Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP

PERUBAHAN SKALA NYERI SEDANG PADA PASIEN GASTRITIS DI


KLINIK MBOGA SUKOHARJOan
Sunaryo Joko Waluyo, Saka Suminar Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Perubahan Skala Nyeri Sedang Pada Pasien Gastritis Di Klinik Mboga,
Sukoharjo
Latar Belakang : Menurut WHO angka kematian di dunia akibat kejadian gastritis
di rawat inap yaitu 17-21% dari kasus yang ada pada tahun 2012, Di Indonesia
40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. 10 (Sepuluh)
penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan
jumlah 30.154 kasus (4,9%). Dan keluhan yang paling sering di keluhkan pasiean
adalah Rasa nyeri, nyeri adalah suatu keadaan yang mampu yang mempengaruhi
keberadaan seseorang yang mengalaminya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimentar semu (quasi
eksperimental) dengan desain pre dan post test without control design dan
pencuplikan random sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan
pertimbangan (judgment) tertentu. Teknik analisis data diolah menggunakan
program SPSS 21.0 for Windows
Hasil : Berdasarkan pengujian statistik dengan uji Regresi Linear, dinyatakan ada
pengaruh yang signifikan pemberian metode teknik relaksasi nafas dalam terhadap
perubahan rasa nyeri pada pasien Gastritis yang dirawat inap yang ditunjukan
dengan nilai R2 sebesar 0.397 dengan signifikansi 0.004 atau kurang dari 0,05, pada
taraf signifikan 95%. Hal itu menunjukkan bahwa setiap pasien yang melakukan
teknik relaksasi nafas dalam akan mengurangi rasa nyeri sebesar 39.7%. sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh metode teknik relaksasi nafas
dalam terhadap perubahan nyeri pada pasien Gastritis yang dirawat inap terbukti
atau diterima.
Kesimpulan : Hasil analisa menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat pemberian
metode teknik relaksasi nafas dalam dalam mengurangi rasa nyeri pada pasien
gastritis yang dirawat inap di Klinik Mboga, Sukoharjo dengan nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0.397 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh
variabel bebas( setelah latihan relaksasi nafas dalam) terhadap variabel terikat
sebelum latihan relaksasi nafas dalam adalah sebesar 39.7%

Kata kunci: Tehnik Relaksasi, skala Nyeri, Gastritis

PENDAHULUAN kronis. Relaksasi sempurna dapat


Latar Belakang mengurai ketegangan otot, rasa jenuh
Tehnik relaksasi merupakan metode dan kecemasan sehingga mencegah
efektif untuk mengurangi rasa nyeri menghebat nya stimulus nyeri.(Ns. Eni
pada klien yang mengalami nyeri kusyati, S,Kep,dkk hal 198,2006)

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 31


Tehnik relaksasi nafas relaksasi, terapi es atau panas,
dalam merupakan suatu bentuk stimulasi saraf transkutan,
asuhan keperawatan, yang dalam distraksi, imaginasi terbimbing dan
hal ini perawat mengajarkan hipnotis.
kepada klien bagaimana cara Gastritis merupakan suatu
melakukan nafas dalam, nafas keadaan peradangan atau
dalam(menahan inspirasi secara perdarahan mukosa lambung yang
maksimal) dan bagaimana dapat bersifatakut dan kronik.
menghembuskan nafas secara (Price dan Wilson,2012)
perlahan, selain dapat menurunkan Banyaknya faktor yang
intensitas nyeri, tehnik relaksasi dapat menyebabkan gastritis yang
nafas dalam juga dapat membuat angka kejadian gastritis
meningkatkan ventilasi paru dan juga meningkat menurut World
meningkatkan oksigenasi Health Organization (WHO) angka
darah.(Smeltzer and Bare,2002) kematian di dunia akibat kejadian
Nyeri adalah suatu gastritis di rawat inap yaitu 17-21%
keadaan yang mampu yang dari kasus yang ada pada tahun
mempengaruhi keberadaan 2012. Di Indonesia menurut WHO
seseorang yang mengalaminya. (2012) adalah 40,8%. Angka
(Tamsuri,2007) kejadian gastritis pada beberapa
Menurut Tamsuri (2006), selain daerah di Indonesia cukup tinggi
tindakan farmakologis untuk dengan prevalensi 274.396 kasus
menanggulangi nyeri ada pula dari 238.452.952 jiwa penduduk.
tindakan non farmakologis yang Berdasarkan profil kesehatan
terdiri dari beberapa tindakan di Indonesia tahun 2012,
penanganan fisik dan intervensi merupakan salah satu penyakit
perilaku. Untuk penanganan fisik dalam 10 penyakit terbanyak pada
meliputi stimulasi kulit, stimulasi pasien rawat inap di rumah sakit di
elektrik, akupuntur, dan placebo Indonesia dengan jumlah 30.154
sedangkan untuk tindakan kasus (4,9%).
intervensi perilaku meliputi

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 32


Berdasarkan studi endoskopi ditemukan eritema mukosa,
pendahuluan pada bulan Januari sedangkan hasil foto memperlihatkan
2017 di Klinik Mboga Sukoharjo ketidakteraturan bentuk (iregularitas)
dengan dilakukan anamnesa mukosa (Wibowo, 2007). Gastritis yang
terhadap 3 pasien, diantaranya dibiarkan tidak terawat akan terus
mengatakan nyeri pada perut menerus mengalami kekambuhan dan
dipagi, sore dan malam hari memberikan efek negatif pada kondisi
sebanyak 2 orang (66,6%), dan 1 kesehatan lansia. Hasil penelitian yang
orang pasien mengatakan nyeri dilakukan oleh Maulidiyah (2006)
perut dipagi dan malam hari saja menyatakan bahwa hampir semua
(33,3%). Selama ini untuk penderita gastritis mengalami
mengatasi nyeri yang dirasakan, kekambuhan. Nyeri yang terjadi sebagai
pasien cenderung melakukan gejala kekambuhan gastritis akan
massase atau memijat bagian yang mengganggu kemampuan lansia dalam
sakit.Cenderung masih banyak melakukan Activity DailyLiving (ADL)
yang mengharapkan mendapatkan sehingga dapat mengganggu kualitas
obat apabila merasa nyeri pada hidup lansia. Komplikasi yang dapat
perut. Pada rentang bulan terjadi pada penderita gastritis adalah
Desember 2015- Pebruari 2016 peptic ulcers, pendarahan pada lambung
terdapat pasien Gastritis 21 pasien, dan risiko kanker lambung. Penurunan
baik murni kasus Gastritis maupun fungsi saluran pencernaan juga
komplikasi dengan penyakit menyebabkan usia lanjut lebih mudah
lainnya. untuk mengalami penyakit.
TINJAUAN TEORI Nyeri
Gastritis Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik
Gastritis adalah inflamasi (peradangan) dan emosional yang tidak
dari mukosa lambung.Inflamasi ini menyenangkan yang berkaitan dengan
mengakibatkan leukosit menuju ke kerusakan jaringan yang nyata atau
dinding lambung sebagai respon yang berpotensial untuk menimbulkan
terjadinya kelainan pada bagian kerusakan jaringan (Dharmady, 2004).
tersebut. Berdasarkan pemeriksaan

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 33


Rasa sakit yang pasien merasa di daerah pylori, penyakit Janbon syndromeCrohn
tengah atas perut, yang disebut sebagai dari kerongkongan, Ankylostomiasis,
nyeri epigastrik. Ini wilayah tertentu infeksi parasit, limfoma lambung,
yang disebut sebagai daerah Pylephlebitis, Sandifer sindrom,
epigastrium. Untuk menjelaskan lebih sindrom Zieve, infeksi Pancriatic dan
lanjut, area dalam tubuh manusia antara terakhir namun tidak sedikit , laktase
margin kosta dan margin subcostal defficiency. Ini adalah gejala yang
disebut daerah epigastrium. sangat sedikit dari nyeri epigastrik.
Nyeri epigastrium sebenarnya adalah Pengukuran Intensitas Nyeri
perasaan nyeri atau sakit di daerah perut Skala intensitas nyeri menurut Agency
bagian yang atas dan tengah. Sekitar for Health Care Policy dan Research
sepuluh juta penduduk Ameriaca (AHCPR). Acute Pain Management:
menderita nyeri epigastrium karena Operative or medical Prosedures and
penyakit defficiancy laktase. Di sisi Trauma, 1992, dalam Brunner dan
lain, penggunaan obat ini juga Suddart, 2001 terdiri atas tiga bentuk,
menyebabkan nyeri epigastrium di yaitu : (1) Skala Intensitas Nyeri
perut. Disebutkan beberapa penyakit Deskriptif Sederhana, (2) Skala
atau kondisi medis yang menyebabkan Intensitas Nyeri Numerical Ranting
nyeri epigastrium. Kanker pankreas, Scale ( NRS ) dan, (3) Skala Analog
Gastrisis, Gangguan pencernaan, efek Visual (VAS)
medicational, Dispepsia, penyakit Relaksasi Napas Dalam
Ulkus peptikum, iskemia miokard, Relaksasi merupakan metode efektif
refluks Gastroesophegal, Pankreatitis, untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
Malabsorbtion, pelanggaran miokard, yang mengalami nyeri kronis.Relaksasi
kanker lambung, usus iskemia, sempurna dapat mengurangi
Pnuemonia, hernia Hiatus, volvulus ketegangan otot, rasa jenuh dan
lambung, Kehamilan, Zollinger_Ellison kecemasan sehingga mencegah
sindrom, hernia abdomen , Caliac menghebatnya stimulus nyeri. (Ns.Eni
Stenosis arteri dari aompression oleh Kusyati,S,Kep,Dkk hal 198, 2006).
ligamant arkuata median diafragma, Tujuan relaksasi nafas dalam adalah
toxity Tembaga, bakteri Helicobacter untuk mencapai ventilasi yang lebih

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 34


terkontrol dan efisien serta untuk dalam penelitian ini adalah seluruh
mengurangi kerja bernafas, pasien gastritis yang mondok di Klinik
meningkatkan inflasi alveolar Mboga di Sukoharjo periode September
maksimal, meningkatkan relaksasi otot, 2017 – November 2017. Rata-rata
menghilangkan ansietas, dalam tiga bulan terakhir ada 24 pasien.
menyingkirkan pola aktifitas otot-otot Sampel, metode pengambilan sampel
pernapasan yang tidak berguna, tidak yang digunakan pada penelitian ini
terkoordinasi, melambatkan frekuensi adalah sampel konsekutif sampling yaitu
pernapasan, mengurangi udara yang semua sampel yang ada dan memenuhi
terperangkap serta mengurangi kerja kriteria penelitian
bernapas (Suddarth & Jenis-jenis nafas Waktu Dan Tempat Penelitian, waktu
dalam penelitian dimulai 01 September sampai
Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas 31 Desember 2017 Tempat Penelitian
terdiri atas Pernafasan Diafragma dan Klinik Mboga Sukoharjo
Pursed lips breathing Alat Penelitian dan Cara
Metode Penelitian Pengumpulan Data, alat ukur yang
Jenis Dan Rancangan Penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini merupakan penelitian angket/kuesioner.
eksperimentar semu (quasi Tekhnik Pengolahan Data meliputi :
eksperimental) dengan desain pre dan 1).editing 2). Coding 3). dan Scoring 4).
post test without control design dan Tabulating
pencuplikan random sampling dimana Analisa Data menggunakan analisis
peneliti memilih sampel berdasarkan univariat dan analisis bivariate, teknik
pertimbangan (judgment) tertentu analisis data diolah menggunakan
sedemikian sehingga sampel yang program SPSS 21.0 for Windows.
diambil mewakili populasi sasaran yang Hasil Penelitian
sedang diteliti maupun memungkinkan Analisis univariat meliputi
peneliti untuk melakukan perbandingan karakteristik responden data dari
kelompok-kelompok studi penelitian ini dikumpulkan dari 19
Populasi adalah keseluruhan subjek responden dengan menggunakan
penelitian Arikunto, (2006), populasi lembar kuesioner. Distribusi frekuensi

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 35


usia responden, bahwa dari 19 nyeri sebelum teknik relaksasi nafas
responden yang diteliti, 10 (53%) orang dalam 19 responden yang diteliti,
berusia antara 45-55 tahun dan 9 (47%) semuanya dalam skala nyeri sedang,
berusia antara 56-66 tahun. Distribusi karena memang peneliti hanya
jenis kelamin responden 11 (58%) membatasi pasien dengan skala nyeri
responden berjenis kelamin laki-laki sedang. Analisis nyeri setelah teknik
dan 8 ( 42%) responden berjenis relaksasi nafas dalam kualitas nyeri
kelamin perempuan, Pendidikan responden 11 (58%) dengan kualitas
responden Hasil observasi 3 (16%) nyeri ringan, sedangkan 3 (16%) masih
responden menunjukkan berpendidikan mempunyai kualitas nyeri sedang dan
Sekolah Dasar, 10 orang (53%) sisanya 5 (26) menyatakan nyeri hilang
berpendidikan Sekolah Menengah Analisa bivariate meliputi analisa
Pertama (SMP) dan 6 orang (31%) pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
berpendidikan terakhir Sekolah terhadap perubahan skala nyeri sedang
Menengah Atas (SMA), Dan tidak ada pada pasien gastritis di Klinik Mboga,
yang berpendidikan Sarjana. Analisis Sukoharjo,

Tabel 4.6 Analisa pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap perubahan nyeri
(n=19)
Pre relaksasi Post relaksasi
nafas dalam nafas dalam

Pearson Correlation Pre relaksasi nafas dalam 1.000 .630


Post relaksasi nafas dalam .630 1.000
Sig. (1-tailed) Pre relaksasi nafas dalam . .002
Post relaksasi nafas dalam .002 .
N Pre relaksasi nafas dalam 19 19
Post relaksasi nafas dalam 19 19

Korelasi Pre vs Post relaksasi nafas antara -1 s/d +1). Sehingga angka 0,630
dalam = 0,630. (besarnya nilai korelasi termasuk korelasi yang

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 36


tinggi/signifikan. Pada “sig(1-tailed)” HelicobacterPylory atau gangguan
sebesar =0.002 ini dibandingkan dengan autoimun daripada orang yang lebih
taraf signifikansi 5% = 0,05. jika sig(1- muda.
tailed) lebih kecil dari 0,05 maka Analisis bivariate, Tingkat nyeri pasien
terdapat korelasi yang signifikan. gastritis. The International Association for
Hasil Uji Regresi Linear, hasil analisa the Study of Pain (IASP,1979 dikutip dari

dengan bantuan komputer dengan spss Potter & Perry, 2006), mendefinisikan
nyeri sebagai suatu pengalaman sensori
dapat di jelaskan besarnya nilai
dan emosional yang tidak nyaman yang
/korelasi R yaitu sebesar 0.630 dan
berhubungan dengan kerusakan jaringan
dijelaskan besarnya prosentase
aktual dan potensial yang dirasakan dalam
pengaruh variabel bebas terhadap
kejadian-kejadian di mana terjadi
variabel terikat yang disebut koefisian kerusakan. Perasaan yang tidak nyaman
determinasi yang merupakan hasil dari tersebut sangat bersifat subjektif dan hanya
pengkuadratan R. dari output tersebut orang yang mengalaminya yang dapat
diperoleh koefisien determinasi (R2) menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
sebesar 0.397 yang mengandung tersebut (Mubarak & Chayatin, 2007).
pengertian bahwa pengaruh variabel Berdasarkan tingkat nyeri
bebas (Post relaksasi nafas dalam) responden semua responden mengalami
terhadap variabel terikat Pre relaksasi nyeri dalam kategori sedang yakni
nafas dalam adalah sebesar 39.7%, sebanyak 19 orang (100%). Hal tersebut
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh menunjukkan bahwa pasien yang
variabel yang lain dirawat inap di Ruang Perawatan Klinik
Pembahasan Mboga, Sukoharjo mengalami nyeri
Analisis Univariat Dari 19 responden kategori sedang. Dari kondisi itu
yang diteliti, 12 (63%) orang berusia kebanyakan responden belum
antara 45-55 tahun dan 7 (37%) berusia mengetahui bagaimana cara
antara 56-66 tahun. Hal ini mengurangi rasa nyeri tanpa
menunjukkan bahwa seiring dengan menggunakan obat. Hasil dari observasi
bertambahnya usia mukosa gaster menunjukkan kebanyakan pasien
cenderung menjadi tipis sehingga lebih mengurangi rasa nyeri yang terjadi
cenderung memiliki infeksi dengan melakukan massase pada daerah

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 39


yang terasa nyeri sambil mengoleskan Faktor-faktor yang
minyak tertentu. Degan metode mempengaruhi nyeri, yaitu:
tersebut, responden berharap rasa nyeri a. Usia,
yang terjadi bisa berkurang atau bahkan Pada lansia cenderung
bisa hilang. memendam nyeri yang dialami,
Kondisi tersebut sesuai dengan karena mereka menganggap
teori bahwa seseorang yang nyeri adalah hal alamiah yang
memfokuskan perhatiannya terhadap harus dijalani dan mereka takut
nyeri akan mempengaruhi persepsinya. kalau mengalami penyakit berat
Konsep ini merupakan salah satu hal atau meninggal jika nyeri
yang dapat dilihat perawat dari beberapa diperiksakan (Potter&Perry,
nyeri yang dirasakan pasien sehingga 2006).
perawat dapat memberikan intervensi b. Jenis kelamin,
yang tepat seperti relaksasi, massase, Jenis kelamin secara umum,
dan lain sebagainya. Namun dengan pria dan wanita tidak berbeda
memfokuskan perhatian terhadap secara bermakna dalam
stimulus yang lain, dapat menurunkan merespons terhadap nyeri (Gill,
persepsi nyeri (Potter & Perry, 2006) 1990 dikutip dari Potter &
Karena nyeri merupakan sesuatu Perry, 2005).
yang kompleks, banyak faktor yang c. Kebudayaan,
mempengaruhi pengalaman nyeri Budaya dan etnisitas
individu. Perawat mempertimbangkan mempunyai pengaruh pada
semua faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang berespons
pasien yang merasakan nyeri. Hal ini terhadap nyeri, bagaimana nyeri
sangat penting dalam upaya diuraikan atau seseorang
memastikan bahwa perawat berperilaku dalam berespons
menggunakan pendekatan yang holistik terhadap nyeri. Namun budaya
dalam pengkajian dan perawatan pasien dan etnik tidak mempengaruhi
yang mengalami nyeri (Potter dan persepsi nyeri
Perry, 2006). (Zatzick&Dimsdale, 1990
dalam Brunner&Sudart, 2006).

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 40


d. Makna nyeri, melaporkan nyeri yang berbeda
Makna nyeri oleh seseorang dengan individu yang
akan berbeda jika mengalami luka bakar
pengalamannya tentang nyeri (Prasetyo, 2010).
juga berbeda. Selain f. Perhatian,
pengalaman, Makna nyeri juga Seseorang yang memfokuskan
dapat ditentukan dari cara perhatiannya terhadap nyeri
seseorang beradaptasi terhadap akan mempengaruhi
nyeri yang dialami. Misalnya, persepsinya. Konsep ini
seseorang wanita yang sedang merupakan salah satu hal yang
bersalin akan mempersepsikan dapat dilihat perawat dari
nyeri yang berbeda dengan beberapa nyeri yang dirasakan
seorang wanita yang mengalami pasien sehingga perawat dapat
nyeri akibat cedera pukulan memberikan intervensi yang
pasangannya (Potter&Perry, tepat seperti relaksasi, massase,
2005). dan lain sebagainya. Namun
e. Lokasi dan tingkat keparahan dengan memfokuskan perhatian
nyeri, terhadap stimulus yang lain,
Nyeri yang dirasak bervariasi dapat menurunkan persepsi
dalam intensitas dan tingkat nyeri (Potter & Perry, 2006)
keparahan pada masing-masing g. Ansietas,
individu. Nyeri yang dirasakn Hubungan antara nyeri dan
mungkin terasa ringan, sedang ansietas bersifat kompleks.
atau berat. Dalam kaitannya Ansietas seringkali
dengan kualitas nyeri, masing- meningkatkan persepsi nyeri,
masing individu juga bervariasi, tetapi juga seringkali
ada yang melaporkan nyeri menimbulkan suatu perasaan
seperti tertusuk, nyeri tumpul, ansietas. Pola bangkitan
berdenyut, terbakar dal lain- otonom adalah sama dalam
lain, sebagai contoh individu nyeri dan ansietas (Gil) 1990
yang tertusukjarum akan dalam Potter&Perry, 2005).

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 41


Sama hubungan cemas Setiap individu belajar dari
meningkatkan persepsi pengalaman nyeri, akan tetapi
terhadap nyeri dan nyeri bisa pengalaman nyeri sebelumnya
menyebabkan seseorang cemas. tidak selalu berarti bahwa
Sulit untuk memisahkan dua individu tersebut akan mudah
sensasi tersebut , stimulus nyeri menerima nyeri pada masa yang
mengaktifkan bagian sistem akan datang. Apabila individu
limbik yang diyakinkani sejak lama mengalami nyeri
mengendaliakan emosi yang berat, maka ansietas atau
seseorang bahkan rasa takut akan muncul.
h. Keletihan, Sebaliknya, apabila individu
Keletihan meningkatkan mengalami nyeri dengan jenis
persepsi nyeri. Rasa kelelahan sama dan berulang tetapi nyeri
menyebabkan sensasi nyeri tersebut dapat hilang akan lebih
semakin intensif dan mudah bagi individu tersebut
menurunkan kemampuan menginterpretasikan sensasi
koping. Hal ini dapat menjadi nyeri dan akibatnya pasien akan
masalah umum pada setiap lebih siap untuk melakukan
individu yang menderita tindakan-tindakan yang
penyakit dalam jangka waktu diperlukan untuk
yang lama. Apabila keletihan menghilangkan nyeri (Potter
disertai masalah tidur, maka dan Perry, 2006).
persepsi nyeri dapat terasa lebih j. Gaya koping dan
berat lagi. Nyeri seringkali lebih Pasien tidak pernah mengalami
berkurang setelah individu nyeri maka persepsi pertama
mengalami suatu periode tidur nyeri dapat menganggu koping
yang lelap dibanding pada akhir terhadap nyeri
hari yang melelahkan (Potter k. Dukungan keluarga dan sosial.
dan Perry, 2006) Individu yang mengalami nyeri
i. Pengalaman sebelumnya, sering kali bergantung pada
anggota keluarga atau teman

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 42


dekat untuk memperoleh dalam terhadap perubahan nyeri
dukungan, bantuan atau pada pasien Gastritis yang dirawat
perlindungan. Walaupun nyeri inap terbukti atau diterima.
tetap klien rasakan, kehadiran Secara keseluruhan hasil
orang yang dicintai dapat penelitian ini menunjukkan bahwa
meminimalkan kesepian dan para pasien di Klinik Mboga,
ketakutan (Potter & Perry, Sukoharjo memiliki nyeri yang
2006) sedang yaitu 19 responden. Dan
Pengaruh teknik relaksasi perubahan nyeri setelah
nafas dalam terhadap perubahan melakukan relaksasi nafas dalam
skala nyeri sedang pada pasien sangat signifikant, yaitu 5 Tidak
gastritis di Klinik Mboga,
nyeri 11 responden nyeri ringan
Sukoharjo
dan 3 responden nyeri sedang.
Berdasarkan pengujian
Penelitian serupa yang bisa
statistik dengan uji Regresi Linear,
menunjukkan adanya pengaruh
dinyatakan ada pengaruh yang
relaksasi nafas dalam terhadap nyeri
signifikan pemberian metode
adalah penelitian yang dilakukan oleh
teknik relaksasi nafas dalam
Novariski Galuh Ayudianningsih dan
terhadap perubahan rasa nyeri
Arina Maliya (2015) dengan judul
pada pasien Gastritis yang dirawat
“Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
inap yang ditunjukan dengan nilai
Dalam Terhadap Penurunan Tingkat
R2 sebesar 0.397 dengan
Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi
signifikansi 0.004 atau kurang dari
Fraktur Femur Di Rumah Sakit Karima
0,05, pada taraf signifikan 95%.
Utama Surakarta”. Hasil penelitian
Hal itu menunjukkan bahwa setiap
menunjukan bahwa penggunaan metode
pasien yang melakukan teknik
teknik relaksasi nafas dalam dalam
relaksasi nafas dalam akan
proses penyembuhan pasien pasca
mengurangi rasa nyeri sebesar
operasi fraktur femur sangat efektif
39.7%. sehingga hipotesis yang
dalam menyembuhkannya dan sudah
menyatakan bahwa ada pengaruh
terlihat jelas hasilnya. Karena relaksasi
metode teknik relaksasi nafas
nafas dalam yang digunakan untuk

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 43


proses terapi tersebut sangat membantu bebas(Post relaksasi nafas dalam)
meringankan nyeri yang dialami pasien terhadap variabel terikat Pre
oleh karena itu memudahkan dalam relaksasi nafas dalam adalah sebesar
proses penyembuhan 39.7%
Kesimpulan Dan Saran Saran
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil analisis dan diperoleh, maka disarankan beberapa
pembahasan yang telah diuraikan hal sebagai berikut:
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan 1. Disarankan bagi pihak rumah
sebagai berikut: sakit untuk bisa memberikan
1 Tingkat nyeri responden sebelum konsep metode teknik relaksasi
melakukan teknik relaksasi nafas nafas dalam ini untuk bisa
dalam 18 responden (95%) memiliki mengurangi nyeri terhadap
tingkat nyeri sedang. Dan 1 pasien yang menderita Gastritis.
responden (5%) mengalami nyeri 2. Bagi Institusi Pendidikan
berat. diharapkan bisa menggunakan
2 Tingkat nyeri responden setelah referensi hasil penelitian ini
teknik relaksasi nafas dalam untuk bisa digunakan sebagai
sebanyak 14 responden (74%) pedoman dalam melakukan
memiliki tingkat nyeri ringan. Dan perawatan pasien Gastritis.
16% responden terjadi nyeri sedang 3. Bagi peneliti lain yang
dan 10% tidak mengalami nyeri. melakukan penelitian serupa
3 Hasil analisa menunjukkan terdapat diharapkan menggunakan
pengaruh yang kuat pemberian jumlah sampel yang lebih
metode teknik relaksasi nafas dalam banyak sehingga bisa
dalam mengurangi rasa nyeri pada didapatkan gambaran yang lebih
pasien gastritis yang dirawat inap di baik dari hasil analisa
Klinik Mboga, Sukoharjo dengan penelitiannya.
nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.397 yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 44


Daftar Pustaka

Arikunto,S. (2010). Prosedur Malang. Suliswati. 2005. Konsep Dasar


Penelitian Suatu Pendekatan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Praktek.Jakarta.Rineka Cipta EGC.

Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Martini, F H. Fundamental of Anatomy


Keperawatan Medikal Bedah voleme 1. and Physiology. 7th ed. San Francisco:
Jakarta: EGC. Pearson Benjamin Cummings, 2006.

Depkes. 2009. Buku Saku Pencegahan Notoatmodjo,S.(2010).Metodologi


Kanker Leher Rahim dan Kanker Penelitian Kesehatan.Jakarta.Rineka
Payudara Jakarta: direktorat Cipta
pengendalian penyakit tidak menular.
Diunduh pada tanggal 14 April pada Price, SA. (2005). Patofisiologi
situs Konsep Klinis Proses-Proses
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/do Penyakit. Jakarta : EGC.
wnload/bukusaku kanker .p df
Sugiyono.2010.Statistika Untuk
Hawari dadang.2008.Manajemen Penelitian. Bandung : Alfabeta.
stress,cemas dan depresi, Jakarta :
FKUI Perry,Potter. 2010. Fundamentals of
Nursing Fifth Edition. St. Louis : Mosby
Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Company.
Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius.

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 45

Anda mungkin juga menyukai