Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

A. Sumber-Sumber Masalah Penelitian


1. Pengalaman
Sumber yang paling bermanfaat dalam menentukan masalah penelitian
adalah pengalaman orang yang melakukan penelitian. Pengalaman bisa diperoleh
dalam kehidupan sehari-hari sehingga peneliti dapat menemukan persoalan-
persoalan apa saja yang baik untuk ditelti. Sebagian besar gagasan penelitian
yang dikembangkan oleh pemula di bidang penelitian cenderung berasal dari
pengalaman-pengalaman pribadi mereka. Mereka mungkin memiliki firasat
mengenai hubungan-hubungan baru atau cara lain untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Dengan begitu, mereka dapat menemukan suatu gagasan yang
bisa diteliti. Jika sumber masalah dari pengalaman maka biasanya jenis penelitian
akan mengarah pada pencerahan masalah yang dihadapi secara langsung. Sumber
dari pengalaman ini lebih cocok untuk peneliti pemula daripada masalah yang
bersumber dari proses deduksi logis dari suatu teori.
2. Deduksi dari Teori
Sumber masalah penilitian yang kedua adalah deduksi dari bermacam-
macam teori. Deduksi ini biasanya ditarik dari berbagai teori yang ada dan telah
dikenal oleh peneliti. Teori dapat dikatakan sebagai prinsip umum yang layak
untuk diterapkan namun masih belum terbukti sebelum prinsip tersebut
dikukuhkan secara empiris. Penggeneralisasi yang ada dalam teori dapat
diterjemahkan menjadi saran-saran khusus bagi peneliti melalui proses penelitian.
Peneliti dapat membuat hipotesis yang menyatakan hasil penelitian yang
diharapkan dalam suatu peneilian.
3. Literatur yang Berkaitan
Literatur merupakan sumber masalah penelitian yang berharga. Sumber
masalah ini muncul saat kita membaca laporan-laporan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya karena kita dapat melihat contoh-contoh permasalahan,
bagaimana penelitian tersebut dilakukan, serta terdapat saran-saran tentang
penelitian selanjutnya. Manfaat seorang peneliti membaca prosedur yang dipakai
dalam penelitian terdahulu adalah untuk memecahkan masalah-masalah lain
atau apakah penelitian yang serupa juga bisa dilakukan di lapangan, bidang

1
masalah atau dengan subjek penelitian yang berbeda. Salah satu ciri penting
penelitian adalah penelitian tersebut harus dapat ditiru atau diulang sehingga
hasil-hasilnya dapat dibuktikan. Dengan diulangnya suatu penelitian atau
eksperimen pada waktu dan tempat yang berbeda dengan hasil yang
menguatkan, maka kepercayaan terhadap validitas hasil penelitian ilmiah tesebut
akan meningkat. Masalah penelitian dapat ditemukan dari ketidaktepatan atau
ketidakpuasan peneliti terhadap penelitian terdahulu.
4. Laporan Hasil Penelitian
Sumber permasalahan penelitian dapat muncul melalui saran-saran untuk
penelitian selanjutnya pada laporan hasil penelitian terdahulu. Peneliti
diharapkan banyak membaca hasil-hasil penelitian terdahulu biasanya peneliti
terdahulu menuliskan kelemahan-kelemahan sekaligus mengoreksi hasil
penelitian yang ia lakukan sehingga kita bisa mengambil masalah dari kelemahan
tersebut.
5. Lapangan Tempat Bekerja
Peneliti dapat menemukan suatu permasalahan melalui orang-orang yang
berkaitan langsung dalam pekerjaannya karena mereka yang mengalaminya
sehingga saat mereka menemukan kesulitan dalam pekerjaannya peneliti bisa
menjadikannya sebagai suatu topik permasalahan yang bisa diteliti. Lapangan
dan manusia yang menjalani pekerjaannya merupakan sumber penelitian yang
dapat meningkatkan serta mengembangkan ilmu terapan yang bermanfaat untuk
kehidupan orang banyak.
6. Sumber di Luar Bidang Ilmu
Pengamatan, pengalaman, teori atau prosedur dan temuan-temuan yang
terdapat dalam penelitian di bidang lain dapat disesuaikan untuk diterapkan
dalam bidang penelitian bersangkutan. Contohnya temuan penelitian di bidang
pertanian dapat memberi pengaruh terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
B. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih masalah
penelitian yaitu:
1) Masalah harus jelas dan tidak meragukan
Masalah merupakan titik pangkal dari suatu penelitian, maka masalah harus
jelas dan dapat didekati dengan pendekatan ilmiah. Selain itu masalah juga
2
harus jelas dalam arti semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut.
2) Masalah berarti bagi diri sendiri, institusi, masyarakat, dan pengembangan
ilmu pengetahuan.
Pemilihan suatu masalah yang hendak diteliti, harus selalu mengacu pada
nilai guna, dukungan, dan sumbangan yang hasilnya berguna bagi banyak
orang.
3) Masalah yang diteliti masih berada dalam batas kemampuan peneliti Sebagai
peneliti, masalah yang ingin diteliti harus masih berada didalam batas
kemampuan dan cakupan ilmu yang dimiliki sehingga masalah tersebut
dapat diteliti dengan tuntas dan jelas dan bisa memberikan pemecahan
yang tepat.
4) Masalah yang akan diteliti menarik minat peneliti
Peneliti biasanya akan termotivasi melakukan pemecahan masalah yang baik
jika masalah tersebut menarik minatnya.
5) Dalam penelitian kuantitatif, masalah sebaiknya menyatakan hubungan dua
variabel atau lebih, sedangkan dalam kualitatif sebaiknya menyatakan
keterpautan suatu objek dalam konteksnya
6) Pemilihan masalah harus mempertimbangkan faktor biaya yang digunakan.
Hal ini dimaksudkan agar hasil dari penelitian dapat memberikan hasil yang
akurat dan tepat guna dengan pengeluaran biaya yang efisien.
7) Data dapat dikumpulkan dengan cepat, tepat, dan benar.
Dalam hal ini, jangan memilih masalah yang datanya secara benar tidak
mungkin dikumpulkan dan jangan cepat percaya dengan data atau
sumber yang tersedia. Check dan recheck sangat disarankan dilakukan kepada
data dan sumber data penelitian.
8) Masalah yang diteliti merupakan sesuatu yang aktual dan hangat pada saat
dilakukan penelitian
9) Masalah hendaknya merupakan sesuatu yang baru dan telah wajar diteliti
10) Mempertimbangkan waktu yang tersedia
Lama waktu penelitian ada yang lama dan relative singkat. Waktu penelitian
juga terkait dengan kemampuan peneliti, luas cakupan, biaya, dan tenaga
pengumpul data.
11) Kehati-hatian dalam pemilihan masalah untuk peneliti pemula
3
C. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan
untuk memecah masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara apa yang
direncamakan dengan kenyataan. Untuk itu dalam melakukan penelitian sangat
penting untuk menyusun rumusan masalah. Menurut Sugiyono, Rumusan masalah
adalah sebuah pertanyaan yang dicari jawabanya dengan mengumpulkan data dalam
bentuk berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian berdasarkan tingkat
eksplanasi. Dengan adanya perumusan masalah, dapat mempermudah peneliti dalam
penentuan populasi ataupun sampel penelitian. Terdapat 3 jenis perumusan masalah,
yaitu:
1. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif merupakan suatu rumusan masalah terkait
dengan pertanyaan terhadap variable mandiri, baik hanya satu variable
ataupun lebih. Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan
variable atau lebih tersebut pada sampel yang lain.
2. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah komparatif merupakan rumusan masalah penelitian
yang membandingkan satu variable atau lebih pada waktu/sampel
yang berbeda.
3. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif merupakan rumusan masalah yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Terkait hal tersebut,
terdapat 3 bentuk hubungan, antara lain:
a. Hubungan Simetris, merupakan suatu hubungan antara dua
variable atau lebih yang muncul secara bersamaan.
b. Hubungan Kausal, merupakan hubungan yang bersifat sebab
akibat. Dalam hal ini terdapat dua jenis variable yaitu independent
(variable yang mempengaruhi) dan variable dependen
(dipengaruhi).
c. Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal Balik, merupakan
hubungan yang saling mempengaruhi.

Terdapat beberapa Langkah untuk membuat rumusan masalah, antara lain:

• Menentukan tipe karya ilmiah yang akan dibuat

4
• Mempersiapkan refrensi dari beberbagai sumber
• Memperluas atau menyempitkan topik
• Membangun permasalahan dari topik

Dalam merumuskan masalah terdapat beberapa kondisi yang haris


diperhatika antara lain: masalah yang dirumuskan harus dalam bentuk
pertanyaan, rumusan harus jelas dan padat, harus berisi implikasi
adanya data untuk memecahkan masalah, rumusan masalah harus
merupakan dasar dalam membuat hipotesis, dan masalah harus menjadi
dasar bagi judul penelitian.

D. Pertanyaan Penelitian, Pertanyaan Akuntansi, Pertanyaan Investigasi, dan


Pertanyaan Pengukuran
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari
pertanyaan yang lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih
khusus. Cooper dan Emory (1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi 4
tingkatan yaitu pertanyaan manajemen, pertanyaan penelitian, pertanyaan
penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran.
1. Pertanyaan Penelitian
Begitu seorang peneliti mempunyai pertanyaan yang jelas mengenai
suatu permasalahan, dia harus menterjemahkannya dalam masalah
penelitian, yakni permasalahan pengumpulan informasi. Suatu
permasalahan penelitian merupakan pertanyaan tunggal atau hipotesis yang
secara terbaik menyatakan tujuan dari studi riset. Kadang-kadang, mungkin
juga lebih dari satu pertanyaan, namun seringkali hanya satu. Contoh
pertanyaan terkait dengan kegagalan bank dalam memperoleh keuntungan
lebih tinggi, dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1) Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam
mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dalam rangka
tabungannya?
2) Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut:
a. Mutu lingkungan kerjanya?
b. Efisiensi operasi dibandingkan dengan standar industry
perbankan?

5
c. Keadaan keuntungan dibandingkan dengan standar
industry perbankan?
2. Pertanyaan Akuntansi
Pertanyaan Akuntansi (accounting question) adalah pertanyaan yang
mencerminkan suatu keputusan yang harus dibuat seorang akuntan dan
merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu
pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan terkait akuntansi, seperti
“Mengapa terjadi kesalahan pencatatan pada laporan posisi keuangan
(neraca)?”
.
3. Pertanyaan Investigasi
Begitu pertanyaan umum telah dipilih, pikiran bergerak ke tingkat
yang lebih khusus, yakni pertanyaan investigasi. Pertanyaan investigasi
adalah pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk dapat menanggapi
pertanyaan penelitian umum secara memuaskan. Tujuan adalah untuk
menangani pertanyaan yang lebih umum dan memecahnya menjadi
pertanyaan yang lebih khusus mengenai hal mana yang perlu kita
kumpulkan datanya. Proses pemecahan ini bisa berlangsung melalui
berbagai tingkatan pertanyaan yang lebih spesifik secara progresif.
Semuanya ini adalah pertanyaan yang harus ditanyakan dan dijawab
seorang peniliti untuk dirinya sendiri. Contoh pertanyaan penyelidikan
terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat diajukan:
1) Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa
keuangan dan pemanfaatannya?
a. Jasa – jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
b. Sejauh mana berbagai jasa demikian adalah menarik?
c. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang
untuk menggunakan jasa tertentu?
2) Bagaimana posisi persaingan bank tersbut?
a. Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?
b. Sejauh mana masyarakat tau mengenai usaha-usaha
promosi yang dilakukan oleh bank?

6
c. Bagaimana pertumbuhan dalam jasa-jasa bila
dibandingkan dengan lembaga saingannya?
4. Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran merupakan tingkat pembagian yang terakhir.
Dalam survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar
kita tanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut muncul pada
kuesioner. Dalam studi observasi, pertanyaan pengukuran adalah
pertanyaan yang harus dijawab oleh para peneliti mengenai setiap subyek
yang diteliti. Contoh: Bagaimana penilaian anda terhadap kualitas dan
harga produk A?

7
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2019. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wagiran. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan


Implementasi.Yogyakarta, Indonesia: CV Budi Utama.

Yusuf, A Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana.

https://www.coursehero.com/file/p2o26v0/3-PERTANYAAN-INVESTIGATIF-Pertanyaan-
investigasi-adalah-pertanyaan-yang-harus/. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai