Anda di halaman 1dari 10

BAB 7

SURAT TAGIHAN PAJAK


PENGAJUAN KEBERATAN DAN
BANDING DALAM PAJAK
KELOMPOK
ANGGOTA KELOMPOK

NI PUTU EVA WIDNYANI (04)


NI WAYAN WULAN PRADNYALAKSMI (11)
NI NYOMAN AYUMI PUSPITADEWI (14)
PUTU DIAH ARISTA (19)
NI PUTU ARI EKA MEGAYANTI (20)
PENGERTIAN STP
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 menjelaskan bahwa
Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
atau sanksi administrasi berupa bunga atau denda dan berfungsi
sebagai koreksi pajak terutang, sarana mengenakan sanksi kepada
Wajib Pajak, serta sarana menagih pajak. STP ini memiliki kekuatan
hukum yang sama dengan Surat Ketetapan Pajak.

FUNGSI STP
Dari pasal di atas, bisa kita simpulkan bahwa STP berfungsi :

 Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut STP Wajib Pajak.

 Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda.

 Sarana untuk menagih pajak.


Sanksi Administrasi STP
Sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak berdasarkan Pasal 14 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah sebagai berikut
- Sanksi administrasi berupa denda Rp50.000 - Sanksi administrasi berupa bunga (WP kurang bayar)
- Sanksi administrasi berupa denda 2% dari Dasar Pengenaan Pajak - Sanksi administrasi berupa bunga (WP terlambat bayar)

Penomoran STP
Pada Surat Tagihan Pajak biasanya terdapat nomor unik atau biasa disebut nomor kohir. Penomoran STP tersebut serupa dengan
penomoran SKP yang diurutkan dalam format AAAAA/BBB/CC/DDD/EE .
- AAAAA = nomor urut 5 digit - CC = Tahun Pajak - EE = Tahun diterbitkannya STP
- BBB = kode jenis pajak - DDD = Kode KPP yang menerbitkan

Cara Melunasi STP


Pelunasan STP harus dilakukan Wajib Pajak dengan membayarnya di bank-bank yang menerima pembayaran pajak
melalui Surat Setoran Pajak (SSP). Anda wajib mencantumkan nomor STP dalam SSP tersebut pada bagian Nomor
Ketetapan. Sebab jika Anda lupa mencantumkan nomor STP ini biasanya akan mengakibatkan permasalahan
nantinya, karena Wajib Pajak bisa dianggap belum membayar STP tersebut. Jika masalah ini terjadi, Wajib Pajak
harus menyelesaikan melalui proses pemindah bukuan yang membutuhkan waktu tidak sebentar.
BANDING PAJAK
Proses banding pajak sendiri merupakan upaya hukum yang dilakukan wajib pajak
dikarenakan wajib pajak merasa tidak puas atau tidak mempunyai pendapat yang
sama dengan hasil surat ketetapan pajak yang diterbitkan baik tentang pajak
terutangnya menjadi kurang bayar, lebih bayar, ataupun menjadi nihil.
1 keputusan = 1 surat , permohonan dari 3 bulan semenjak keputusan , surat
banding dilampiri dengan surat keberatan yang sudah diputuskan , pengajuan
Syarat Pengajuan Banding
banding jika WP sudah membayar pajak 50% , WP melampirkan SSP .

1. Bagi Wajib Pajak Badan oleh Pengurus;


Yang Dapat Mengajukan 2. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi adalah yang bersangkutan atau ahli
warisnya;
Banding
3. Kuasa Hukum dari butir diatas.

Banding yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:


- Penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan sebelum sidang
Pencabutan Banding dilaksanakan;
- Putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat pernyataan pencabutan
diajukan dalam sidang atas persetujuan terbanding.
Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan, tidak dapat diajukan kembali.
PROSEDUR PENYELESAIAN BANDING
Apabila pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, selama pajak yang masih harus dibayar sebagaimana
dimaksud dalam SKPB , SKPB Tambahan, SKPN, dan SKPLB yang telah dibayar menyebabkan
kelebihan pembayaran pajak, kelebihan pembayaran dimaksud dikembalikan dengan ditambah
imbalan bunga sebesar 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan.
PENGURANGAN, PEMBATASAN ATAU PEMBATALAN STP

Surat Keputusan Pengurangan Pengurangan atas jumlah pajak , Penolakan atas permohonan
Ketetapan Pajak pengurangan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Surat Keputusan Pembatalan Pembatalan atas (SKP) / (STP) , Penolakan atas permohonan
Ketetapan Pajak pembatalan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Tata Cara Pengurangan Atau Pembatalan


Ketetapan Pajak
Wajib Pajak yang dikenakan Surat Ketetapan Pajak atau Surat
Tagihan Pajak oleh Kantor Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh pengurangan atau Pembatalan.
Permohonan Pengurangan Atau Pembatalan Ketetapan Pajak

dapat dilakukan

v Melalui perusahaan
SECARA
POS / BUKTI SURAT CARA LAIN jasa ekspedisi / kurir
LANGSUNG v E-FILLING

a. Diterbitkan Surat Paksa


DALUWARSA PENAGIHAN PAJAK b. Ada pengakuan utang pajak dari WP baik langsung /tidak langsung
c. Diterbitkan SKPKB atau SKPKB Tambahan sebagaimana dimaksud.
Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda,
d. Dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.
kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah
melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan
Surat

PEMERIKSAAN PAJAK SASARAN PEMERIKSAAN


Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, a.Interpretasi Undang-undang yang tidak benar.
mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk b.Kesalahan hitung.
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan c.Penggelapan secara khusus dari penghasilan.
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang- d.Pemotongan dan pengurangan tidak sesungguhnya
undangan perpajakan.
TUJUAN PEMERIKSAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
a. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka a Petugas pemeriksa harus dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksan
dan memperlihatkan kepada WP
memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib b. Wajib Pajak yang diperiksa harus:
Pajak 1) meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya 2)
Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat
b. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
3) Memberi keterangan yang diperlukan.
perundang-undangan perpajakan khususnya NPWP c. Tidak ada hal yang dirahasiakan.
Wewenang Pemeriksaan dilakukan oleh DJPB agar sesuai d. DJPB melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu, bila WP
tidak memenuhi kewajiban huruf b diatas.
dengan UU

PENYIDIKAN
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Penyidik Oleh PNS
untuk mencari serta mengumpulkan bukli yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang
perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya. Dengan Acuan UUnomor 8/1981 tentang KUHAP. dari Pihak DJPB

Kewenangan penyidik pajak yang diatur dalam Pasal 44 ayat (2)


UU KUP. Secara ringkas menerima, mencari, mengumpulkan, dan Kewajiban Penyidik memberitahukan dimulainya
meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya
bidang perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi pada penuntut umum melalui penyidik pejabat Polisi
lebih lengkap dan jelas sampai dengan menemukan bukti sekaligus Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan
tersangka yang melakukan tindak pidana dalam perpajakan UU Hukum Acara Pidana.
Itu saja
untuk hari
ini! ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai