Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH INDONESIA

SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN

DIBUAT OLEH:

Bayu Aprilyanto / 07

Diah puspita sari / 08

Andhera selly / 05

Azrul Gamal / 06

SMKN 3 JEMBER

0
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Kerajaan
Pajajaran ”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai pengumpulan data dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan  hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN...........................................................................................4
B. BERDIRINYA PAKUAN KERAJAAN PAJAJARAN..................................................................4
C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAJAJARAN...........................................................................5
D. RUNTUHNYA PAKUAN PAJAJARAN.......................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia banyak sekali terdapat kerajaan,salah satunya yaitu kerajaan pajajaran yang
terletak di Jawa Barat.Diketahui kerajaan ini berdiri sesudah runtuhnya kerajaan
Tarumanegara, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah candi di desa cangkuang
dekat Leles yang keberadaannya pastinya belum dapat diketahui, akibat dari data-data
yang kurang untuk mengungkapkannya secara pasti. Para ahli berpendapat selain
kerajaan Tarumanegara, terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan
padjajaran,namun tidak dapat diketahui dimana pastinya lokasi kerajaan tersebut.

Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan pajajaran di dirikan pada tahun 923 oleh
Sri jayabhupati, seperti yang di sebutkan dalam prasasti sanghyang tapak (1030 M)
dikampung Pangcalikan dan Bantarmuncang, tepi Sungai Cicati, Cibadak, Sukabumi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan Pajajaran?

2. Seperti apa kehidupan pada masa kerajaan Pajajaran?

3. Seperti apa proses peruntuhan kerajaan Pajajaran ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan Penulisan makalah ini demi memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH KERAJAAN PAJAJARAN

Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda adalah kerajaan Hindu yang berlokasi di
sebelah barat Pulau Jawa (Sunda). Beribukota di Pajajaran (sekarang adalah Bogor),
kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Pakuan Pajajaran (pakuan atau pakuwuan berarti
kota). Sebagaimana adat kebiasaan di Asia Tenggara pada masa itu yang menyebut
kerajaan dengan nama ibukotanya. Beberapa catatan sejarah menyebutkan kerajaan ini
didirikan oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923.

Sementara Pakuan Pajajaran secara ‘resmi’ dinyatakan berdiri saat Jayadewata


naik tahta pada 1482 dan bergelar Sri Baduga Maharaja. Sejarah kerajaan banyak
dikisahkan dalam berbagai kitab cerita.

Masih sering pula dituturkan dalam pantun dan kisah babad. Serta ditemukan pula
catatan dari berbagai prasasti yang ditemukan dan catatan perjalanan bangsa asing di
Nusantara pada masa itu.

B. BERDIRINYA PAKUAN KERAJAAN PAJAJARAN

Kala itu, terdapat dua kerajaan di tanah Parahyangan (Sunda, sekarang Jawa
Barat) yaitu Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Kedua kerajaan ini terikat oleh tali
perkawinan antara putra raja Galuh dengan putri raja Sunda. Kerajaan Galuh dipimpin
oleh Raja Dewa Niskala dan Kerajaan Sunda dipimpin oleh Raja Susuktunggal. Pada
tahun 1400-an, saat Majapahit diambang kehancuran, rombongan pengungsi dari datang
ke Kerajaan Galuh dan diterima dengan tangan terbuka.

Sambutan tak berhenti di situ, kepala rombongan yang masih merupakan saudara
dari Prabu Kertabumi (raja Majapahit) bernama Raden Baribin dinikahkan dengan salah
seorang putri Galuh, Ratna Ayu Kirana. Sang raja pun mengambil seorang istri dari

4
rombongan pengungsi Majapahit. Tindakan tersebut menyebabkan kemarahan dari raja
Sunda yang menuduh raja Galuh melupakan aturan bahwa orang Galuh dan Sunda
dilarang keras menikah dengan orang dari Majapahit. Kedua raja yang terlibat pertalian
besan ini pun terlibat sengketa.

Terancam perang, dewan penasehat dari kedua kerajaan berunding dan meminta
para raja untuk turun dari tahta. Dan kemudian bersama-sama menunjuk seorang
pengganti untuk memimpin kedua kerajaan. Tak disangka, nama yang ditunjuk oleh
kedua raja adalah nama yang sama, Jayadewata. Maka terselesaikanlah persengketaan
dengan jalan menyatukan dua kerajaan di bawah satu raja. Selain Sri Baduga Maharaja,
Jayadewata juga dikenal dengan sebagai Prabu Siliwangi.

C. MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAJAJARAN

Tercatat ada 5 raja yang memimpin Kerajaan Pajajaran saat masih berkedudukan
di Pakuan Pajajaran, yaitu Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521), Surawisesa (1521 –
1521), Ratu Dewata (1535 – 1543), Ratu Sakti (1543 – 1551), serta  Ratu Nilakendra
(1551 – 1567). Dari kelima raja yang memimpin tersebut, masa kejayaan terjadi pada saat
Sri Baduga Maharaja menduduki singgasana raja. Berbagai pembangunan fisik dilakukan
untuk memudahkan kehidupan kerajaan dan rakyat. Berbagai kisah dan cerita tak henti
menyebutkan Sri Baduga Maharaja, bahkan hingga kini namanya masih dielu-elukan
oleh masyarakat Sunda. Berikut ini beberapa pencapaian yang membuktikan masa
kejayaan Kerajaan Pajajaran pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja :

1. Pembangunan Fisik

Karena masih berstatus sebagai ‘kerajaan baru’, Sri Baduga Maharaja banyak
melakukan pembangunan fisik untuk memudahkan kehidupan negara dan rakyat.
Berikut adalah pembangunan fisik yang dilakukan oleh raja pertama Kerajaan
Pajajaran antara lain adalah:

 Membangun jalan dari Pakuan (ibukota) sampai ke Wanagiri,

5
 Membuat telaga besar yang diberi nama Talaga Maharena Wijaya,

 Membangun kabinihajian atau keputren atau tempat tinggal para putri, dan

 Membangun pamingtonan atau tempat hiburan.

2. Bidang Militer

Pertahanan negara diperkuat dengan memperkuat angkatan militer agar peristiwa


seperti Peristiwa Bubat tidak terulang. Kesatrian atau asrama untuk prajurit dibangun
untuk menarik minat para pemuda agar mereka mau menjadi prajurit. Selain itu, para
prajurit dibekali latihan dengan berbagai macam formasi tempur yang sering
dipertunjukkan bagi rakyat.

3. Administrasi pemerintahan

Kegiatan administrasi pemerintahan dirapikan, dengan memberikan tugas yang


spesifik kepada setiap abdi raja. Undang-undang kerajaan disusun untuk mengatur
kehidupan dalam bernegara. Serta aturan mengenai pemungutan upeti dibuat agar
tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam proses penarikannya.

4. Keagamaan

Karena agama adalah bagian penting dari kehidupan manusia, desa-desa perdikan
dibagikan kepada para pendeta dan murid-muridnya. Tanah perdikan adalah tanah
yang tidak dipungut pajak. Sehingga para pendeta dan muridnya dapat dengan leluasa
memimpin ritual keagamaan tanpa perlu memikirkan masalah duniawi.

5. Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat Pakuan Pajajaran dapat dilihat melalui beberapa aspek seperti
ekonomi, sosial, dan budaya. Inilah penjelasannya :

 Ekonomi

6
Mata pencaharian utama masyarakat adalah pertanian. Selain itu kegiatan
perdagangan dan pelayaran juga dikembangkan. Pakuan Pajajaran memiliki
enam pelabuhan penting, yaitu Pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara,
Sunda Kelapa, dan Cimanuk (sekarang Pamanukan).

 Sosial

Dalam keseharian masyarakat Pakuan Pajajaran, penduduk digolongkan


menurut pekerjaannya. Ada golongan seniman yang terdiri pemain musik
gamelan, penari, dan badut. Lalu golongan petani dan golongan pedagang –
yaitu mereka yang bermata pencaharian sebagai petani dan pedagangan. Serta
ada pula golongan penjahat, yakni mereka yang memiliki profesi di bidang
kejahatan seperti perampok, pencuri, pembunuh, dan sebagainya.

 Budaya
Agama yang secara resmi dianut oleh kerajaan adalah agama Hindu, sehingga
praktik hidup keseharian sangan kental dengan ritual keagamaan Hindu.
Peninggalan yang masih dapat disaksikan hingga kini adalah kitab Cerita
Parahyangan dan kitab Sangyang Siksakanda serta kitab cerita Kidung
Sundayana. Adapula berbagai prasasti yang ditemukan tersebar di berbagai
wilayah kekuasaan kerajaan.
Prasasti-prasasti tersebut di antaranya Prasasti Batu Tulis di Bogor, Prasasti
Sangyang di Tapak, Sukabumi, Prasasti Kawali di Ciamis, Prasasti Rakan
Juru Pangambat, Prasasti Horren, Prasasti Astanagede, Tugu perjanjian
dengan Portugis (padraõ) di Kampung Tugu, Jakarta, dan Taman perburuan
yang kini menjadi Kebun Raya Bogor.

D. RUNTUHNYA PAKUAN PAJAJARAN

Penerus tahta Pajajaran tidak ada yang bisa menandingi kemasyhuran Sri Baduga
Maharaja. Semua catatan akan masa kejayaan yang terabadikan dalam cerita, kidung,
pantun, babad, hingga terukir dalam prasasti-prasasti adalah hasil kerja keras dari sang

7
raja pertama. Catatan keruntuhan Pajajaran terjadi pada 1579 Masehi akibat serangan dari
Kesultanan Banten, anak kerajaan dari Kerajaan Demak di Jawa Tengah. Ditandai
dengan pemboyongan Palangka Sriman Sriwacana (singgasana raja) dari Pakuan
Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten oleh Maulana Yusuf.

Pemboyongan singgasana batu tersebut adalah aksi simbolis terhadap tradisi politik masa
itu agar Pakuan Pajajaran tidak bisa menobatkan raja baru. Maulana Yusuf ditasbihkan
sebagai penguasa sah Sunda karena dirinya masih memiliki darah Sunda dan merupakan
canggah dari Sri Baduga Maharaja. Kerajaan Pajajaran adalah satu bukti sejarah, bahwa
alih-alih berperang jalan damai masih dapat ditempuh untuk menyelesaikan pertikaian
dua negara. Satu hal yang jarang ditemui, terutama pada masa itu.

Mungkin masih ada sisa trauma akibat peristiwa Bubut, di mana tanah Sunda nyaris
porak-poranda akibat serangan Majapahit, sehingga mereka memilih jalan yang
menghindari terjadinya perang. Dan sambutan raja Galuh kepada para pengungsi
Majapahit juga patut diapresiasi. Sangat sedikit orang yang bisa menerima pengungsi dari
negara yang pernah melancarkan serangan perang ke negaranya. Meskipun entah apa
alasan sebenarnya diterimanya para pengungsi tersebut, akan tetapi tindakan itu adalah
lebih banyak terjadi pada konteks ketimbang praktik.

Berakhirnya masa kerajaan ini adalah akhir dari kekuasaan Hindu di Parahyangan dan
awal dari masa dinasti Islam. Konon dikabarkan bahwa sebagian abdi istana menetap di
Lebak dan menerapkan cara kehidupan mandala yang ketat. Kini keturunan dari para abdi
istana ini adalah yang kita kenal sebagai Suku Baduy.

8
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Kerajaan Pajajaran didirikan pada tahun 923 M oleh Sri Jayabhupati. Proses pendirian
kerajaan dan sejarah Pajajaran ini, diketahui dalam tulisan yang terdapat dalam sebuah prasasti
Sanghyang Tapak. Pada umumnya masyarakat Kerajaan Pajajaran hidup dari pertanian, terutama
perladangan. Berdasarkan kitab Sanghyang Siksakandang Karesian, kehidupan sosial masyarakat
Kerajaan Sunda dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Pakuan Pajajaran hancur, rata dengan
tanah, pada tahun 1579 akibat serangan pecahan kerajaan Sunda, yaitu Kesultanan Banteng.

Anda mungkin juga menyukai