Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR USUSLAN PENELITIAN

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS KUNINGAN

Nama : Rofi Purnama Tiyadiana


NIM :
Program Studi : Kehutanan
Judul Penelitian : Keanekaragaman Jenis Serangga

: Paraf/Tandatangan

Pembimbing 1. Dr. Ilham Adhya, S.Hut., M.Si ……………………………………


1…………………..

2 Dr. Toto Supartono. S.Hut.,M.Si ……………………………………


1…………………..
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh beragam faktor, baik faktor internal seperti:
hormon, keseimbangan, air dan genetik serta faktor eksternal seperti: iklim, api, pencemaran,
temperatur, radian energi, kesediaan lengas, reaksi tanah, susunan gas dalam tanah dan
ketersediaan unsur hara tanah.

Tanah merupakan media penting untuk mendukung kehidupan dimuka bumi. Tanah
memiliki ciri yang khas dikarenakan kemampuannya untuk menyediakan ruang tumbuh, air,
udara, hara serta ruang untuk saling berinteraksi antara berbagai organisme tanah yang dapat
mempengaruhi kehidupan tumbuhan.

Kandungan unsur hara tanah pada suatu kawasan akan berdampak baik bagi kelestarian
kawasan tersebut yang dimana nantinya akan diketahui bahwa kawasan tersebut memerlukan
perbaikan unsur hara atau tidak.
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat melakukan kegiatan metabolismenya. Kegiatan
metabolisme akan berjalan dengan baik apabila unsur-unsur hara dalam tanah tersedia dengan
cukup. Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan adalah unsur hara makro (macro)
seperti nitrogen (N), fospor (P), kalium (K).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang analisis unsur hara tanah
untuk mengetahui kandungan unsur hara tanah pada kawasan konservasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan penduluan diatas antara lain:
Bagaimana kandungan unsur hara Nitrogen (N), Fospor (P) dan Kalium (K) pada
Kawasan Konservasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan urai tersebut maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
Untuk mengetahui unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) di Kawasan
tersebut
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kelestarian wilayah konservasi di kabupaten
Kuningan, khususnya di Karangsari.
1.1 Kerangka Pikir

KONSERVASI TANAH DAN AIR

TANAH AIR

UNSUR HARA YANG AKAN


DI ANALIS

NITROGEN (N) FOSFOR (P) KALIUM (K)

LOKASI
WILAYAH KONSERVASI KARANGSARI PENGAMBILAN
SAMPLE

PENGAMBILAN SAMPLE TANAH PLOT 20X50M

Sample tanah di ambil dari


kedalam 0-30cm dan 30cm-
60cm

UJI LABORATORIUM

Untuk mengetahui
unsur hara N,P dan K
yang dimana nantinya akan
menjadi suatu kesimpulan
apakah unsur hara tanah di
kawasan tersebut dalam
keadaan baik atau sebaliknya

HASIL AKHIR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir


II. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah di Desa Karangsari Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan.
3.1 Tabel Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan

1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan
Proposal

2 Seminar Usulan

3 Survei
Lapangan

4 Pengolahan Data

5 Seminar Hasil

6 Sidang

3.2 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Cangkul
2. Golok
3. Plastik Sample
4. Ember
5. Alat Tulis
6. Meteran roll
3.3 Jenis Data
3.3.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan atau langsung dari
sumbernya. Data yang dikumpulkan sebagai data primer merupakan data sample tanah dan hasil
uji lab.
3.3.2 Data sekunder
Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan berupa literatur, hasil
penelitian terdahulu serta berasal dari sumber tertulis atau dokumen yang memiliki relevansi
dengan penelitian ini. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi:
1. Kondisi umum lokasi penelitian mengenai letak dan luas wilayah penelitian
3.4 Metode Penelitian
3.4.1 Analisis Lapangan
Dibuat profil tanah untuk mempermudah pengambilan sampel tanah. Selanjutnya
dilakukan penentuan horizon-horizon tanah pada profil. Setiap horison akan dilakukan
pengambilan data primer fisik lahan. Pembuatan profil tanah dipilih tempat yang
representatf dapat mewakili keadaan di lokasi penelitian. Ukuran profil tanah 2 m x 1,5 m
dengan kedalaman 1,5 m, satu sisi dibuat bertangga untuk mempermudah pengamat
memasuki galian profil tanah. Pisau belati digunakan untuk mengambil contoh sampel
tanah dengan cara mencungkil dinding kemudian dilakukan deskripsi dan pencatatan
(Alam, 2014). Pengambilan data primer fisik lahan yaitu berupa sampel tanah dari setiap
horizon tanah pada masing-masing ketinggian yang digunakan untuk mewakili satuan
lahan.

3.4.2 Analisa Data

Metode survei yang digunakan adalah stratified random sampling dengan dasar strata
ketinggian tempat, jenis tanah, penggunaan lahan, dan kemiringan lahan yang berdasar
peta penggunaan lahan (land unit). Analisis kesesuaian lahan dilakukan setelah data yang
diperoleh dari lapangan serta hasil laboratorium.
3.4.3 Uji Labroratorium
1. Penetapan total unsur hara makro dan mikro
A. Dasar penetapan
Unsur makro dan mikro total dalam tanah dapat diekstrak dengan cara pengabuan
basah menggunakan campuran asam pekat HNO3 dan HClO4. Kadar makro dan
mikro dalam ekstrak diukur menggunakan AAS, flamefotometer dan
spektrofotometer.

B. Peralatan
 Neraca analitik 3 desimal
 Tabung digestion & blok digestion
 Pengocok tabung
 Dispenser.
 Tabung reaksi
 Spektrophotometer UV-VIS
 AAS
 Flamephotometer
 Spektrofotometer

C. CARA KERJA
Timbang 0,500 g contoh tanah <0,5 mm ke dalam tabung digestion.
Tambahkan 5 ml HNO3 p.a. dan 0,5 ml HClO4 p.a. dan biarkan satu malam.
Besoknya dipanaskan dalam digestion blok dengan suhu 100 o C selama satu
jam , kemudian suhu ditingkatkan menjadi 150 o C. Setelah uap kuning habis
suhu digestion blok ditingkatkan menjadi 200 o C. Destruksi selesai setelah
keluar asap putih dan sisa ekstrak kurang lebih 0,5 ml. Tabung diangkat dan
dibiarkan dingin. Ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga volume
tepat 50 ml dan kocok dengan pengocok tabung hingga homogen.
Pengukuran N
Pipet 1 ml ekstrak dan deret standar masing-masing ke dalam tabung
kimia dan ditambahkan 9 ml larutan La 0,25 %. Kocok dengan menggunakan
pengocok tabung sampai homogen. Ca dan Mg diukur dengan AAS
sedangkan K dan Na diukur dengan alat flamephotometer dengan deret
standar sebagai pembanding.
Pengukuran P
Pipet masing-masing 1 ml ekstrak contoh dan deret standar P ke dalam
tabung kimia. Tambahkan 9 ml air bebas ion dan kocok (pengenceran 10x).
Pipet masing-masing 2 ml ekstrak encer contoh dan deret standar ke dalam
tabung reaksi. Tambahkan 10 ml pereaksi pewarna P. Kocok dengan
pengocok tabung sampai homogen dan biarkan 30 menit. P dalam larutan
diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm.
Pengukuran K
Pipet 1 ml ekstrak dan deret standar masing-masing ke dalam tabung
kimia dan ditambahkan 9 ml larutan La 0,25 %. Kocok dengan menggunakan
pengocok tabung sampai homogen. Ca dan Mg diukur dengan AAS
sedangkan K dan Na diukur dengan alat flamephotometer dengan deret
standar sebagai pembanding.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, I., A., Barunawati, N. dan Wardiyati, T. 2017. Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dengan
Jenis Pupuk Kandang Pada Pertumbuhan dan Hasil Kentang (Solanum tuberosum L.) di
Dataran Medium. Jurnal Produksi Tanaman, 5(4): 531-537.

Alam, Taufan. 2014. Optimasi Pengelolaan Sistem Agroforestri Cengkeh, Kakao dan Kapulaga
di Pegunungan Menoreh. Universitas Gadjah Mada. Tesis.analysis. Benton Laboratories,
INC, Athens. Georgia.

Bachtiar B. 2020. Karakteristik Sifat Kimia Tanah di Bawah Tegakan Uru (Elmerrillia ovalis)
dan Tegakan Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kelurahan Sa’dan Matallo Kecamatan
Sa’dan Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Bioma: 5(1). 88-89.

Bachtiar E. 2006. Ilmu Tanah Medan. Fakultas Pertanian USU

Burt, R. (Ed.). 2004. Soil Survey Laboratory Methods Manual, Soil urvey Council on Soil
Testing and Plant Analysis. 1980. Hand Book of reference methode for

Elfiati D. 2005. Peranan Mikroba Pelarut Fosfat terhadap Pertumbuhan Tanaman. 2005. E-USU
Repository. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hanafiah, Kemas Ali. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Rajawali Pers.

Horwitz, William. (ed.). 2000. Official Methods of Analysis of AOAC International. 17


International, Maryland USA. Investigations Report No.42, Vers.4,0. Natural Resources
Conservation Service, Jones Jr., J.B.1984. Laboratory guide of exercises in conducting soil
tests and plant

Pradana, G., B., S., Islami, T. dan Suminarti, N., E. 2015. Kajian Kombinasi Pupuk Fosfor dan
Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman Sorgum (Sorghum bicolar
(L.) Moench). Jurnal Produksi Tanaman, 3(6): 464 - 471.

Rosmarkam, dkk. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius Yogyakarta.

Sofyan A, Nurjaya, Kasno A. 2011. Status hara tanah sawah untuk rekomendasi pemupukan.
Tanah Sawah dan Pengelolaannya. Balai Penelitian Tanah. Bogor soil testing (revised
edition).

Susi, N., Surtinah, dan Rizal, M. 2018. Pengujian Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Cair
(POC) Limbah Kulit Nenas. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2): 46- 51. th edition, Volume I,
Agricultural Chemicals, Contaminants, Drugs. AOAC United States Department of
Agriculture.

Hidayat, A. 2018. Analisis Kadar Fosfor Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan di Kecamatan
Manisrenggo Kabupaten Klaten. Surakarta. Program Studi Starta 1 Geografi Fakultas
Geologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kasifah. 2017. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Makassar .Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.

Pradipta, N. 2016. Studi Kandungan Nitrogen (N) dan Fosfor (P) Pada Sedimen Mangrove di
Wilayah Ekowisata Wonorejo Surabaya dan Pesisir Jenu Kabupaten Tuban. Surabaya.
Fakultas Perikanan dan Kelauatan Universitas Airlangga Surabaya.

Safuan, L.O. Roedhy, P. Anas, D dan Sobir. 2010. Rekomendasi Pemupukan Kalium Untuk
Tanaman Nanas Berdasarkan Status Hara Tanah. J.Agron. Indonesia 39(1) : 56-61

Anda mungkin juga menyukai