Pembuatan Produk Bioteknologi
Pembuatan Produk Bioteknologi
BAB I
PENDAHULUAN
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan
produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape
dibuat dari beras, beras singkong, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
denganmakanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme
yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme . Inokulum tape, atau sering disebut ragi tape, telah lama diteliti.
Tape merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia.
Pada dasarnya ada dua tipe tapai, tapai singkong dan tapai singkong.Tape memiliki rasa
manis dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur
lunak dan berair .Tape sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut
setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehinngaharus segera dikonsumsi. Namun
demikian jika disimpan dalam tempat yang dingin makaakan dapat bertahan selama dua
minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yangasam beralkohol, yang tidak enak
lagi untuk dikonsumsi.
PROSES FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal Reaksi dalam fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi,
dan digunakan pada produksi makanan.
Energi yang dilepaskan: 118 kJ /mol) dijabarkan sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau
sukrosa) Alkohol (etanol) +Karbon dioksida + Energi(ATP). Jalur biokimia yang terjadi,
sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur
glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30ͦ C dan membutuhkan waktu 45 jam .
Fermentasi dapat diperlambat jika dingin.Fermentasi tape paling baik dilakukan pada kondisi
mikro aerob.Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat
menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling
baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karenatergantung dari
fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alkohol menurun. Fermentasi yang
tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.Tujuan fermentasi adalah menghasilkan suatu
produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability
yang lebih baik serta menurunkan zat anti nutrisinya.
RAGI TAPE
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk
bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm.Tidak diperlukan peralatan khusus
untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi
rahasia di setiap pengusaha ragi Ragi dipanen setelah 2-5 hari,tergantung dari suhu dan
kelembaban Produk akhir akan berbentuk pipih kering dandapat disimpan dalam waktu lama.
Tidak ada faktor lingkungan yang dikendalikan.Mikroorganisme yang diharapkan maupun
kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang dibuat pada
musim hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih
banyak dan membutuhkan waktu pengeringanyang lebih lama. Ragi tape atau yang sering
disebut sebagai `ragi´ adalah starter untuk membuat tape.
Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati)
menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Beberapa
jenis mikroorganisme yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae,Rhizopus
oryzae, Mucor sp. , Candida sp. , Saccharomyces cerevicae, Saccharomycesverdomanii, dan
lain-lain.
Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalammemperbanyak
mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tape.Perbanyakan inidilakukan dalam suatu
medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya
dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam bentuk
sporanya. Penghentian pertumbuahn mikroba tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan
medium tumbuhnya.
Alat :
1. Baskom
2. Kain Lap
3. Kompor
4. Panci Kukus
5. Sendok dan garpu
Bahan :
1. Air secukupnya
2. Daun pisang
3. Ragi yang telah dihaluskan
4. Singkong 2 kg
3.2. CARA KERJA
Hasil dari tape yang kami coba ternyata singkong tersebut menjadi terasa manis dan agak
terasa bau alkohol,setelah kami meneliti dan membaca dari berbagai sumber ternyata pada
tape singkong itu terjadi proses fermentasi yang menyebabkan singkong menjadi bau
alkohol dan terasa manis.
Amilum/patiamilase matosa
glukosa alkohol
Bahan baku dari pembuatan tape adalah beras singkong atau bisa digunakan juga
umbi kayu (singkong).Tape singkong dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh
ragi atau (bakteri saccharomyces cerivisiae) bakteri ini dapat merubah karbohidrat menjadi
alkohol, dan karbon dioksida.
Dalam fermentasi tape terlibat beberapa mikro organisme yang disebut dengan
mikrobia perombak pati menjdi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa
manis.yang menyebabkan tape singkong berubah menjadi alkohol karena adanya bakteri
actobakter aceti (mengubah alcohol menjadi asam asetat).
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape singkong ini dapat
berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan yang kurang higienis
dan ragi yang sudah lama (sudah kadaluarsa).dan dapat disebabkan juga oleh pencucian
beras atau singkong yang tidak bersih sehingga fermentasi tdak sempurna.pada penelitian
ini pula kelompok kami belum sempurna dikarenakan nasi singkong yang kami buat masih
belum matang.Tapi,tape tersebut masih bisa di konsumsi dan masih terasa manis.
Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari,dalam kurun tiga hari
itu tape masih bisa masih bisa dimakan karena tape belum berubah menjadi alcohol,tapi
jika tape sudah lebih dari tiga hari tape tidak bisa dimakan(dikonsumsi) karena sudah
berubah menjadi alcohol selain itu juga tape tersebut sudah membusuk.
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Jika terdapat kesalahan baik disengaja maupun tidak
kami sebagai penulis meminta maaf yang sebesar - besarnya. Semoga proposal ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.