Ibrah Kesabaran Dalam Kisah Nabi Yusuf AS
Ibrah Kesabaran Dalam Kisah Nabi Yusuf AS
ّ ٰ ت َو َب ِّش ِر ال
ص ِب ِري َْن َّ س َو
ِ ۗ الث َم ٰر ِ ُال َوااْل َ ْنف َ َ ص م َِّن ااْل
ِ مْو ٍ َو َل َن ْبلُ َو َّن ُك ْم ِب َشيْ ٍء م َِّن ْال َخ ْوفِ َو ْالج ُْو ِع َو َن ْق
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar”
Kesabaran menahan amarah juga ditunjukkan oleh Nabi Yusuf. Di penghujung kisah Nabi
Yusuf, saat Nabi Yusuf telah menjadi orang besar dan para saudaranya yang dahulu kini
meminta maaf padanya, beliau tidak memarahi ataupun mencaci maki. Justru beliau
berkata, sebagaimana terekam di dalam al-Quran:
ص ْدتُّ ْم فَ َذرُوْ هُ فِ ْي ُس ۢ ْنبُلِه اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم َّما تَْأ ُكلُوْ نَ ثُ َّم يَْأتِ ْي ِم ۢ ْن بَ ْع ِد
َ قَا َل ت َْز َر ُعوْ نَ َس ْب َع ِسنِ ْينَ َداَبًا فَ َما َح
ُ صنُوْ نَ ثُ َّم يَْأتِ ْي ِم ۢ ْن بَ ْع ِد ٰذلِكَ عَا ٌم فِ ْي ِه يُغ
َاث ِ ْك َس ْب ٌع ِشدَا ٌد يَّْأ ُك ْلنَ َما قَ َّد ْمتُ ْم لَه َُّن اِاَّل قَلِ ْياًل ِّم َّما تُح
َ ِٰذل
ِ ࣖ النَّاسُ َوفِ ْي ِه يَ ْع
َصرُوْ ن
“Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana
biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit
untuk kamu makan.
3
Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit
gandum) yang kamu simpan.
Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada
masa itu mereka memeras (anggur).”
(QS Yusuf 47-49)
Dapat kita lihat, bahwa dengan kesabaran, mereka akhirnya bisa melewati cobaan berupa
masa-masa yang sulit. Dan tujuh tahun yang sulit itu, saat dilewati dengan penuh
kesabaran, akhirnya membuahkan tahun yang manis.