Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
JOB V
PENGUJIAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
A. TUJUAN
Dapat menentuka nilai penetrasu aspal sebagai salah satu parameter karakteristik
utama aspal.
Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui tingkat kekerasan dari suatu aspal
2. Mengerti prosedur pengujian secara esensial
3. Mampu mengukur / menentukan nilai penetrasi aspal.
B. DASAR TEORI
Menurut ASTM D-8-31, aspal adalah bahan berwarna hitam/coklat tua, bersifat
perekat, terutama terdiri dari bitumen yang didapat dari alam atau dari proses
pembuatan minyak bumi. Sedangkan bitumen adalah bahan berwarna hitam, dapat
bersifat padat/keras ( asphaltine ) dapat juga bersifat lembek (malthine). Untuk
mengetahui tingkat kekerasan aspal maka perlu dilakukan. Pengujian penetrasi
aspal adalah suatu pengujian yang di gunakan untuk menentukan nilai penetrasi pada aspal
sehingga dapat diketahui mutunya. Pengujian penetrasi aspal ini menggunakan alat yang
bernama penetration test, alat inilah yang akan membantu kita untuk menentukan seberapa
besar penetrasi aspal yang di uji.
Aspal merupakan bahan pengikat agregat yang mutu dan jumlahnya sangat
menentukan keberhasilan suatu campuran beraspal yang merupakan bahan jalan. Salah satu
jenis pengujian dalam menentukan persyaratan mutu aspal adalah penetrasi aspal yang
merupakan sifat rheologi aspal yaitu kekerasan aspal. Pembagian kekerasan dan
kekenyalan aspal antara lain sebagai berikut :
1. Aspal penetrasi 40/50 : bila jarum penetrasi benda pada range (40-50).
2. Aspal penetrasi 60/70 : bila jarum penetrasi benda pada range (60-70).
3. Aspal penetrasi 85/100 : bila jarum penetrasi benda pada range (85-100).
4. Aspal penetrasi 120/150 : bila jarum penetrasi benda pada range (120-150).
5. Aspal penetrasi 200/300 : bila jarum penetrasi benda pada range (200-300).
C. ALAT DAN BAHAN
KELOMPOK 1
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
D. LANGKAH KERJA
1. Memasukkan aspal keras perlahan - lahan serta mengaduk hingga
cukup cair dapat dituangkan. Pemanasan contoh aspal tidak lebih dari
60°C diatas titik lembek, dan untuk aspal tidak lebih dari 90°C diatas
titik lembek, waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Aduk
perlahan-lahan agar udara tidak masuk dalam aspal cair.
2. Setelah aspal keras mencair secara merata, menuangkan 2/3 aspal
kedalam cawan yang telah disiapkan dan didiamkan hingga dingin.
3. Menutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang
selama 1 - 1,5 jam.
4. Memasukkan benda uji dalam bak perendaman yang dicampur es batu
sehingga suhu mencapai 25°C dan diamkan hingga aspal mengeras
5. Memeriksa pemegang jarum agar dapat dipasang dengan baik,
membersihkan jarum penetrasi dengan minyak tanah atau pelarut lain
kemudian mengeringkan jarum pada pemegang jarum
6. Memidahkan benda uji tersebut pada tempat air yang berada dibawah
KELOMPOK 1
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
LAB. PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
alat penetrasi
7. Menurunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji. Kemudian mengatur jarum ke angka 0 di arloji
picnometer sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya
8. Melepaskan pemegang jarum bersamaan dengan menjalankan
stopwatch selama waktu yang ditentuka (5 detik)
9. Membaca angka penetrasi yang berhimpit dengan jarum penunjuk
10. Melepas jarum dan pemegang jarum dan menyiapkan alat penetrasi
untuk pekerjaan berikutnya.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian penetrasi didapatkan hasil rata – rata
penetrasi yaitu 70,67 mm, maka nilai yang didapatkan sesuai dengan
standar nilai penetrasi aspal BM 2010 revisi 3 yaitu 60 – 70 mm.
KELOMPOK 1
2B D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL