Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG PENERAPAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PBAK

DOSEN PEMBIMBING:
Desmaniarti Z.,SKp.,Msi

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
CHYTIA NURHALIZAH (P17320121410)
DIMAS HALIM NURSANJAYA (P17320121413)
NURJAMAL (P17320121434)
PUTRI ARIYANI NURFADILAH (P17320121435)
RATIH RAHMAWATI (P17320121438)
RISMA MUTHIA GHANIA D. (P17320121440)
SALSABILA KHAERUNNISA (P17320121441)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allat SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehigga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Nilai-nilai Anti
Korupsi” untuk memenuhi tugas mata kuliah PBAK dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan
baik. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati akan menerima masukan, saran, dan kritik
guna penyempurnaan laporan ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan berkontribusi dalam pembuatan laporan ini Semoga informasi yang ada dalam laporan ini
dapat bermanfaart bagi kita semua. Aaaamiiin aamiin ya robbalalamin..

Bandung, 31 Januari 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB 2

TINJAUAN TEORI
2.1 Prinsip-prinsip Anti Korupsi

2.2 Kode Etik Profesi

2.3 Integritas

2.4 Konflik Kepentingan

BAB 3
Hasil Analisis
3.1 Penerapan prinsip-prinsip antikorupsi meliputi:
a. Akuntabilitas
Seorang mahasiswa yang dipercaya untuk memegang dan memimpin anggota kelas ,
maka dia harus mampu memenuhi tanggung jawabterhadap sesuatu yang ada dikelasnya.

b. Transparansi

Sebagai salah satu anggota struktur organisasi kelas, mahasiswa harus mampu memiliki
prinsip transparansi yang penting untuk memberantas korupsi dimulai dari transparansi dan
mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh anggota kelas. Transparansi menjadi pintu masuk
sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktur organisasi kelas. Dalam bentuk yang
paling sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling
menjunjung tinggi kepercayaan karena kepercayaan, keterbukaan, dan kejujuran ini
merupakan modal awal yang sangat berharga bagi semua orang untuk melanjutkan hidupnya
di masa mendatang. Dalam prosesnya transparansi dibagi menjadi lima, yaitu :

– Proses penganggaran,

– Proses penyusunan kegiatan,

– Proses pembahasan,

– Proses pengawasan, dan

– Proses evaluasi.

c. Kewajaran

d. Kebijakan

Sebagai mahasiswa yang baik kita harus memiliki sikap jujur, disiplin, peduli, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, berani, dan adil agar terciptanya pribadi yang baik

e. Kontrol kebijakan

1. Partisipasi
Semua mahasiswa ikut serta dalam penyusunan struktur organisasi kelas, dan Setelah
didapatkan hasilnya semua mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
2. Evolusi
Ketika dosen menugaskan pekerjaan kelompok, sebaiknya dalam pembagian
anggotanya diadakan pengocokan, supaya dapat bersosialisasi dengan teman yang
belum pernah sekelompok.
3. Reformasi
Jika ketua kelas tidak melakukan tugasnya dengan baik dan tidak bertanggung jawab,
maka dilakukan pemilihan ulang untuk menggantikannya.

3.2 Contoh Aplikasi Etik Profesi/Organisasi

1. Kode etik

Perawat harus menerapkan kode etik perawat secara baik dan benar di Rumah sakit

2. Penanganan konflik kepentingan

Perawat harus bisa menangani konflik yang terjadi baik dari pasien, keluarga pasien,
dan tenaga medis yang lain.

3. Pemanfaatan wewenang

Perawat tidak boleh menyalahgunakan wewenangnya sebagai abdi Kesehatan, dan


harus tetap memprioritaskan pasien sebagai prioritas utama.

4. Akuntabilitas dan tanggungjawab

Perawat harus bisa melaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya sesuai dengan


SOP yang sudah ditetapkan oleh instansi atau rumah sakit.

5. Pelayanan masyarakat

Perawat harus melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Sebagai contoh ada dua
pasien yang satu kaya dan satu miskin seorang perawat tidak boleh membedakan pelayanan
yang diberikan kepada pasien. Karena semua pasien adalah sama.

6. Pendekatan manusia ke manusia

Perawat harus membina trust kepada pasien dan juga keluarga. Sebagai perawat
juga harus menginformasikan informasi yang jujur dan benar kepada pasien dan keluarga
pasien agar terjadinya hubungan saling percaya.

3.3 Contoh konflik kepentingan dalam kehidupan sehari-hari.


1. Actual conflict of interest
Contohnya adalah jika ada seorang pasien BPJS yang mana ia adalah keluarga /
teman dari salah satu dokter/perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut. Pasien
tersebut akan berharap untuk didahulukan dari antrean yang sebenarnya.
Dokter/perawat itu juga memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan
tersebut. Maka hal tersebut akan menimbulkan Actual conflict of interest atau
kepentingan yang ada di antara tugas/ tanggung jawab resmi dan kepentingan
pribadi.

2. Perceived conflict of interest


Perceived conflict of interest, yaitu konflik kepentingan yang dipandang
bercampur dengan tugas/tanggung jawab resmi yang nyatanya menjadi suatu
kasus atau bukan. Sebagai contonya jika seorang Direksi, Dewan Komisaris, atau
personel inti pada suatu perusahaan, merangkap sebagai Direksi, Dewan
Komisaris, atau personel inti pada perusahaan lain yang mengikuti Tender/Seleksi
yang sama. Hal tersebut akan menimbulkan konflik kepentingan yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawab resmi dari individu yang bersangkutan.

3. Potential conflict of interest


Potential conflict of interest adalah konflik pribadi bercampur dengan
tugas/tanggung jawab resmi di masa mendatang. Sebagai contoh jika suatu
perusahaan memiliki klien yang bekerja dalam bidang industri yang
menghasilkan banyak limbah, di sisi lain perusahaan tersebut juga bekerjasama
dengan klien yang bekerja dalam bidang pelestarian lingkungan. Hal tersebut
tentu akan mengundang konflik kepentingan yang akan terjadi di masa
mendatang.
Daftar Pustaka

https://birokratmenulis.org/stafsus-milenial-conflict-of-interest-coi-benarkah-terjadi/

https://itjen.pu.go.id/single_kolom/81

https://aksaragama.com/manajemen/conflict-of-interest/

Anda mungkin juga menyukai