Anda di halaman 1dari 5

By muslimah.or.

id
Permasalahan Pasca Persalinan
Bagian 1 (Permasalahan Terkait
Proses Persalinan)
Perjuangan berat saat hamil dan proses
persalinan yang hebat serta melelahkan
akhirnya terlewati. Bayi mungil yang telah
lama dinanti akhirnya hadir ke alam dunia
ini. Tangisan si kecil ketika lahir seolah
menjadi embun penyejuk hati, pengobat rasa
letih yang mungkin sudah dirasa sejak awal
masa kehamilan. Akan tetapi, perjuangan
seorang ibu belumlah usai. Banyak
perubahan-perubahan yang terjadi setelah
melahirkan, dimana seorang wanita akan
mengalami nifas dan menyusui. Maka tak
berlebihan kiranya jika seorang wanita
hendaknya membekali diri dengan ilmu yang
terkait dengan kodratnya, yaitu mengandung,
melahirkan, dan menyusui anak . Setiap ibu
perlu mengetahui masalah apa saja yang
biasanya muncul setelah melahirkan,
termasuk di dalamnya adalah permasalahan
nifas dan menyusui.
Permasalahan pasca persalinan yang akan
disampaikan pada kesempatan kali ini
mencakup:
1. Permasalahan terkait proses persalinan
2. Permasalahan terkait aktivitas menyusui
3. Permasalahan terkait nifas
1. Permasalahan Terkait Proses Persalinan
Keletihan
Jarang sekali ada ibu yang bisa terlepas dari
rasa letih ini. Setelah melelui proses
persalinan yang penuh perjuangan, ibu akan
mengalami keletihan yang sepertinya tidak
mereda dan biasanya merasa seperti tidak
bertenaga. Hal ini tidak mengherankan
karena setelah keletihan karena persalinan,
seorang ibu dituntut untuk menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk mengurus
bayi yang baru saja dilahirkannya. Tenaga
ibu terkuras habis karena harus menyusui
berkali-kali dalam sehari. Disamping itu,
sering pula seorang ibu terbangun ketika
malam hari menyebabkan ia tidak memiliki
waktu untuk beristirahat. Apalagi ditambah
dengan berbagai pekerjaan rumah tangga
yang harus diselesaikan dan ada pula yang
masih harus mengurus anak-anaknya yang
lain. Meskipun keletihan adalah hal yang
biasa terjadi, namun ibu dapat sedikit
menguranginya dengan melakukan usaha
sebagai berikut:
Pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk
beristirahat, yaitu ketika bayi tertidur baik
pada siang maupun malam hari.
Jika memungkinkan, mintalah bantuan
dari orang-orang terdekat (terutama
suami) untuk membantu meringankan
pekerjaan.
Usahakan untuk makan makanan yang
bergizi dan dalam jumlah yang cukup.
Jika perlu, minum madu dan makan
kurma karena terbukti dapat memulihkan
tenaga.
Minum cukup air, karena kekurangan
cairan akan membuat tubuh menjadi
lemas.
Kontraksi rahim
Kontraksi rahim yang dirasakan setelah
melahirkan (seperti kejang atau kram perut)
merupakan hal yang wajar dan tidak perlu
dikhawatirkan. Kontraksi ini merupakan
usaha untuk mengerutkan pembuluh darah
yang terbuka karena terpisahnya plasenta
(ari-ari) dan kembalinya rahim ke ukuran
dan ke lokasi seperti sebelum melahirkan.
Kontraksi ini akan makin terasa ketika ibu
menyusui karena pengisapan payudara oleh
bayi akan melepaskan hormon oksitosin,
yaitu hormon yang dapat merangsang
terjadinya kontraksi.
Bermasalah saat buang air kecil
Selama 24 jam setelah persalinan, banyak
ibu yang mengalami kesulitan saat buang air
kecil. Beberapa ibu sama sekali tidak merasa
ingin buang air kecil. Beberapa ibu yang lain
merasa ingin tapi tidak dapat melakukannya,
dan ada pula yang bisa melakukannya tapi
dengan disertai rasa nyeri dan terbakar.
