Anda di halaman 1dari 6

MENGIDENTIFIKASI DAN MENJELASKAN BERBAGAI JENIS PENELITIAN

2.1. Penelitian Menurut Tujuan

Penelitian menurut tujuan dibagi menjadi tiga, yaitu penelitian dasar, penelitian
pengembangan, dan penelitian terapan (Sugiyono, 2018: 13). Penelitian dasar menurut
Suriasumantri dalam Sugiyono (2018: 13) adalah penelitian yang bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan baru yang belum pernah diketahui sebelumnya, dan penelitian
terapan ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Pengetahuan baru dari
penelitian dasar digunakan dalam penelitian terapan untuk memecahkan masalah praktis
dalam kehidupan (Sugiyono, 2018: 13). Diantara penelitian dasar dan terapan terdapat
penelitian pengembangan. Dalam bidang pendidikan, Borg dan Gall dalam Sugiyono
(2018:14) menyatakan bahwa penelitian pengembangan digunakan untuk memvalidasi
produk – produk yang digunakan dalam pendidikan. Penelitian pengembangan bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan, dan memvalidasi suatu produk. Pada umumnya
penelitian pengembangan bersifat bertahap. Untuk menguji suatu produk yang bersifat
hipotesis akan dilakukan eksperimen. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut
dinamakan penelitian terapan .

2.2 Penelitian Menurut Metode


Penelitian menurut metode dibagi menjadi tiga, yaitu penelitian eksperimen, survey, dan
naturalistik/kualitatif. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Misalnya pengaruh ruang
kerja AC terhadap produktivitas kerja. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data
dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Metode penelitian
naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian
tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu
berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti (Sugiyono, 2013: 6).
Maka dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode
penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif adalah
metode naturalistik. (Sugiyono, 2013: 7)
2.3 Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

Menurut Sugiyono (2018: 57) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya dapat


digolongkan sebagai berikut:

2.3.1 Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
penghubungan dengan variabel yang lain. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, ataupun mencari hubungan variabel itu
dengan variabel yang lain. Contoh: Penelitian mengenai penggunaan teknologi komputer di
beberapa SD di Kelurahan Tuban, Kuta

2.3.2 Penelitian Komparatif

Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya


masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau
dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini tidak menjawab sebab akibat, tetapi hanya
menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Contoh: Penelitian
mengenai kualitas prestadi belajar di pedesaan dibandingkan di perkotaan.

2.3.3 Penelitian Assosiatif

Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan


antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Contoh:
Penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajaran dengan motivasi belajar
siswa di sekolah SMP 2 Kuta. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:

A. Hubungan simetris

Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama. contohnya adalah sebagai berikut: a) Adakah hubungan antara jumlah es
yang terjual dengan jumlah kejahatan terhadap murid sekolah? (variabel pertama adalah
penjual es dan kedua adalah kejahatan). Hal ini berarti yang menyebabkan jumlah kejahatan
bukan karena es yang terjual. Mungkin logikanya adalah sebagai berikut. Pada saat es banyak
terjual itu pada musim liburan sekolah, pada saat murid-murid banyak pergi ke tempat wisata.
Karena banyak murid pergi ke tempat wisata, maka disana banyak kejahatan terjadi. B)
Adakah hubungan warna rambut dengan kemampuan memimpin sekolah

B. Hubungan Kausal

Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh: Adakah
pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja? (sistem penggajian variabel yang
mempengaruhi dan prestasi kerja adalah variabel yang dipengaruhi)

C. Hubungan interaktif/timbal balik

Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui
mana variabel independen dan dependen, contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di
sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi
motivasi.

2.4 Penelitian Menurut Jenis Data Dan Analisis

 Penelitian Kuantitatif

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. (Sugiyono, 2018: 16)
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian
pada umumya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses
penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep
atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan
terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil
secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di
mana sampel tersebut diambil. Jadi, metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diterapkan.

 Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang
berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar). Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,
karena proses penelitian lebih bersifat seni dan disebut sebagai metode interpretive karena
data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan (Sugiyono, 2018: 17). Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai
paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah
obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya
adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi
instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti
menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan
mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti. maka teknik pengumpulan data bersifat
triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan.
Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.
Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di batik data
yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi,
tetapi lebih menekankan pada makna (Sugiyono, 2018: 18).
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai