Anda di halaman 1dari 16

Visi

Pada tahun 2028 menghasilkan ahli Madya Keperawatan yang ungguldalam Penguasaan
asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosian melalui pendekatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

RESUME PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Program Studi : D-III Keperawatan
Mata Kuliah : Maternitas Keperawatan
Kelas/Kelompok : 2 Reguler A/3 (Tiga)
Dosen Pembimbing : Rita Ismail, S.Kp.,MKM., MTD (HE).

Disusun Oleh :
1. Fadila Ajeng Arianti P3.73.20.1.20.020
2. Fanny Suri Rinaldo P3.73.20.1.20.021
3. Farah Diba Putri Fudholi P3.73.20.1.20.022
4. Gracela Septianita P3.73.20.1.20.023
5. Intan Heni Susiyanto P3.73.20.1.20.024
6. Marlina Siti Juwita N P3.73.20.1.20.026
7. Nasywa Salsabilla Putri P3.73.20.1.20.027
8. Noor Fadila P3.73.20.1.20.028
9. Siti Nuraqilatus Syarifah A P3.73.20.1.20.040
10. Surya Putri Mudma’inah P3.73.20.1.20.041

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang dikaji dalam pembahasan ini berjudul “Asuhan
Keperawatan Ibu Hamil dengan HIV-AIDS” dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Maternitas Keperawatan.

Makalah ini disusun guna memenuhi syarat dalam penilaian mata kuliah Maternitas
Keperawatan. Dalam kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih
kepada:

1. Dosen pembimbing mata kuliah Maternitas Keperawatan, Rita Ismail, S.Kp.,MKM.,


MTD (HE).
2. Orang tua yang sudah memberikan motivasi kepada kami.

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun
yang bisa menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini
dikemudian harinya. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekalian umumnya dan bagi kami khususnya tentang Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan
HIV-AIDS

Bekasi, 25 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Permasalahan............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Definisi..............................................................................................................................................6
2.2 Insiden...............................................................................................................................................6
2.3 Etiologi..............................................................................................................................................7
2.4 Patofisiologi.......................................................................................................................................9
2.5 Pathway..........................................................................................................................................10
2.6 Periode Penularan HIV/ AIDS Pada Ibu Hamil..............................................................................10
2.7 Tanda Dan Gejala HIV/ AIDS.........................................................................................................10
2.8 Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................................11
2.9 Penatalaksanaan..............................................................................................................................12
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Simpulan..........................................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan


Kehamilan merupakan peristiwa alami yang terjadi pada wanita namun kehamilandapat
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin terutama pada kehamilan trimester pertama,
wanita hamil trimester pertama pada umumnya mengalami mua, muntah, nafsumakan berkurang
dan kelebihan. Menurunnya kondisi wanita hamil cenderung memperberatkondisi kliniks wanita
dengan penyakit infeksi antara lain infeksi HIV – AIDS. HIV berarti virus yang dapat merusak
sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalahretrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel
tubuhnya sendiri untuk memproduksikembali dirinya. Asal dari HIV tidak jelas, penemuan kasus
awal adalah dari sampel darahyang dikumpulkan tahun 1959 dari seorang laki–laki dari Kinshasa
di Republik DemokratCongo. Tidak diketahui bagaimana ia terinfeksi.Saat ini terdapat dua jenis
HIV, HIV–1 dan HIV–2. HIV–1 mendominasi seluruhdunia dan bermutasi dengan sangat
mudah. Keturunan yang berbeda–beda dari HIV–1 jugaada, mereka dapat dikategorikan dalam
kelompok dan sub-jenis (clades). Terdapat duakelompok, yaitu kelompok M dan O. Dalam
kelompok M terdapat sekurang-kurangnya 10sub-jenis yang dibedakan secara turun temurun. Ini
adalah sub-jenis A–J. Sub-jenis Bkebanyakan ditemukan di America, Japan, Australia, Karibia
dan Eropa. Sub–jenis Cditemukan di Afrika Selatan dan India. HIV–2 teridentifikasi pada tahun
1986 dan semulamerata di Afrika Barat. Terdapat banyak kemiripan diantara HIV–1 dan HIV–2,
contohnyaadalah bahwa keduanya menular dengan cara yang sama, keduanya dihubungkan
denganinfeksi–infeksi oportunistik dan AIDS yang serupa. Pada orang yang terinfeksi dengan
HIV– 2, ketidakmampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat berkembang lebih lambat
danlebih halus. Dibandingkan dengan orang yang terinfeksi dengan HIV–1, maka mereka
yangterinfeksi dengan HIV–2 ditulari lebih awal dalam proses penularannya.HIV dapat menular
melalui kontak darah, namun disini kami akan mencobamembahas bagaiamana HIV AIDS yang
dialami ibu hamil dan bagaimana melakukansebuah proses keperawatan pada ibu hamil dengan
HIV AIDS.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

4
1. Bagaimana pengertian penyakit HIV /AIDS?
2. Bagaimana etiologi dari HIV /AIDS?
3. Bagimana patofisiologi dari HIV /AIDS?
4. Bagaimana manifestasi klinis dari HIV /AIDS?
5. Bagaimana pemeriksaan penumjang dari HIV /AIDS?
6. Bagaimana kompikasi dari HIV /AIDS?
7. Bagaimana asuhan keperawatan HIV /AIDS pada ibu hamil?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami pengertian dari HIV/ AIDS
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami etiologi dari HIV/ AIDS
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari HIV/ AIDS
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami manifestasi klinis dari
HIV/AIDS
5. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami pathofisiologi dari HIV/AIDS
6. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjangdari
HIV/ AIDS.
7. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari
HIV/AIDS
8. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami komplikasi dari HIV/AIDS.
9. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamildengan
penyakit HIV/ AIDS

5
BAB II

PEMBAHASANTINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerangsystem
kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkanAIDS,
sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleksdalam
waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
infeksiHIV.HIV adalah jasad renik yang menyebabkan terjadinya AIDS. HIV melumpuhkan
sistemkekebalan tubuh, terutama sel-sel darah putih yang membantu dalam menghalau penyakit
(Dr.Hutapea Ronald, 2011).

AIDS adalah sindrom dengan gejala penyakit oportunistik atau kanker tertentu akibat
menurunnya system kekabalan tubuh oleh infeksi virus HIV (Brunner,2001). AIDS adalah
tranmisi human imuno defisiensi virus, suatu retrovirus yang terjaditerutama melalui pertukaran
cairan tubuh (Friedland, 1987).AIDS adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan virus HTL.

2.2 Insiden
Sejumlah infeksi virus HIV terdiagnosis baru di tahun 2000 merupakan yang tertinggi
sejak  pelaporan di mulai dan jumlah infeksi yang di dapat baru adalah melalui hubungan seksual
heteroseksual. Kira- kira 30.000orang hidp dengan HIV di inggris, sepertiganya tidak terdiagnosi
s Bagi ibu positif HIV, kehamilan dan kelahiran bayi bias merupakan kejadian yang sangat
emosional. Ibu akan merasa sangat waspada terhdapa penyakitnya yang serius dan kemungkinan
bayinya  akan  di lahirkan postif HIV.  Penularan  intrauterine  dapat  terjadi selama kehamilan,
kelahiran, atau menyusui. Di perkirakan bahwa ibu yang baru saja terinfeksi, atau ibu yang
menderita sindrom imnuno defisiensi didapat (AIDS) lebih besar kemungkinnya mendapat bayi
yang terinfeksi (AVERT,2003). Ibu positif HIV memerlukan asuhan sensitive dari semua
staf, bimbingan, dan waktu khusus untuk bicara. Ibu mungkin meminta kamar samping

6
tetapi banyak ibu lain ingin bersama orang tua lainnya dan tidak di pisahkan. Kerahasiaan adalah
vital.

2.3 Etiologi
Penyebab infeksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency
virus(HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1.
Padatahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2
dianggapsebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan
keduanya disebut HIV. Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :

1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 tahun atau lebih dengan gejala tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
hari,BB menurun, diare, neuropati, lemah, ruam kulit, limadenopati, perlambatan
kognitif, lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kaliditegakkan.
Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai systemtubuh, dan
manifestasi neurologist (NANDA nic-noc).

Cara penularan HIV:

a. Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang


telah terinfeksi.Kondom adalah satu–satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah.
b. Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darahtersebut
belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril.
c. Dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorangyang
telah terinfeksi.
d. Wanita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilanatau
persalinan dan juga melalui menyusui.

Penularan secara perinatal


1. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya.

7
2. Penularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat
ituterjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari
ibudapat menular pada bayi.
3. Bayi juga dapat tertular virus HIV dari ibu sewaktu berada dalam kandungan atau juga
melalui ASI
4. Ibu dengan HIV dianjurkan untuk ASI Kelompok resiko tinggi:
a. Lelaki homoseksual atau biseks.
b. Orang yang ketagian obat intravena
c. Partner seks dari penderita AIDS4.Penerima darah atau produk darah (transfusi).
d. Bayi dari ibu/bapak terinfeksi (purwaningsih,wahyu.2010).
e. Klasifikasi
CDC adalah menerapkan system klasifikasi pasien yang mengalami infeksi HIV berd
asarkan keadaan klinik yang di jumpai sebagai berikut.

Grup 1/ infeksi akut

Penyakit serokonveksi sampai AIDS berlangsung beberapa tahun kemudian infeksi akutdari awal
virus menginfeksi sampai kiara kira 6 minggu.Penyakit seokonveksi ada 3 yaitu:a.Penyakit mirip
infeksi mononukleus.Gejala demam, malaise, alergi, mialgia, atralgia, limfadenopati dan nyerite
nggorokan kadang di jumpai juga enselopati akut reversible di sertai disorientasi,lupa ingatan,
kesadaran menurun dan perubahan kepribadian. b.Meningitis.c.Mielopati2.

Grup 2/ infeksi asimtomatik

Tanpa di sertai gejala3.

Grup 3/ infeksi lymphadenopathy peprsisten generalisata

Meliputi: infeksi kronisAdanya pembesaran kelenjar getah bening4.

Grup 4/ penyakit lain

a. Sub grup a: penyakit constitutional 


b. Sub grup b: penyakit neurologic
c. Sub grup c: penyakit infeksi lain contoh: herpes
d. Sub grup d: kanker sukender 

8
e. Sub grup e kondisi lainnya, misalnnya pneumonitis interstitial limfosit
(purwaningsih,wahyu. 2010).

2.4 Patofisiologi
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya
pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam tubuh penderita)tu
runan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi viral DNA (deoxyribonucleicacid)
dengan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Viral DNA tersebut menjadi bagiandari
DNA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda
tersebutmulai menghasilkan virus–virus HI.

Enzim lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–


virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak  bebas dalam aliran darah, dan berhasil
menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yangsedikit demi sedikit dimana akhirnya
merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuhmenjadi mudah diserang oleh infeksi
dan penyakit–penyakit yang lain. Dibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang
ke orang.

Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel–sel
yangterinfeksi dan menggantikan sel–sel yang telah hilang. Respons tersebut mendorong virus
untuk menghasilkan kembali dirinya.

Jumlah normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehatadalah 800–1200 sel/ml kubik
darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel–sel CD4+ T–nyaterhitung dibawah 200, dia
menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi oportunistik.Infeksi–infeksi oportunistik
adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika system kekebalan
tubuhtertekan. Pada seseorang dengn system kekebalan yang sehat. Infeksi infeksi tersebut tidak  
biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengindap HIV hal tersebut
dapat teradifatal (purwaningsih, wahyu.2010)

9
2.5 Pathway

2.6 Periode Penularan HIV/ AIDS Pada Ibu Hamil


Penyebab penularan AIDS pada ibu dan bayi adalah cairan serviks vagian, cairan
amnion, jaringan plasenta dan air susu yang berasal dari ibu yang darah darahnya terdapat virus
HIV.Cara penularannya secara:

1. Transmisi verticalMelalui inutera, lewat plasentaDimana antigen HIV dapat di deteksi


dalam cairan amnion dan jarinanvetus yang terlihatdari terminasi kehamilan yang berusia
15 minggu.
2. Transmisi horizontalTransmisinya melalui air susu (purwaningsih,wahyu.2010).

2.7 Tanda Dan Gejala HIV/ AIDS


HIV memasuki tubuh jika serum HIV menjafi positif dalam 10 minggu suatu pemaparan yang
menunjukkan gejala awal yang tidak spesifik yaitu:

1. Respon tipe influenza.

10
2. Demam.
3. Malaise.
4. Mialgia.
5. Mual
6. Diare
7. Nyeri tenggorokan
8. Ruam dapat menetap 2-3 minggu
9. Berat badan menurun
10. Fatique.
11. Anoreksia.
12. Mungkin menderita kandidiasis otot faring atau vagina

Pada masa perinatal

1. Keletihan
2. Anoreksi.
3. Diare kronik selama 1 bulan.

Kematian ibu hamil dengan HIV positif kebanyakan di sebabkan oleh penyakit oportunistik yang


menyertai terutama pneumonitis carinif pneumonia.

2.8 Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan laboratorium darah.

a. Trombositopeni
b. Anemia.
c. HDL>
d. Jumlah limfosit total

2. EIA atau EUSA dan tes western blot: postif, tetapi invalid.

a. EIA atau EUSA: mendeteksi antibody terhadap antigen HIV. 


b. Test western blot mendeteksi adanya anti body terhadap beberapa prot spesifik HIV.

11
3. Kultur HIV: dengan sel mononuclear darah perifer dan bila tersedia plasma dapat mengukur
beban virus.

4. Test reaksi polimer dengan leukosit darah perifer: mendeteksi DNA viral pada adanya kuntitas


kecil sel mononuclear perifer terinfeksi.

5. Antigen P24 serum atau plasma: peningkatan nilai kuantitatif dapat menjadi indikasi


darikemajuan infeksi.

6. Penentuan immunoglobulin G, M, A serum kualitatif: data dasar immunoglobulin.

7. IFA: memastikan seropesivitas.

8. RIPA: mendteksi protein HIV.

9. Pemeriksaan parental juga dapat menunjukkan adanya goorhoe, kandidiasis, hepatitis B,


tuberkolosis, sitomegalovirus, dan toksoplasmosis (purwaningsih,wahyu.2010).

2.9 Penatalaksanaan
1.Penanganan infeksi yang berhubungan dengan HIV serta maliginasi, pengentian replikasi
HIV lewat preparat antivirus dan penguatan serta pemulihan system imun melaui pengunaan
preparat imnimodulator.

2.Terapi farmakologi

a. Obat primer di setujiu untuk terapi HIV yaitu azidodeoksimetidin (zidovudine,A2Tcretevir)


berfungsi untuk memperlambat kematian dan menurunkan frekuensi serta bertanya penyakit
oportunistik. 

b. Asitimidin terkendali pada wanita hamil mengurangi resiko transmisi HIV dari wanitayang
terinfeksi kejaninnya.

c. Perawatan suportif sangat penting karena infeksi HIV sangat menurunkan kedaanimun


pasien (mencankup, kelemahan, malnutris, imobilisasi, kerusakan kulit dan perubahan status
mental).

12
d. Memberikan perawatan kesehatan efektif dengan penuh kasih saying dan obyektif pada semua
individu (mencakup, malnutrisi, optimum, istirahat, latihan fisik, danreduksi stress)
(purwaningsih, wahyu.2010)

ASKEP IBU HAMIL DENGAN HIV

13
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIV

BAHAS CONTOH KASUS

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Seorang ibu hamil yang dinyatakan positif HIV/AIDS dapat menularkan virus tersebut pada
bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV/AIDS paling mudah ditularkan
melalui darah. Sementara itu, janin dalam kandungan ibunya mendapatkan asupan makanan dari
darah melalui tali plasenta.

Bayi atau janin dalam kandungan makan lewat tali plasenta. Peristiwa ini menjadi tempat darah
bertukar, karena virus HIV/AIDS ada di dalam darah. Itulah proses penularan HIV/AID dari ibu
ke janin. Maka itu, ibu hamil yang terdeteksi positif HIV wajib meminum obat antiretroviral
(ARV). Cara ini sangat efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah, sehingga mengurangi
risiko penularan.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah HIV pada ibu hamil ini, diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan bagaimana
melakukan sebuah proses asuhan keperawatan maternitas terutama pada ibu hamil yang juga
menderita HIV. Memberikan edukasi kepada remaja agar tidak terjerumus kedalam
kenakalan remaja yang dimana akan terjerat hubungan seks bebas. Memberikan edukasi
kepada semua ibu-ibu yang sedang hamil maupun yang sedang program hamil. Semoga Makalah
ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk lebih
baik lagi kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Yogykarta. Nuraif, Amin huda.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medi
s dan Nanda. Jilid 1-3 Yogyakarta : Media Action.

TAMBAHKAN DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai