Anda di halaman 1dari 21

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny “M” DENGAN DIAGNOSA MEDIS URTIKARIA AKUT
DI POLIKLINIK SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN RSU GANESHA
TANGGAL 04 FEBRUARI 2022

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 4 Februari 2011 pukul 18:30 wita di
Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin RSU Ganesha. Data diperoleh melalui sumber
data dari pasien dan cacatan medis pasien dengan metode wawancara (anamnesa),
observasi, dan pemeriksaan fisik.
1. Identitas Pasien
Nama : “Ny. M”
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Br. Peneca Melinggih Kelod
No. RM : 12.10.xx
Diagnosa Medik : Urtikaria
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh gatal di kedua tangan dan kaki serta seluruh
badan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dating ke poliklinik kulit dan kelamin RSU Ganesha bersama anaknya
pada tanggal 4 Februari 2022 pukul 18:30 dengan keluhan, timbul bilur-bilur
kemerahan di kedua tangan dan kaki, serta di seluruh badan dan terasa seperti

25
terbakar. Pasien mengatakan mulai timbul bilur-bilur kemerahan sejak 2
minggu yang lalu, namun masih jarang. Selama seminggu terakhir bilur-bilur
kemerahan timbul setiap hari dan memberat pada sore hingga malam hari.
Pasien sempat berobat ke puskesmas pada tanggal 24 Januari 2022 dan
diberikan obat chlorpheniramine (CTM) dengan dosis 3x4mg dan
dexamethasone dengan dosis 3x0,5mg. Pasien mengatakan tidak ada
perubahan setelah diberikan obat di Puskesmas. Pasien kembali kontrol ke
puskesmas dan mendapat rujukan ke poliklinik kulit dan kelamin RSU
Ganesha. Pada tanggal 4 Februari 2022 pasien berobat ke poliklinik kulit dan
kelamin RSU Ganesha. Sesampainya di poliklinik kulit dan kelamin, pasien
mengeluh gatal, timbul bilur-bilur kemerahan di kedua tangan dan kaki, serta
di seluruh badan. Pasien mengeluh bilur-bilur tersebut terasa seperti terbakar.
Bilur-bilur tersebut timbul di waktu yang tidak menentu. Pasien tampak aktif
menggaruk bagian tubuh yang gatal dan terdapat beberapa luka lecet akibat
garukan. Pasien mengatakan malu untuk berativitas keluar rumah dengan
kondisi tubuh seperti ini. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dokter
memberikan instruksi untuk melakukan injeksi intramuscular dengan obat
dipenhidramine dosis 10 mg dicampur dengan dexamethasone dosis 5 mg.
Untuk terapi di rumah pasien diberikan obat oral methylprednisolone dosis
3x4 mg, ranitidine dosis 2x150 mg, cetirizine 1x10 mg, dan salep lamodex 10
gr + chloramphenicole 2% (2 kali sehari setelah mandi).
c. Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan sebelumnya sempat berobat ke puskesmas pada tanggal 24
Januari 2022 dan mendapat obat chlorpheniramine (CTM) dengan dosis
3x4mg dan dexamethasone dengan dosis 3x0,5mg. Pasien mengatakan tidak
ada perubahan setelah berobat ke puskesmas dan kemudian mendapat rujukan
ke poliklinik kulit dan kelamin RSU Ganesha.
d. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan makanan.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun, tidak pernah
menjalani operasi dan tranfusi.

26
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus,
hipertensi, TBC, dan penyakit menular lainnya.
g. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki
Ny. M adalah anak kedua dari lima
: Perempuan
orang bersaudara, Ny. M tinggal
: Tinggal 1 rumah
bersama suami dan ketiga anaknya.
: Keturunan Ny. M mengatakan bahwa didalam
keluarganya tidak ada riwayat
: Pernikahan
penyakit seperti yang dialami Ny.
: Pasien
M saat ini.
: Meninggal
3. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengetahui kenapa bisa mengalami penyakit seperti
saat ini. Pasien mengatakan ingin mengetahui tentang penyakitnya dan cara
mencegah agar tidak kambuh lagi. Pasien tampak bertanya-tanya tentang
penyakitnya. Ketika sakit pasien selalu berobat kedokter.
b. Pola Metabolik – Nutrisi

27
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari
(1 porsi), dan minum kurang lebih 6 gelas sehari
(1600 ml)
Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien makan 3x
sehari (1 porsi), dan minum kurang lebih 6 gelas
sehari (1600 ml)
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari, warna
kuning konsistensi lembek, bau khas feces.
Saat sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari, warna
kuning konsistensi lembek, bau khas feces
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan Kencing 6 kali sehari, warna
urin kuning, bau khas urin
Saat sakit : Pasien mengatakan Kencing 6 kali sehari, warna
urin kuning, bau khas urin
d. Pola Aktivitas – Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasa melakukan kegiatan
dirumah, beraktivitas dengan bebas dan mandiri
Saat sakit : Pasien mengatakan malu untuk berativitas keluar
rumah dengan kondisi tubuh seperti ini.
e. Pola Istirahat – Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah pada pola
tidurnya. Pasien sehari tidur 8-9 jam, tidur mulai
pukul 21.00 – 06.00 wita
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak ada perubahan dengan
pola tidurnya setelah sakit.

f. Pola Persepsi – Kognitif

28
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran,
penglihatan dan lain lain dan tidak mengalami
ganggguan proses pikir
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak mengetahui kenapa bisa
mengalami penyakit seperti saat ini. Pasien
mengatakan ingin mengetahui tentang penyakitnya
dan cara mencegah agar tidak kambuh lagi. Pasien
tampak bertanya-tanya tentang penyakitnya.
g. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri
1) Citra tubuh : Pasien mengatakan malu untuk berativitas keluar
rumah dengan kondisi tubuh seperti ini. Pasien
mengatakan takut orang lain akan menjauhinya
karena takut tertular. Pasien tampak terus melihat
dan menyentuh bulir-bulir yang timbul di kedua
tangan dan kaki serta seluruh badan.
2) Identitas diri : pasien merupakan anak kedua dari lima orang
bersaudara.
3) Peran diri : pasien mengatakan melakukan perannya sebagai
ibu dari tiga orang anaknya dengan baik
4) Ideal diri : Pasien berharap sakitnya bisa sembuh
5) Harga diri : Pasien mengatakan akan berusaha agar bisa
sembuh
h. Pola Hubungan – Peran
Sebelum dan saat sakit hubungan pasien dengan keluarga berjalan seperti
biasa. Keluarga pasien selalu mendampingi pasien ke Rumah Sakit jika sakit.
Dalam menyelesaikan konflik keluarga pasien selalu membicarakannya
terlebih dahulu.
i. Pola Reproduksi – Seksualitas
Tidak terdapat masalah dengan pola reproduksi dan seksualitasnya. Pasien
sudah menikah dan berjenis kelamin perempuan
j. Pola Toleransi Terhadap Stres – Koping
Pasien mengatakan selalu bercerita tentang hal yang terjadi pada dirinya dan
keluarga akan memberi dukungan dan pengertian terhadap pasien.

29
k. Pola Keyakinan – Nilai
Pasien menganut agama hindu, pasien mempercayai penyakit yang dialaminya
murni karena penyakit medis.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmetis (E4V5M6)
3) Bentuk Tubuh : Tegak
4) Warna Kulit : Sawo matang
5) Turgor Kulit : Elastis
6) Kebersihan Diri : Baik
7) Berat Badan : 68 kg
8) Tinggi Badan : 163 cm
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 MmHg
Suhu : 36,3oC
Nadi : 82x/menit
RR : 18x/menit
c. Keadaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut berwarna
hitam, rambut lurus, bentuk kepala meso capale
Palpasi : Tidak adanya benjolan dan nyeri tekan
2) Mata
Inspeksi : Mata kanan kiri simetris, kedua pupil isokor, konjungtiva
merah muda, sclera berwarna putih
Palpasi : Tidak adanya tekan intra ocular
3) Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak adanya pernafasan cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus
4) Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak adanya serumen,
Palpasi : Tidak adanya benjolan dan tidak adanya nyeri tekan
30
5) Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak ada luka
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan

6) Leher
Inspeksi : Leher simetris, tidak ada pembengkakan vena jugularis,
terdapat bilur-bilur kemerahan.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri menelan.
7) Dada
Inspeksi : Dada simetris tidak ada kelainan bentuk dada, tidak ada
jejas, tidak terdapat retraksi otot dada, terdapat bilur-bilur
kemerahan pada seluruh dada dan punggung.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan intercosta
Perkusi : Terdengar suara perkusi paru resonan
Auskultasi : Tidak terdengar suara napas tambahan
8) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada ascites dan bentuk simetris, terdapat bilur-bilur
kemerahan di seluruh abdomen.
Auskultasi : Suara bising usus terdengar 20x/mnt
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara tympani di region kiri atas dan dullness
di kanan atas
9) Genetalia
Tidak ditemukan masalah
10) Anus
Tidak ditemukan masalah
11) Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : Ekstremitas kanan kiri simetris, tidak ada jejas, warna
kulit sawo matang, terdapat bilur-bilur kemerahan di
kedua tangan, terdapat luka lecet akibat garukan.
Palpasi : Akral tidak teraba panas, turgor kulit elastis, CRT < 2
detik

31
Ektremitas bawah
Inspeksi : Ekstremitas kanan kiri simetris, tidak ada jejas, warna
kulit sawo matang, pesebaran bulu merata, terdapat bilur-
bilur kemerahan di kedua kaki, terdapat luka lecet akibat
garukan
Palpasi : Akral tidak teraba panas, turgor kulit elastis, CRT< 2
detik

Kekuatan Otot:
5555 5555
5555 5555

5. DIAGNOSA MEDIK
Urtikaria Akut

6. THERAPY
Terapi yang diberikan di poliklinik kulit dan kelamin:
Dipenhidramine dosis 10 mg dicampur dengan dexamethasone dosis 5 mg. (IM)

Obat pulang:
Methylprednisolone 3x4 mg
Ranitidine 2x150 mg
Cetirizine 1x10 mg
Salep lamodex 10 gr + chloramphenicol 2%

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada

B. ANALISA DATA

32
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Faktor pencetus Gangguan integritas

- Pasien mengeluh gatal kulit/jaringan
Sel mast terangsang
di kedua tangan dan ↓
Pelepasan histamin
kaki, serta di seluruh

badan. Permiabilitas kapiler meningkat

- Pasien mengatakan urtikaria
timbul bilur-bilur ↓
Transdusi cairan
kemerahan di kedua ↓
tangan dan kaki, serta di Edema lokal dan eritema

seluruh badan dan Purpura dan ekskoriasis
memberat pada sore ↓
Kerusakan integritas
hingga malam hari. kulit/jaringan
- Pasien mengatakan gatal
seperti terbakar.

DO:
- Terdapat bilur-bilur
kemerahan di kedua
tangan dan kaki, serta di
seluruh badan.
- Terdapat beberapa luka
lecet akibat garukan.
2 DS: Faktor pencetus Gangguan citra

- Pasien mengatakan tubuh
Sel mast terangsang
malu untuk berativitas ↓
Pelepasan histamin
keluar rumah dengan

kondisi tubuh seperti Permiabilitas kapiler meningkat

ini. urtikaria
- Pasien mengatakan ↓
Cairan dan sel eusinofil keluar
takut orang lain akan dari pembuluh darah
menjauhinya karena ↓
Pembengkakan kulit lokal
takut tertular. ↓
angioedema

33
DO: ↓
Giant urtikaria
- Pasien tampak terus

melihat dan menyentuh Gangguan citra tubuh
bulir-bulir yang timbul
di kedua tangan dan
kaki, serta di seluruh
badan.
3. DS: Faktor pencetus Defisit Pengetahuan

- Pasien mengatakan
Sel mast terangsang
tidak mengetahui ↓
Pelepasan histamin
kenapa bisa mengalami

penyakit seperti saat ini. Permiabilitas kapiler meningkat

- Pasien mengatakan urtikaria
ingin mengetahui ↓
Cauran dan sel eusinofil keluar
tentang penyakitnya dari pembuluh darah
dan cara mencegah agar ↓
Merangsang ujung saraf perifer
tidak kambuh lagi. ↓
DO: Gatal berulang

- Pasien tampak Bertanya-tanya tentang
bertanya–tanya tentang penyakitnya

penyakitnya Defisit pengetahuan

34
C. TABEL DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN MASALAH
KALABORATIF BERDASARKAN PRIORITAS

No Tgl/ Jam Ditemukan Diagnosa Keperawatan


1 Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan suhu
lingkungan yang ekstrem dibuktikan dengan Pasien mengeluh
Tanggal 4/02/22
gatal seperti terbakar dan timbul bilur-bilur kemerahan di
Pukul 18:40 wita
kedua tangan dan kaki, serta di seluruh badan dan memberat
pada sore hingga malam hari.
2 Gangguan citra tubuh berhubungam dengan perubahan
struktur/bentuk tubuh dibuktikan dengan pasien mengatakan
malu untuk berativitas keluar rumah dengan kondisi tubuh
Tanggal 4/02/22
seperti ini, pasien takut orang lain akan menjauhinya karena
Pukul 18:40 wita
takut tertular dan pasien tampak terus melihat dan menyentuh
bulir-bulir yang timbul di kedua tangan dan kaki, serta di
seluruh badan.
3
Defisit Pengetahuan tentang edukasi kesehatan berhubungan
dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan pasien
Tanggal 4/02/22
mengatakan tidak mengetahui kenapa bisa mengalami penyakit
Pukul 18:40 wita
seperti saat ini, ingin mengetahui tentang penyakitnya dan cara
mencegah agar tidak kambuh lagi, pasien tampak bertanya-
tanya tentang penyakitnya.

35
D. INTERVENSI
No. Diangnosa Kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan integritas Setelah dilakukan asuhan Perawatan Integritas Kulit Perawatan Integritas Kulit
kulit/jaringan keperawatan selama 1 x 30 menit, 1. Identifikasi penyebab 1. Untuk
berhubungan dengan diharapkan integritas kulit dan gangguan integritas kulit. Untuk mengetahui faktor
suhu lingkungan yang jaringan meningkat dengan kriteria penyebab gangguan integritas
ekstrem dibuktikan hasil: 2. Gunakan produk kulit.
dengan Pasien 1. Kemerahan menurun berbahan ringan/alami dan 2. Penggunaan
mengeluh gatal 2. Sensasi membaik hipoalergik pada kulit sensitif. produk yang tepat dapat
seperti terbakar dan 3. Tekstur kulit membaik 3. Anjurkan menghindari mencegah terjadinya alergi
timbul bilur-bilur 4. Kerusakan lapisan kulit menurun terpapar suhu ekstrem. 3. Terpapar
kemerahan di kedua suhu yang ekstrem dapat
tangan dan kaki, serta Pemberian Obat Intramuskular memicu timbulnya alergi.
di seluruh badan dan 1. Identifikasi kemungkinan alergi, Pemberian Obat Intramuskular
memberat pada sore interaksi, dan kontraindikasi obat. 1. Menghindari terjadi alergi
hingga malam hari. 2. Lakukan prinsip enam benar terhadap pemberian obat.
(pasien, obat, dosis, rute, waktu, 2. Mencegah terjadinya salah
dokumentasi). pemberian obat
3. Siapkan dosis dari ampul atau vial
dengan benar 3. Agar tidak terjadi kesalahan
4. Pilih area suntikan yang sesuai dosis dalam pemberian obat.
(mis. Vastus lateralis, 4. Ketepatan area suntikan akan

36
ventrogluteal, deltoid) berpengaruh terhadap
5. Jelaskan jenis obat, alasan penyerapan obat.
pemberian, tindakan yang 5. Memberikan edukasi kepada
diharapkan, dan efek samping pasien mengenai obat yang
sebelum pemberian. akan diberikan.

2. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan Promosi Citra Tubuh Promosi Citra Tubuh
berhubungam dengan keperawatan selama 1 x 30 menit, 1. Identifikasi 1. Me
perubahan struktur/ diharapkan citra tubuh meningkat perubahan citra tubuh yang mbantu pasien untuk
bentuk tubuh dengan kriteria hasil: mengakibatkan isolasi social menerima perubahan
dibuktikan dengan 1. Menyentuh bagian tubuh tubuhnya.
pasien mengatakan menururn 2. Diskusikan 2. Den
malu untuk 2. Verbalisasi kekhawatiran pada persepsi pasien dan keluarga gan mengetahui persepsi
berativitas keluar penolakan/reaksi orang lain tentang perubahan citra tubuh. pasien terhadap perubahan
rumah dengan menurun citra tubuhnya dapat
kondisi tubuh seperti 3. Fokus pada bagian tubuh memudahkan untuk
ini, pasien takut menurun melakukan intervensi
orang lain akan 3. Anjurkan terhadap pasien.
menjauhinya karena menggunakan alat bantu (mis. 3. Men
takut tertular dan Pakaian) ingkatkan kepercayaan diri
pasien tampak terus pasien.
melihat dan

37
menyentuh bulir-bulir
yang timbul di kedua
tangan dan kaki, serta
di seluruh badan.

38
3. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan asuhan Edukasi Kesehatan Edukasi Kesehatan
tentang edukasi keperawatan selama 1 x 30 menit, 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Kesiapan pasien dan
kesehatan diharapkan tingkat pengetahuan kemampuan menerima informasi keluargamenerima informasi
berhubungan dengan meningkat dengan kriteria hasil: mempermudah penyampaian
kurang terpapar 1. Kemampuan menjelaskan informasi Kesehatan
informasi dibuktikan pengetahuan tentang suatu topik 2. Sediakan materi dan media 2. Untuk mempermudah
dengan pasien meningkat pendidikan kesehatan pemahaman pasien dan
mengatakan tidak 2. Pertanyaan tentang masalah yang keluarga tentang kesehatan
mengetahui kenapa dihadapi menurun 3. Berikan kesempatan untuk 3. Memberikan kesempatan
bisa mengalami 3. Perilaku sesuai dengan bertanya pasien dan keluarga bertanya
penyakit seperti saat pengetahuan meningkat kembali membantu untuk lebih
ini, ingin mengetahui memahami informasi
tentang penyakitnya kesehatan yang disampaikan
dan cara mencegah 4. Jelaskan faktor resiko yang dapat 4. Untuk mencegah penurunan
agar tidak kambuh mempengaruhi kesehatan kesehatan
lagi, pasien tampak 5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan 5. Meningkatkan pengetahuan
bertanya-tanya sehat keluarga pasien dalam prilaku
tentang penyakitnya. hidup bersih dan sehat

39
E. IMPLEMENTASI
No Tgl/Jam No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
1 Tanggal 1 Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas DS: Pasien mengeluh gatal seperti terbakar dan
04/02/2022 kulit. timbul bilur-bilur kemerahan di kedua
Pukul 18:30 wita tangan dan kaki, serta di seluruh badan Karsi
dan memberat pada sore hingga malam

40
hari.
DO : Terdapat bilur-bilur kemerahan di kedua
tangan dan kaki, serta di seluruh badan
dan terdapat beberapa luka lecet akibat
garukan.
2 Tanggal 1 - Menganjurkan pasien untuk menggunakan DS : Pasien mengatakan akan menggunakan
04/02/2022 produk berbahan ringan/alami dan pakaian yang tebal saat suhu dingin.
Pukul 18:34 wita hipoalergik pada kulit sensitive dan DO : pasien tampak kooperatif Karsi
menghindari perubahan suhu yang ekstrem
3 Tanggal 2 - Mengidentifikasi perubahan citra tubuh DS : Pasien mengatakan merasa tenang kalau
04/02/2022 yang mengakibatkan isolasi social penyakitnya tidak menular ke orang lain,
Pukul 18:36 wita - Diskusikan persepsi pasien dan keluarga dan pasien akan menggunakan pakaian
tentang perubahan citra tubuh. yang tertutup ketika beraktivitas diluar
- Menganjurkan pasien menggunakan alat rumah.
bantu seperti pakaian yang tertutup. DO : pasien tampak kooperatif
3 Tanggal 1 - mengidentifikasi kemungkinan alergi, DS : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
04/02/2022 interaksi, dan kontraindikasi obat. terhadap obat dan makanan
Pukul 18:41 wita - Melakukan prinsip enam benar (pasien,DO :Pasien tampak kooperatif. Obat Karsi
obat, dosis, rute, waktu, dokumentasi). dipenhidramine dosis 10 mg dicampur
- Menyiapkan dosis dari ampul atau vial dengan dexamethasone dosis 5 mg sudah
dengan benar disiapkan.

41
4 Tanggal 3 Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan DS: Pasien dan keluarga mengatakan bersedia Karsi
04/02/2022 menerima informasi untuk menerima informasi
Pukul 18:44 wita DO: Pasien dan keluarga terlihat kooperatif
5 Tanggal 1 - Memilih area suntikan yang sesuai DS : Pasien mengatakan siap untuk dilakukan
04/02/2022 (ventrogluteal) injeksi.
Pukul 18:45 wita - Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian, DO : Pasien telah diberikan terapi injeksi Karsi
tindakan yang diharapkan, dan efek samping intramuscular dengan obat
sebelum pemberian. dipenhidramine dosis 10 mg dicampur
- Memberikan injeksi intramuscular dengan dengan dexamethasone dosis 5 mg
obat dipenhidramine dosis 10 mg dicampur
dengan dexamethasone dosis 5 mg
8 Tanggal 3 Memberikan kesempatan keluarga pasien untuk
DS: Pasien menanyakan mengenai penyakitnya
04/02/2022 bertanya
DO: Pasien terlihat antusias bertanya
Pukul 18:50 wita Karsi
9 Tanggal 3 - Menyediakan materi dan media pendidikan DS : Pasien dan keluarga mengatakan sudah
04/02/2022 kesehatan, memberikan KIE tentang memahami kondisi dan penyakitnya
Pukul 18:51 wita pengobatan penyakit, tanda dan gejala, DO : Pasien dan keluarga tampak kooperatif, Karsi
penyebab, pencegahan dan cara penanganan pasien mampu menjelaskan kembali
urtikaria penjelasan yang diberikan perawat
- Memberikan leaflet kepada pasien dan
keluarga setelah diberikan penjelasan

42
F. EVALUASI
NO. TANGGAL/JAM DIAGNOSA EVALUASI SUMATIF PARAF
1. Tanggal 4/02/22 Gangguan integritas S: Pasien mengatakan masih terdapat bilur-bilur kemerahan di
Pukul 19:00 wita kulit/jaringan berhubungan tubuhnya dan gatal seperti terbakar sudah mulai berkurang.
dengan suhu lingkungan yang
ekstrem dibuktikan dengan O: Karsi
Pasien mengeluh gatal seperti - Masih terdapat bilur-bilur kemerahan
terbakar dan timbul bilur-bilur

43
kemerahan di kedua tangan - Masih terdapat beberapa luka lecet akibat garukan
dan kaki, serta di seluruh
badan dan memberat pada A: Masalah teratasi sebagian
sore hingga malam hari.
P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien menghindari perubahan suhu yang ekstrem
- Anjurkan untuk kontrol jika keluhan tidak membaik
2. Tanggal 4/02/22 Gangguan citra tubuh S: Pasien mengatakan sudah merasa tenang karena penyakitnya tidak
Pukul 19:00 wita berhubungam dengan bisa menular kepada orang lain.
perubahan struktur/ bentuk
tubuh dibuktikan dengan O: Pasien tampak mengurangi intensitas menyentuh bilur-bilur Karsi
pasien mengatakan malu untuk A: Masalah teratasi sebagian
berativitas keluar rumah
dengan kondisi tubuh seperti P: Lanjutkan Intervensi
ini, pasien takut orang lain - Anjurkan pasien untuk menggunakan alat bantu (pakaian)
akan menjauhinya karena untuk menutupi bilur-bilur
takut tertular dan pasien
tampak terus melihat dan
menyentuh bulir-bulir yang
timbul di kedua tangan dan
kaki, serta di seluruh badan.

44
3. Tanggal 4/02/22 S: Pasien mengatakan sudah memahami kondisi dan penyakitnya
Defisit Pengetahuan tentang
Pukul 19:00 wita
edukasi kesehatan
O: - Pasien dan keluarga tampak kooperatif
berhubungan dengan kurang
- Paisen mampu menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan
terpapar informasi dibuktikan
perawat
dengan pasien mengatakan
Karsi
tidak mengetahui kenapa bisa
A: Masalah teratasi
mengalami penyakit seperti
P: Pertahankan kondisi pasien
saat ini, ingin mengetahui
tentang penyakitnya dan cara
mencegah agar tidak kambuh
lagi, pasien tampak bertanya-
tanya tentang penyakitnya.

45

Anda mungkin juga menyukai