Kandung kemih sangat perlu untuk
dikosongkan dalam waktu 6 sampai 8 jam
setelah melahirkan untuk menghindari
terjadinya infeksi saluran kemih. Bagi ibu
yang tidak bisa buang air kecil, ada beberapa
cara yang bisa dicoba, antara lain:
Jika keadaan memungkinkan, segera
bangun dari tempat tidur dan berjalan-
berjalan.
Minum air dalam jumlah yang cukup.
Ibu bisa memilih untuk duduk berendam
di air hangat atau dengan mendinginkan
menggunakan bungkusan es. Cara-cara
tersebut dapat menimbulkan keinginan
untuk buang air kecil.
Sulit buang air besar
Beberapa faktor baik fisik maupun psikologis
dapat menunda kembalinya fungsi normal
usus setelah persalinan. Salah satu faktor
penyebab sulit buang air besar adalah otot-
otot perut yang membantu proses
pembuangan telah mengalami peregangan
selama persalinan sehingga menjadi kurang
efektif dalam melakukan tugas ini. Selain itu,
usus besar mungkin mengalami trauma
selama persalinan sehingga menjadi lamban
dalam bekerja. Dan faktor terbesar yang
menyebabkan hambatan untuk buang air
besar adalah faktor psikologis seperti takut
jahitan terbuka, malu, atau perasaan
tertekan. Berikut ini beberapa cara untuk
memperlancar proses buang air besar:
Hendaknya ibu menghilangkan
kekhawatiran untuk buang air besar,
salah satunya adalah jangan terlalu takut
jika jahitan akan terbuka.
Makan makanan yang berserat (sayur
dan buah) dan banyak minum air.
Jika kondisi memungkinkan, segera
bangun dan berjalan-jalan
Usahakan untuk segera ke toilet (jangan
menunda) saat merasakan dorongan
untuk buang air besar.
Wasir
Wasir atau ambeyen disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah yang terdapat
pada anus atau dubur. Keadaan ini bisa
menyebabkan nyeri, gatal, panas, dan kadang
berdarah. Wasir ada dua macam, yaitu wasir
internal (berada di dalam) dan wasir
eksternal (berada di luar). Seringkali ibu
hamil mengalami wasir, terutama pada
trimester (3 bulan) terakhir dari masa
kehamilannya.
Pada waktu persalinan, terjadi tekanan keluar
yang kuat pada anus, dan tekanan ini dapat
memperparah wasir yang sudah ada atau
membentuk wasir yang sebelumnya belum
ada. Ada beberapa usaha yang bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa tidak enak
dan mempercepat penyembuhan wasir, yaitu:
Pertahankan keteraturan buang air besar
supaya tidak terjadi sembelit (susah
buang air besar, biasanya karena tinja
yang keras) yang akan memperparah
keadaan wasir.
Minum air dalam jumlah yang cukup dan
konsumsi makanan yang berserat, seperti
sayur dan buah-buahan.
Ibu dapat memilih untuk melakukan
kompres panas atau dingin sesuai dengan
kenyamanan masing-masing. Atau bisa
juga melakukan kompres panas dan
dingin secara bergantian. Ada beberapa
ibu yang lebih nyaman dengan duduk
berendam di air hangat selama 20 menit,
namun ada juga yang justru lebih suka
dengan kompres dingin.
Tidur atau berbaring dalam posisi miring,
dan hindari posisi telentang.
Hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
Gunakan bantalan yang empuk ketika
duduk.
Jika wasir sangat mengganggu dan tidak
kunjung reda, periksakan ke dokter.
Biasanya dokter akan meresepkan obat
yang dimasukkan lewat anus.
bersambung insyaallah..
***
Artikel muslimah.or.id
Penulis: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Referensi:
1. Cunningham, Mac Donald, Gant. Textbook
Williams Obstetry Edisi 18. Bab
“Abnormalitas Pada Masa Puerperium”.
Tahun 1995. Penerbit EGC, Jakarta.
2. Arief Mansjoer (editor) dkk. Buku Kapita
Selekta Kedokteran UI Jilid 1. Tahun
1999. Penerbit Media Aesculapius,
Universitas Indonesia, Jakarta.
3. Heidi Murkoff, dkk. Buku ”Kehamilan, Apa
yang Anda Hadapi Bulan per Bulan”.
Tahun 2006. Penerbit Arcan, Jakarta.
4. Buku Manajemen Laktasi, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai