terbanyak yaitu pada rentang usia 14-18 tahun dengan total 39 orang responden mahasiswa
(68,4%). Akan tetapi direntan usia tersebut hanya menunjukan hubungan faktor usia dengan
perilaku yang sedang saja, berbeda pada rentang usia antara 19-22 tahun dengan total responden
18 orang mahasiswa (31,6%) menunjukan perilaku yang lebih baik dalam pencegahan COVID-
19. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilawati Gunawan,dkk pada peserta
seminar online STIKes Raflesia pada 7 April 2020 sehubungan dengan pengetahuan dan sikap
dengan perilaku pencegahan COVID-19 menjabarkan bahwa dari 260 responden di rentang usia
antara lebih dan kurang dari 25 tahun menunjukan bahwa Usia >25 tahun mempunyai perilaku
pencegahan dan pengetahuan baik lebih tinggi (86,7%) daripada usia ≤25 tahun (66,5%) dan
perbedaan proporsi ini signifikan (p-value= 0,002). Seorang yang usia >25 tahun mempunyai
pengetahuan yang tinggi 3,27 kalinya dibanding usia ≤25 tahun. 1,2,3 Selain itu juga pada
penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa Z, dkk juga menjabarkan bahwa terdapat hubungan
antara usia dengan perilaku pencegahan Covid-19. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden
kategori dewasa (26-45 tahun) yang memiliki perilaku pencegahan baik. Usia seseorang
mempengaruhi pola pokir dan daya tangkap dalam mempelajari suatu objek. Semakin
bertambahnya usia maka semakin bertambah pula pola pikir dan daya tangkapnya untuk
mempelajari sesuatu sehingga pengetahuan yang didapatpun semakin baik.4 Saat seseorang
memiliki pengetahuan yang baik tentang Covid-19 maka ia akan mampu untuk menentukan
bagaimana dirinya harus berperilaku yang baik terhadap pencegahan Covid-19.5 Begitu juga
dengan hasil penelitian oleh Afrianti dkk yang membuktikan bahwa usia memiliki hubungan
dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19. Hal tersebut dikarenakan
tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan lebih banyak dari kategori usia dewasa
dibandingkan remaja.6 Hasil penelitian mendukung teori yang mengatakan bahwa semakin
tingginya usia seseorang akan semakin banyak pengalaman hidup yang dimiliki dan semakin
mudah untuk menerima perubahan perilaku khususnya dalam kegiatan kesehatan. Seiring
bertambahnya usia juga tingkat berpikir lebih matang dalam bertindak.7
1.Susilawati Gunawan dkk, Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Pencegahan COVID-19 Pada Peserta Seminar Online STIKes Raflesia 7 April 2020. Jakarta:
Depok 2020.
2. Al-Hanawi MK, Angawi K, Alshareef N, et al. Knowledge, Attitude and Practice Toward
COVID-19 Among the Public in the Kingdom of Saudi Arabia: A Cross-Sectional Study. Front
Public Health. 2020;8:217. Published 2020 27th May. doi:10.3389/fpubh.2020.00217
3. Yang, K, Liu, H, Ma, L, et al. Knowledge, attitude and practice of residents in the prevention
and control of COVID‐19: An online questionnaire survey. J Adv Nurs. 2021; 77: 1839– 1855.
https://doi.org/10.1111/jan.14718.
4. Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Dahlan
7. Rachmani, A., Budiyono, & dkk. (2020). Pengetahuan, Sikap dan Praktik Pencegahan Covid-
19 pada Masyarakat Kota Depok, Jawa Barat. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan
Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, Vol. 4, hal. 97.