Kel 03 Makalah Maternitas (1) .
Kel 03 Makalah Maternitas (1) .
Pada tahun 2028 menghasilkan ahli Madya Keperawatan yang ungguldalam Penguasaan
asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosian melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Disusun Oleh :
1. Fadila Ajeng Arianti P3.73.20.1.20.020
2. Fanny Suri Rinaldo P3.73.20.1.20.021
3. Farah Diba Putri Fudholi P3.73.20.1.20.022
4. Gracela Septianita P3.73.20.1.20.023
5. Intan Heni Susiyanto P3.73.20.1.20.024
6. Marlina Siti Juwita N P3.73.20.1.20.026
7. Nasywa Salsabilla Putri P3.73.20.1.20.027
8. Noor Fadila P3.73.20.1.20.028
9. Siti Nuraqilatus Syarifah A P3.73.20.1.20.040
10. Surya Putri Mudma’inah P3.73.20.1.20.041
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang dikaji dalam pembahasan ini berjudul “Asuhan
Keperawatan Ibu Hamil dengan HIV-AIDS” dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Maternitas Keperawatan.
Makalah ini disusun guna memenuhi syarat dalam penilaian mata kuliah Maternitas
Keperawatan. Dalam kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun
yang bisa menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini
dikemudian harinya. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian umumnya dan bagi kami khususnya tentang Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan
HIV-AIDS
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Permasalahan............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Definisi..............................................................................................................................................6
2.2 Insiden...............................................................................................................................................6
2.3 Etiologi..............................................................................................................................................7
2.4 Patofisiologi.......................................................................................................................................9
2.5 Pathway..........................................................................................................................................10
2.6 Periode Penularan HIV/ AIDS Pada Ibu Hamil..............................................................................10
2.7 Tanda Dan Gejala HIV/ AIDS.........................................................................................................10
2.8 Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................................11
2.9 Penatalaksanaan..............................................................................................................................12
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Simpulan..........................................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Bagaimana pengertian penyakit HIV /AIDS?
2. Bagaimana etiologi dari HIV /AIDS?
3. Bagimana patofisiologi dari HIV /AIDS?
4. Bagaimana manifestasi klinis dari HIV /AIDS?
5. Bagaimana pemeriksaan penumjang dari HIV /AIDS?
6. Bagaimana kompikasi dari HIV /AIDS?
7. Bagaimana asuhan keperawatan HIV /AIDS pada ibu hamil?
5
BAB II
PEMBAHASANTINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerangsystem
kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkanAIDS,
sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleksdalam
waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
infeksiHIV.HIV adalah jasad renik yang menyebabkan terjadinya AIDS. HIV melumpuhkan
sistemkekebalan tubuh, terutama sel-sel darah putih yang membantu dalam menghalau penyakit
(Dr.Hutapea Ronald, 2011).
AIDS adalah sindrom dengan gejala penyakit oportunistik atau kanker tertentu akibat
menurunnya system kekabalan tubuh oleh infeksi virus HIV (Brunner,2001). AIDS adalah
tranmisi human imuno defisiensi virus, suatu retrovirus yang terjaditerutama melalui pertukaran
cairan tubuh (Friedland, 1987).AIDS adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan virus HTL.
2.2 Insiden
Sejumlah infeksi virus HIV terdiagnosis baru di tahun 2000 merupakan yang tertinggi
sejak pelaporan di mulai dan jumlah infeksi yang di dapat baru adalah melalui hubungan seksual
heteroseksual. Kira- kira 30.000orang hidp dengan HIV di inggris, sepertiganya tidak terdiagnosi
s Bagi ibu positif HIV, kehamilan dan kelahiran bayi bias merupakan kejadian yang sangat
emosional. Ibu akan merasa sangat waspada terhdapa penyakitnya yang serius dan kemungkinan
bayinya akan di lahirkan postif HIV. Penularan intrauterine dapat terjadi selama kehamilan,
kelahiran, atau menyusui. Di perkirakan bahwa ibu yang baru saja terinfeksi, atau ibu yang
menderita sindrom imnuno defisiensi didapat (AIDS) lebih besar kemungkinnya mendapat bayi
yang terinfeksi (AVERT,2003). Ibu positif HIV memerlukan asuhan sensitive dari semua
staf, bimbingan, dan waktu khusus untuk bicara. Ibu mungkin meminta kamar samping
6
tetapi banyak ibu lain ingin bersama orang tua lainnya dan tidak di pisahkan. Kerahasiaan adalah
vital.
2.3 Etiologi
Penyebab infeksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency
virus(HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1.
Padatahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2
dianggapsebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan
keduanya disebut HIV. Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 tahun atau lebih dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
hari,BB menurun, diare, neuropati, lemah, ruam kulit, limadenopati, perlambatan
kognitif, lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kaliditegakkan.
Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai systemtubuh, dan
manifestasi neurologist (NANDA nic-noc).
7
2. Penularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat
ituterjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari
ibudapat menular pada bayi.
3. Bayi juga dapat tertular virus HIV dari ibu sewaktu berada dalam kandungan atau juga
melalui ASI
4. Ibu dengan HIV dianjurkan untuk ASI Kelompok resiko tinggi:
a. Lelaki homoseksual atau biseks.
b. Orang yang ketagian obat intravena
c. Partner seks dari penderita AIDS4.Penerima darah atau produk darah (transfusi).
d. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi (purwaningsih,wahyu.2010).
e. Klasifikasi
CDC adalah menerapkan system klasifikasi pasien yang mengalami infeksi HIV berd
asarkan keadaan klinik yang di jumpai sebagai berikut.
Penyakit serokonveksi sampai AIDS berlangsung beberapa tahun kemudian infeksi akutdari awal
virus menginfeksi sampai kiara kira 6 minggu.Penyakit seokonveksi ada 3 yaitu:a.Penyakit mirip
infeksi mononukleus.Gejala demam, malaise, alergi, mialgia, atralgia, limfadenopati dan nyerite
nggorokan kadang di jumpai juga enselopati akut reversible di sertai disorientasi,lupa ingatan,
kesadaran menurun dan perubahan kepribadian. b.Meningitis.c.Mielopati2.
8
e. Sub grup e kondisi lainnya, misalnnya pneumonitis interstitial limfosit
(purwaningsih,wahyu. 2010).
2.4 Patofisiologi
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya
pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita)tu
runan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleicacid)
dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagiandari
DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda
tersebutmulai menghasilkan virus–virus HI.
Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel–sel
yangterinfeksi dan menggantikan sel–sel yang telah hilang. Respons tersebut mendorong virus
untuk menghasilkan kembali dirinya.
Jumlah normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehatadalah 800–1200 sel/ml kubik
darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel–sel CD4+ T–nyaterhitung dibawah 200, dia
menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi oportunistik.Infeksi–infeksi oportunistik
adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika system kekebalan
tubuhtertekan. Pada seseorang dengn system kekebalan yang sehat. Infeksi infeksi tersebut tidak
biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengindap HIV hal tersebut
dapat teradifatal (purwaningsih, wahyu.2010)
9
2.5 Pathway
10
2. Demam.
3. Malaise.
4. Mialgia.
5. Mual
6. Diare
7. Nyeri tenggorokan
8. Ruam dapat menetap 2-3 minggu
9. Berat badan menurun
10. Fatique.
11. Anoreksia.
12. Mungkin menderita kandidiasis otot faring atau vagina
1. Keletihan
2. Anoreksi.
3. Diare kronik selama 1 bulan.
2.8 Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan laboratorium darah.
a. Trombositopeni
b. Anemia.
c. HDL>
d. Jumlah limfosit total
2. EIA atau EUSA dan tes western blot: postif, tetapi invalid.
11
3. Kultur HIV: dengan sel mononuclear darah perifer dan bila tersedia plasma dapat mengukur
beban virus.
7. IFA: memastikan seropesivitas.
8. RIPA: mendteksi protein HIV.
2.9 Penatalaksanaan
1.Penanganan infeksi yang berhubungan dengan HIV serta maliginasi, pengentian replikasi
HIV lewat preparat antivirus dan penguatan serta pemulihan system imun melaui pengunaan
preparat imnimodulator.
2.Terapi farmakologi
b. Asitimidin terkendali pada wanita hamil mengurangi resiko transmisi HIV dari wanitayang
terinfeksi kejaninnya.
12
d. Memberikan perawatan kesehatan efektif dengan penuh kasih saying dan obyektif pada semua
individu (mencakup, malnutrisi, optimum, istirahat, latihan fisik, danreduksi stress)
(purwaningsih, wahyu.2010)
13
BAB III
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV/AIDS dapat menularkan virus tersebut pada
bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV/AIDS paling mudah ditularkan
melalui darah. Sementara itu, janin dalam kandungan ibunya mendapatkan asupan makanan dari
darah melalui tali plasenta.
Bayi atau janin dalam kandungan makan lewat tali plasenta. Peristiwa ini menjadi tempat darah
bertukar, karena virus HIV/AIDS ada di dalam darah. Itulah proses penularan HIV/AID dari ibu
ke janin. Maka itu, ibu hamil yang terdeteksi positif HIV wajib meminum obat antiretroviral
(ARV). Cara ini sangat efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah, sehingga mengurangi
risiko penularan.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah HIV pada ibu hamil ini, diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan bagaimana
melakukan sebuah proses asuhan keperawatan maternitas terutama pada ibu hamil yang juga
menderita HIV. Memberikan edukasi kepada remaja agar tidak terjerumus kedalam
kenakalan remaja yang dimana akan terjerat hubungan seks bebas. Memberikan edukasi
kepada semua ibu-ibu yang sedang hamil maupun yang sedang program hamil. Semoga Makalah
ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk lebih
baik lagi kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Yogykarta. Nuraif, Amin huda.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medi
s dan Nanda. Jilid 1-3 Yogyakarta : Media Action.
16