PENDAHULUAN
Kegiatan Puskesmas menghasilkan berbagai macam limbah yang berupa benda cair,
padat dan gas. Puskesmas tidak hanya menghasilkan sampah biasa, namun juga menghasilkan
sampah infeksius dan sampah medis lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan salah satu
Limbah Puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas
dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair puskesmas adalah semua air buangan termasuk
tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi keseshatan
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menggangu lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi
dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran
dan industri, yang bercampur dengan air tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasrkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan
manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan
sebagainya.
semakin lama semakin meningkat. Penyebabnya yaitu jumlah rumah sakit, pusat kesehatan
menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di Indonesia pada waktu itu mencapai 1.372 unit.
Sementara itu, jumlah puskesmas mencapai 8.548 unit. Fasilitas kesehatan yang lain
diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat dan tidak dijelaskan berapa jumlah yang tepat.
Pengelolaan limbah medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
maupun laboratorium medis di Indonesia masih dibawah standar profesional. Bahkan banyak
rumah sakit yang membuang dan mengolah limbah medis tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
intensitas kegiatan, manusia bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Jumlah pergerakan
jasadan tentu saja limbah bersama kegiatan mereka. Berbagai limbah mulai limbah rumah
tangga, limbah industri, hingga limbah pasar dan limbah institusi pelayanan kesehatan seperti
manusia. Sedangkan sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada
(Azwar, 1995).
Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang
terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kurangya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Terdapat bukti bahwa
pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, system pembuangan sampah
serta pendidikan hygiene dapat menekan tingkat kematian akibat Diare sampai 65%, serta
Goals) Asia Pasifik, Bahwa untuk sektor sanitasi di Indonesia cakupan akses nasionalnya,
rata-rata memang telah mencapai 80%, dan itu artinya telah melampaui target dari MDGs
yang hanya 74%. Namun, hal itu baru sebatas kuantitas. Bukan kualitas. Dengan bukti di atas
yang menunjukkan bahwa banyaknya bayi yang meninggal akibat diare, hal itu telah cukup
Sedangkan bila ditinjau dari kuantitas dan kualitas, data terbaru yang dilansir MDGs,
baru 51,02% keluarga di Indonesia yang memiliki akses sanitasi yang memadai. Targetnya,
pada tahun 2015 akses sanitasi dapat naik hingga di angka 60% hingga 70%.
Dari latar belakang diatas, maka kami sebagai peneliti akan membahas tantang audit
sistem pengolahan limbah cair dan limbah padat di puskesmas 1 Ulu Palembang dan sanitasi
lingkungan.
1.3 Pertanyaan
1. Bagaimana karakteristik air limbah yang perlu diketahui untuk menentukan cara
Untuk mengetahui karakteristik air limbah padat dan cair, dan sanitasi kesehatan
tahun 2013.
Palembang.
institusi tempat praktikum dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina
Husada Palembang.
1. Laporan praktikum dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.
tempat praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksanaaan teknis dinas
Puskesmas (Health Centre) adalah suatu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. (dr. Indan Entjang, 2000).
diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. (Dep. Kes. RI, 1991).
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya jauh dari puskesmas. Dengan azas
inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan
bukan untuk tindakan pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif
Wilayah kerja puskesmas bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas
di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan
Pengertian limbah Puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Puskesmas dalam bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang dapat mengandung
mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan kimia beracun, dan sebagian bersifat
Limbah Puskesmas yaitu buangan dari kegiatan pelayanan yang tidak dipakai ataupun
tidak berguna termasuk dari limbah pertamanan. Limbah Puskesmas cenderung bersifat
infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, memperburuk
Secara umum limbah cair merupakan limbah yang berupa cairan dan biasanya
jenis limbah cair ini sangat riskan mencemari lingkungan sehingga dikenal sebagai
pencemar air dan tanah. Untuk skala industri limbah cair umumnya terdiri dari bahan
buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik sisa dari hasil
produksi sedang limbah yang biasa yang dihasilkan oleh rumah tangga/domestik
dapat berupa air kotor dari pemakaian mandi, cuci dan toilet. Dimanapun ia dibuang
akan mencemari tempat pembuangannya, baik di tanah maupun di air. Oleh karena
itu, harus dilakukan pengolahan air limbah baik dari perumahan maupun industri. Di
kawasan industri air limbah diolah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Di perumahan, tempat pembuangan air kakus adalah septictank, ini adalah bentuk
pengolahan limbah tinja secara individual, sedangakan air limbah lainnya masuk ke
selokan.
(IPAL). Proses pengolahan limbah cair diawali daari setiap ruangan. Kemudian
pemisahan anatara limbah cir dengan sampah padat lain. Selanjutnya pemisahan air
dialirkan pada saluran kota. Kalitas limbah (efluen) puskesmas yang akan dibuang ke
badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu efluen sesuai
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MenLH/12/1995atau pertauran
daerah setempat.
Jika tidak diolah dengan benar, maka limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
yang baik akan berdampak kepada penghuni rumah sakit juga kepada masyarakat
sekitar.
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat
dua cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah
yang beracun dan berbahaya dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA
B. Limbah padat dengan pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia
tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan
limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisamenjadi barang yang
ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetanggakita yang
menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara
lainkertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua,
TV tua dansepeda yang usang. Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah
cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras.
Cara ini bisa dilakukan dengancara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-
tempat atau lokasi yang cukup kecil dan dapatdigunakan sebagai sumber energi baik
a. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang
berbeda jugamaka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi
volume.
Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya barang yang
Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat agnet, akan
langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.
b. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecilagar pengolahannya
menjadi mudah.
c. Pengomposan
buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik.Supaya hasil pengomposan
d. Pembuangan Limbah
Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yangdibagi menjadi
dua yaitu :
a) Pembuangan Di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarangtempat dan
perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapatdibuang ke laut. Hal ini
disebabkan :
2. Struktur tanah.
fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia, sedangkan untuk pengertian dari sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan adalah
hanya aspek kerumahtanggaan (housekeeping) seperti kebersihan gedung, kamar mandi dan
WC, pelayanan makanan minuman. Ada juga kalangan yang menganggap bahwa sanitasi
puskesmas hanyalah merupakan upaya pemborosan dan tidak berkaitan langsung dengan
pembangunan dan pemeliharaan, ada puskesmas yang tidak memiliki sarana pemeliharaan
Di lain pihak dengan masuknya modal asing dan swasta dalam bidang
spesialis yang qualified, tetapi kurang memperhatikan aspek sanitasi. Sebagai contoh, banyak
puskesmas besar yang tidak memiliki fasilitas pengolahan air limbah dan sarana pembakar
sampah (incinerator) serta fasilitas cuci tangannya tidak memadai atau sistim pembuangan
Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut akan dapat membahayakan masyarakat, baik
berupa terjadinya infeksi silang di puskesmas maupun pengaruh buruk terhadap lingkungan
dan masyarakat luas. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa kejadian infeksi di puskesmas
Untuk itu apabila puskesmas akan menjadi lembaga swadana, aspek sanitasi perlu
tempat penyembuhan, justru menjadi sumber penularan penyakit dan pencemar lingkungan
(Lewier, Y, 2010).
2.3.2 Tujuan Penyelenggaraan Sanitasi
sekitarnya) akan pentingnya lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
kesehatan lingkungan.
3. Agar tercipta keterpaduan antar program kesehatan dan antar sektor terkait yang
BAB III
Puskesmas I Ulu terletak di Kecamatan Seberang Ulu I tepatnya I Ulu, Puskesmas ini
terletak lebih kurang 100 meter dari jalan raya sehingga masyarakat mudah untuk
menjangkaunya.
Puskesmas I Ulu berdiri sejak tahun 1983 atas bantuan Bank Dunia dimana tanahnya
Pada tanggal 14 Agustus 1983 Puskesmas ini diresmiskan sebagai Puskesmas KIP
Kondisi Geografi wilayah kerjanya terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa.
3.1.3 Kependudukan
Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka pertumbuhan
penduduk. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu 16.243 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga sebanyak 6.369 KK dan kepadatan penduduknya 16.919 jiwa/KM2
Distribusi penduduk dilihat dari golongan umur, maka jumlah penduduk yang terbesar
adalah golongan umur 5-14 tahun, dengan jumlah laki-laki 3.477 dan perempuan 5.320 orang
dari jumlah penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun jumlah laki-laki 708 orang dan
perempuan 810 orang, sedangkan kelompok umur 15-44 tahun jumlah laki-laki berjumlah
Angka sex rasio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan pada suatu daerah. Untuk wilayah kerja Puskesmas Talng Ratu kelurahan 20 Ilir
Visi :
Tercapainya Kecematan Seberang Ulu I Sehat di Kelurahan I Ulu dan Tuan Kentang
Palembang.
Misi :
Motto :
Secara garis besar Puskesmas Talang Ratu dibagi atas beberapa unit kerja yang
bertanggung jawab pada pimpinan puskesmas secara langsung dan pelaksanaan kegiatannya
disesuaikan dengan program kerjanya masing-masing yang disusun setiap tahun di bawah
tanggung jawab pemegang program. Struktur organisasi Puskesmas Talang Ratu yang mulai
berlaku sejak Januari 2009.
jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan
Dati II. Kedudukan dalam jenjang sistem rujukan pelayanan kesehatan pada urutan
kesehatan yang terdepan dan yang pada dasarnya saling tergantung satu dengan
Sebagai Unit Pelayanan Teknis pertama dalam bidang kesehatan puskesmas memiliki
18 kegiatan pokok, yaitu : Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,
Masyarakat, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Kesehatan Lanjut
Laboratorium Sederhana.
masyarakat tersebut melalui 6 program pokok puskesmas beserta 3 program spesifik yang
Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan ruang dan
peralatan yang memakai program kerja, sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan
Fasilitas yang disediakan di Puskesmas Talang Ratu ini adalah sebagai berikut :
1. Klinik Pelayanan Kesehatan Ibu (KIA/KB)
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap ibu
hamil (bumil), ibu menyusui (busui) dan ibu nifas (bufas). Untuk kegiatan KB, Puskesmas
Talang Ratu melayani kebutuhan masyarakat dalam hal KB berupa IUD, Implan, Pil,
Suntikan,dan Kondom. Klinik ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh para bidan terlatih dan
Klinik ini melayani kesehatan bayi dan balita dan dalam pelaksanaannya dilayani oleh
dokter dan para perawat yang mulai mengembangkan system pelayanan dengan teknis MTBS
Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum/dewasa, anak – anak yang
usianya diatas lima tahun. Pada pelaksanaannya klinik ini juga dilayani oleh dokter umum
Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat
yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan dan penambalan gigi.
Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang dokter gigi dan di bantu oleh dua
Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi gizi masyarakat dan gizi perorangan, baik di dalam maupun di
luar gedung. Dilaksanakan setiap hari oleh seorang petugas Gizi (SPAG) setiap hari.
Imunisasi
Melayani imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT Bumil/Caten.
Dilaksanakan setiap hari Selasa ( BCG, Polio, Campak ) dan hari Kamis
jamban sehat, sarana air bersih, pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dilaksanakan
oleh seorang sanitarian ( SPPH ) setiap hari baik di dalam maupun diluar ruangan.
6. Laboratorium
sputum pasien, pasien tidak langsung mendapatkan hasilnya. Pembacaan hasilnya akan
pemeriksaan HB, Golongan darah, Protein Urine dan Gula darah baik untuk lansia
maupun umum, pelayanan dilakukan setiap hari kerja bagi pasien yang membutuhkan.
Ruang tata usaha merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan setiap bagian atau
setiap poli dalam Puskesmas Talang Ratu. Semua perencanaan dan pembuatan
anggaran dilaksanakan di ruang tata usaha, ruangan ini juga digunakan sebagai tempat
untuk mengambil surat rujukan baik rujukan Askes, Jamkesmas dan Jamsoskes.
8. Penyuluhan Kesehatan
pasien yang membutuhkan dan olah raga setiap hari Kamis yang dilatih oleh soerang
instruktur terlatih.
10. Apotek
Melayani pengambilan obat Jamkesmas, Umum, Jamsoskes, dan Askes setelah mereka
berobat. Untuk peserta Askes yang sudah berobat di RS obatnya bisa di ambil di
1. Man ( Manusia )
Tabel 3.1
Tenaga yang ada di Puskesmas Talang Ratu Palembang
No. JABATAN PEGAWAI JUMLAH KETERANGAN
1. Dokter Umum 2
3. Bidan Madya 2
4. Bidan 2
5. Perawat 6
8. Analis Kesehatan 1
9. Pengatur Obat 1
Sesuai dengan komitmen yang telah disepakati bersama antara pimpinan dan seluruh
staf Puskesmas Talang Ratu maka diadakan jadwal pembelajaran dan pelatihan baik didalam
maupun diluar Puskesmas Talang Ratu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
2. Money (Dana)
berwawasan kesehatan Puskesmas Talang Ratu, sumber pendanaan untuk setiap kegiatan
berasal dari APBD Kota Palembang dan JAMSOSKES yang tercermin dalam retribusi
3. Material (Sarana)
Seluruh wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu ini mudah dicapai dengan jalan kaki
dan kendaraan roda dua serta kendaraan roda empat. Pelaksanaan kegiatan untuk
melaksanakan seluruh kegiatan program didalam gedung maupun diluar gedung dan untuk
mencapai keberhasilan dari pelaksanaan pada tahun seluruh kegiatan program Puskesmas
Talang Ratu dalam kegiatan berpedoman pada protap-protap yang telah dibakukan.
4. Method (Metode)
Metode yang dilakukan mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Puskesmas Talang
Ratu.
5. Market (Pasar)
masyarakat/pasien yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu dan ada juga yang
diluar wilayah kerja puskesmas seperti pasien dari kecamatan Talang Betutu dan Sukarame.
3.1.10 Program – Program yang Dilaksanakan di Puskesmas
Talang Ratu memacu peningkatan kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya dalam
bidang kesehatan serta membudayakan hidup sehat dan norma keluarga kecil bahagia dan
1. Promosi Kesehatan
5. Kesehatan Lingkungan
6. Upaya Pengobatan