Disusun Oleh :
Nama : Trismiyanti Yuniarsih, S.Pd
NIP : 199306022020122020
No. Urut : 35
Instansi : Dinas Pendidikan
Unit Kerja : SDN Johar Baru 19 Pagi
Angkatan : 109
Kelompok :3
I. Pendahuluan
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana
guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan
formal pada khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru
sebagai bagian didalamnya dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai kompetensi
pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial seperti yang diatur dalam
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru berkewajiban untuk
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pendidikan tersebut.
Guru profesional adalah guru orang yang terlibat dalam pendidikan yang
tugasnya tidak hanya sekedar mentransfer ilmu dari guru ke peserta didik akan
tetapi lebih dari itu. Guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang
mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan
mereka menjadi manusia seutuhnya melalui teladan yang bisa dicontoh,
semangat atau dorongan untuk menjadi lebih baik dan bimbingan atau arahan
agar selalu pada jalur kebenaran dalam mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Guru juga mempunyai tanggung jawab untuk menumbuhkan kemampuan
siswa peserta didik agar dapat meningkatkan dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, seperti tujuan pendidikan pada UUD 1945 alinea ke 4, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana
guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan
formal pada khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru
sebagai bagian didalamnya dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai kompetensi
pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial seperti yang diatur dalam
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru berkewajiban untuk
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pendidikan tersebut.
Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan peraturan
perundangan yang berlaku, diantaranya dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat
(2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di
kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Penilaian
No Isu Rank
A P K L Total
1 Rehabilitasi sarana dan
prasarana pembelajaran
serta layanan inklusi belum 3 3 4 3 13 3
menjangkau seluruh
sekolah.
2 Kurangnya minat membaca
atau literasi peserta didik 4 4 5 3 16 2
Sekolah Dasar.
3 Kurang efektifnya
Pembelajaran Jarak Jauh 4 5 5 4 18 1
saat pandemi Covid-19.
b. Problematika
Pembelajaran daring tidak hanya menjadi masalah bagi peserta didik tetapi
juga menjadi masalah bagi guru dan orangtua.Karena menuntut peran orang
tua sebagai guru di rumah. Selain itu PJJ juga memerlukan biaya tambahan
untuk kuota dan hp yang mungkin tidak semua orangtua memilikinya.
Sedangkan di masa pandemi banyak keluarga yang terdampak dari segi
ekonomi. Hal tersebut juga membuat guru terus berinovasi membuat
perangkat pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik tetap semangat
meskipun pembelajaran dilakukan secara PJJ. Selain itu juga dapat
mempermudah siswa dalam mengakses pembelajaran.
c. Kekhalayakan
Karena pandemi Covid-19 ini adalah pandemi yang dialami oleh dunia,
masalah ini otomatis juga dihadapi oleh semua lapisan masyarakat Indonesia
dari berbagai tingkat ekonomi dan latar belakang.
d. Kelayakan
Pembelajaran Jarak Jauh ini menjadi isu yang memberi dampak luas bagi
banyak pihak terutama bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Peserta didik
akan mengalami learning lost bila hal ini tidak cepat diselesaikan. Sehingga
ketika peserta didik sudah bisa PTMT 50% di sekolah terjadi kesulitan belajar
karena selama PJJ banyak dibantu oleh orang tua yang mendampingi saat
belajar.
Apabila masalah kuota internet yang dimiliki oleh peserta didik terbatas
sehingga tidak dapat mengakses media dan bahan ajar sebagai perangkat
pembelajaran jarak jauh, maka akan terjadi learning lost yaitu hilangnya minat
belajar pada peserta didik karena kurang efektif dalam pembelajaran setiap hari
belajar dari rumah. Media dan bahan ajar sebagai perangkat pembelajaran
adalah sebagai pendukung pembelajaran jarak jauh bagi peserta didik yang
memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Peserta didik
dapat mengaksesnya yang telah diinovasi oleh guru sehingga minat belajar
semakin meningkat dan tidak membosankan. Namun, jika hal ini tidak segera
ditemukan solusinya, maka peserta didik lama kelamaan menjadi tidak semangat
untuk sekolah dan pada akhirnya menjadi putus sekolah. Selain itu juga akses
serta kualitas selama pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan
kesenjangan capaian belajar. Terutama untuk anak-anak dari sosio-ekonomi
berbeda.
V. Alternatif Solusi
Setelah menentukan penyebab utama dari masalah utama maka tahapan
selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan penapisan menggunakan metode MCNAMARA. Metode
MCNAMARA menggunakan teknik scoring dengan skala penilaian 1 – 5 untuk
masing-masing parameter, yaitu Efektifitas, Kemudahan dan Biaya. Solusi yang
memiliki total skor tertinggi akan dipilih untuk diimplementasikan (Tabel 3).
Tabel 3. Penapisan penyebab isu dengan metode USG
Penilaian
No Solusi Rank
Efektifitas Kemudahan Biaya Total
1 Membuat media dan
bahan ajar perangkat
pembelajaran yang
dapat meningkatkan
minat belajar siswa 5 3 5 13 1
secara PJJ yang
minim kuota internet
dan dapat diakses
kapan saja.
Penilaian
No Solusi Rank
Efektifitas Kemudahan Biaya Total
2 Memberikan materi
secara offline
pembelajaran khusus
3 4 2 9 2
peserta didik yang
tidak memiliki kuota
internet.
3 Memberikan tugas
hanya sesuai buku
pegangan peserta
didik saja. Dan 3 4 1 8 3
mengumpulkannya
pada saat jadwal
PTMT.
Keterangan: 1 : sangat rendah, 2 : rendah, 3 : sedang, 4 : tinggi, 5 : sangat
tinggi