Anda di halaman 1dari 5

KEADAAN EKONOMI PADA

MASA JEPANG DI INDONESIA

KELOMPOK 3
1.Anisa
2.Aswina
3.Bilga
4.Hian
5.Atta
6.Najla
7.Atta
Meletusnya perang dunia II,menghasilkan semangat
imperialisme masing2 negara untuk memperluas wilayahnya
termasuk Jepang. Dalam bidang ekonomi Indonesia sangat
menarik bagi Jepang.Sebab Indonesia memiliki kepulauan yang
begitu kaya akan hasil bumi,pertanian,tambang dll.Kekayaan
Indonesia sangat cocok untuk kepentingan industri jepang.

Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang


sering disebut self help . atau berusaha untuk memenuhi
sendiri kebutuhan pemerintahan Jepang di Indonesia.

Saat awal pendudukan Jepang. Ekonomi di Indonesia


sempat mengalami kekurangan ekonomi karena Belanda telah
membumi hanguskan objek-objek vital di Indonesia.Sehingga
langkah-langkah yang diambil jepang menghadapi situasi
tersebut adalah

1.Melakukan pengawasan dan perbaikan prasarana ekonomi.

2.Mengeluarkan beberapa peraturan yang mendukung program


pengawasan kegiatan ekonomi termasuk ditetapkannya
peraturan pengendalian kenaikan harga.
KEBIJAKAN DI BIDANG PERKEBUNAN

perkebunan di masa Jepang juga mengalami kemunduran.


Hal ini berkaitan dengan Jepang memutuskan hubungan
dengan eropa yang merupakan pusat perdagangan dunia. Karena
tidak perlu memperdagangkan hasil perkebunan yang laku di
pasaran dunia.seperti tebu (gula),tembakau,teh dan kopi,maka
Jepang tidak lagi mengembangkan jenis tanaman
tersebut .Jepang hanya memanfaatkan komoditas yang
berguna untuk perang.

Bahkan tanah tanah perkebunan diganti menjadi tanah


pertanian sesuai dengan kebutuhan jepang. Tanah itu diganti
menjadi tanaman padi untuk menghasilkan bahan makanan dan
bahan bahan lain yang dibutuhkan,misalnya jarak. Tanaman
tebu di Jawa mulai dikurangi. Pabrik-Pabrik gula sebagian
ditutup. Penderasan getah karet di Sumatera mulai dihentikan.
Tanaman-tanaman tembakau ,teh,kopi di berbagai tempat
dikurangi. Oleh karena itu. Pada masa Jepang,hasil-hasil
perkebunan sangat menurun.
Organisasi jawa hokokai giat melakukan kampanye untuk
meningkatkan usaha pengadaan pangan terutama beras dan
jagung. Tanah pertanian baru,bekas perkebunan dibuka untuk
menambah produksi beras. Untuk menambah lahan pertanian
baru Jepang melakukan penebangan hutan secara liar dan
besar-besaran yang menyebabkan hutan gundul dan timbullah
banjir dan erosi,juga berdampak pada berkurangnya sumber
mata air.Dengan demikian,sekalipun tanah pertanian semakin
luas,tetapi kebutuhan pangan tetap tidak tercukupi.

Pemerintahan jepang juga membuat kebijakan “wajib


serah padi” . Kebijakan ini menjadikan Jawa sebagai
“Lingkungan Kemakmuran bersama Asia Timur Raya” juga
kebijakan dalam penanaman jenis-jenis tanaman baru,seperti
kapas,yute-rosela,rami dan jarak.

Pemerintah pendudukan jepang mengeluarkan beberapa


ketentuan terkait produksi padi

1.Padi berada langsung di bawah pengawasan Jepang

2.Penggiling dan pedagang padi tidak boleh beroperasi


sendiri,harus diatur oleh kantor pengelolaan pangan,

3.Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada


pemerintah sesuai dengan kuota dan harga yang telah
ditentukan.
Selama pendudukan Jepang kehidupan petani semakin
merosot.karena hasil pertaniannya selalu dijual dengan harga
yang sudah ditentukan pemerintah Jepang.

DI BIDANG INDUSTRI

Beberapa pabrik tekstil mulai ditutup. Jepang juga merasakan


kekurangan kapal-kapal. Sehingga jepang terpaksa mengadakan
industry kapal angkut dari kayu. Jepang juga membuka pabrik
mesin,paku,kawat dan baja pelapis granat,tetapi tidak
berjalan lancer karena kekurangan suku cadang.

BANK DAN KEUANGAN

Dengan diterapkannya kebijakan ekonomi perang itu,ekonomi


uang yang pernah dikembangkan di Belanda tidak begitu
popular. Bahkan bank-bank yang pernah dikembangkan Hindia
Belanda dilikuidasi. Semua aset bank disita. Fungsi dan tugas
bank-bank yang dilikuidasi tersebut,kemudian diambil alih oleh
bank-bank jepang.

Anda mungkin juga menyukai