Anda di halaman 1dari 16

No Nama Penulis dan tahun

1 Setiawan dkk. (2019)

2
Soesilo et al. (2015)

3
Setyanta dan Setiadi (2006)

5
Sardjono (2004)

6 Hartono dkk. (2000)

7
Hardjadinata (1995)

8 Katili (1980) dan Hamilton


(1979)
Uraian

Pada periode Jura Akhir-Kapur Awal di Kalimantan Selatan, Kerak Benua


Paternosfer menunjam terhadap Sundaland dan kedua kerak benua tersebut
mendekat, terjadilah proses Pre-Kolisi terhadap Mikrokontinen Paternoster,
batuan-batuan dasar berupa sikuen ofiolit yang terjadi akibat proses kolisi
dan malihan yang sudah terbentuk sebelumnya terangkat menjadi tinggian.

Pegunungan meratus merupakan sisa akresi Jurassic yang terletak di sebelah


barat micro-continent (Paternoster).

Kegiatan tektonik yang terjadi di Pegunungan Meratus berlangsung dari Jura


sampai awal Tersier menyebabkan batuan ultramafik tersingkap serta
bercampur dengan rijang radiolaria dan sekis.

Di Daerah Batulicin ditemukan batuan dunit dan piroksenit yang merupakan


bagian seri batuan ofiolit yang berada pada bagian bawah, batuan
plagiogranit serta Rijang merupakan batuan sedimen silika non-klastik.

Evolusi kerak berdasarkan model gravity sejak Paleosen sampai Miosen


Tengah di sekitar Lajur Meratus yang menyebabkan batuan mantel bagian
atas tersingkap.

Ofiolit Meratus adalah contoh produk tunjaman pada busur kepulauan.

Tersingkapnya batuan ofiolit Meratus merupakan akibat benturan lempeng


Eurasia bagian timur dengan lempeng samudera Pasifik di sekitar busur
kepulauan. Tunjamannya melelehkan sebagian material mantel bagian atas.

Batuan Pratersier Meratus tersingkap karena suatu akrasi di atas zona


tunjaman, akibat pemekaran selat Makassar.
No Nama Penulis dan tahun Uraian
1 Setiawan dkk. (2019) Pada periode Jura Akhir-Kapur Awal di Kalimantan Selatan, Kerak Benua
Paternosfer menunjam terhadap Sundaland dan kedua kerak benua tersebut
mendekat, terjadilah proses Pre-Kolisi terhadap Mikrokontinen Paternoster,
batuan-batuan dasar berupa sikuen ofiolit yang terjadi akibat proses kolisi
dan malihan yang sudah terbentuk sebelumnya terangkat menjadi tinggian.

Di Daerah Batulicin ditemukan batuan dunit dan piroksenit yang merupakan


bagian seri batuan ofiolit yang berada pada bagian bawah, batuan
plagiogranit serta Rijang merupakan batuan sedimen silika non-klastik.

2 Soesilo et al. (2015) Pegunungan meratus merupakan sisa akresi Jurassic yang terletak di sebelah
barat micro-continent (Paternoster).
3 Setyanta dan Setiadi Kegiatan tektonik yang terjadi di Pegunungan Meratus berlangsung dari Jura
(2006) sampai awal Tersier menyebabkan batuan ultramafik tersingkap serta
bercampur dengan rijang radiolaria dan sekis.
4 Sardjono (2004) Evolusi kerak berdasarkan model gravity sejak Paleosen sampai Miosen
Tengah di sekitar Lajur Meratus yang menyebabkan batuan mantel bagian
atas tersingkap.
5 Hartono dkk. (2000) Ofiolit Meratus adalah contoh produk tunjaman pada busur kepulauan.

6 Hardjadinata (1995) Tersingkapnya batuan ofiolit Meratus merupakan akibat benturan lempeng
Eurasia bagian timur dengan lempeng samudera Pasifik di sekitar busur
kepulauan. Tunjamannya melelehkan sebagian material mantel bagian atas.

7 Yuwono (1988) Struktur utama lingkungan tektonik terkait subduksi di Kalimantan selatan
(Rentang Meratus) dari kapur tengah dan akhir, baik sebelum (Formasi
Alino) dan setelah (Formasi Manunggul), yaitu obduksi dari Peridotitic
Nappe. Rangkaian peristiwa yang mengarah pada pembentukan Formasi
Alino dan Manunggul, dan obduksi dari Peridotitic Nappe.

8 Katili (1980) dan Batuan Pratersier Meratus tersingkap karena suatu akrasi di atas zona
Hamilton (1979) tunjaman, akibat pemekaran selat Makassar.

z
A B C
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
6 6 6
7 7 7
8 8 8
9 9 9
10 10 10
11 11 11
12 12 12
13 13 13
14 14 14
15 15 15
16 16 16
17 17 17
18 18 18
19 19 19
20 20 20
21 21 21
22 22 22
23 23 23
24 24 24
25 25 25
26 26 26
27 27 27
28 28 28
29 29 29
30 30 30
31 31 31
32 32 32
33 33 33
34 34 34
35 35 35
36 36 36
37 37 37
38 38 38
39 39 39
40 40 40
41 41 41
42 42 42
43 43 43
44 44 44
45 45 45
46 46 46
47 47 47
48 48 48
49 49 49
50 50 50
Suseptibilitas X 103 (SI) Suseptibilitas X 103 (SI)
Type Type
Rentang Rata-rata Rentang
Sedimentary Minerals
Dolomite 0 - 0,9 0.1 Graphite
Limestones 0-3 0.3 Quartz
Sandstones 0 - 20 0.4 Rock salt
Shales 0,01 -15 0.6 Anhydrite, gypsum
Av. 48 sedimentary 0 - 18 0.9 Calcite (-0,001) - (-0,01)
Coal
Metamorphic Clays
Amphibolite 0.7 Chalcopyrite
Schist 0,3 - 3 1.4 Sphalerite
Phyllite 1.5 Cassiterite
Gneiss 0,1 - 25 Siderite 1,0 - 4,0
Quartzite 4 Pyrite 0,05 - 5,0
Serpentine 3,0 - 17 Limonite
Slate 0 - 35 6 Arsenopyrite
Av. 61 metamorphic 0 - 70 4.2 Hematite 0,5 - 35
Chromite 3 - 110
Igneous Franklinite
Granite 0 - 50 2.5 Pyrrhotite 1,0 - 6000
Rhyolite 0,2 - 35 llmenite 300 - 3500
Dolorite 1,0 - 35 17 Magnetite 1200 - 19200
Augite-syenite 30 - 40
Olivine-diabase 25
Diabase 1,0 - 160 55
Porphyry 0,3 - 200 60
Gabbro 1,0 - 90 70
Basalts 0,2 - 175 70
Diorite 0,6 - 120 85
Pyroxenite 125
Peridotite 90 - 200 150
Andesite 160
Av. Acidic igneous 0 - 80 8
Av. Basic igneous 0,5 - 97 25
Suseptibilitas X 103 (SI)
Rata-rata

0.1
-0.001
-1
-1

0.02
0.2
0.4
0.7
0.9

1.5
2.5
3
6.5
7
430
1500
1800
6000
Suseptibilitas X 103 (SI)
Type Type
Rentang Rata-rata
Sedimentary Minerals
Dolomite 0 - 0,9 0.1 Graphite
Limestones 0-3 0.3 Quartz
Sandstones 0 - 20 0.4 Rock salt
Shales 0,01 -15 0.6 Anhydrite, gypsum
Av. 48 sedimentary 0 - 18 0.9 Calcite
Coal
Metamorphic Clays
Amphibolite 0.7 Chalcopyrite
Schist 0,3 - 3 1.4 Sphalerite
Phyllite 1.5 Cassiterite
Gneiss 0,1 - 25 Siderite
Quartzite 4 Pyrite
Serpentine 3,0 - 17 Limonite
Slate 0 - 35 6 Arsenopyrite
Av. 61 metamorphic 0 - 70 4.2 Hematite
Chromite
Igneous Franklinite
Granite 0 - 50 2.5 Pyrrhotite
Rhyolite 0,2 - 35 llmenite
Dolorite 1,0 - 35 17 Magnetite
Augite-syenite 30 - 40
Olivine-diabase 25
Diabase 1,0 - 160 55
Porphyry 0,3 - 200 60
Gabbro 1,0 - 90 70
Basalts 0,2 - 175 70
Diorite 0,6 - 120 85
Pyroxenite 125
Peridotite 90 - 200 150
Andesite 160
Av. Acidic igneous 0 - 80 8
Av. Basic igneous 0,5 - 97 25
Suseptibilitas X 103 (SI)
Rentang Rata-rata

0.1
-0.001
-1
-1
(-0,001) - (-0,01)
0.02
0.2
0.4
0.7
0.9
1,0 - 4,0
0,05 - 5,0 1.5
2.5
3
0,5 - 35 6.5
3 - 110 7
430
1,0 - 6000 1500
300 - 3500 1800
1200 - 19200 6000
Suseptibilitas X 103 (SI)
Type
Rentang Rata-rata
Sedimentary
Dolomite 0 - 0,9 0.1
Limestones 0-3 0.3
Sandstones 0 - 20 0.4
Shales 0,01 -15 0.6
Av. 48 sedimentary 0 - 18 0.9

Metamorphic
Amphibolite 0.7
Schist 0,3 - 3 1.4
Phyllite 1.5
Gneiss 0,1 - 25
Quartzite 4
Serpentine 3,0 - 17
Slate 0 - 35 6
Av. 61 metamorphic 0 - 70 4.2

Suseptibilitas X 103 (SI)


Type
Rentang Rata-rata
Igneous
Granite 0 - 50 2.5
Rhyolite 0,2 - 35
Dolorite 1,0 - 35 17
Augite-syenite 30 - 40
Olivine-diabase 25
Diabase 1,0 - 160 55
Porphyry 0,3 - 200 60
Gabbro 1,0 - 90 70
Basalts 0,2 - 175 70
Diorite 0,6 - 120 85
Pyroxenite 125
Peridotite 90 - 200 150
Andesite 160
Av. Acidic igneous 0 - 80 8
Av. Basic igneous 0,5 - 97 25
Type

Minerals
Graphite
Quartz
Rock salt
Anhydrite, gypsum
Calcite
Coal
Clays
Chalcopyrite
Sphalerite
Cassiterite
Siderite
Pyrite
Limonite
Arsenopyrite
Hematite
Chromite
Franklinite
Pyrrhotite
llmenite
Magnetite
Suseptibilitas X 103 (SI)
Rentang Rata-rata

0.1
-0.001
-1
-1
(-0,001) - (-0,01)
0.02
0.2
0.4
0.7
0.9
1,0 - 4,0
0,05 - 5,0 1.5
2.5
3
0,5 - 35 6.5
3 - 110 7
430
1,0 - 6000 1500
300 - 3500 1800
1200 - 19200 6000

Anda mungkin juga menyukai