ANTARA
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
DENGAN
PT. 18DUTA MUSTIKA PAMUNGKAS
TENTANG
PROSES PENCAIRAN BG (Bank Garansi) YANG AKAN DI MANFAATKAN OLEH
KEDUA BELAH PIHAK
No. ___/SPK/IX/2021
Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Tujuh , bulan Januari tahun dua ribu dua puluh dua (27-01-
2022), kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. PT. HUTOMO MANDALA PERKASA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di ____________, dalam hal ini diwakili oleh
_______ selaku _________, yang kewenangannya atas perjanjian kerjasama ini bertindak untuk
dan atas nama PT. HUTOMO MANDALA PERKASA, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
sebagai “Pihak Pertama”;
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Para Pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian Kerjasama
tentang Proses Pencairan BG (Bank Garansi) Yang Akan di Manfaatkan Oleh Kedua Belah Pihak
(“perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Para pihak sepakat untuk memonotize BG (Bank Garansi) yang di terbitkan oleh pihak pertama
selaku applicant PT. HUTOMO MANDALA PERKASA kepada pihak kedua PT. 18DUTA
MUSTIKA PAMUNGKAS selaku beneficiary.
2. Kedua belah pihak sepakat nilai BG (Bank Garansi) yang akan di terbitkan tersebut sebesar Rp.
150.000.000.000-, (Seratus lima puluh miliar rupiah).
Pasal 2
UNDERLYING TRANACTION
1. Underlying Transaction menggunakan project yang ditentukan oleh pihak applicant atau
penerbit.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN KEDUA BELAH PIHAK
2. Segala biaya penerbitan ditanggung oleh penerbit akan tetapi proses pencairan BG (Bank
Garansi) tersebut harus dikawal dengan pemberian cheque mundur dari pihak beneficiary yang di
sesuaikan dengan tanggal transaksi BG (Bank Garansi) tersebut.
3. Underlying transaction disepakati dari pihak applicant dan hasil penerbitan BG (Bank Garansi)
dapat digunakan secara proporsional sebesar 60% untuk pihak penerbit dan 40% untuk pihak
penerima dengan jangka waktu selama 1(satu) tahun dengan tanggung jawab masing-masing
pihak.
5. Mengenai proses penerbitan tanggal dan hari akan di sepakati kedua belah pihak dan dituangkan
dalam sebuah perjanjian.
6. Apabila dari pihak applicant tidak perform dalam hal pengembalian dana hasil monotizing maka
BG tersebut boleh di cairkan, akan tetapi apabila pihak beneviciary tidak perform dalam
pengembalian dana tersebut maka BG (Bank Garansi) yang diterbitkan oleh pihak pertama tidak
boleh di cairkan oleh pihak beneviciary dan kedua hal tersebut mengikat bagi kedua belah pihak.
Pasal 3
ADDENDUM
1. Hal hal yang belum tertuang dalam MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) baik itu
tanggal penerbitan maupun teknis bank dan lainnya akan dituangkan diaddendum yang tidak
akan terpisahkan dari bagian perjanjian MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini.
Pasal 4
KERAHASIAAN
1. Para pihak sepakat bahwa agreement atau MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini
hanya diketahui dan tidak boleh diketahui oleh pihak manapun termasuk perbankan kedua belah
pihak dikarenakan hal ini merupakan kerahasiaan di antara kedua belah pihak yang akan
bertransaksi tersebut.
2. Kerahasiaan ini dipayungi dengan aspek legal penandatangan NCND yang akan di tandatangani
sebelum MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini ditanda tangani oleh kedua belah
pihak.
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA/FORCE MAJEURE
2. Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas antara lain adalah
peperangan, huru-hara, unjuk rasa massal, pemberontakan, krisis nasional, kebakaran,
pemadaman listrik yang diakibatkan oleh bencana alam atau PLN, sabotase, epidemi, bencana
alam seperti banjir, gempa bumi dan tambahan jenis force majoure yang telah di tetapkan
pemerintah serta hal- hal lain diluar kemauan dan kemampuan Para Pihak untuk
mengendalikannya.
3. Apabila terjadi keadaan force majeure seperti tersebut di atas, sehingga tidak memungkinkan
Para Pihak untuk melanjutkan MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini, maka Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya secara musyawarah.
Pasal 7
PEMBATALAN/PEMUTUSAN MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT)
1. MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak tanpa
adanya kesepakatan kedua belah pihak selama belum habis masa berlaku MOA
(MEMORANDUM OF AGREEMENT) tersebut.
Halaman 4 dari 7 ( ________ / ________ )
Pasal 8
HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. MOA (MEMORANDUM OF AGREEMENT) ini diatur dan tunduk pada hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
3. Apabila dengan musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut melalui Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Pasal 9
LAIN-LAIN
2. Para Pihak menjamin akan melakukan segala bentuk pemenuhan perizinan yang diperlukan
sebagai implementasi dari kedudukannya berdasarkan MOA (MEMORANDUM OF
AGREEMENT) ini.
Saksi-saksi:
_____________