perbaikan genetik tidak terarah.
2) Memerlukan waktu relatif lama.
3) Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah.
4) Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
5) Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik.
6) Hanya diproduksi dalam skala kecil.
Adanya teknik kultur jaringan pada tumbuhan dapat digunakan untuk memperbanyak
populasi tumbuhan langka sehingga mencegah terjadinya kepunahan. Jadi, teknik kultur
jaringan dapat mempertahankan keanekaragaman hayati di Indonesia. Oleh karena itu,
kembangkan daya kreativitasmu untuk membuat kultur jaringan beberapa jenis tumbuhan
langka. Dengan demikian, kamu telah berperan serta dalam usaha pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia.
2) Kloning
Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan untuk menghasilkan
individu yang secara genetik identik dengan induknya. Proses kloning dilakukan dengan cara
memasukkan inti sel donor ke sel telur yang telah dihilangkan inti selnya. Selanjutnya, sel
telur tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk memacu pembelahan sel. Ketika klon
embrio telah mencapai tahap yang sesuai, embrio dimasukkan ke rahim hewan betina lainnya
yang sejenis. Hewan tersebut selanjutnya akan mengandung embrio yang ditanam dan
melahirkan anak hasil kloning. Contoh hewan hasil kloning adalah domba Dolly.
Perhatikan skema proses kloning pada Gambar berikut.
Gambar Tahapan kloning dengan transfer nucleus
Pasangan suami istri sebenernya mampu menghasilkan sel kelamin secara normal.
Namun karena faktor-faktor tertentu mengakibatkan proses pembuahan tidak terjadi, misal
tersumbat saluran telur.karena yang terjadi, Teknik sulit faktor-faktor bayi memperoleh
tabung tertentu bertujuan keturunan. mengakibatkan untuk Pasangan membantu proses
pembuahan suami pasangan istri tidak suami tersebut.Pembuahan yang dilakukan pada teknik
bayi tabung (fertilasi in vitro) berada diluar tubuh induk betina. Sel telur yang telah dibuahi
akan membentuk emberio. Emberio tersebut selanjutnya tumbuh menjadi anak yang siap
dilahirkan .
5) Fusi Protoplasma
Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma. Fusi protoplasma merupakan
teknik penggabungan dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga menghasilkan sel
hibrid yang memiliki sifat kedua sel tersebut. Penggabungan dua sel tersebut berlangsung
dalam suatu medan listrik. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik.
Prinsip dari fusi protoplasma adalah menggabungkan kedua isi sel dengan terlebih dahulu
menghilangkan dinding sel atau membran sel dari kedua sel yang akan digabungkan dalam
suatu medan listrik. Teknik ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan maupun sel hewan.
Fusi protoplasma pada tumbuhan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.
a)Menyiapkan protoplasma dari tumbuhan.
b)Menghilangkan dinding sel-sel tumbuhan dan mengisolasi protoplasmanya.
c) Menguji viabilitas (aktivitas hidup) protoplasma yang diperoleh.
d)Melakukan fusi protoplasma dalam suatu medan listrik.
e)Menyeleksi hasil fusi protoplasma.
f)Membiakkan hasil fusi protoplasma yang terseleksi.
Fusi protoplasma pada sel hewan atau manusia dimanfaatkan untuk menghasilkan hibridoma
(sel hibrid). Hibridoma merupakan hasil fusi antara sel pembentuk antibodi sel (limfosit B)
dengan sel mieloma (sel kanker). Sel hibridoma yang dihasilkan dapat membelah secara tidak
terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan antibodi seperti sel limfosit B. Setiap sel
hibridoma menghasilkan antibodi yang sifatnya khas sehingga hibridoma yang dihasilkan
harus diseleksi terlebih dahulu. Selanjutnya, setiap sel hibrid dibiakkan untuk menghasilkan
antibodi.