JOB V
MODULUS ELASTISITAS
A. Tujuan
Untuk menentukan modulus elastisitas beton
B. Dasar Teori
Kemiringan awal yang beragam tergantung pada nilai kuat tekan beton,
dengan demikian nilai modulus elastisitas beton akan beragam pula. Sesuai dengan
teori elastisitas, secara umum kemiringan kurva pada tahap awal menggambarkan
nilai modulus elastisitas bahan. Karena kurva pada beton berbentuk lengkung maka
nilai regangan tidak berbanding dengan nilai tegangannya berarti beton tidak
sepenuhnya bersifat elastis sedangkan nilai modulus elastisitas berubah-rubah
sesuai dengan kekuatan dan tidak dapat ditetapkan melalui kemiringan kurva.
Pengujian ini menggunakan alat uji kuat tekan beton dengan mengukur
tinggi awal sampel sebelum diuji kuat tekan dan tinggi sampel setelah diuji kuat
tekan.
Nilai modulus elastisitas beton bervariasi, tergantung dari mutu atau
kekuatan beton, umur pengujian beton, sifat-sifat (kekuatan) agregat halus, kasar
dan semen, kecepatatan pembebanan, jenis dan dimensi benda uji yang dipakai.
Modulus elastisitas sangat penting untuk menentukan kekuatan dan lendutan beton.
Besarnya penurunan benda uji pada saat dilakukan penekanan dapat
ditentukan dengan rumus:
L = Lo – L1
Keterangan :
L : Penurunan
Lo : Tinggi mula – mula
L1 : Tinggi setelah ditekan
Tegangan( MPa)
E=
ΔL
Keterangan :
E : Modulus Elastisitas
L : Regangan (mm)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mesin uji kuat Tekan
b. Timbangan
c. Jangka sorong
2. Bahan
a. Benda uji beton bahan tambah silinder Ø10 cm
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan benda uji silinder yang telah di capping dan telah diambil data
diameter, tinggi, dan beratnya.
3. Mengatur alat uji kuat tekan.
LABORATORIUM PENGUJIAN BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL KELOMPOK 1
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 3A/ D3 TKG
2. Analisis Perhitungan
Analisis Penurunan (L)
L = Lo – L1
Usia P maks
Benda Uji (Hari) (KN) Tinggi Awal (cm) Tinggi Akhir (cm)
Lo L1
BN-01 7 49 20.30 20.10
BN-02 7 89,6 20.20 20.05
BN-03 7 78 20.20 20.05
BN-04 7 49,4 20.20 20.10
BN-05 7 121 20.25 20.10
BN-06 28 78,9 20.25 20.15
BN-07 28 89 20.30 20.10
BN-08 28 73,3 20.30 20.20
BN-09 28 61,3 20.35 20.25
5. Analisis Perhitungan
Analisis Penurunan (L)
L = Lo – L1
F. Kesimpulan
G. Dokumentasi