Anda di halaman 1dari 17

Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 1

“Bagaimana Cara Pemertahanan Bahasa Indonesia Yang Berkelanjutan Supaya


Bahasa Indonesia Tetap Berfungsi Sebagai Bahasa Persatuan?”

Berkaitan dengan fungsi bahasa persatuan, bahasa Indonesia merupakan kebanggaan


bagi bangsa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia, bermacammacam suku bangsa, bahasa
daerah, dan latar belakang budaya dapat bersatu dalam mengatasi perbedaan-perbedaan yang
ada di Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang memang harus wajib di gunakan
dalam komunikasi. Tidak dengan bahasa asing yang sering di gunakan masyarakat saat ini
tapi dengan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia. Bagaimana cara kita juga mensosialisasikan
dan menerapkan bahasa Indonesia ini di lingkungan kehidupan bermasyarakat agar
pemahaman orang-orang di sekitar kita bisa ikut mengetahui atau meningkatkan pengetahuan
mereka tentang betapa pentingnya bahasa Indonesia.

Dengan cara mengajak mereka untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi setiap hari maka lambat laun peningkatan penggunaan bahasa Indonesia di
kalangan masyarakat dapat meningkat secara perlahan. Meningkatkan rasa kebanggaan
dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu mewujudkan semangat Sumpah Pemuda
juga merupakan tanggung jawab kita bersama karena konsekuensi kita sebagai warga negara.
Salah satunya yaitu dengan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
berakarkan budaya Indonesia, terbuka dan kritis terhadap perkembangan zaman. Berbahasa
Indonesia adalah berbudaya Indonesia, dan ikrar kita untuk bersatu.

Karena kita sebagai pelajar seharusnya lebih sadar tentang pentingnya bahasa
Indonesia ini, kita harus bisa membudayakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-
hari, disiplin dalam menggunakan kaidah bahasa Indonesia, bersikap positif terhadap bahasa
Indonesia, dan hal termudah yang bisa di lakukan sekarang ini adalah selalu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap kesempatan. Menjadikan lembaga
pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa. Jadikanlah bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa Indonesia sehingga pemuda pada zaman dahulu tidak sia-sia untuk
mengikrarkan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa kita. Hal penting yang
perlu diperhatikan akhir-akhir ini berkaitan dengan hal di atas adalah pengguna bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 2

“Mencermati pemakaian ragam bahasa antara ragam lisan dan ragam tulis, di
masyarakat, mana yang dominan? Kenapa bisa demikian?”

1. Memperhatikan pengucapan pada ragam lisan

2. Memperhatikan penulisan pada ragam tulis

3. Ragam lisan lebih dominan di masyarakat

4. Alasan ragam lisan lebih dominan di masyarakat

1. Memperhatikan pengucapan pada ragam lisan

Ragam bahasa lisan merupakan suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
(organ of speech). Kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan
lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini juga memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara
dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka
yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara

2. Memperhatikan penulisan pada ragam tulis

Ragam tulis merupakan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya. Kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata cara
penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita
dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat,
pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide kita.

3. Ragam lisan lebih dominan di masyarakat

Ragam lisan sangat mendominasi dikehidupan masyarakat dimana dalam ragam lisan
hanya menggunakan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia yang sangat memudahkan
masyarakat dalam berbicara dikehidupan sehari-hari dan dalam ragam lisan juga digunakan
sebagai ucapan didalam masyarakat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan adanya
gerak, mimik, pandangan, anggukan atau intonasi.

4. Alasan ragam lisan lebih dominan di masyarakat

Dikarenakan dalam kehidupan bermasyarakat banyak dijumpai masyarakat yang


menggunakan ucapan lisan yang dilakukan disetiap aktivitasnya. Contohnya, dalam
melakukan aktivitas jual beli yang dilakukan dipasar harus dilakukan dengan dua orang dan
ada pembicara juga lawan dari pembicara tersebut.

Dalam Bahasa Indonesia kita mempelajari ragam ragam bahasa diantara nya ada
ragam lisan dan ragam tulis yang biasanya terjadi di masyarakat, ragam-ragam tersebut sesuai
dengan kedudukan, fungsi, serta lingkungan yang berbeda beda. Ada pendapat yang
mengatakan semua ragam lisan tidak dapat dituliskan sebaliknya tidak semua ragam tulis
tidak dapat dilisankan oleh karena itu terjadi beberapa perbedaan diantaranya:

1. Ragam lisan terjadi dengan adanya dua orang, contohnya ketika berbica harus ada
lawan bicara sedangkan ragam tulis tidak mengharuska terjadi seperti itu.

2. Ragam lisan terjadi dengan adanya gerak, mimik, pandangan, anggukan atau
intonasi. Sedangkan ragam tulis harus menyertai unsur- unsur seperti subjek,
predikat dan objek agar orang yang diajak bicara mengerti isi tulisan tersebut.

3. Ragam lisan terkait dengan kondisi, situasi, ruang dan waktu jadi pada saat kondisi
dan situasi yang pas kita dapat berbicara secara lisan di suatu ruangan sedangkan
ragam tulis tidak adanya keterkaitan mengenai kondisi, situasi, ruang dan waktu
dikarenakan suatu tulisan dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.

4. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara
sedangkan ragam tulis dipahami oleh tanda baca, huruf besar dan huruf miring.

Ragam bahasa lisan atau tulisan yang terjadi di masyarakat bisa berdasarkan dalam
media atau sarana yaitu jika ragam lisan yang digunakan oleh pemakai bahasa dalam
berkomunikasi. Ragam lisan standar tersebut meliputi, orang berpidato atau memberi
sambutan dalam situasi perkuliahan dan ceramah. Ragam lisan non-standard, misalnya dalam
percakapan antarteman di pasar atau dalam kesempatan nonformal lainnya yang dilakukan
disuaru masyarakat. Sedangkan, ragam bahasa tulis menggunakan huruf sebagai unsur
dasarnya. Hal ini berkaitan dengan ejaan, tata bahasa, dan kosa kata. Kelengkapan tata bahasa
seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan dalam mengungkapkan suatu ide.

Ragam bahasa yang berdasarkan penuturnya sering disebut dengan ragam bahasa
daerah dimana pemakaian bahasa tersebut menimbulkan perbedaan bahasa di dalam
masyarakat, terutama bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di luar
daerahnya. Hal ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video,
film, dan fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah,
komplek, pitamin, pideo, pilm, dan pakultas.

Ragam yang lebih mendominasi di dalam masyarakat ialah ragam lisan dimana dalam
ragam lisan hanya menggunakan satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia yang dimana sangat
memudahkan masyarakat dalam berbicara dikehidupan sehari-hari dan dalam ragam lisan
juga digunakan sebagai ucapan didalam masyarakat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan adanya gerak, mimik, pandangan, anggukan atau intonasi.

Sedangkan, dalam ragam tulis dikehidupan masyarakat sangat sulit. Mengapa


demikian? dikarenakan banyak menggunakan ragam tulis yang berbeda. Hal ini dilihat dari
lingkungan, agama, dan profesi masing-masing penutur. Perbedaan itu tampak jelas dalam
pemilihan atau penggunaan sejumlah kata atau peristilahan dan ungkapan yang khusus
digunakan dalam bidang tertentu. Contohnya, istilah yang digunakan dalam bidang
kedokteran, yang hanya dapat dimengerti oleh kalangan tertentu. Sehingga, pemilihan kata
disesuaikan dengan kebutuhan bidang pemakaiannya saja.
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 3

- Ejaan adalah kumpulan peraturan untuk melambangkan bunyi Bahasa dalam


bentuk penulisan kata, huruf, kalimat, serta penggunaan tanda baca yang benar.
Ejaan sesuai kaidah harus dipatuhi agar tercapai keteraturan, keseragaman dalam
penulisan yang benar.
- Iklan berbentuk informasi yang non personal mengenai sebuah produk atau jasa
perusahaan, merek, dan lainnya, dengan kompensasi biaya tertentu. Semua
komunikasi bentuk iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian atau membujuk
orang lain untuk membeli atau melakukan sesuatu yang menguntungkan si pembuat
iklan. Oleh karena itu penulisan kata pada iklan harus sesuai kaidah ejaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Berikut salah satu contoh iklan :

Bth Sgr Sales Wanita Pny Kndraan Sndri Max.35Th B’sedia Kluar Kota Lmr Ke CV
Persada Permai Blok A2 No.30

Dalam iklan tersebut terdapat banyak sekali ejaan yang tidak sesuai dengan kaidah
penulisan ejaan Bahasa Indonesia. Berikut contoh dan ejaan yang benar.

• Bth = Butuh • Sgr = Segera

• Pny = Punya • Kndraan = Kendaraan

• Sndri = Sendiri • Th = Tahun

• B’sedia = Bersedia • Kluar = Keluar

• Lmr = Lamar • Smg = Semoga


Sebaiknya iklan tersebut tidak ditulis dengan kata yang singkat karena akan sulit dipahami
oleh masyarakat umum dan tidak patut untuk dicontoh, sebab tidak sesuai dengan kaidah
ejaan Bahasa Indonesia. Iklan harus ditulis dengan baik, benar dan Bahasa yang
komunikatif, sehingga mudah dipahami dan tidak ada kesalahpahaman atau multitafsir oleh
masyarakat.
Berikut Perbaikan kata – kata pada iklan tersebut :

Dibutuhkan Segera Sales Wanita. Memiliki kendaraan sendiri, maksimal 35 tahun,


bersedia keluar kota. Lamaran ke VC Persada Permai Blok A2 No.3

Kesimpulannya, ejaan adalah bagian penting dalam bahasa, tak terkecuali dengan Iklan.
Gunakanlah ejaan yang benar sesuai kaidah yang telah disepakati Bersama. Sehingga
target pemasaran atau calon konsumen tidak salah paham dan salah mengartikan maksud
dari iklan tersebut, serta calon konsumen dapat tertarik dengan iklan tersebut. Serta dapat
turut berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Penggunaan EYD yang baik dan benar,
pada hakikatnya, dapat meningkatkan kualitas dari pengguna di sisi intelektualitas dan
integritas.
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 4

ABSTRAK

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi agenda bersama dalam beberapa
dekade terakhir. Fakta menunjukkan bahwa KDRT memberikan efek negatif yang cukup
besar bagi anak-anak sebagai korban. Orang tua dalam menerapkan disiplin kepada anak
tidak selalu memperhatikan keberadaan anak sebagai manusia, seorang anak diberikan aturan
orang tua yang tidak menghargai rasional dan tanpa kehadiran seorang anak dengan segala
hak-haknya, seperti hak anak untuk bermain. Penelitian yang telah dilakukan adalah
penelitian normatif hukum yang difokuskan pada norma dan juga obyek hukum sebagai data
utama, mereka mendapatkan dari kekuasaan dan buku yang terdiri dari aturan, yang harus
denda kebenaran dari penelitian yang telah dilakukan . Penulis melakukan penelitian di DIY
Kepolisian. Hasil penelitian ini adalah :

(1) Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan dalam rumah
tangga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu upaya upaya non-penal dan penal. Upaya
Lembaga Non-penal dilakukan oleh preemptive dan preventive, sedangkan upaya penal yaitu
upaya dilakukan oleh DIY polisi secara repressive setelah kekerasan psikologis dalam
lingkup domestik terjadi dan dilaporkan ke polisi;

(2) Kendala yang dihadapi polisi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak
sebagai korban kekerasan psikologis dalam rumah tangga, yaitu :

(a) Sulitnya mencari bukti kuat dari anak korban kekerasan psikologis, dalam hal ini
pertanyaan adalah tentang bagaimana membentuk kekerasan psikologis.

(b) Kesulitan untuk membedakan anak-anak yang mengalami kekerasan emosional


yang dilakukan oleh anggota keluarga dalam pengaturan rumah tangga. Seorang anak
yang mengalami kekerasan biasanya memiliki ketakutan psikologis untuk
mengungkapkan masalah yang mereka alami sebagai akibat dari tindakan pelaku.

(c) Jumlah anak korban kekerasan psikologis untuk orang-orang yang menutup diri di
lingkungan mereka dan juga termasuk polisi atau Layanan Perlindungan Anak.

(d) Keterlambatan laporan dari anggota keluarga dalam rumah tangga, dan juga
termasuk laporan dari tetangga yang melihat atau mendengar aksi langsung dan kata-
kata dari para pelaku kekerasan tersebut.

Keywords : Perlindungan Hukum, Anak Sebagai Korban Psikologis Kekerasan Dalam


Rumah Tangga, Penal dan upaya Non-penal , Layanan Perlindungan Anak .

ABSTRACT

Domestic Violence (domestic violence) had become a common agenda in recent decades.
Facts show that domestic violence disproportionately affects large enough for children as
victims. Violence against children is not a rare case in the community. Children have been
taught since childhood to be obedient and disobedient to parents in a violent manner. Parents
in applying discipline to a child does not always pay attention to the existence of the child as
a human being, a child is given the rules of the parents who do not appreciate the rational and
without the presence of a child with all of his rights, such as the right of children to play. The
research that have done is a normative research of law which is focused on the norm and also
the object of law as the main data, they getting from rule and books that consist of the rule,
that had to fine the truth from the research that have done. The writter made a research in
DIY Police. The result of this study were : (1) Implementation of legal protection of children
as victims of domestic violence can be done in two ways, namely the efforts of non-penal and
penal effort. Non-penal effort done by a preemptive and preventive, while the efforts made by
the penal repressive actions by the police DIY after psychological violence within the
domestic sphere occur and are reported to the police. (2) Constraints faced by the police in
the implementation of the legal protection of children as victims of psychological violence in
the household, namely: (a) The difficulty of finding strong evidence of a child victim of
psychological violence, in this case the question is about how to form of psychological
violence. (b) The difficulty to distinguish children who are experiencing emotional violence
committed by family members in a household setting. A child who is experiencing violence
usually has a psychological fear to reveal the problems they experienced as a result of the act
of the perpetrator. (c) The number of child victims of psychological violence to the people
who shut themselves in their environment and also includes the police or to Child Protective
Services. (d) The delay in the reports of family members in household, and also includes
reports from neighbors who saw or hear direct actions and words of the perpetrators of such
violence. Keywords : Legal Protection, Children As Victims Of Psychological Domestic
Violence, Penal and Non-Penal efforts, Child Protection Services.

Daftar Pustaka

Wahid, Abdul dan Muhammad Irfan, Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual
(Advokasi atas Hak Asasi Perempuan), Bandung: Refika
Aditama, 2001

Hurachan, Abu, Kekerasan Terhadap Anak-anak, Nuansa, Bandung, 2006

Gosita, Arif, Masalah Korban Kejahatan, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok
Gramedia, 2004

Prinst, Darwan, Hukum Anak Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003

Arief Mansur, Didik dan Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2007.

H. U. Adil Samadi, S. H. I., Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Kekerasan Dalam


Rumah Tangga, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Gultom, Maidin, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana
Anak di Indonesia, Bandung: Refika Aditama, 2008

Hassan Wadong, Maulana, Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, Jakarta: Grasindo PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2000.

MG. Endang Sumiarni dan Chandera Halim, Perlindungan Hukum

Terhadap Anak dalam Hukum Keluarga, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2000
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 5

PENDAHULUAN

Astana Gede Kawali adalah salah satu lokasi wisata sejarah yang ada di Kabupaten Ciamis,
Jawa Barat. Konon tempat ini dahulunya adalah Ibu Kota Kerajaan Galuh, sehingga banyak
peninggalan benda-benda bersejarah di dalamnya. Astana Gede juga dikenal sebagai komplek
peninggalan sejarah dan budaya masa lampau, yaitu pada masa kerajaan Galuh sekitar abad
ke- 1 4 Masehi. Astana Gede Kawali merupakan tempat suci pada masa pemerintahan
kerajaan Sunda-Galuh di Kawali.

Astana dalam istilah Sunda adalah makam, sedangkan Gede memiliki arti besar. Jadi Astana
Gede adalah makam orang-orang besar. Ada yang mengartikan bahwa besar di sini adalah
benar-benar orang-orang besar dari segi fisik. Karena makam yang ada di dalamnya memiliki
ukuran besar dan berbeda dengan ukuran makam pada umumnya. Versi lain mengartikan
bahwa gede di sana adalah makamnya raja atau orang-orang besar yang terhormat, atau
dalam istilah Sunda disebut dengan gegeden. Pada zaman dahulu Astana Gede benama,
Kabuyutan Sanghyang Lingga Hiyang. Menurut perkiraan penulis tersebut Astana Gede
( Astana = makam dan Gede = Besar ), setelah Jiatas Punden berundak adalah tempat
pemujaan raja-raja Kawali terdahulu yang masih menganut Agama Hindu, kemudian
digunakan sebagai makam orang besar yaitu Adipati Singacala sebagai Raja Kawali tahun
1643 - 1718 M keturunan Sultan Cirebon yang sudah menganut Agama Islam.

Astana Gede Kawali terletak di Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 40 menit dari pusat perkotaan Ciamis.
Astana Gede Kawali kini sebagai tempat wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Ciamis
dan ditetapkan sebagai cagar budaya. Di lokasi ini terdapat beberapa peninggalan Raja
Kerajaan Galuh berupa batu prasasti, yang dikenal ada 6 prasasti yang ada di situs tersebut.
Prasasti ini memiliki tulisan Sunda kuno, bahkan ada juga cetakan telapak tangan dan kaki
salah seorang Raja Galuh yakni Prabu Niskala Wastukencana. Tempat ini bukan hanya
sekadar makam, tapi merupakan ibu Kota Kerajaan Galuh sekaligus jejak akhir dari
peradaban Kerajaan Sunda Galuh.

ISIAN

Keadaan lingkungan situs ini merupakan hutan lindung yang ditumbuhi dengan berbagai
jenis tumbuhan , tanaman keras diantaranya termasuk familia meliciae, Lacocarpaceae,
Euphorbiaceae, Sapidanceae, dan lain-lain. Serta tanaman palawija, rotan, salak, cengkih, dan
lain-lain. Menurut temuan Arkeologi, berdasarkan peninggalan benda-benda di Astana Gede,
adanya campuran dari prasejarah, klasik, dan periode Islam. Ditandai dengan ditemukannya
pundek berundak, lumpang batu, menhir, yoni, lalu mulai masuk ke masa klasik yaitu
prasasti, lalu ke tradisi Islam yaitu makam kuno. Sebagai pusat pemerintahan raja-raja yang
pernah bertahta di ternpat ini adalah Prabu Ajiguna Linggawisesa, yang dikenal dengan
sebutan Sang Lumahing kiding, Prabu Ragamulya atau Aki Kolot, Prabu Linggabuwana yang
gugur pada peristiwa bubat, Rahyang

Prasasti ini adalah piagam atau dokumen yang dituliskan dengan bahasa dan aksara Sunda
pada sebuah batu. Setiap prasasti di sini memiliki bentuk dan tulisan yang berbeda. Ada enam
prasasti yang berada di Situs Astana Gede Kawali. Prasati itu dinamai dengan Prasasti Kawali
I – VI. Kawasan Astana Gede Kawali memiliki makam para penyebar agama hingga keluarga
kerajaan. Misalnya, di sana terdapat makam Dalem Adipati Singacala, Ia merupakan
penyebar agama Islam di Wilayah eks Kerjaan Galuh.

Selain prasasti, makam, alun-alun dan benda bersejarah di Astana Gede ini juga terdapat
lokasi pemandian keluarga Keraton, yang disebut dengan Cikawali. Konon tempat pemandian
Cikawali ini sering digunakan oleh Diah Pitaloka Citra Resmi yang merupakan putri dari
Raja Kerajaan Galuh. Ada yang unik di lokasi pemandian ini, yaitu ada pengunjung yang
meyakini siapa yang mandi di kolam ini dan membuang pakaian dalamnya akan terlihat
cantik dan segera mendapatkan jodoh. Memiliki benda-benda bernilai sejarah dan lokasi yang
sarat akan nilai sejarah. Tak heran jika lokasi ini dijadikan sebagai situs cagar budaya. Nah,
karena Astana Gede ini sudah dijadikan Situs Cagar Budaya, maka lokasi ini dilindungi
undang-undang. Tak boleh ada yang merusak atau mencuri. Bahkan yang memindahkan
sekalipun akan dikenakan sanksi.
PENUTUP

Keadaan jalan cukup baik karena sudah mengalami pengaspalan, sehingga tidak sulit
dijangkau. Luas area lokasi peninggalan purbakala ini adalah 5 Ha, disekelilingnya rimbun
dengan pepohonan. Keadaan alamnya cukup nyaman dan sejuk sehingga memberi kesan
menyenangkan kepada setiap pengunjung. Benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala
sebagai warisan budaya ini memiliki peran yang penting dan berfungsi sebagai, buktl-bukti
sejarah dan budaya, sumber-sumber sejarah dan budaya, obyek ilmu pengetahuan sejarah dan
budaya, cermin sejarah dan budaya, media untuk pembinaan dan pengembangan nilai-nilai
budaya, media pendidikan budaya bangsa sepanjang masa, media untuk memupukan
kepribadian bangsa di bidang kebudayaan dan ketahanan nasional, dan sebagai obyek wisata
budaya.

Astana Gede merupakan kawasan yang menarik untuk dikunjungi. Menurut data yang penulis
peroleh dari juru pelihara, bahwa Astana Gede Kawali tak pernah surut dari pengunjung.
Setiap tahunnya para pengunjung selalu bertambah, mereka datang dari berbagai daerah di
Kabupaten Ciamis, bahkan banyak juga yang datang dari Iuar Kabupaten Ciarnis dengan
tujuan yang berbeda-beda seperti, berwisata, ziarah atau penelitian lapangan.

Di samping dilindungi oleh Undang-Undang, pemerintah mengangkat pula juru pelihara PNS
(Pegawai Negara Sipil) yang bertugas memelihara dan merawat situs-situs dimaksud agar
kondisinya dapat dipertahankan (baik). UU BCB Th. 1992 merupakan salah satu wujud
perhatian pemerintah yang cukup besar terhadap kelestarian peninggalan sejarah dan
purbakala, karena di sarnping sebagai khasanah llmu pengetahuan yang berharga, juga
merupakan tinggalan budaya masa lampau yang dianggap mewakili masanya/zamannya.
Oleh sebab itu, keutuhannya harus tetap terjaga dan terpelihara jangan sampai ada yang
merusak, mencuri, atau merubah bentuknya sehingga menghilangkan keasliannya.
Pengunjung yang datang ke sini harus menjaga lingkungannya tetap bersih, dan pastinya
tidak melakukan halhal yang berakibat pada rusaknya benda-benda atau prasasti yang berada
pada kawasan Astana Gede. Hal ini yang kemudian menjadikan Astana Gede sebagai situs
kerajaan yang masih terpelihara di Kabupaten Ciamis.
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 6

Tugas Bahasa
Indonesia

KPR BANK BTN


lokasi : sangat strategis
Deskripsi : 10 menit ke kampus UI ± 1,5 km akses ke Jl. Margonda Raya yang merupakan
pusat kota Depok ± 2 km akses jalan besar di lalui angkutan umum, bebas banjir ± 200 m²
keunggulan : dekat dengan pusat perbelanjaan ITC depok ± 2 km akses ke fasilitas umum
lengkap lingkungan bersih, nyaman dan asri

Rumah adalah kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia. Rumah juga sebagai
tempat berlindung bagi manusia dari hujan, panas, dan sebagainya. Sebuah rumah ialah
akar bagi sebuah keluarga dan tempat untuk pulang. Oleh karena itu sangatlah penting
untuk memiliki rumah. Ditambah lagi dengan suasana yang nyaman dan letaknya yang
strategis, seperti dekat dengan pasar swalayan, pusat perbelanjaan, tempat peribadatan,
bank, fasilitas pendidikan, akses transportasi yang memadai, dan hal-hal yang mendukung
lainnya.

Sebagian besar penduduk Indonesia masih bingung dalam mencari rumah yang sesuai
dengan kemampuan mereka, karena dari tahun ke tahun harga rumah terus mengalami
kenaikan. Oleh sebab itu, mereka lebih memilih menyewa tempat atau kontrakan untuk
mereka jadikan tempat tinggal, baik sementara maupun dalam jangka waktu yang lama.
Namun, di era modern ini kita tidak perlu khawatir, bagi masyarakat Indonesia yang ingin
memiliki rumah atau hunian, karena ada salah satu bank di Indonesia, yaitu Bank BTN
Indonesia memiliki program pembelian rumah secara kredit. Hal ini merupakan kabar
gembira bagi mereka yang ingin membeli rumah. Bank BTN menawarkan kepada
masyarakat Indonesia dengan membeli rumah secara kredit atau Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) dengan suku bunga yang rendah dan dapat diangsur dalam jangka waktu yang
panjang.

Hingga saat ini, Bank BTN bekerja sama dengan banyak developer Rumah dan Apartemen
untuk membantu masyarakat Indonesia dalam memiliki tempat tinggal yang nyaman.
Contohnya pada salah satu perumahan di daerah Depok. Letak perumahan ini sangat
strategis karena dekat dengan kampus UI yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit dari
perumahan tersebut. Untuk akses ke Jl. Margonda Raya yang merupakan pusat kota Depok
berjarak sekitar 1,5 km, dan akses jalan besar yang di lalui angkutan umum sekitar 2 km,
serta bebas banjir ± 200 m². Selain itu, perumahan ini juga dekat dengan pusat perbelanjaan
yaitu ITC Depok, yang berjarak sekitar 2 km. Yang terpenting adalah lingkungan di
perumahan ini yang bersih dan asri. Dengan fasilitas yang sangat lengkap ini pasti
memiliki banyak peminatnya.

Dengan program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan oleh Bank BTN,
diharapkan mampu memudahkan masyarakat Indonesia dalam membeli rumah hunian
dengan harga terjangkau, nyaman, fasilitas lengkap dan akses yang mudah. Jika berminat
dengan program KPR dari Bank BTN ini tidak perlu khawatir, karena Bank BTN
memberikan kemudahan, bisa dengan melalui nomor yang tertera pada iklan ataupun
pelayanan langsung di Cabang Bank BTN terdekat .
Nama : Rahmat Ramadhan F

NPM : 183112330050108

Prodi : Hukum

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Tugas 7

DESKRIPSI DIRI

Rahmat Ramadhan Farensi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, orang terdekat
biasa memanggil dengan sebutan Mamat. Dia lahir di kota Sampit pada tanggal 05 Januari
2000. Usianya pada saat ini adalah 21 tahun lebih 10 bulan. Mamat memiliki 2 kakak laki-
laki yang jarak usianya beda 14 tahun dengannya. Kedua kakak laki-laki nya semua sudah
berkeluarga. Kakak yang pertama mempunyai 2 anak perempuan, kakak yang kedua
memiliki 3 orang anak 2 laki-laki dan 1 anak perempuan. Saat ini Mamat tinggal bersama
kakak yang kedua.

Mamat merupakan seorang mahasiswa di universitas yang terbaik di Jakarta yaitu


Universitas Nasional Jakarta Selatan. Sebelumnya dia pernah bersekolah di SMA PKP
Islamic School , SMP Islam Al-Ma’ruf , SD Negeri 69 Kota Bengkulu dan TK Bina Iman
Bengkulu. Mamat pindahan dari kota Bengkulu, Mamat pindah ke Jakarta pada kelas 2
SMP . Mamat memiliki hobi yaitu bersepeda yang dimana pada saat dia bersekolah di SD
setiap pagi berangkat kesekolah selalu menggunakan sepeda bersama teman-teman nya.

Banyak orang yang menilai tentang Mamat bahwa dirinya adalah seseorang yang
mudah bergaul dengan orang lain. Sehingga tidak heran jika Mamat memiliki banyak
teman karena sifatnya yang asik dan mudah bergaul tersebut. Selain itu juga tidak sedikit
orang yang merasa nyaman dalam berteman dengannya. Mamat juga senang mendengarkan
orang yang bercerita kepadanya dan memberikan saran yang baik kepada teman-temannya.
Maka dari itu tidak sedikit orang yang nyaman ketika bercerita kepadanya sehingga Mamat
bisa menjadi orang kepercayaan teman-temannya.

Mamat sudah memiliki tujuan untuk kedepannya, yaitu dia harus lulus dan
mendapatkan nilai yang memuaskan sehingga dia dapat membuat orang tuanya dan orang
sekitar bangga terhadap dirinya. Setelah itu dia ingin bekerja disalah satu kantor milik
pemerintah yaitu di Kemenkumham. Dia termotivasi dari ayahnya karena ia ingin seperti
ayahnya yang bekerja di Pemerintahan. Karena selain termotivasi dari ayahnya Mamat juga
melihat proses pekerjaan ayahnya yang membuat mamat tertarik dalam pekerjaan tersebut
sehingga ia berminat menjadi salah satu bagian dari Pemerintahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai