Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR STUDI PEMIKIRAN ISLAM

Tentang

Sejarah Agama dan Keyakinan di Indonesia

Di Susun oleh :

Diah Aprillia:

2113040049

DOSEN PEMBIMBING :
SUPARDI DWIMAPUTRA, M.Ag.

PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (A)


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG 1443 H/ 2021
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah agama

Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melaluigemilangnya Kerajaan
Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram, kemudian mengalami masa penderitaan akibat penjajahan
bangsa lain sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia berhasil
memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa

Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah
penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah
ditempuh dengan cara-cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara-cara yang lunak sampai cara-
cara yang keras, mulai dari gerakan kaum cendekiawan yang terbatas sampai pada gerakan
yang menghimpun kekuatan rakyat banyak, mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah,
perdagangan sampai kepada gerakan-gerakan politik, tanpa memandang perbedaan agamanya,
asal keturunannya, tempat tinggalnya, suku ras dan pekerjaannya.

Asal mula munculnya agama dijelaskan oleh Herbert Spencer. Ia berpendapat Bahwa
Dahulu manusia sudah sadar akan kematian yang pasti dialami seluruh Orang. Cara
percayanya pun beragam. Orang- orang di zaman purba atau primitif, Misalnya, merasa
bahwa terdapat kekuatan magis yang meliputi sebuah benda atau Bahkan manusia. Di masa
pra sejarah, lahir beberapa keyakinan seperti animisme, Dinamisme, terorisme, dan lain-lain
bukan hanya itu, kepercayaan terus berkembang Hingga terdapat sebuah istilah mengenai
Tuhan yang dikenal sebagai satu- satunya Pencipta alam semesta dan memiliki kendali atas
segalanya.Ini merupakan hasil yang Ditimbulkan dari rasa takut manusia semula. Peradaban
akhirnya melakukan Penyembahan terhadap sesuatu yang tak terlihat namun berpengaruh
penting. Meliputi dewa, roh- roh, pohon, hingga Zat tertinggi yang disebut Tuhan. Dalam
konteks Indonesia, sejak berabad- abad yang lalu di Kepulauan Nusantara sudah terdapat
Berbagai agama: Hindu, Budha dan pelbagai kepercayaan, baik animisme maupun
Dinamisme. Kecenderungan sinkretisme yang mencampurkan berbagai agama yang Ada juga
menjadi warna tersendiri terutama di Pulau Jawa. Secara akademis Membincangkan
persoalan agama di keraton- keraton Jawa oleh Elit agama juga Merupakan tradisi yang tidak
asing. Menurut Onghokham, mereka bersikap saling Toleran, tanpa perasaan emosi. Namun
di sisi lain perbedaan agama atau pendapat Mengenai teologi juga sering kali mengakibatkan
konflik berdarah. Pola relasi antar agama pada masa lalu sangat dipengaruhi oleh politik
stelsel dan politik Keagamaan pemerintah kolonial. Masing- masing dibiarkan dalam sebuah
relasi Antitesis, persaingan. Sementara Pemerintah kolonial melakukan politik keagamaan
Yang hanya bertendensi pada dogma (ajaran) bukan etika (perilaku). Akibatnya Kehidupan
keagamaan kehilangan inspirasi bagi umatnya. Oleh elit penguasa kolonial, Komunikasi antar
umat beragama dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak berjalan secara bebas dan
terbuka.

Sejarah dan Perkembangan Agama DiIndonesia


Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “ Ketuhanan Yang Maha Esa” .
Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, Ekonomi dan
budaya.Ditahun2000,kira-kira86,1%dari240.271.522pendudukIndonesiaadalahpemeluk Islam,
8, 7% Protestan, 3% Katolik, 1, 8% Hindu, dan 0, 4% Kepercayaan lainnya. Dalam UUD 1945
dinyatakan bahwa “ tiap- tiap penduduk Diberikan kebebasan untuk memilih dan
mempraktikkan kepercayaannya” dan Menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau Kepercayaannya” .Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi
hanya mengakui enamagama,yakni Islam,Protestan,Katolik,Hindu,BuddhadanKonghucu.
Dengan Banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar
Agama seringkali tidak terelakkan. Lebih dari itu,kepemimpinan politis Indonesia Memainkan
peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi
secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di Wilayah timur Indonesia.
Berdasarkan sejarah,kaum pendatang telah menjadi Pendorong utama keanekaragaman agama
dan kultur di dalam negeri dengan Pendatang dariIndia,Tiongkok,Portugal,Arab, dan Belanda.
Bagaimanapun, hal ini sudah. Berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk
menyesuaikan kultur di Indonesia .Hindu dan Buddha telah dibawa ke Indonesia sekitar abad
kedua dan abad Keempat Masehi ketika pedagang dari India datang ke Sumatera, Jawa dan
Sulawesi,Membawa agama mereka. Hindu mulai berkembang dipulau Jawa pada abad kelima
Masehi dengan kasta Brahmana yang memuja Siva. Pedagang juga mengembangkan Ajaran
Buddha pada abad berikut lebih lanjut dan sejumlah ajaran Buddha dan Hindu telah
mempengaruhi kerajaan- kerajaan kaya, seperti Kutai, Sriwijaya,Majapahit dan Sailendra.
Sebuah candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur, telah Dibangun oleh Kerajaan Sailendra
pada waktu yang sama, begitu pula dengan candi Hindu, Prambanan juga dibangun. Puncak
kejayaan Hindu-Jawa, Kerajaan majapahit Terjadi pada abad ke- 14 M, yang juga menjadi
zaman keenam dalam sejarah Indonesia.
1. Agama diIndonesia
Indonesia adalah Negara demokratis yang secular mayoritas pemeluk agama Islam. Konstitusi
Indonesia menjamin kebebasan beragama kepada semua orang, masing- masing Menurut
agama atau keyakinan sendiri. Konstitusi ini juga menetapkan bahwa negara Indonesia Harus
didasarkan pada keyakinan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (kondisi tersebut juga
Merupakan prinsip pertama Pancasila, yaitu filosofi negara Indonesia yang dibeberkan
Presiden Soekarno pada tahun 1945).Kedua kondisi ini tampaknya agak kontradiktif, namun
soekarno memecahkan permasalahan ini dengan hipotesa bahwa setiap agama (termasuk
Hindu) pada dasarnya mempunyai satu Ketuhanan tertinggi.Meskipun Indonesia bukan negara
Islam, namun prinsip-prinsip Islam memang mempengaruhi kebijakan politik. Selain
itu,Kelompok- kelompok Muslim radikal tertentu terbukti kadang- kadang mempengaruhi
kebijakan Politik dan yudisial dengan ancaman kekerasan. Sebuah keganjilan dari sikap
pemerintah Indonesia terhadap kebebasan agama di dalam negara ini adalah bahwa pemerintah
mengakui Hanya enam agama saja (yaitu Islam, Protestantisme, Katolisisme, Hinduisme,
Buddhisme dan Konghucu). Setiap orang Indonesia wajib untuk merangkul salah satu agama
tersebut yang Merupakan data pribadi yang disebutkan di dalam dokumen resmi seperti paspor
dan kartu Identitas lain.Ateisme tidak merupakan suatu pilihan. Bahkan ateisme merupakan
sebuah Filsafat yang secara umum tidak diterima oleh masyarakat. Dalam beberapa tahun
terakhir ini Pernah terjadinya kasus orang Indonesia mengumumkan pandangan ateisme di
media sosial Yang kemudian berujung pada ancaman dari masyarakat setempat dan
penangkapan oleh Polisi atas dasar penghinaan Tuhan.
2. Agama &Kekerasan
Sepanjang sejarahnya, agama juga merupakan penyebab banyaknya kekerasan di Indonesia.
Mengenai sejarah masa kini, terdapat satu titik balik yang penting. Setelah jatuhnya Rezim
Orde Baru presiden Suharto (yang dicirikan oleh pemerintah pusat yang kuat dan Masyarakat
sipil yang lemah) suara Islam yang radikal dan tindakan kekerasan (aksi teroris) – yang
Sebelumnya sebagian besar ditekan pemerintah – sempat muncul ke permukaan dalam bentuk
Serangan bom serta ancaman lain.Di era Reformasi berbagai media Indonesia pernah
Memberitakansoalkekerasanantaragama,misalnyakelompokMuslimyangradikalTerhadap
kelompok agama minoritas seperti para Ahmadiyya dan Kristen. Apalagi, para Pelaku dan
pemicu kekerasan tersebut biasanya dijatuhkan hukuman penjara yang Ringan. Hal tersebut
telah mendapatkan perhatian internasional dan sejumlah Pemerintah, organisasi serta media
menyatakan keprihatinan atas penjaminan Kebebasan agama di Indonesia.Akan tetap betapa
pun ngerinya – serangan tersebut Adalah pengecualian,dan harus ditekankan bahwamayoritas
masyarakat Muslim di Indonesia sangat mendukung masyarakat yang pluralis dan damai jika
menyangkut hal Agama. Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai Islam radikal di
Indonesia, Silakan mampir ke bagian Islam Radikal. Sebagai penutup, perlu ditekankan juga
Bahwa intoleransi dan diskriminasi agama datang dalam bentuk non- kerasan misalnya
Kesulitanuntukmembanguntempatibadahuntukumatnon-Muslimdidaerahyangditempati
mayoritas Muslim (dan vise versa). Namun, setiap minoritas di setiapnegara kemungkinan
besar akan dihadapkan dengan tindakan diskriminatif. Indonesia bukan pengecualian dalam
hal ini.

B. Macam- macam keyakinan Agama di Indonesia

Saat ini Indonesia hanya mengakui enam agama. Di luar agama- agama itu, hanya dianggap
aliran kepercayaan saja, termasuk agama lokal. Padahal pernah ada 245 agama lokal di
Indonesia.Karenatidakdiakuinyaagamalokal,munculanggapanbahwaorangIndonesiatidak
beragam sebelum abad pertama. Menurut Kuntjaraningrat, dalam bukunya Kebudayaan,
Mentaliteit dan Pembangunan (1974), istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama
yangdiakuiresmiolehnegara,sepertiIslam,Katolik,Protestan,Hindu,Budha,danKonghucu.
Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui secara resmi disebut religi
(agama). Menurut Parsudi Suparlan dalam buku Agama Dalam Analisis dan Interpretasi
Sosiologis (1988), agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan
manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhan, mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya, dan mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus,
agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan- tindakan yang
diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi
tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dansuci

1. ISLAM DIINDONESIA

Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Tetapi ini tidak berarti bahwa umat
Islam itu merupakan umat yang koheren. Karena daerah- daerah di Indonesia mempunyai
sejarah sendiri- sendiri, diwarnai oleh pengaruh yang berbeda, keadaan aliran- aliran Islam
yang kini ada berbeda juga. Meskipun sebuah proses PAN- Islamisasi sudah mulai sejak
beberapa abad yang lalu, Indonesia tidak kehilangan keragaman dalam varietas Islam.Saat ini
ada lebih dari 207 juta orang muslim yang tinggal di Indonesia, sebagian besar muslim sunni.
Perdagangan memainkan peran penting dalam proses Islamisasi Indonesia. Namun, ini bukan
proses cepat dan mudah dan kadang- kadang dipaksa oleh kekuatan pedang. Proses Islamisasi
Indonesia terjadi dalam serangkaian gelombang yang melibatkan perdagangan global,
pendirian berbagai kesultanan muslim yang berpengaruh, dan gerakan sosial.

2. KRISTEN & KATOLIK DIINDONESIA

Salah satu contoh dampak dari pengaruh berkelanjutan Eropa dan pemerintahan kolonial
BelandapadamasyarakatIndonesiaadalahadanyarata-rata23jutaorangKristensertaKatolik
yangsaatinitinggaldiIndonesia.AgamaKristenmerupakanagamaterbesar keduadanagama
Katolik terbesar ketiga, namun dua duanya relatif kecil dibanding Islam. Agama Kristen di
Indonesia lebih dikenal sebagai Protestantisme di dunia Barat. Penganut agama Kristen dan
Katolik kebanyakan ditemukan di Indonesia bagian timur.Meskipun telah terjadi beberapa
insiden kekerasan antara kaum Muslim dan Kristen (yang paling terkenal yaitu konflik
Muslim- Kristen di Maluku pada tahun 1999- 2002) serta penutupan paksa beberapa gereja,
penyembah kedua agama ini umumnya hidup dalam harmoni sosial. Terlepas dari gereja
Kristen dan Katolik yang tradisional, gerakan karismatik (yang - seperti Pantekosta -
menempatkan penekanan pada karunia Roh Kudus) bertumbuh pesat di kota- kota besar di
Indonesia.

3. HINDUISME DIINDONESIA

Agama Hindu mempunyai sejarah yang paling panjang di Indonesia dibanding dengan agama
resmi lain. Namun, sebagian besar masa lalu agama Hindu ini dilenyapkan di banyak pulau
karena penaklukan atau 'dimakan waktu'. Hanya pulau Bali yang dari dulu sangat populer di
kalangan wisatawan merupakan pengecualian yang nyata. Hingga kini mayoritas penduduk
pulau ini menganut agama Hindu Bali, salah satu alasan turis dari seluruh dunia datang ke
pulau ini. Sebelum agama Hindu dan Buddha tiba di Nusantara, penduduk pribumi
mempraktekkan aliran- aliran animisme. Namun, waktu agama Hindu tiba di bagian barat
Nusantara melalui jaringan perdagangan yang membentang dari Cina ke India pada abad
pertama Masehi, penguasa lokal menganggap agama baru ini sebagai alat yang bisa bantu
untuk meningkatkan kekuasaan mereka. Dengan menggambarkan diri sebagai dewa Hindu,
mereka berhasil menumbuhkan status mereka.

4. PROTESTAN DIINDONESIA

KristenProtestan berkembangdiIndonesiaselamamasakolonialBelanda(VOC),padasekitar abad


ke- 16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasilmeningkatkan
jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.Agama ini berkembang dengan sangat pesatdi
abad ke- 20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah
diIndonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda. Pada
1965,ketikaterjadiperebutankekuasaan,orang-orangtidakberagamadianggapsebagaiorang-
orang yang tidak ber- Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak- haknya yang penuh
sebagai warganegara. Sebagai hasilnya,gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan
anggota. Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas pentingdi beberapa
wilayah.Sebagai contoh, di pulau Sulawesi, 97% penduduknya adalah Protestan, terutama di
Tana

Toraja, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Sekitar 75% penduduk di Tana Toraja adalah
protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhan desa atau kampung memiliki sebutan berbeda
terhadap aliran Protestan ini, tergantung pada keberhasilan aktivitas para
misionaris.DiIndonesia, terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan,
yaitu Papua,Sulawesi Utara dan Sumatera Utara (Batak) dengan 90% – 94% dari jumlah
penduduk. DiPapua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di
Sulawesi Utara,kaum Minahasa, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke- 18. Saat
ini,kebanyakan dari penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan beberapa aliran Protestan.
Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai
berdatangan. Sepuluh persen lebih- kurang; dari jumlah penduduk Indonesia.

5. BUDHA DIINDONESIAINDONESIA

BhikkuBuddhamelakukanritualkeagamaanmerekadiBorobudurBuddhamerupakanagama
TertuakeduadiIndonesia,tibapadasekitarabadkeenammasehi.]SejarahBuddhadiIndonesia
Berhubungan erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar
Periode yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama
Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama
MelaluiJalurSutraantaraIndiadanIndonesia.SejumlahwarisandapatditemukandiIndonesia,
Mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan
Buddha yang lebih awal.Mengikuti kejatuhan Soekarno pada pertengahan tahun 1960- an,
dalam Pancasila ditekankan lagi pengakuan akan satu Tuhan (monoteisme). Sebagai
hasilnya,Pendiri Perbuddhi (Persatuan Buddha Indonesia), Bhikku Ashin Jinarakkhita,
mengusulkan Bahwa ada satu dewata tertinggi, Sang Hyang Adi Buddha. Hal ini didukung
dengan sejarah di Belakang versi Buddha Indonesia di masa lampau menurut teks Jawa kuno
dan bentuk candi Borobudur. Menurut sensus nasional tahun 1990, lebih dari 1% dari total
penduduk Indonesia Beragama Buddha, sekitar 1, 8 juta orang. Kebanyakan penganut agama
Buddha berada diJakarta, Walaupun ada juga di lain provinsi seperti Riau, Sumatra Utara dan
KalimantanBarat.Namun,Jumlahinimungkinterlalutinggi,mengingatagamaKonghucudan
TaoismetidakdianggapSebagaiagamaresmidiIndonesia,sehinggadalamsensusdirimereka
dianggap sebagai penganutAgamaBuddha.

6. KONGHUCU DIINDONESIAINDONESIA
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tiongkok
dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di Kepulauan
Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebihmenitikberatkan pada
Kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya
Suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan
Sosial. Di era 1900- an, pemelukKonghucu membentuk suatu organisasi, disebut Tiong
HoaHewe Koan (THHK) di Batavia (sekarang Jakarta).Setelah kemerdekaan Indonesia di
tahun 1945, umat Konghucu di Indonesiaterikut oleh beberapa huru- hara politis dan telah
Digunakan untuk beberap kepentingan politis.Pada 1965,Soekarno mengeluarkan sebuah
Keputusan presiden No. 1/Pn.Ps/1965 1/Pn.Ps/1965, dimana agama resmi di Indonesia
Menjadi enam, termasuklah Konghucu.Pada awal tahun 1961, Asosiasi Khung Chiao Hui
Indonesia (PKCHI), suatu organisasi Konghucu, mengumumkan bahwa aliran Konghucu
Merupakan suatu agama danConfucius adalah nabi mereka.Tahun 1967, Soekarno digantikan
OlehSoeharto,menandaieraOrdeBaru.DibawahpemerintahanSoeharto,perundang-undangan
Anti Tiongkok telah diberlakukan demi keuntungan dukungan politik dari orang-
orang,Terutama setelah kejatuhan PKI yang diklaim telah didukung oleh Tiongkok. Soeharto
Mengeluarkan instruksi presiden No. 14/1967, mengenai kultur Tionghoa,
peribadatan,Perayaan Tionghoa, serta menghimbau orang Tionghoa untuk mengubahnama
Mereka. Bagaimanapun Soeharto mengetahui bagaimana cara mengendalikan Tionghoa
ndonesia, masyarakat yang hanya 3% dari populasi penduduk Indonesia, tetapi memiliki
pengaruh dominan di sektor perekonomian Indonesia. Di tahun yang sama, Soeharto
menyatakan bahwa“ Konghucu berhak mendapatkan suatu tempat pantas di dalam
negeri”didepan konferensi PKCHI. Pada tahun 1969, UU No. 5/1969
dikeluarkan,menggantikan keputusan presiden tahun 1967 mengenai enam agama
resmi.Namun, hal ini berbeda dalam praktiknya. Pada 1978, Menteri Dalam Negeri
mengeluarkan keputusan bahwa hanya ada lima agama resmi, tidak termasuk Konghucu.Pada
tanggal 27 Januari1979, dalam suatu pertemuan kabinet, dengan kuat memutuskan bahwa
Konghucu bukanlah suatu agama. Keputusan Menteri Dalam Negeri telah dikeluarkan pada
tahun1990 yang menegaskanbahwa hanya ada lima agama resmi di Indonesia.Karenanya,
status Konghucu diIndonesia pada era Orde Baru tidak pernah jelas. De jure berlawanan
hukum,dilain pihak hukum yang lebih tinggi mengizinkan Konghucu, tetapi hukum yanglebih
rendahtidak mengakuinya. De facto, Konghucu tidak diakui oleh pemerintahdan pengikutnya
wajib menjadi agama lain (biasanya Kristen atau Buddha) untukmenjaga kewarganegaraan
mereka. Praktik ini telah diterapkan di banyak sektor, termasuk dalam kartu tandapenduduk,
pendaftaran perkawinan, dan bahkan dalampendidikan kewarga negaraan di Indonesia yang
hanya mengenalkan lima agama resmi.Setelah reformasi Indonesia tahun 1998,ketika
kejatuhan Soeharto, Abdurrahman Wahid dipilih menjadi presiden yang keempat. Wahid
mencabut instruksi presiden No. 14/1967 dan keputusan Menteri Dalam Negeri tahun
1978.Agama Konghucu kini secara resmi dianggap sebagai agama di Indonesia. Kultur
TionghoadansemuayangterkaitdenganaktivitasTionghoakinidiizinkanuntukdipraktekkan.
Warga Tiongkok Indonesia dan pemeluk Konghucu kini dibebaskan untuk melaksanakan
ajaran dan tradisimereka.

• Agama dan kepercayaan lainnya diIndonesia

Beberapa agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia:

1. Yahudi

TerdapatkomunitaskecilYahudiyangtidakdiakuidiJakartadanSurabaya.PendirianYahudi
awaldikepulauaniniberasaldariYahudiBelandayangdatanguntukberdagangrempah.Pada tahun
1850- an, sekitar 20 keluarga Yahudi dari Belanda dan Jerman tinggal di Jakarta (waktu itu
disebut Batavia). Beberapa tinggal di Semarang dan Surabaya. Beberapa Yahudi Baghdadi
juga tinggal di pulau ini. Pada tahun 1945, terdapat sekitar 2.000 Yahudi Belanda di
Indonesia.Pada tahun 1957, dilaporkan masih ada sekitar 450 orang Yahudi, terutama
Ashkenazim di Jakarta dan Sephardim di Surabaya. Komunitas ini berkurang menjadi 50pada
tahun 1963. Pada tahun 1997, hanya terdapat20 orang Yahudi, beberapa berada di Jakarta dan
sedikit keluarga Baghdadi di Surabaya.Yahudi di Surabaya memiliki sinagoga, satu- satunya
sinagoga di Indonesia.Mereka memiliki sedikit hubungan dengan Yahudi di luar Indonesia.
Tidak ada pelayanan yang diberikan padasinagoga

2. Baha’ i

Di Indonesia hadir sejumlah pemeluk agama Baha’ i. Berapa jumlah mereka sebenarnya tidak
Diketahui dengan pasti karena seringkali mereka mengalami tekanan dan penolakan dari
Masyarakat sekitarnya. Salah satu penganut agama Baha’ i yang diketahui secara terbatas
Adalah belasan penganut di sebuah wilayah di Kota Samarinda, Kalimantan Timu

3. KristenOrtodoks

MeskipunKristenOrtodokssudahhadirdiIndonesiamelaluikaumNon-KalsedondiSumatera pada
abad ke- 7, baru pada abad ke- 20 Gereja ini hadir dengan resmi. Ada duaKelompok
Ortodoks di Indonesia, yaitu Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Ortodoks Siria Yang
berkiblat ke Antiokhia.

4. Hubungan antaragama

Walaupun pemerintah Indonesia mengenali sejumlah agama berbeda, konflik antar Agama
kadang- kadang tidak terelakkan. Di masa Orde Baru, Soeharto perundang- undangan Yang
oleh beberapa kalangan dirasa sebagai anti Tionghoa. Presiden Soeharto mencoba Membatasi
apapun yang berhubungan dengan budaya Tionghoa, mencakup nama dan Agama. Sebagai
hasilnya, Buddha dan Konghucu telah diasingkan.Antara 1966 dan 1998,Soeharto berikhtiar
untuk de- Islamisasi pemerintahan, dengan memberikan proporsi lebih Besar terhadap orang-
orang Kristen di dalam kabinet. Namun pada awal 1990- an, isu Islamisasi yang muncul, dan
militer terbelah menjadi dua kelompok, nasionalis dan Islam.

5. Animisme

Kepercayaan terhadap benda mati (animisme) di Indonesia sama dengan penyembah Benda
mati di dunia lainnya, yang mana, suatu kepercayaan terhadap objek tertentu, seperti Pohon,
batu atau orang- orang. Kepercayaan ini telah ada dalam sejarah Indonesia yang paling Awal,
di sekitar pada abad pertama, tepat sebelum Hindu tiba Indonesia. Lagipula, dua ribu Tahun
kemudian, dengan keberadaan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu dan agama
Lainnya, penyembah benda mati masih tersisa di beberapa wilayah di
Indonesia.Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak diterima sebagai agama resmi di Indonesia,
sebagaimana Dinyatakan didalam Pancasila bahwa kepercayaan itu pada Ketuhanan Yang
Maha Esa atau Monoteisme. Penyembah benda mati, pada sisi lain tidak percaya akan dewa
tertentu.
Kesimpulan

Secara garis besar agama diIndonesia memegang peranan penting dalam kehidupan
Masyarakat.HalinidinyatakandalamideologibangsaIndonesia,Pancasila:“KetuhananYang
Maha Esa” . Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik,
Ekonomi dan budaya. Di tahun 2000, kira- kira 86, 1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia
Adalah pemeluk Islam, 8, 7% Protestan, 3% Katolik, 1, 8% Hindu, dan 0, 4% kepercayaan
lainnya.Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “ tiap- tiap penduduk diberikan kebebasanuntuk
memilihdanmempraktikkankepercayaannya”dan“menjaminsemuanyaakankebebasanuntuk
menyembah,menurut agama atau kepercayaannya” .Pemerintah, bagaimanapun,secara resmi
hanyamengakuienamagama,yakniIslam,Protestan,Katolik,Hindu,BuddhadanKonghucu.
Daftar Pustaka

Ahmad Nurcholish Alamsyah M. Dja'far, Agama Cinta, Jakarta 2015.


Masjkoery, A. Qohar,et al.2003, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Universitas
Guna darma.
Saidi, Anas ,ed.Meneguk Agama,Membagun Tahta: Kebijakan Agama Orde
Baru. Depok: Desantara,2004.

https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/615bd585217fe/mengulas-enam-agama-di-
indonesia-dari-sejarah-sampai-tempat-ibadah

https://fatihsaputro.wordpress.com/fakta-fakta-unik/sejarah-dan-perkembangan-
agama-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai